A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA... 61

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. adalah hancurnya rasa kemanusiaan dan hilangnya semangat nilai-nilai etika religius

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses sosial dan manajemen. Dalam proses itu, individu-individu atau kelompokkelompok

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia lahir ke dunia sudah memerlukan materi (harta) sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULAN. tersebut diperkuat dengan salah satu misi Kota Batu tahun yaitu

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu alami (fitrah) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. persamaan dengan orang-orang lain, sedangkan dalam hal-hal lain dia berbeda

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENAWARAN PEDAGANG KONVEKSI DI PASAR JOHAR SEMARANG

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai dalam segala aspek hidup, termasuk kehakiman, politik,

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. aslama yang berarti memelihara, selamat, sentosa, dan berarti pula berserah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan umat manusia, dan usaha juga sangat menentukan pola hidup, corak

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB III TINJAUAN UMUM PEMASARAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1

Transkripsi:

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Abstrak... v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Penjelasan Istilah... 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Pembelajaran... 7 B. Pelaksanaan Pembelajaran... 15 C. Evaluasi Pembelajaran... 19 D. Pembelajaran Al-Qur an Hadits... 23 E. Teknik Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Qur an Hadits 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 34 B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 34 C. Data dan Sumber Data... 34 D. Teknik Pengumpulan Data... 35 E. Teknik Analisis Data... 36 F. Pengecekan Keabsahan Temuan Data... 37 G. Tahap-Tahap Penelitian... 40 H. Pedoman Penulisan... 41 iii

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 42 B. Data Analisis 1. Manajemen Pembelajaran Al-Qur an Hadits Kelas VIII di MTsN 1 Simpang Ulim... 53 2. Problematika yang Menghambat Manajemen Pembelajaran Al-Qur an Hadits Kelas VIII di MTsN 1 Simpang Ulim dan Solusi Mengatasinya... 55 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 58 B. Saran-saran... 59 DAFTAR PUSTAKA... 61 iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama rahmat lil alamin tentu saja bersifat universal dan komprehensif. Dalam arti bila dikontekskan dengan taraf-taraf tersebut tidak akan pernah membedakan antara tarafyang satu dengan yang lain. Demi kemashalatan semua kalangan agar memenuhi kebutuahan dan tetap menjunjung tinggi nilainilai etika dalam segala aktifitas kehidupan. Oleh karena itu apabila dalam berbisnis etika yang perlu diterapkan dapat sesuai dengan norma-norma etika yang berlandaskan Al-qur an dan As-sunnah yang dapat dijadikan pedoman oleh setiap kalangan. 1 Adapun objek muamalah dalam Islam yang disyari atkan dapat memenuhi rukun atau syarat, barang itu bukan milik orang lain, dan tidak terkait dengan khiyar lain. Maka jual beli itu sahih dan mengikat dua belah pihak.hal ini menunjukkan bahwa Islam memberikan peluang bagaimana manusia dapat bertransaksi terhadap berbagai bentuk muamalah yang mereka butuhkan dengan syarat tidak keluar dari prinsip-prinsip yang telah ditentukan oleh syari at Islam. 2 Allah SWT, telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka tolong menolong, tukar menukar keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik dengan jalan jual beli, sewa menyewa, bercocok tanam, atau perusahaan yang lain-lain, 1 Abdul Rahman Gazaly, dkk. Fiqh Muamalah. (Jakarta : Kencana. 2010), hal. 38 2 M. Arifin Hamid, Hukum Ekonomi Islam (Ekonomi Syari ah) di Indonesia, Aplikasi dan prosfektifnya. (Bogor: Galia Indonesia, 2010), hal. 48 1

