PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN DAN DORA

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) URBAN) TERHADAP WAKTU PEMANGKASAN DAN JARAK TANAM

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

RESPON PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS TIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Paclobutrazol Dan Pupuk Kalium

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) TERHADAP KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK

Bram Arda Bintario Bangun*, Jasmani Ginting, Ferry Ezra Sitepu

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

EFEKTIFITAS JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSIUBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP TINGGI BEDENGAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM SKRIPSI OLEH :

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

Gusti Handayani, Jonatan Ginting, Haryati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan Corresponding author:

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SERTA MUTU BAWANG MERAH

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK POSFAT

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L,) VARIETAS KUNING TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS KASCING DAN PUPUK NPK

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI EKSTRAK DAUN INSULIN (Thitonia difersifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK KANDANG SAPI DAN NPKMg SKRIPSI OLEH YOZIE DHARMAWAN

DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR DENGAN PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN TRIAKONTANOL ABSTRACT

Potential Rhizobium and Urea Fertilizer to Soybean Production (Glycine max L.) on The Former Rice Field

PENGARUH KOMBINASI TAKARAN PUPUK UREA DAN SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L,) Alumni Fakultas Pertanian 2)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

APLIKASI CARA TANAM PADA DNA VARIETAS WIJEN, TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

KAJIAN PENANAMAN KEDELAI DI BAWAH KELAPA SAWIT UMUR EMPAT TAHUN DI PTPN III KEBUN RAMBUTAN

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK DAUN GANDASIL D TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleracea L.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA

Transkripsi:

1045. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.) Dwi Wahyu Prabowo 1*, T. Chairun Nisa B. 2, Jonathan Ginting 2 1 Alumni Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 2 Staf Pengajar Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan *Corresponding author : E-mail : prabowo318@yahoo.co.id ABSTRACT This study aimed to determine the most suitable planting distace and dose of phospate fertilizer for the growth and yield of yam. The reasearch was conducted at Jln. Setia Budi, Simpang Selayang, Medan Tuntungan at ± 25 meters above sea level from April until August 2012. The research used the factorial completely randomized block design with two factors, namely phospate fertilizer (0g, 5,3g, 10,67g, and 16 g/plot) and planting distance (20x15 cm, 20x20 cm, and 20x25 cm). Parameters observed were plant length, number of branches, tuber weight per sample, tuber weight per plot, tuber diameter, root volume and and harvest index. The results showed that phospate fertilizer treatment did not show any significant effects for all parameters. Longer planting distance significantlly increased plant lengths only at 3 and 4 WAP, but not at other ages, and for all other parameters as well. Similirlly, there was no significant interaction effect of the two treatments for all parameters. Key words : phospate fertilizer, planting distance, yam ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jarak tanam yang tepat dan dosis pupuk phospat yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi bengkuang. Penelitian ini dilaksanakan di lahan masyarakat Jl. Setia Budi, Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan dengan ketinggian tempat ± 25 meter di atas permukaan laut pada bulan April sampai Agustus 2012 menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu pupuk phospat (0g, 5,3g, 10,67g, 16 g/plot) dan jarak tanam (20x15 cm, 20x20 cm, dan 20x25 cm). Parameter yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah cabang, bobot umbi per sampel, bobot umbi per plot, lingkar umbi, volume akar, dan indeks panen. Perlakuan pupuk phoshat, jarak tanam dan interaksi antara keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap parameter panjang tanaman, jumlah cabang, bobot umbi per sampel, bobot umbi per plot, lingkar umbi, volume akar, dan indeks panen. Perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata pada panjang tanaman saat 3 dan 4 MST, tetapi tidak nyata di umur lainya. Interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter. Kata kunci : pupuk phospat, jarak tanam, bengkuang PENDAHULUAN Bengkuang merupakan tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman pangan sumber karbohidat sekaligus protein nabati. Dengan semakin beragamnya kegunaan umbi bengkuang, maka semakin besar pula permintaan pasar. Umbi bengkuang yang dihasilkan oleh

