BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN DAN KLASIFIKASI PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. daerah beserta masyarakatnya bersama-sama mengelola sumberdaya yang ada dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pusat dan daerah membawa implikasi mendasar terhadap. yang antara lain di bidang ekonomi yang meliputi implikasi terhadap

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

I. PENDAHULUAN. dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang giat dalam. merupakan rangkaian usaha untuk pembangunan yang merata dalam rangka

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk dalam suatu negara

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sisterm kelembagaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

III. METODE PENELITIAN. 2010, serta data-data lain yang mendukung. Data ini diperoleh dari BPS Pusat,

BAB I PENDAHULUAN. atau kontribusi dari masing-masing sektor perekonomian. Pada tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. perkapita, dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan juga

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

II PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan peningkatan kesejahteraan. Pada pembangunan ekonomi di daerah, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan nasional yaitu memajukan kesejahteraan umum, seperti yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periode ke periode

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masayarakat industri.

BAB I PENDAHULUAN. kota dan desa, antara pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa maupun antara dua

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakaat mengelola sumberdaya-sumberdaya

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

I. PENDAHULUAN. setiap negara yang ada di dunia untuk berlomba lomba meningkatkan daya

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi

PERTUMBUHAN EKONOMI PAKPAK BHARAT TAHUN 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan. perlu dilaksanakan demi kehidupan manusia yang layak.

Rumus. 9. Jasa-Jasa 0,47 0,50 0,52 0,54 0,56 0,52 Non Basis. = Nilai produksi subsektor i pada provinsi. = Total PDRB Provinsi

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan pembangunan perekonomian di daerah baik pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Lampiran 1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Karo

PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. utama. Industrialisisasi dimasa sekarang tidak dapat terlepas dari usaha dalam

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan suatu daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan perhatian utama semua negara terutama

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebuah penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Struktur

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB 4 ANALISIS PENENTUAN SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan oleh sekian banyak Negara berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akademisi ilmu ekonomi, secara tradisional pembangunan dipandang sebagai

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

V. ANALISIS SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN KARIMUN

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, terlebih dahulu kita harus menganalisa potensi pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yaitu upaya peningkatan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju. kepada tercapainya kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin berkembang, taraf

BAB I PENDAHULUAN. seluruh stakeholders untuk memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sektor ekonomi yang menyusun PDRB atas harga konstan 2010 menurut

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah tidak lepas dari pembangunan. yang dimiliki oleh daerahnya. Pembangunan nasional dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah upaya multidimensional yang meliputi perubahan pada berbagai aspek termasuk di dalamnya struktur sosial, sikap masyarakat, serta institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta perluasan kesempatan kerja. Pembangunan sebagai proses mensejahterakan kehidupan masyarakat agar lebih baik lagi secara terencana dan berkelanjutan yang berlangsung dalam jangka panjang (Widodo, 2006). Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bersifat multidimensional, yang melib atkan pada perubahan besar baik terhadap perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan pengangguran dalam konteks pertumbuhan ekonomi, tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya juga memberikan kesempatan kerja bagi penduduk untuk memberikan pendapatan kebutuhan hidupnya ( Todaro, 2008). Pembangunan ekonomi negara berkembang lebih difokuskan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut karena adanya ekonomi yang masih terbelakang. Pembangunan identik dengan strategi pertumbuhan ekonomi atau usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Oleh karena itu 1

2 pembangunan di bidang ekonomi dapat mendukung pencapaian tujuan serta perubahan dalam bidang kehidupan lainnya. Dalam proses pembangunan ekonomi diperlukan usaha dari berbagai pihak agar tercipta kemakmuran, karena pembangunan tidak akan dapat berjalan dengan sendirinya ( Siagian, 1984). Tiga tujuan inti pembangunan menurut Todaro dan Smith (2006) diantaranya : 1. Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok seperti : pangan, sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan. 2. Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan, yang kesemuanya itu tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil melainkan juga menumbuhkan harga diri pada pribadi dan bangsa yang bersangkutan. 3. Perluasan pilihan-pilihan dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari belitan sikap menghamba dan ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara bangsa lain, namun juga terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan mereka. Salah satu indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah dengan melihat peningkatan nilai PDRB baik berdasarkan harga konstan maupun harga berlaku dari tahun ke tahun. PDRB atas dasar harga berlaku merupakan

3 nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun di wilayah tertentu. PDRB atas harga konstan merupakan nilai tambah barang dan jasa di suatu wilayah yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasarnya (Kuncoro, 2013). Pertumbuhan ekonomi daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh sektor unggulan komparatif suatu daerah, spesialisasi wilayah, serta potensi ekonomi yang dimiliki oleh daerah itu sendiri. Dengan begitu, pemanfaatan dan pengembangan seluruh pontensi ekonomi menjadi prioritas utama untuk dikembangkan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan (Arsyad, 2010). Kajian mengenai potensi ekonomi berupa sektor-sektor unggulan ini sangat diperlukan untuk perencanaan pengembangan pembangunan yang akan datang terutama dalam pelaksanaan otonomi daerah dimana terjadinya pemekaran wilayah yang berdampak pada berubahnya potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh daerah Kabupaten Temanggung. Dengan otonomi daerah, pemerintah daerah harus lebih kreatif dalam pengembangan perekonomian, perusahaan yang ada di daerah dan peran investasi swasta diharapkan dapat memicu pembangunan serta pertumbuhan ekonomi wilayah. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memberikan pengaruh besar bagi pembangunan nasional. Provinsi Jawa Tengah memiliki sumberdaya alam yang beragam seperti sumberdaya lahan, air dan sumberdaya pendukung berupa ketersediaan sumber daya manusia yang melimpah dan berkualitas, serta infrastuktur di setiap wilayah yang memadahi.

