BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul (Surya, 2007). moral dan membentuk masyarakat madani yang demokratis (Satryo).

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh keuntungan dari mengekspor dan mengimpor.

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kotler Keller. Marketing Management. Donald Picauly, S.E., M.M.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. luas, menuntut suatu persaingan yang cukup ketat didalam dunia usaha. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan

penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. Pembukaan UUD 1945, perwujudannya berupa pembangunan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, informasi dan arus globalisasi telah mengubah wajah dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasar produk dari perusahaan Indonesia. Di sisi lain, keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan perubahan yang serba cepat dan signifikan. Cara yang. segala bidang, terutama di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh keadaan politik dan stabilitas yang tidak menentu ditambah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

MAKALAH STRATEGI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDONESIA. Oleh: Sriyono

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan dan investasi. Dalam perencanaan nation branding terkait

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan

I. PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini disebabkan melalui jasa pendidikan, akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kurikulum Berbasis TIK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam dunia pendidikan, perubahan kurikulum bukanlah suatu hal

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menunjang aktifitas yang semakin kompleks. Kondisi tersebut memicu

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang dikembangkan. memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan industri sepatu di Indonesia semakin ketat karena banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat pendidikan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN DASAR HUKUM UNTUK REVITALISASI DEWAN RISET DAERAH * Oleh: Berna Sudjana Ermaya **

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global, keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

Bab I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat dengan ditemukannya komputer pada tahun UKDW

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

PROGRAM KERJA FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, atau dengan kata lain

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. cenderung untuk berkembang seiring dengan perkembangan sektor industri yang

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam zaman moderenisasi sekarang ini dunia bisnis terus berjalan,

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif dan laju. keunggulan agar dapat bertahan dalam persaingan, terlebih pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang semakin tajam. Iklim kompetisi yang semakin kuat ini mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. adanya kepuasan pelanggan maka profit dapat meningkat meskipun secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan jumlah perguruan tinggi semakin pesat. Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan Global. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu ciri utama perkembangan global di abad 21. Hal ini merupakan satu realitas yang harus dihadapi dengan kualitas sumber daya manusia dengan daya saing unggul. Menghadapi berbagai perubahan di era globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas keberdayaan yang lebih efektif agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul (Surya, 2007). Dalam menghasilkan sumber daya yang berkualitas maka peluang besar terjadi pada akses pendidikan dan pengetahuan. Salah satu akses pendidikan dan pengetahuan adalah Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi (PT) termasuk semua jenis pendidikan setelah Sekolah Menengah (Swasta dan Negeri). Perguruan Tinggi bertanggungjawab untuk menjaminkan seorang mahasiswa-mahasiswi mencapai sukses di lapangan kerja dan menerapkan ilmu serta memiliki kemampuan sosial yang cukup untuk menganalisisi, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu yang positif (Sobry, 2010). Menurut Integrasi bangsa, Perguruan Tinggi selalu berperan penting dalam pembentukan bangsa; Perguran Tinggi memberi inspirasi untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia; Perguruan Tinggi sebagai kekuatan moral dan membentuk masyarakat madani yang demokratis (Satryo). 1 Universitas Kristen Maranatha

Perguruan Tinggi harus terus mengikuti perkembangan iptek dan tetap relevan dengan kebutuhan sosial ekonomi serta Perguruan Tinggi harus mampu dalam kreasi pengetahuan; kurangi ketergantungan asing; kapasitas SDA (Sumber Daya Alam) berkelanjutan; teknologi yang sesuai; substitusi impor dan nilai tambah; peningkatan keadaan sosial dan kesehatan; pengembangan peneliti. Selain itu, Perguruan Tinggi harus mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal: people skills, communication skills dan leadership. (Satryo). Memasuki era baru di abad 21, sistem pendidikan tinggi di Indoensia harus terwujud sedemikian rupa dengan karakteristik antara lain terkait dengan kebutuhan mahasiswa; terstruktur secara efektif sehingga memberi peluang kepada seluruh warga negara untuk mengembangkan potensi pribadi sepanjang hayat dan berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara; didukung dengan pendanaan yang memadai sehingga memungkinkan untuk berinovasi dan mencapai keunggulan; melakukan penelitian yang dapat menunjang pembangunan nasional; memiliki akses dalam pengembangan dan penerapan teknologi; berperan sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan masyarakat demokratis yang madani. Dengan demikian, perguruan tinggi harus memiliki kredibilitas institusional secara utuh dan menyeluruh. Selain itu, era globalisasi ini setiap orang dituntut untuk mampu mengatasi berbagai masalah yang kompleks sebagai akibat pengaruh perubahan global (Surya, 2007). Menurut Indrajit & Djokopranoto (2006), Pendidikan Tinggi di Indonesia mengalami perubahan panorama selama dekade terakhir. 2 Universitas Kristen Maranatha