1046. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 petani ukurannya bervariasi. Agar petani mendapatkan keuntungan maksimal maka petani harus bijaksana dalam bercocok tanam. Cara pembudidayaan yang lebih intensif akan dapat menghasilkan produksi dan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Cara yang dapat dilakukan adalah mengatur jarak tanam. Jarak tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena berhubungan dengan persaingan akar dalam konteks pemanfaatan pupuk (Liptan, 1996). Tanaman bengkuang oleh IPGRI (International Plant Genetic Resources Institute) dikategorikan sebagai salah satu tanaman yang terabaikan dan belum termanfaatkan. Bengkuang adalah salah satu tanaman legum yang menghasilkan umbi akar yang dapat dikonsumsi. Sejauh ini umbi bengkuang di Indonesia hanya dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi segar padahal sebenarnya memiliki potensi industri yang cukup besar (Sorensen, 1996). Untuk itu diperlukan pengaturan jarak tanam dengan tujuan adalah memberikan kemungkinan tanaman untuk tumbuh baik tanpa mengalami persaingan dalam hal pengambilan air, unsur hara dan cahaya matahari, serta memudahkan pemeliharaan tanaman. Penggunaan jarak tanam yang kurang tepat dapat merangsang pertumbuhan gulma sehingga dapat menurunkan hasil (Rahayu dan Berlian, 1999). Kerapatan tanam harus diatur dengan jarak tanam sehingga tidak terjadi persaingan antar tanaman, mudah memeliharanya dan mengurangi biaya. Kerapatan tanaman mempengaruhi penampilan dan produksi tanaman, terutama karena koefisien penggunaan cahaya. Tanaman memberikan respon dengan mengurangi ukuran baik pada seluruh tanaman maupun pada bagianbagian tertentu (Setyati, 1983). Phospat Sebagai salah satu unsur hara makro utama bagi tanaman, permasalahan utama phospat adalah ketersediaannya yang rendah bagi tanaman karena adanya fiksasi oleh lansir penyerap p di dalam tanah seperti Al 3+, Fe 2+ dan Mn 2+. Pemupukan yang dilakukan setiap musim tanam menyebabkan timbunan P yang semakin banyak sebagai residu P tanah (Damanik et al. 2010).

1047. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Pemupukan phospat diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi baik kuantitas maupun kualitas umbi. Produksi umbi sangat tergantung pada jenis tanah dan phospat meliputi ketersediaan, banyaknya yang diabsorbsi, jumlah dalam tanah yang dapat dipertukarkan dan takaran yang diberikan melalui pemupukan (Nainggolan dan Tarigan, 1992). Menurut Herman (1986) phospat merupakan unsur yang mudah larut sehingga mudah tercuci. Bila pemupukan dengan pupuk phospat rendah sedangkan sifat unsur phospat mudah tercuci, maka ketersediaan phospat dalam tanah menjadi rendah sehingga ada kemungkinan tanmaan akan mengalami kekurangan phospat. Dilain pihak tanah-tanah yang dipupuk dengan pupuk phospat yang berlebihan akan menyebabkan tanaman mengkonsumsi phospat secara berlebihan yang disebut dengan istilah konsumsi mewah. Penyerapan unsur phospat secara berlebihan tidak akan meningkatkan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi bengkuang pada pemberian pupuk phospat dan jarak tanam. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di lahan masyarakat Jl. Setia Budi Simpang Selayang, Medan dengan ketinggian + 25 meter diatas permukaan laut, mulai bulan April 2012 sampai bulan Agustus 2012. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih bengkuang, pupuk KCL, Urea dan TSP. Alat yang digunakan adalah cangkul, timbangan, handsprayer, meteran, gunting, dan alat tulis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan, faktor pertama adalah pupuk phospat dengan dosis 0 g/plot; 5.33 g/plot; 10.6 g/plot; 16 g/plot, faktor kedua adalah jarak tanam, 20 x 15 cm; 20 x 20 cm; 20 x 25 cm. Sehingga didapat 12 kombinasi perlakuan dan 3 ulanngan. Ukuran plot 120 cm x 80 cm, dan jumlah sampel 5 tanaman perplot. Pupuk Urea 5.76 g/plot dan KCL 5.76 g/plot diberikan saat tanam dan pupuk phospat diberikan satu tahap yaitu dua hari sebelum penanaman sesuai dosis perlakuan, pupuk ini diberikan dengan cara larikan di dalam plot. Dilakukan pemangkasan bunga pada 8, 11, 14 dan 16 MST. Ulat