4 Demikian pula dengan Kabupaten Temanggung sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak pada daerah pegunungan mempunyai kondisi geografis dan potensi keunggulan komparatif yang berbeda dengan kabupaten atau kota lainnya. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan daerah tidak dapat secara langsung mengadopsi kebijakan dari daerah lain. Kebijakan harus diambil sesuai potensi, kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh daerah itu sendiri. Sektor-sektor apa saja yang membentuk kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel 1-1. Tabel 1-1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2014 (Jutaan Rupiah) PDRB Tahun 2011 2012 2013 2014 Pertanian 1.835.196,5 2.019.365,1 2.215.117 2.356.673 Pertambangan dan Penggalian 53.690,89 53.398,79 58.697,76 65.423,63 Industri Pengolahan 967.196,48 1.091.582,7 1.231.388 1.408.167 Listrik dan Air Bersih 58.845,18 65.497,66 75.119,54 83.515,44 Bangunan 309.408,43 347.255,69 387.782,3 435.682,8 Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan 931.994,14 103.1025,1 1.160.813 131.8845 Pengangkutan dan Komunikasi 296.137,14 319.388,28 359.231,6 408.808,6 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 236.920,64 259.216,34 303.043,4 347.376,9 Jasa 914.594,33 1.011.622,2 1.124.684 1.254.751 Jumlah 5.603.983,7 6.198.351,8 6.915.876 7.679.242 Sumber: BPS kabupaten Temanggung 2014 Tabel 1-1 menunjukan bahwa PDRB di Kabupaten Temanggung setiap tahunnya mengalami peningkatan ditahun 2011 sebesar 5603983,71 juta, tahun 2012 sebesar 6198351,81 juta, dan ditahun 2013 sebesar 6915876,33 juta. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung paling tinggi terjadi pada sektor

5 pertanian kemudian disusul sektor pertanian ada sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, dan jasa-jasa meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi paling rendah terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih dan pertambangan dan penggalian. Hal tersebut menunjukan bahwa di wilayah Kabupaten Temanggung merupakan pertumbuhan ekonomi yang didominasi 4 sektor diantaranya sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa yang berkembang cukup pesat. Pertumbuhan sektor-sektor ekonomi menjadi peran penting dalam membentuk tingkat Produk Domestik regional Bruto ( PDRB) suatu wilayah. Semakin besar dalam pemanfaatan dan pengembangan potensi yang dimiliki setiap sektor maka semakin besar pula perkembangan perekonomian sektoral suatu wilayah. Berkembangkannya perekonomian sebagai pembangunan wilayah untuk meningkatkan kesejahteraraan penduduk baik dari segi materil dan sosial secara terencana dan berkelanjutan. Peningkatan kontribusi persentase pertumbuhan PDRB dibeberapa sektor di Kabupaten Temanggung sangat signifikan dapat ditunjukan pada tabel 1-2.

6 Tabel 1-2 Kontribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2013 (Persen) Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa PDRB 32,75 32,58 32,03 30,69 0,96 0,86 0,85 0,85 17,26 17,61 17,81 18,34 1,05 1,06 1,09 1,09 5,52 5,60 5,61 5,67 16,63 16,63 16,78 17,17 5,28 5,15 5,19 5,32 4,23 4,18 4,38 4,52 16,32 16,32 16,26 16,34 100,00 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Temanggung 2014 100,00 100,00 Berdasar tabel 1-2 dapat dilihat kontribusi persentase sektor pertanian walaupun setiap tahunnya mengalami penurunan. Pada tahun 2011 sebesar 32,75%, tahun 2012 sebesar 32,57%, kemudian tahun 2013 sebesar 32,03%. Akan tetapi sektor pertanian selama tiga tahun terakhir memiliki jumlah persentase paling besar dibanding pada sektor lainnya. Selain sektor pertanian pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka analisis potensi sektor unggulan dan pertumbuhan ekonomi sektoral perekonomian Kabupaten Temanggung perlu

7 dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai strategi perencanaan pembangunan yang terarah, efisien, dan berkelanjutan. Dengan demikian menarik untuk diteliti dengan judul : Analisis Penentuan Sektor Unggulan dan Klasifikasi Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2014. B. Rumusan Masalah Dasar dalam melaksanakan pembangunan ekonomi di suatu wilayah adalah dengan melihat potensi dan keunggulan komparatif yang dimiliki wilayah tersebut. Pemanfaatan dan pengembangan potensi sumberdaya wilayah yang ada merupakan dasar setiap pembangunan suatu wilayah dengan mengoptimasikan pengelolaan sumberdaya wilayah yang tersedia. Dengan demikian permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Sektor apa yang menjadi sektor unggulan Kabupaten Temanggung tahun 2011-2014. 2. Bagaimana klasifikasi pertumbuhan perekonomian Kabupaten Temanggung menurut tahun 2011-2014. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis potensi sektor ekonomi yang menjadi unggulan Kabupaten Temanggung tahun 2011-1014. 2. Menganalisis klasifikasi pertumbuhan perekonomian Kabupaten Temanggung tahun 2011-2014.

