Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi. Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Transformasi Pendidikan Tinggi: Membangun Institusi dan Mengembangkan Potensi Insani. Gendut Suprayitno

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab 5 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

KEBIJAKAN AKREDITASI PRODI DAN AKREDITASI INSTITUSI. Materi Workshop ITY

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

SISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Penyelenggaraan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

ANATOMI MASALAH PTS. Oleh Johannes Gunawan Bernadette M. Waluyo

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan tesis. Hal itu diuraikan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI

RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL

Pembukaan dan Perubahan Program Studi di Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BADAN STANDARDISASI NASIONAL Jakarta, November 2013

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYYAH AWALIYYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

RENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu

A. Pendahuluan. 1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN DAN SISTEM PENDIDIKAN TINGGI. Kopertis VII Jawa Timur

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015

Untitled document. Undang-Undang:

INSTRUMEN BAN PT TAHUN 2018 PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017

Peningkatan Kinerja Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi yang Bermutu dan Berdaya Saing

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH

PETUNJUK TEKNIS (STRATA 3/DOKTOR) BAGI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Seminar, Workshop & Munas FPPTI. Pendahuluan. Latar Belakang Pentingnya Sertifikasi Kesejahteraan Rakyat. Pertumbuhan ekonomi Daya Saing

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. Disusun oleh:

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

KEBIJAKAN MAJELIS AKREDITASI BAN-PT TENTANG PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

Sistem Pendidikan Nasional

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MENGACU STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI WILAYAH PESISIR

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Penulisan dan Penggunaan Gelar Perguruan

Transkripsi:

Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015

Agenda Paparan Jati Diri Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kebijakan Pokok Pembangunan Dikti Implikasi Regulasi Dikti Regulasi Dikti membawa Dampak

Jati Diri Lahir : Malang 14 Februari 1956 Doktor Teknik dan Manajemen Industri ITB (lulus 2005) Karir Pekerjaan PT United Tractors Tbk, mulai sbg Management Trainee (1980-1990) PT Bank Summa dan Tim Likuidasi, mulai sbg Deputy General Manager (1990-1994) PT Trumix Beton dan PT Semen Cibinong Tbk, mulai sbg Direktur (1995-2000) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Komite Dewan Komisaris (2008 2013) Karir Akademisi Institut Sains dan Teknologi Nasional, sbg Rektor (2007-2011) dan Program Studi MTI (2011 sekarang) Asesor Badan Akreditasi Nasional (Institusi dan Program Studi:2007 sekarang) Karir Lembaga Swadaya Masyarakat - Perhimpunan Manajemen Mutu Indonesia (PMMI): Pendiri (1987) - The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG): Peneliti (2002 sekarang) dan Ketua Badan Pengurus (2008 sekarang)

Tujuan Menekankan pemahaman bersama dampak diterbitkannya peraturan perundang-undangan pendidikan tinggi Mendapatkan komitmen bersama dalam hubungan kerja antar lembaga/institusi

Peraturan perundang-undangan tentang Kopertis Peraturan perundang-undangan Kopertis: - Berperan sejak tahun 1975 - UU RI No. 20 Tahun 2003 (pasal 66) - Permendikbud No. 42 Tahun 2013 Perubahan atas Permendikbud No. 1 Tahun 2013: Mengoptimalkan pelaksanaan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan PTS secara nasional, jumlah lokasi Kantor Kopertis adalah 14

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 Visi: Mewujudkan manusia dan masyarakat yang mandiri, maju, adil dan makmur

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 Misi: 1. Masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila 2. Bangsa yang berdaya saing 3. Masyarakat yang demokratis yang berlandaskan pada supremasi hukum 4. Indonesia yang aman, damai, dan bersatu 5. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan 6. Indonesia asri dan lestari 7. Indonesia sebagai negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan pada kepentingan nasional 8. Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 Tahapan pokok pembangunan nasional jangka menengah lima tahunan : 1. Tahap Pertama: 2005-2009 2. Tahap Kedua: 2010-2014 3. Tahap Ketiga: 2015-2020 Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pada pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK 4. Tahap Keempat: 2021-2024

