Pengantar Presiden RI pada Silaturahim Presiden dg Pimp. Lembaga Negara tgl. 13 Nov 2013, di Jakarta Rabu, 13 November 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Keterangan Pers Presiden RI Mengenai RUU Ttg Desa, tgl 18 Des 2013, di Kantor Presiden, Jakarta Rabu, 18 Desember 2013

Sambutan Presiden RI pada Silaturahmi Kel. Besar Persatuan Tuna Netra Indonesia, Jumat, 03 Juli 2009

Sambutan Presiden RI Pd Kunjungan Ke Istana Basa Pagaruyung, di Sumbar tgl. 30 Okt 2013 Rabu, 30 Oktober 2013

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Cengkareng, 28 November 2012 Rabu, 28 November 2012

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

2016, No Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintaha

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BARITO UTARA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BARITO UTARA Nomor : 1/HK.03.1-Kpt/6205/KPU-Kab/VII/2017

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE VII PARTAI DEMOKRAT Minggu, 19 Oktober 2008

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Otonomi Daerah XVIII, di Jakarta, tgl. 25 April 2014 Jumat, 25 April 2014

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

Sambutan Presiden RI Pd Strategi Nasional Literasi Keuangan, tgl 19 Nov. 2013, di JCC Selasa, 19 November 2013

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 17 April 2014 Kamis, 17 April 2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN DONGGALA

Konferensi Pers Presiden RI Tentang Kasus Hukum Ketua MK, tgl 5 Okt 2013, di Jakarta Sabtu, 05 Oktober 2013

KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

Pengarahan Presiden pada Peninjauan PT. Unilever Indonesia Tbk., Surabaya, 1 Mei 2013 Rabu, 01 Mei 2013

Sambutan Presiden RI pada Raker dengan Menteri, Gubernur, Pimpinan TNI/Polri, Bogor, 19 April 2011 Selasa, 19 April 2011

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA. No.676, 2013 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Penyusunan. Daftar Pemilih. Pengawasan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

Sambutan Presiden RI Pd Penyerahan DIPA Tahun 2014, di Istana Bogor, tgl 10 Des 2013 Selasa, 10 Desember 2013

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik I. Umum II. Pasal Demi Pasal...

, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

Sambutan Presiden RI dalam rangka Dimulainya Sensus Penduduk tahun 2010, 30 Mei 2010 Jumat, 30 April 2010

BAB I PEDAHULUAN. pemilihan umum yang diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim Presiden RI ke-7 dg Pemprov. DKI, Jakarta, tgl. 22 Okt 2014 Rabu, 22 Oktober 2014

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum,

Memperhatikan : Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cilacap Nomor 08/BA/V/2016 Tanggal 22 Mei 2016.

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BERITA NEGARA. No.1080, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawasan Pemilu. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Kongres Kepala Desa dan Perangkat Desa Seluruh Indonesia, Senin, 08 Juni 2009

UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2011

PENYERAHAN PENGHARGAAN PEMERINTAH ATAS KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN SISTEM SMK3, 25 JUNI 2008 Rabu, 25 Juni 2008

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

-2- BAB I KETENTUAN UMUM

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011

Sambutan Presiden RI pada Silaturahmi dengan Pasukan Paskibraka, Selasa, 18 Agustus 2009

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, Yogyakarta, 10 Oktober 2012 Rabu, 10 Oktober 2012

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

Draft Ketiga, 11 Sep 2012

-2- Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 02 Juli 2012; MEMUTUSKAN:

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh tahun 2013, Jakarta, 24 Februari 2013 Minggu, 24 Pebruari 2013

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 10 Januari 2013 Kamis, 10 Januari 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KOLAKA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan dengan agak akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat.