2 baik dalam urusan kepentingan sendiri maupun untuk kemashalatan umum. Dengan cara demikian kehidupan masyarakat menjadi teratur dan subur, pertalian yang satu dengan yang lain pun menjadi teguh. Akan tetapi, sifat loba dan tamak tetap ada pada manusia, suka mementingkan diri sendiri supaya hak masingmasing jangan sampai tersia-sia, dan juga menjaga kemashalatan umum agar pertukaran dapat berjalan dengan lancar dan teratur. Oleh sebab itu agama memberi peraturan yang sebaik-baiknya; karena dengan teraturnya muamalah, maka penghidupan manusia jadi terjamin pula dengan sebaik-baiknya sehingga perbantahan dan dendam mendenda tidak akan terjadi. Dalam sebuah kebiasaan, sistem perilaku terjadi dengan sebuah konsep atau seperangkat pengertian tentang bagaimana sebuah etika dapat terwujud. Etika seperti ini disusun oleh manusia sebagai suatu proses (penjabaran) daripada kaidah-kaidah yang bersifat normatif sebelumnya dan norma yang bersifat deskriptif. Kaidah atau norma yang merupakan ketentuan yang timbul dari sistem nilai yang terdapat didalam Alqur an dan Assunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu ilahi sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT. Etika merupakan sebuah kebiasaan yang artinya sebuah pranata perilaku seseorang atau sekelompok orang, yang tersusun dari sistem nilai atau norma yang diambil dari gejala-gejala alamiah masyarakat atau kelompok tersebut. 3 Dalam arti sempit etika sering disebut sebagai tatacara berhubungan dengan manusia lainnya. Tata cara masyarakat tidaklah sama atau beragam 3 Abu Ahmadi dan Noor Salimi. MKDU Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, Untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta : Bumi Aksara, 2004), hal. 199-202

3 bentuk. Hal ini disebabkan beragamnya budaya masyarakat, namun biasanya etika lebih ditekankan kepada suatu aca tertentu yang lebih bersifat formal.dalam menjalankan etika pelayanan terdapat komponen yang dimana satu dengan yang lainnya saling mendukung. Komponen ini adalah cara kita, sikap dan perilaku, cara berpenampilan, cara berpakaian, cara berbicara, cara bertanya, gerak gerik dan komponen lainnya. Disamping itu juga, etika memiliki tujuan dalam bidang bisnis yang ingin dicapai oleh suatu perusahan atau perbankan khususnya. (1). Untuk persahabatan dan pergaulan, (2). Menyenangkan orang lain, (3). Membujuk nasabah, (4). Mempertahankan nasabah, (5). Membina dan menjaga hubungan, (6). Berusaha menarik nasabah. Seperti yang telah diketahui bahwa tujuan harus disesuaikan dengan manfaat yang akan dipetik nantinya. Yang berarti bahwa manfaat yang diterima akan lebih banyak dikarenakan akan berguna tidak hanya bagi perusahaan akan tetapi bagi nasabah yang berhubungan langsung dengan perusahaan dan masyarakat luas. Adapun manfaat yang akan diperoleh dengan adanya etika adalah, (1). Percaya diri, (2). Dihormati dan dihargai, (3). Disegani dan disenangi. 4 Secara jelas dapat digambarkan jika seorang pelaku usaha berbisnis pada usahanya tersebut, maka ia harus memiliki etika bisnis yang baik seperti ia dapat berlaku jujur, amanah, adil, ihsan, berbuat kebajikan, silturrahmi, kerjasama (ta awun), dan selalu melihat kebutuhan orang lain.seorang pengusaha dalam pandangan etika Islam, bukan sekedar memperoleh keuntungan semata, tetapi 98 4 Kasmir, Etika Customer Service. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 79-