Kebijakan Pokok Pembangunan Pendidikan Tinggi Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses bagi semua warga negara melalui program-program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor Meningkatkan mutu relevansi dan daya saing pendidikan tinggi dalam rangka menjawab kebutuhan pasar kerja serta pengembangan iptek untuk memberikan sumbangan secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa Meningkatkan kinerja perguruan tinggi dengan jalan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan layanan pendidikan tinggi secara otonom

Peraturan Perundang-undangan tentang Pendidikan Tinggi UU/Perpu PP Perpres Permendiknas Permendikbud Kepmendiknas 1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 1. PP No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi 1. Perpres No. 8 Tahun 2012 Tentang Kualifikasi Nasional Indonesia beserta lampiran 2. Perpres No. 13 Tahun 2015 Tentang Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 1.Permendiknas No. 6 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2005 Tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 2.Pemendikbud No. 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi 1. Permendikbud No 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi 2. Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi 3. Permendikbud No 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi 4. Permendikbud No.87 Tahun 2014 Tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi 5. Permendikbud No.154 Tahun 2014 Tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi 1. Kepmendiknas No.232/U/2000/ Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 2. Kepmendiknas No. 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi 3. Kepmendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti pendidikan Tinggi 4. Permendikbud No. 95 Tahun 2014 tentang Pendirian, Perubahan dan Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

Fenomena Peningkatan Mutu Pendidikan Sarana prasarana Pendidik Kurikulum Akreditasi, evaluasi, supervisi

Implikasi terhadap Tenaga Pendidik UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen: - isu Profesionalitas Dosen masih belum maksimal - isu Masih banyak Dosen yang belum sesuai kualifikasi keilmuannya Ketentuan Umum: - Kualifikasi akademik Dosen harus sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal - Sertifikasi Dosen sebagai pengakuan profesionalitas Implikasinya: - Profesionalitas Dosen merupakan keharusan - Kesesuaian kualifikasi keilmuan merupakan keharusan

Implikasi terhadap Perguruan Tinggi dan Program Studi UU RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi: - isu pemberian ijin operasional - isu Akreditasi Perguruan Tinggi dan Program Studi Ketentuan Umum: - SE Dikti No. 160/E/AK/2012: Ijin pendirian Perguruan Tinggi dan ijin penyelenggaraan Program Studi yang sudah diterbitkan sebelum tanggal 10 Agustus 2012 dinyatakan tetap berlaku - Akreditasi Perguruan Tinggi oleh BAN-PT dan akreditasi Program Studi oleh LAM Implikasinya: - Perpanjangan ijin penyelenggaraan Program Studi - Akreditasi Perguruan Tinggi dan program studi oleh BAN-PT sebelum terbentuk lembaga akreditasi mandiri

Mengapa perlu Review Regulasi? o Regulasi yang buruk penyebab utama kinerja yang buruk: compliance cost, competition & competitiveness o Market failure vs. Government failure Asimetri informasi o Regulasi membawa dampak dan biaya

Mengapa perlu Review Regulasi? Jumlah Halaman Regulasi Meningkat

Mengapa perlu Review Regulasi?

Regulasi Membawa Dampak Setiap regulasi memiliki pengaruh pada kehidupan penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi Para penyelenggara pendidikan tinggi dan pengelola perguruan tinggi perlu menunjukkan sikap terhadap pengaruh adanya regulasi pendidikan tinggi Sikap terhadap pengaruh regulasi: - Menerima dan melaksanakan amanat regulasi - Memberikan umpan balik terhadap regulasi

Regulasi Membawa Dampak Perumusan Masalah Konsultasi Stakeholders Regulatory Impact Assessment (RIA) Identifikasi Tujuan Alternatif Tindakan Analisis Biaya dan Manfaat Pemilihan Tindakan Strategi Implementasi

Regulasi Membawa Dampak RIA sebagai alat analisis untuk menentukan: Apakah regulasi diperlukan? Apakah ada alternatif tindakan yang lebih baik? Bagaimanakah manfaat & kerugian dari adanya regulasi?

Regulasi Membawa Dampak Tujuan Evaluasi Dampak untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan efektivitas suatu kebijakan terhadap: Individu, kelompok, dan institusi Akibat yang diperkirakan maupun tidak Kondisi sasaran kebijakan

Terima Kasih