Curah hujan (mm) 1048. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 penggerek batang dan kutu putih disemprot dengan delmetrin 0,75 cc/l, serta pencegahan jamur diatasi dengan propineb 1 g/l air. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari percobaan ini dilihat bahwa dosis phospat dan jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap parameter panjang tanaman (Tabel 1.) Tabel 1. Panjang tanaman (cm) bengkuang pada beberapa dosis phospat dan jarak tanam umur 7 MST (g P 2 O 5 /plot) J1 = 20x15 J2 = 20x20 J3 = 20x25 P0 = 0 34.93 33.84 31.51 33.43 P1 = 5,33 34.42 31.82 32.63 32.96 P2 = 10,67 35.14 32.79 32.82 33.58 P3 = 16 31.84 34.80 31.69 32.78 34.08 33.31 32.16 Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian pupuk phospat dan jarak tanam serta interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman. Hasil yang tidak berpengaruh nyata diduga disebabkan pemberian pupuk phospat sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti curah hujan yang tinggi pada saat aplikasi yaitu Mei sebesar 512,9 mm (Gambar 1) sehingga pupuk phospat menjadi tidak tersedia. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan unsur hara phospat di dalam tanah mudah tercuci oleh air hujan sebelum terserap oleh tanaman. Sebagaimana dinyatakan Herman (1986) bahwa phospat merupakan unsur yang mudah larut sehingga mudah tercuci. 600 512.9 396.6 400 200 144.2 87.6 123.9 0 April Mei Juni Juli Agustus Bulan Gambar 1. curah hujan dari bulan April sampai Agustus 2012 Sumber : BMKG wilayah I Medan, 2012 Namun dapat dilihat bahwa jarak tanam yang diterapkan cenderung menurunkan panjang tanaman. Ini diduga karena di jarak tanam yang diterapakan, memberi ruang pada tanaman sehingga

1049. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 tidak saling menaungi, hal ini menyebabkan cahaya yang diterima tanaman cukup. Hal ini menyebabkan aktifitas auksin tidak meningkat akibatnya sel-sel tanaman tumbuh memanjang dengan normal. Hal ini sesuai pernyataan Syam (1992), bahwa tanaman dengan jarak tanam rapat akan berakibat pada pemanjangan ruas, oleh karena jumlah cahaya yang dapat mengenai tubuh tanaman berkurang. Akibat lebih jauh terjadi peningkatan aktifitas auksin sehingga sel-sel tumbuh memanjang. Tabel 2. Jumlah cabang bengkuang pada beberapa dosis phospat dan jarak tanam umur 7 MST (g P 2 O 5 /plot) J1 = 20x15 J2 = 20x20 J3 = 20x25 P0 = 0 4,81 5,31 5,11 5,08 P1 = 5,33 4,81 4,75 5,20 4,92 P2 = 10,67 5,55 5,47 5,28 5,43 P3 = 16 4,49 4,69 4,58 4,59 4,91 5,05 5,04 Perlakuan jarak tanam berpengaruh tidak nyata meningkatkan jumlah cabang (Tabel 2), menunjukkan bahwa jarak tanam lebar tidak meningkatkan jumlah cabang primer dengan perlakuan tertinggi terdapat pada J1 (20 x 15 cm). Ini mungkin karena pada jarak tanam yang lebih lebar, tanaman akan menerima cahaya lebih banyak sehingga dapat tumbuh membentuk cabang yang lebih banyak karena dapat membentuk ruas lebih banyak. Sedangkan pada jarak tanam yang lebih rapat menyebabkan jumlah cahaya yang dapat mengenai tubuh tanaman sedikit, sehingga terjadi persaingan cahaya, ruang, unsur hara dan air, akibatnya kesempatan membentuk ruas menjadi berkurang. Ini sesuai dengan pernyataan Syam (1992), bahwa jarak tanam rapat mengakibatkan terjadinya kompetisi intra dan antar spesies. Kompetisi utama yang terjadi adalah kompetisi dalam memperoleh cahaya, unsur hara dan air oleh karena jumlah cahaya yang dapat mengenai tubuh tanaman berkurang. Akibat lebih jauh terjadi peningkatan aktifitas auksin sehingga sel-sel tumbuh memanjang.