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Acara Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 18 Januari 2012 Rabu, 18 Januari 2012

Konferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 02 Desember 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

Transkripsi:

Pengantar Presiden RI pada Silaturahim Presiden dg Pimp. Lembaga Negara tgl. 13 Nov 2013, di Jakarta Rabu, 13 November 2013 PENGANTAR Â PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SILATURAHIM PRESIDEN RI DENGAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA DI ISTANA NEGARA TANGGAL 13 NOVEMBER 2013 Â Bismillahirahmannirahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang saya hormati para Pimpinan Lembaga-lembaga Negara, Yang saya hormati Saudara Ketua Komisi Pemilihan Umum, para Menteri, Pertama-tama saya mengajak Saudara semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu wa Taala, karena kita masih diberikan kesempatan dan kekuatan untuk melanjutkan, dan menuntaskan tugas kita semua kepada bangsa dan negara. Acara atau agenda pertemuan kita hari ini, adalah mendengarkan penjelasan dari Ketua KPU, dan dari Mendagri berkaitan dengan isu yang sedang menjadi perhatian masyarakat kita, yaitu menyangkut DPT. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan Lembaga Negara yang berkenan hadir untuk mengikuti pertemuan ini. Sebelum kita mempersilakan Ketua KPU, dan nanti Mendagri untuk memberikan penjelasan kepada kita semua, saya ingin menyampaikan beberapa hal sebagai pengantar.

Pertama, kita menyadari bahwa pemilihan umum sangat penting dalam kehidupan demokrasi. Pemilihan umum yang dilaksanakan dengan baik dalam arti damai dan demokratis, serta dilaksanakan secara reguler, itu menunjukkan kematangan demokrasi kita. Dan, dengan pemilihan umum yang dapat diselenggarakan dengan baik, rakyat secara berkala dapat memilih wakil-wakilnya untuk duduk di parlemen, dan juga memilih pemimpin-pemimpinnya, baik pada tingkat nasional dan pada, atau dalam kaitannya dengan pemilihan di daerah, pemimpin-pemimpin pada tingkat daerah. Sekaligus pemilu adalah sesuatu yang sensitif baik secara sosial maupun secara politik. Ini wajar, di negara mana pun juga begitu, karena 5 tahun sekali partai-partai politik atau rakyat kita itu pada prinsipnya saling berkompetisi untuk menetapkan, menentukan masa depan negara dan pemerintahannya. Berkaitan dengan isu semua, dengan itu semua, isu yang muncul sekarang ini segera menjadi perhatian masyarakat luas, yang kita pahami DPT yang beberapa saat yang lalu disampaikan oleh KPU, oleh kalangan masyarakat kita masih dianggap belum klop, belum akurat, dan ditengarai ada masalah di sana-sini. Muncul pula seperti biasanya kecurigaan, misalnya, nah, ini pemerintah sengaja membikin DPT-nya bermasalah. Saya pernah membaca di media cetak, jangan-jangan ini upaya untuk melanggengkan kekuasaan yang ada. Kecurigaan seperti itu sering muncul manakala memang ada masalah, apalagi yang berkaitan dengan DPT yaitu, saudara-saudara kita yang memiliki hak pilih, dan kemudian nanti akan memilih dalam pemilu tahun mendatang. Meskipun kalau kita logis, kalau misalnya pemerintah dianggap mau menciptakan masalah, pemerintah ini menurut undang-undang yang punya tugas dan kewajiban dalam proses penyusunan dan penetapan DPT, meskipun lebih banyak dilakukan oleh KPU, adalah Mendagri dan Menteri Luar Negeri. Setelah

