8. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa. (Cetakan pertama 2011). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

dokumen-dokumen yang mirip
7. Penilaian Pembelajaran Bahasa berbasis Kompetensi. (Edisi pertama cetakan kedua 2011, cetakan pertama 2010). Yogyakarta: BPFE.

JUDUL PENGEMBANGAN MODEL AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. penilaian guru tidak dapat mengetahui kemampuan peserta didik menerima

PENGEMBANGAN MODEL AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

JUDUL PENGEMBANGAN MODEL AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknik tes dan non-tes. Dalam teknik tes misalnya pemberian beberapa

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

TINJAUAN MATA KULIAH... HAKIKAT BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA.. 1.1

TINJAUAN MATA KULIAH...

PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 NGEMPLAK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

TINJAUAN MATA KULIAH...

PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

PENILAIAN PRODUK (PRODUCT ASSESSMENT) SALAH SATU BENTUK PENILAIAN KELAS

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ENCEP KUSUMAH

TITIK ARIYANI HALIMAH A

III. METODE PENGEMBANGAN. prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting diterapkan dalam dunia

Struktur Kurikulum..

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

Instructional Design

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

PENTINGNYA ASESMEN AUTENTIK DAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI. I Wayan Karmana Dosen Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram -

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

2014 PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dengan mengarahkan peserta didik untuk mendengarkan,

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

Kisi Dokumen Tentang Penyusunan Silabus

Pengembangan Model Pembelajaran Temtik Berorientsi Life Skills untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar ABSTRAK

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

Paket 13 PRAKTIK PEMBELAJARAN MENDENGARKAN-BERBICARA DI MI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

I. PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satu di ataranya adalah faktor guru. Guru memegang

BAB V UPAYA PELESTARIAN NYANYIAN RAKYAT KAU-KAUDARA DI SEKOLAH. Pada bagian ini membahas tentang upaya pelestarian kau kaudara yang

Model Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Pendampingan Terhadap Guru (Technical Assistance) dengan Melibatkan Pengawas dan Guru Inti.

I Wayan Karmana Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram Indonesia

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN BAB II : KAJIAN TEORI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru yang berperan aktif dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Selain

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

PENILAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 OLEH NIA PURWANDARI

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB V PENUTUP. dan Sri Ningsih serta Dewi Indrawati dan Didik Durianto. Setiap nilai pendidikan

ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Berbasis Lingkungan: Perspektif Pendekatan Pragmatik

BAB I PENDAHULUAN. keempat keterampilan tersebut keterampilan mendengarkan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

KERANGKA BERPIKIR PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR INPUT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

I. PENDAHULUAN. mendapatakan ilmu itu manusia harus belajar. Selain itu, belajar merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sebuah harapan, keinginan, tuntutan dan pandangan bersama. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

Oleh: Sujarwo, M.Or Yulina Pratiwi Adri Yudhantara

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan inti dari sistem pendidikan nasional, di

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK. FKIP Universitas Pakuan

BAB III METODE PENELITIAN

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

PENERAPAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI SISWA SD MUHAMMADIYAH I MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN

Transkripsi:

8. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa. (Cetakan pertama 2011). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