4 berbisnis untuk memperoleh keuntungan serta keridhaan dijalan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisaa ayat 29 : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisa: 29) 5 Maka dari itu jual beli merupakan tukar menukar suatu barang dengan barang yang lain dengan cara yang tertentu (akad). Dan jual beli juaga merupakan kebutuhandoruri dalam kehidupan manusia, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa kegiatan jual beli, maka Islam menetapkan kebolehannya sebagaimana yang dinyatakan dalam syari at Islam. Oleh karena itu bagi kaum muslimin, etika dalam jual beli berkaitan dengan kebutuhan jasmani dan termasuk ibadah serta merupakan perilaku kebutuhan manusia. Sehingga manusia cendrung untuk menjual dan membeli suatu barang jika barang tersebut mempunyai kualitas dan kuantitas yang baik, sehingga konsumen merasa nyaman membeli dan memakainya. Banyak perbuatan manusia berkaitan dengan baik atau buruk, namun terdapat juga etika yang netral dari segi etis. Sehingga dapat di katakan sebagai suatu perbuatan manusia yang lazim. Setiap manusia pada umumnya menginginkan sesuatu yang baik seperti membeli barang berupa pakaian, makanan dan kebutuhan hidup lainnya. hal. 62 5 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahan, (Jakarta: Pustaka Abadi, 2010),

5 Dari ayat diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Allah SWT menyuruh manusia untuk memliki etika yang baik seperti dalam jual beli, dan ayat ini juga sangat relevan dengan ilmu ekonomi yang mengajarkan manusia untuk mendapatkan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Secara kodrati manusia diberi hak kebebasan untuk bertindak dan menuai hasilnya, tetapi dalam bertindak harus senantiasa menghindari keadaan yang bathil, artinya yang bertentangan dengan syari ah Islam. Standar syari ah pasti mewarnai pola perilakunya mengalahkan nafsu yang selalu mengarahkan kepada keserakahan, menghalalkan segala cara, dan mengabaikan hak-hak dan kepentingan orang lain karena didominasi kepentingan diri sendiri. Dalam hal berpakaian misalnya, Islam sangat menganjurkan kepada umatnya untuk selalu berpakaian bersih dan rapi dalam kehidupan sehari-hari. Seorang pedagang atau penjual haruslah memiliki sifat yang ramah dan santun, awal kami memasuki sebuah toko pakaian, seorang penjual atau pedagang menyapa kami dan bertanya barang atau pakaian seperti apa yang kami butuhkan dan penjual atau pedagang tersebut memiliki sikap yang sigap, serta kerjanya yang cepat. Karena mencari kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen. Penjual tersebut memiliki raut wajah yang lelah karena membutuhkan tenaga yang cukup untuk mencari barang yang diinginkan konsumen, namun terlepas dari itu semua, bagaimana pun keadaan para pedagang atau penjual mereka haruslah tetap ramah dan tetap tersenyum saat melayani konsumen.

6 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai, Penerapan Etika Bisnis Islam Dikalangan Pedagang Pakaian di Kota Kualasimpang. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penerapan etika bisnis dalam jual beli dikalangan pedagang pakaian di Kota Kualasimpang? 2. Bagaimana ketentuan etika bisnis menurut pandangan Islam? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian skripsi ini antara lain : a. Untuk mengetahui etika bisnis dalam jual beli dikalangan toko pakaian di Kota Kualasimpang. b. Untuk mengetahui ketentuan etika jual beli menurut Hukum Islam. 2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis Penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan, dapat menjadi rujukan yang menarik mereka untuk melihat dan membacanya. Juga bermanfaat bagi lembaga pendidikan dalam menerapkan etika bisnis menurut Islam di kalangan pedagang.

7 b. Secara Praktis 1. Sebagai motivasi bagi pedagang Kota Kualasimpang agar dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada pembeli. 2. Sebagai acuan bagi pemerintah daerah sehingga dapat mencari jalan keluar yang terbaik dalam meningkatkan etika bisnis pedagang pakaian Kota Kualasimpang. 3. Sebagai bahan informasi bagi pedagang pakaian agar mengetahui bagaimana etika bisnis yang baik dan benar menurut Islam. D. Penjelasan Istilah Untuk tidak menimbulkan kesalahpahman serta pengertian dalam memahami istilah yang terdapat dalam skripsi ini, maka penulis memberi beberapa pengertian istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini. 1. Penerapan Penerapan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah proses atau cara menerapkan 6 jadi yang penulis maksud disini adalah cara yang dilakukan pedagang dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pembelinya. 2. Etika. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu dan adat kebiasaan yang meliputi; akhlak, watak, perasan sikap, cara berfikir. Etika menyangkut cara suatu perbuatan yang harus dilakukan manusia. etika hal. 72 6 WJS. Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Toha Putra, 2010),