Perubahan panorama yang dimaksud meliputi: perubahan paradigma, pengelolaan, persaingan, dan sebagainya. Perubahan paradigma, terutama dipicu oleh perkembangan teknologi informasi, sehingga e-learning, e- university, dan sejenisnya mulai banyak dibicarakan dan diusahakan. Perubahan pengelolaan menyangkut badan penyelenggara pendidikan tinggi, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Selain perubahan paradigma, persaingan pada Perguruan Tinggi semakin meningkat seperti persaingan yang dialami oleh perusahaan profit meliputi persaingan di bidang mutu, harga dan layanan Di Indonesia, persaingan perguran tinggi bukan hanya persaingan secara domestik. Masuknya perguruan tinggi luar negeri memeriahkan persaingan yang sudah ada di dalam negeri. Perguruan tinggi tidak hanya perlu dilihat sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat penelitian, pusat pengabdian masyarakat, tetapi juga suatu entitas korporat penghasil ilmu pengetahuan yang perlu bersaing untuk menjamin kelangsungan hidup. Dalam menghadapi persaingan ini, perguruan tinggi perlu adanya strategi yang dapat mempertahankan perguruan tinggi agar tetap berkembang dalam persaingan (Akdon, 2007:15). Porter (1997:95) mengkaitkan strategi dengan upaya organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing, bahkan dikatakan bahwa strategi adalah alat penting dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Hal tersebut sejalan dengan tujuan strategi yaitu untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing (Karhi Nisjar, 1997:95). Dengan demikian, perguruan tinggi dapat meraih keunggulan dan bersaing apabila 3 Universitas Kristen Maranatha

mampu memanfaatkan berbagai peluang dari lingkungan yang mana memungkinkan organisasi tersebut menarik keuntungan dari berbagai bidang yang menjadi kekuatan. Usaha awal untuk memanfaatkan peluang adalah mengamati peluang tersebut menjadi satu kesempatan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Salah satu cara mengamati peluang adalah melakukan riset-riset untuk menangkap kebutuhan pasar. Hal ini didukung oleh Kotler (2007:154) yang menjelaskan bahwa pemasar melakukan riset untuk mengidentifikasi peluang pasar sehingga dapat meramalkan permintaan pasar. Permintaan pasar berasal dari kebutuhan yang timbul di dalam pasar tersebut yang sering disebut kebutuhan pasar. Dengan demikian, peluang dari lingkungan antara lain adalah kebutuhan pasar. Kotler (2007:29) menjelaskan bahwa pemasar harus berupaya memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan merupakan tuntutan dasar manusia, yang mana menjadi keinginan bila diarahkan kepada sasaran-sasaran spesifik yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk-produk spesifik yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Oleh karena itu perusahaan harus mengukur bukan saja berapa banyak orang menginginkan produk mereka melainkan juga berapa banyak yang akan benar-benar mau dan mampu membelinya. Penelitian ini lebih menekankan pada kebutuhan pasar Higher Education terutama siswa-siswi SMA dan SMAN yang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinngi khususnya Perguruan 4 Universitas Kristen Maranatha

Tinggi. Dalam hal ini, kebutuhan pasar Higher Education khususnya pemilihan Perguruan Tinggi perlu diidentifikasikan sehingga dapat mengetahui apa saja peluang-peluang dari lingkungan. Hal ini didukung oleh Suryana (2010) yang mengatakan bahwa jika pemasar dapat mengetahui arah dan perilaku pasar, maka semakin memudahkan pemasar dalam menerapkan strategi-strategi pemasaran. Maka dari itu, perlu untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen atau pasar. Hasil penelitian yang berupa kebutuhan pasar higher education dalam memilih Perguruan Tinggi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Perguruan Tinggi untuk menyusun strategi yang berbeda sehingga dapat bersaing dalam akses pendidikan dan pengetahuan. Dengan demikian, pemikiran ini dituangkan dalam penelitian yang berjudul Analisis Dimensi Perilaku Pemilihan Produk dari Siswa-Siswi SMA Swasta dan Negeri terhadap Perguruan Tinggi di Kota Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, permasalahan yang ditimbulkan dalam penelitian ini adalah apa saja dimensi perilaku pemilihan perguruan tinggi bagi siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk melihat berbagai peluang yang perlu diamati oleh Perguruan Tinggi sebagai dasar penyusunan strategi bersaing. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis 5 Universitas Kristen Maranatha

dimensi perilaku pemilihan perguruan tinggi bagi siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Perolehan data sebagai informasi yang berguna bagi akademisi yaitu diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu perkembangan ilmu dan memperluas wawasan, secara khusus untuk pengembangan ilmu ekonomi manajemen pemasaran khususnya dalam pengelompokkan pasar. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Perguruan Tinggi sebagai alat pertimbangan dalam menentukan strategi yang efektif dalam memasarkan universitas berdasarkan pengukuran dimensi pemilihan produk dari konsumen, sehingga dapat meningkatkan hasil yang ideal. 6 Universitas Kristen Maranatha