PENILAIAN OTENTIK Dalam Pembelajaran Bahasa Oleh Burhan Nurgiyantoro

KATA PENGANTAR Adanya berbagai perubahan dala dunia pendidikan, baik yang berupa kurikulum, silabus, teknik pembelajaran, maupun teknik penilaian hasil pembelajaran adalah hal yang mesti harus terjadi. Hal itu menunjukkan adanya dan sejalan dengan perkembangan tuntutan masyarakat, tuntutan zaman, atau tuntutan dunia kerja. Jika tidak, dunia pendidikan akan ketinggalan dan hanya menghasilkan lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Sejak pertengahan tahun 2000-an kurikulum yang dipakai di Indonesia adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi yang kini bernama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP menekankan capaian kompetensi untuk melakukan sesuatu sesuai dengan karakteristik tiap mata pelajaran. Hal itu membawa konsekuensi kegiatan pembelajaran di kelas juga harus menekankan capaian kompetensi kinerja, performansi, atau melakukan sesuatu yang terkait dengan tuntutan kompetensi dasar dan indikator, dan tidak semata-mata menekankan capaian ranah kognitif. Hal itu antara lain ditandai dengan pelaksanaan pembelajaran yang memergunakan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning). Pendekatan pembelajaran kontekstual, pada giliran selanjutnya, menghendaki penilaian hasil pembelajaran dengan memergunakan model penilaian otentik (Authentic Assessment). Penilaian otentik berlaku dan seharusnya dilakukan dalam penilaian pembelajaran semua mata pelajaran. Penilaain otentik dalam pembelajaran memrasyaratkan dua hal yang mesti ada, yaitu kinerja dan bermakna. Kinerja, unjuk kerja, atau performansi menunjuk pada aktivitas berbuat, melakukan sesuatu sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, sedang bermakna berarti harus sesuai dengan atau mencerminkan kebutuhan kehidupan sehari-hari yang ada di dalam kehidupan nyata, misalnya dunia kerja. Tuntutan penilaian kinerja dan bermakna juga berlaku dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal itu berarti bahwa dalam pengukuran hasil pembelajaran Bahasa Indonesia harus berupa kinerja berbahasa yang bersifat aktif produktif dan kinerja itu harus ada dan atau dibutuhkan dalam kehidupan nyata, misalnya dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Berbagai kinerja berbahasa yang diujikan di kelas haruslah mencerminkan kebutuhan kinerja berbahasa yang sesungguhnya tersebut. Nilai seorang peserta didik yang diperoleh lewat pengukuran yang memergunakan model penilaian otentik akan mencerminkan kompetensi berbahasa (dan bersastra) yang sesungguhnya.

Penilaian otentik untuk mengukur kompetensi kinerja berbahasa membutuhkan waktu yang relatif lama karena dalam banyak hal pengukuran selalu bersifat individual. Misalnya, pengukuran kompetensi berbicara atau menulis mau tidak mau kita harus melakukannya secara orang per orang peserta didik. Maka, penilaian otentik sebenarnya lebih tepat untuk penilaian proses ketika kegiatan pembelajaran masih berlangsung. Hasil pengukuran kinerja peserta didik dapat dijadikan umpan balik kegiatan pembelajaran. Teknik-teknik tertentu penilaian otentik dapat dipandang sebagai bagian dari strategi pembelajaran yang secara umum berupa teknik bertanya atau pemberian tugas. Dengan demikian, penilaian otentik tidak dimaksudkan untuk menggantikan penilaian tradisional, khusunya bentuk tes objektif pilihan ganda yang lebih bersifat merespon jawaban yang lazim dipergunakan dalam ujian-ujian akhir seperti UN dan UUB. Penilaian otentik hadir untuk melengkapi dan menutup kekurangan penilaian objektif. Skor hasil pengukuran otentik mencerminkan kompetensi berbagai bentuk kinerja berbahasa peserta didik sepanjang kegiatan pembelajaran, sedang skor hasil pengukuran tes objektif pada akhir pembelajaran menunjukkan capaian kompetensi selama satuan waktu tertentu, misalnya satu semester. Jadi, selain menguasai pengembangan soal-soal tes objektif, guru seharusnya juga menguasai pengembangan dan penerapan tes otentik. Buku ini sengaja disusun untuk memenuhi kebutuhan para guru untuk mengembangkan dan melaksanakan penilaian dengan model penilaian otentik, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka contoh-contoh yang diberikan berangkat dari standar kompetensi (SK) dan kemampuan dasar (KD) yang dicantumkan pada KTSP untuk SMP/MTs. Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan buku ini untuk dipakai dalam mata pelajaran bahasa-bahasa yang lain. Selain itu, model penilaian otentik yang dikembangkan dalam buku ini juga dapat dipergunakan untuk sekolah-sekolah jenjang yang lain, misalnya SMA dan SMK, dengan sedikit penyesuaian jika diperlukan. Pengembangan teknik pengukuran hasil pembelajaran idealnya menjadi satu kesatuan dengan rencana pembelajaran (RPP) yang dibuat guru sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan yang di dalamnya dituliskan keseluruhan skenario aktivitas pembelajaran selama waktu tertentu. Namun, penulisan buku sengaja tidak dibuat demikian karena didasari asumsi bahwa guru telah mampu membuat RPP dengan baik. Contoh-contoh indikator, tugas kinerja otentik, dan rubrik penilaian yang diberikan sebaiknya lebih dilihat sebagai contoh