itu, para gubernur, para bupati, dan para walikota. Dengan demikian, kalau kita mengerti anatomi politik di negeri kita, para gubernur, bupati, dan walikota itu juga berasal dari semua partai-partai politik yang ada di negara kita. Oleh karena itu, jawaban yang cespleng, penjelasan yang baik insya Allah bisa menghilangkan kecurigaan masyarakat terhadap pemerintah, bahkan kecurigaan antarpartai-partai politik. Yang ini harus bersama-sama kita cegah untuk terjadi di negeri kita ini. Berkaitan dengan itu, sekali lagi nanti, kita akan mendengar penjelasan dari pimpinan KPU dan dari Mendagri. Saya mohon kepada kolega saya, para pimpinan Lembaga Negara, untuk kita simak secara bersama, dan saya lebih berharap ini betul-betul penjelasan yang utuh, yang terbuka, dengan demikian, kita paham apa yang terjadi. Dan saya berpikir, kita tidak pada posisi untuk menanggapi apalagi meminta KPU melakukan A, B, C. Karena itu, bisa menimbulkan salah tafsir dari rakyat, seolah-olah kita, pimpinan lembaga-lembaga negara melakukan intervensi. Sebab, segala sesuatunya sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar dan juga undang-undang. Dan, akan bagus kalau sekali lagi posisi hari ini kita mendengar nanti dari pimpinan KPU, dan juga dari Mendagri. Sekaligus, tolong disampaikan kepada kami semua langkah-langkah seperti apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah ini, dan untuk membuat rakyat kita percaya, bahwa DPT nanti pada saat ditetapkan atau diberlakukan secara definitif itu tidak menimbulkan permasalahan apa pun. Â

Para Pimpinan Lembaga Negara, Pimpinan KPU, dan para Menteri, Kalau saya boleh menggunakan waktu sedikit saja, mari kita segarkan ingatan kita bersama-sama, tentang ketentuan konstitusi dan undang-undang yang berkaitan dengan pemilu. Dalam Undang-Undang Dasar Bab VIIB Pemilihan Umum ada Pasal 22E, di situ disebutkan ayat 5-nya: Pemilihan Umum diselenggarakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Saya menggarisbawahi kata-kata "mandiri". Oleh karena itu, kalau selama ini, meskipun dalam kapasitas saya sebagai kepala negara, saya hemat untuk bicara tentang pemilihan umum karena saya paham betul kemandirian dan saya tidak ingin ada salah pengertian dari masyarakat kita seolah-olah presiden harus banyak bicara berkaitan dengan KPU. Sementara itu ada dua undang-undang yang relevan dengan apa yang saya sampaikan tadi. Pertama adalah Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012, ini berkaitan dengan Pemilihan Umum Anggota DPR, Anggota DPD, dan Anggota DPRD. Sedangkan undang-undang yang satunya lagi, Nomor 15 Tahun 2011, itu berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Saya ingin menyegarkan ingatan kita, dicantumkan dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum bahwa asas penyelenggara pemilu, ini Pasal 2, penyelenggara pemilu berpedoman pada asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilas, efisiensi, dan efektivitas. Kemudian Pasal 3, ini yang penting, dalam menyelenggarakan pemilu KPU bebas dari pengaruh pihak mana pun berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya. Jadi, tentu akan kita jalankan amanah undang-undang ini, agar KPU betul-betul bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Sementara

itu, undang-undang yang satunya lagi, ini juga untuk menyegarkan ingatan dan pengertian kita, berkaitan dengan daftar pemilih itu sudah ada pasal-pasal yang mengatur. Mulai pemutakhiran data pemilih, penyusunan daftar pemilih sementara, penyusunan daftar pemilih tetap, penyusunan daftar pemilih bagi pemilih di luar negeri, beberapa pasal di situ. Kemudian, rekapitulasi daftar pemilih tetap, dan betul? Rekapitulasi daftar pemilih tetap, dan pengawasan dan penyelesaian perselisihan dalam pemutakhiran data dan penetapan data pemilih. Yang ingin saya sampaikan, semuanya sudah diatur dalam undang-undang. Oleh karena itu, dengan merujuk undang-undang ini, saya yakin KPU akan bisa melaksanakan tugas-tugasnya. Kalau ada masalah, insya Allah masalah itu bisa diatasi. Dan kemudian, kalau ada tugas dan tanggung jawab pemerintah, nanti Mendagri juga bisa menjelaskan kepada kita semua apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan sesuai sekali lagi dengan ketentuan undang-undang, dan dalam praktiknya juga sering sesuai dengan permintaan KPU sendiri, yang itu tetap segaris dengan undang-undang. Saya akhiri pengantar saya seperti itu, dan setelah break, telah jeda ini, saya persilakan nantiâ pimpinan KPU untuk menyampaikan penjelasannya. Kita break sebentar. Terima kasih.

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, KementerianSekretariat Negara RI