8 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan bagi pihak Pemerintah Daerah sebagai skala proritas pembangunan dan strategi kebijakan dalam pengembangan ekonomi dengan mempertimbangkan aspek pemerataan dan keunggulan wilayah. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah untuk perencanaan pembangunan supaya lebih terarah dan efektif di masa yang akan datang. 3. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk meningkatkan hasil perindustrian dan perdagangan. 4. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan Dinas Pertanian untuk meningkatkan hasil pertanian dalam perekonomian khususnya pemerintah Kabupaten Temanggung, bahwa terdapat banyak sektor-sektor unggulan yang perlu dioptimalkan untuk meningkatkan daya saing daerah. 5. Sebagai referensi tambahan diharapkan dapat memberikan informasi bagi penelitian yang terkait dimasa yang akan datang.

9 E. Metode Analisis Data Guna menganalisis potensi sektor unggulan Kabupaten Temanggung dipilih alat analisis 1. Analisis Shift Share Arcelus Shift share Arcelus merupakan modifikasi dari analisis shift share klasik. Berdasar rumus shift share klasik ini membagi pertumbuhan sebagai perubahan (D) suatu variabel wilayah, seperti kesempatan kerja, nilai tambah, pendapatan atau output, selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruhpengaruh pertumbuhan nasional (N), industri mix atau bauran industri (M), dan keunggulan kompetitif (C). Modifikasi dari shift share klasik tersebut dengan memasukan suatu komponen yang merupakan dampak pertumbuhan internal suatu wilayah atas perubahan (kesempatan kerja) wilayah. Modifikasi ini berupa menganti C ij dengan sebuah komponen yang disebabkan oleh pertumbuhan wilayah (R ij ) dan komponen bauran industri regional (RI ij ) sebagai sisanya. Formula analisis shift share Arcelus sebagai berikut (Hermanto, 2000) : D ij = N ij + M ij + R ij + RI ij Keterangan : D ij N ij = Pertumbuhan suatu wilayah = Pertumbuhan nasional M ij = Industry mix atau bauran industri R ij = Pertumbuhan sektor regional RI ij = Bauran industri regional

10 Sektor yang mempunyai potensi ekonomi tinggi adalah sektor yang memiliki nilai shift share Arcelus positif dan tinggi. 2. Analisis Tipologi Klassen Tipologi Klassen merupakan salah satualat analisis ekonomi regional yang dapat digunakan untuk mengetahui klasifikasi sektor perekonomian wilayah Kabupaten Temanggung. Analisis Tipologi Klassen digunakan dengan tujuan mengidentifikasi posisi sektor perekonomian Kota Temanggung dengan memperhatikan sektor perekonomian Provinsi Jawa Tengah sebagai daerah referensi. Adapun tabel Tipologi Klassen dapat dilihat pada tabel 1-3 : Tabel 1-3 Klasifikasi Sektor PDRB menurut Tipologi Klassen Kontribusi PDRB(y) yik > yi yik < yi Laju Pertumbuhan(r) rik > ri Kuadran I Sektor maju dan tumbuh cepat Kuadran III Sektor maju tapi tertekan rik < ri Kuadran II Sektor potensial tapi masih bisa Kuadran IV Sektor relatif tertinggal berkembang Sumber : Kuncoro (1996) Keterangan : rik = Laju pertumbuhan sektor i di tingkat daerah ri = Laju pertumbuhan sektor i di tingkat nasional atau daerah yang menjadi referensi yik = Kontribusi sektor i terhadap PDRB daerah

11 yi = Kontribusi sektor i terhadap PDRB nasional atau daerah yang menjadi referensi F. Sistematika Penulisan Sistematik dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode analisisdata, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang pengertian pembangunan ekonomi, pengertian pembangunan ekonomi daerah, pengertian pertumbuhan ekonomi daerah, perencanaan pembangunan ekonomi daerah, teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah, paradigma baru teori pembangunan ekonomi daerah, strategi pembangunan ekonomi daerah, teroi perubahan struktural dan hasil penelitian terdahulu BAB III Bab ini membahas objek penelitian, jenis dan sumber data dan metode pengumpulan data, definisi operasional, penurunan model shift share Arcelus dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri dari gambaran umum kabupaten

12 Temanggung dan hasil analisis data penelitian. BAB V Memuat kesimpulan dan tanggapan dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilaksankan serta saran yang dalam mengambil kebijakan terhadap permasalahan yang diteliti. LAMPIRAN Hasil analisis shift share Arcelus tahun 2011-2014 dan hasil analisis tipologi Klassen tahun 2011-2014