1050. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Tabel 3. Bobot umbi per sampel (g) bengkuang pada beberapa dosis phospat dan jarak tanam (g P 2 O 5 /plot) Jarak Tanam J1=20x15 J2=20x20 J3=20x25 P0 = 0 441,33 404,67 532,00 459,33 P1 = 5,33 360,67 428,33 435,00 408,00 P2 = 10,67 508,33 439,33 507,67 485,11 P3 = 16 259,00 486,33 464,00 403,11 392,33 439,67 484,67 Perlakuan jarak tanam berpengaruh tidak nyata meningkatkan bobot umbi per sampel (Tabel 3), menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk phospat hingga taraf P3(16 g/plot) tidak nyata meningkatkan bobot umbi persampel. Hal ini diduga karena salah satu fungsi phospat adalah merangsang pertumbuhan buah, bunga dan biji. Pupuk phospat yang diberikan tidak terserap secara maksimal oleh tanaman karena tingginya curah hujan pada saat dilakukan penelitian. Sebagaimana dinyatakan Damanik et al. (2010) menjelaskan bahwa bila dilakukan pemupukan pada saat musim penghujan, pupuk yang diberikan itu sebagian akan hilang tercuci atau tererosi sebelum dapat digunakan oleh tanaman. Sebaliknya, bila pemupukan pada musim kemarau berarti air sedikit di dalam tanah, pupuk yang diberikan tidak dapat larut dan tidak dapat diserap oleh tanaman. Tabel 4. Bobot umbi perplot (g) bengkuang pada beberapa dosis phospat dan jarak tanam (g P 2 O 5 /plot) J1=20x15 J2=20x20 J3=20x25 P0 = 0 7733,33 7190,00 9106,67 8010,00 P1 = 5,33 5808,33 7766,67 7970,00 7181,67 P2 = 10,67 6930,00 7663,33 7541,67 7378,33 P3 = 16 7320,00 8473,33 7360,00 7717,78 6947,92 7773,33 7994,58 Tabel 5. Lingkar umbi (cm) bengkuang pada beberapa dosis phospat dan jarak tanam (g P 2 O 5 /plot) J1=20x15 J2=20x20 J3=20x25 P0 = 0 32,56 32,79 31,32 32,22 P1 = 5,33 26,50 30,41 32,68 29,86 P2 = 10,67 34,05 33,27 33,42 33,58 P3 = 16 26,65 30,97 31,69 29,77 29,94 31,86 32,28

1051. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Perlakuan jarak tanam berpengaruh tidak nyata meningkatkan bobot umbi perplot (Tabel 4.) dan lingkar umbi (Tabel 5.), menunjukkan bahwa jarak tanam lebar meningkatkan lingkar umbi dan bobot umbi perplot dengan perlakuan tertinggi terdapat pada J3 (20 x 25 cm). Ini terjadi karena persaingan akan cahaya, unsur hara dan air yang mempengaruhi produksi lebih kecil pada jarak tanam lebar, dimana tanaman tidak saling menaungi sehingga tanaman lebih banyak berfotosintesis dibandingkan pada jarak tanam rapat. Sebagaimana dinyatakan oleh Harjadi (1994), bahwa kerapatan tanaman mempengaruhi bentuk tampilan dan produksi tanaman, terutama karena penggunaan cahaya. Pada jarak tanam rapat, bentuk tampilan masing-masing tanaman secara individu menurun disebabkan karena persaingan cahaya dan faktor pertumbuhan lain. Tanaman memberikan respon dengan mengurangi ukuran baik pada seluruh tanaman maupun pada bagianbagian tertentu. Tabel 6. Volume akar (cm 3 ) bengkuang pada beberapa dosis phospat dan jarak tanam (g P 2 O 5 /plot) J1=20x15 J2=20x20 J3=20x25 P0 = 0 11,17 9,50 13,50 11,39 P1 = 5,33 7,92 9,17 11,92 9,67 P2 = 10,67 12,92 10,42 15,92 13,08 P3 = 16 8,67 15,08 12,58 12,11 10,17 11,04 13,48 Perlakuan dosis phospat dn jarak tanam berpengaruh tidak nyata dalam meningkatkan volume akar (Tabel 6.), dapat dilaihat bahwa pemberian phospat pada dosis P1(5.33 g/plot) menurunkan volume akar dan meningkat pada dosis P2 (10.67 g/plot) kemudian menurun lagi pada dosis P3 (16 g/plot) walaupun tidak nyata secara statistik. Akan tetapi pada penambahan jarak tanam terdapat kecenderungan meningkatkan volume akar, artinya semakin jarak tanam diperlebar cenderung meningkatkan volume akar dan mengurangi kompetisi. Berarti bahwa jarak tanam cenderung lebih berpengaruh terhadap volume akar karena peningkatan produksi akan tercapai pada populasi yang lebih padat. Hal ini sesuai dengan literatur Liu (2004) yang menyatakan bahwa jika