model karena guru juga dapat membuatnya sendiri. Selain itu, jika penulisan ini disertai uraian cara pembuatan RPP, buku menjadi tebal dan karenanya lebih mahal. Draf awal penulisan buku ini berasal dari penelitian pengembangan buku yang disponsori oleh DP2M Dikti yang kemudian diperluas. Maka, ucapan terima kasih pertama saya sampaikan kepada Direktur DP2M Dikti. Berikutnya, saya mengucapkan terima kasih kepada sejawat dosen pakar yang telah bersedia meriviu dan memberikan masukan penting draf penulisan buku ini, yaitu Dr. Maman Suryaman, Dr. Suhardi, dan Suharso, M.Pd. Demikian juga kepada kawan-kawan guru yang notabene para Ketua MGMP mata pelajaran Bahasa Indonesia di DIY selaku calon pemangku kepentingan yang telah bersedia membaca dengan cermat dan memberikan masukan yang berharga. Mereka adalah Drs. Murdiwiyono (DIY sekaligus Sleman), Endang Cahyaningsih, S.Pd. (Kotamadya Yogyakarta), Wiwik Sulistiyoningsih, S.Pd. (Bantul), Suprapto, S.Pd. (Gunung Kidul), dan Dra. Nurnaeni (Kulon Progo). Semoga kehadiran buku ini dapat dimanfaatkan oleh para guru dan calon guru bahasa dan dapat menunjang usaha peningkatan pembelajaran bahasa (Indonesia). Terhadap berbagai kekurangan yang ada di sana-sini, dengan rendah hati saya mohon masukan untuk perbaikan selanjutnya. Yogyakarta, 3 April 2011 Penulis, BN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENILAIAN OTENTIK DALAM KONTEKS KTSP DAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan A. Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan B. Pengujian Berbasis Kompetensi 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Pengujian Berbasis Kemampuan Dasar 3. Pengembangan Indikator 4. Penjabaran Indikator ke Tugas Kinerja B. Pembelajaran Kontekstual C. Penilaian Otentik dalam Konteks KTSP dan Pembelajaran Kontekstual Rangkuman BAB II PENILAIAN OTENTIK A. Hakikat Penilaian Otentik B. Penilaian Otentik dan Penilaian Tradisional 1. Penilaian Proses versus Penilaain Produk C. Langkah Pengembangan Asesmen Otentik 1. Penentuan Standar 2. Penentuan Tugas Otentik 3. Pembuatan Kriteria 4. Pembuatan Rubrik D. Macam Penilaian Otentik 1. Penilaian Kinerja 2. Wawancara Lisan 3. Pertanyaan Terbuka 4. Menceritakan kembali Teks atau Cerita 5. Portofolio 6. Proyek E. Prioritas Capaian Kompetensi dalam Pembelajaran Bahasa Rangkuman BAB III PENILAIAN OTENTIK KOMPETENSI BAHASA A. Tentang Kompetensi Kebahasaan B. Penilaian Otentik Kompetensi Kebahasaan 1. Penilaian Otentik Kosakata dan Struktur dalam Wacana Lisan 2. Penilaian Otentik Kosakata dan Struktur dalam Wacana Tertulis LATIHAN

BAB IV PENILAIAN OTENTIK KOMPETENSI MENYIMAK DAN MEMBACA A. Penilaian Otentik Kompetenti Berbahasa Aktif Reseptif B. Penerapan Penilaian Otentik Berbahasa Aktif Reseptif 1. Penilaian Otentik Kompetensi Menyimak 2. Penilaian Otentik Kompetensi Membaca BAB V PENILAIAN OTENTIK KOMPETENSI BERBICARA DAN MENULIS A. Penilaian Otentik Kompetensi Berbahasa Aktif Produktif B. Penerapan Penilaian Otentik Berbahasa Aktif Produktif 1. Penilaian Otentik Kompeetnsi Berbicara 2. Penilaian Otentik Kompetensi Menulis BAB VI PENILAIAN OTENTIK KOMPETENSI BERSASTRA A. Penilaian Otentik Kompetensi Bersastra B. Penerapan Penilaian Otentik Kompetensi Bersastra BAB VII PENGOLAHAN SKOR PENILAIAN OTENTIK A. Penyekoran Tugas Otentik B. Penghitungan Nilai Akhir 1. Penghitungan Rata-rata Hitung seluruh Tugas Otentik 2. Penghitungan Nilai Akhir C. Validitas dan Acuan Kriteria D. Analisis Jawaban DAFTAR PUSTAKA GLOSARIUM INDEKS