1052. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 peningkatan populasi masih di bawah peningkatan kompetisi maka peningkatan produksi akan tercapai pada populasi yang lebih padat. Tabel 7. Indeks panen bengkuang pada beberapa dosis phospat dan jarak tanam (g P 2 O 5 /plot) J1=20x15 J2=20x20 J3=20x25 P0 = 0 9,52 5,94 8,15 7,87 P1 = 5,33 7,37 9,54 9,57 8,83 P2 = 10,67 12,07 7,10 9,44 9,54 P3 = 16 6,01 7,97 8,23 7,40 8,74 7,63 8,85 Perlakuan dosis phospat dan jarak tanam berpengaruh tidak nyata pada indeks panen (Tabel 7.), sesuai tabel diatas bahwa perlakuan pupuk Phospat belum berpengaruh nyata terhadap indeks panen, namun secara agronomis pupuk phospat terbaik pada dosis P2 (10,67 g) selain itu, dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jarak tanamn yang semakin lebar akan mengurangi kompetisi antartanaman sehingga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mayadewi (2007) bahwa Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kompetisi tanaman adalah dengan pengaturan jarak tanam. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perlakuan pupuk phospat, perlakuan jarak tanam dan interaksi antara keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman, jumlah cabang, bobot umbi persampel, bobot umbi perplot, lingkar umbi persampel, indeks panen dan volume akar. Akan tetapi terdapat kecenderungan, semakin lebar jarak tanam, maka cenderung menurunkan panjang tanaman. Semakin lebar jarak tanam, cenderung meningkatkan bobot umbi persampel, bobot umbi perplot, lingkar umbi dan volume akar. Dosis pupuk phospat yang terbaik untuk produksi bobot umbi pertanaman adalah 10.67 g P 2 O 5 /plot (40kg P 2 O 5 /Ha), dan jarak tanam terbaik adalah 20x25 (200.000 populasi/ha) dengan rataan bobot 532g/tanaman (963 ton/ha). DAFTAR PUSTAKA Damanik,M. M. B., B. E. Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin, dan H. Hanum. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press, Medan. Harjadi, S. S., 1994. Pengantar Agronomi, Cetakan Kelima. Gramedia, Jakarta.

1053. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Herman. 1986. Pengaruh Pemupukan Phospat Terhadap Produksi dan Kualitas Umbi Kentang Dataran Rendah. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Liptan. 1996. Teknik Budidaya Mendapatkan Bengkuang Raksasa. Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. Surat Kabar Sinar Tani. Liu, W., M. Tollenaar, G. Stewart and W. Deen. 2004. Within-Row Plant Spacing Variability Does Not Effect Corn Yield. Agron. J. 96:275-280. Mayadewi, N. N. A. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung Manis. Jurusan Budidaya Pertanian. Vol 26 (4) : 153-159 (2007). Fakultas Pertanian Unud, Denpasar. Nainggolan, P. dan D. Tarigan. 1992. Pengaruh Sumber dan Dosis Pupuk Phospat terhadap Hasil dan Mutu Umbi Kentang. Jurnal Hortikultura 2, Balitbang Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta. Rahayu, E, dan Berlian,N. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta. Setyati, S. 1983. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta. Hal. 168-169. Sorensen, M. 1996. Yam Bean Pachyrizus DC. Promoting the Conservation and Use of Under Utilised and Neglected Crops. 2. IPGRI. Italy. Syam, R. 1992. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Gandasil dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau Varietas Parkit. Fakultas Pertanian Universitas Muhamadiyah Malang. 67 h. (tidakdipublikasikan).