8 merupakan ciri khas yang didalamnya terdapat kerja sama yang erat dimana akan membentuk suatu pertimbangan antara yang satu dan yang lainnya. 7 3. Bisnis Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. 8 Bisnis yang penulis maksud disini adalah jual beli pakaian di Kota Kualasimpan. 4. Pedagang Pedagang adalah orang yang melakukan kegiatan perdagangan dan untuk mendapatkan laba, 9 pedagang yang penulis maksud adalah pedagang pakaian di Kota Kualasimpang. 5. Pakaian Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi sipemakai. 10 Pakaian yang penulis maksud disini adalah pakaian yang di jual oleh pedagang di pasar Kota Kualasimpang. 6. Kota Kualasimpang Kota Kualasimpang adalah Ibu Kota Kabupaten dari Kabupaten Aceh Tamiang, merupakan salah satu Kecamatan dari Kabupaten Aceh Tamiang. hal. 27 7 Ibid, hal. 4 8 Dinas Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Grafindo Persada, 2009), 9 Ibid, hal. 62 10 Ibid, hal. 41

9 E. Kajian Pustaka Untuk menghindari anggapan plagiasi terhadap karya tertentu, maka perlu dilakukan kajian terhadap hasil-hasil penelitian yang pernah ada. Tema yang saya angkat pada skripsi ini adalah tentang Penerapan Etika Bisnis Di Kalangan Pedagang Pakaian di Kota Kualasimpang. Berikut ini penulis paparkan penelitian yang membahas tentang penerapan etika bisnis. Permasalahan dalam skripsi ini belum pernah dibahas sebelumnya, namun pada skripsi sebelumnya ada penelitian yang ada kesamaan dengan penelitian yang akan diteliti seperti penelitian yang dilakukan oleh Rifki Amalia yang meneliti tentang Etika Jual Beli di Kalangan Penjual Aksesoris Handphone Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Perspektif Islam di Kota Langsa. Selain penelitian yang diatas, Umar juga pernah melakukan penelitian tentang Tinjauan Hukum Islam Terhadap Etika Jual Beli Laptop di Kota Langsa, penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan dalam membahas tentang etika jual beli. 11 Berdasarkan penelusuran sebagaimana dipaparkan diatas, belum ditemukan penelitian yang membahas tentang Penerapan Etika Bisnis Di Kalangan Pedagang Pakaian di Kota Kualasimpang. Karena itu, penelitian ini diyakini sebagai penelitian yang masih baru dan diharapkan akan mengisi kekosongan ruang kepustakaan, terutama di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala langsa. 11 Umar, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kewenangan Kuasa Hukum dalam menyelesaikan perkara dimuka sidang Menurut Hukum Acara Peradilan Agama di Indonesia, Skripsi Program Ahwal asy-syakhsiyyah,institut Agama Islam Negri Sunan Ampel Surabaya, Tahun 2007

10 F. Sistematika Penulisan Perumusan sistematika penulisan skripsi ini untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai materi pembahasan dalam penelitian, sehingga dapat memudahkan pembaca untuk mengetahui maksud dilakukannya penelitian skripsi. Dalam Bab I membahasa tentang pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II konsep etika bisnis Islam yang terdiri dari, pengertian penerapan, pengertian pedagang, etika bisnis di kalangan pedagang, kriteria etika bisnis menurut Islam, penerapan etika bisnis menurut Islam. Bab III Metodologi penelitian, terdiri dari; Pendekatan dan Jenis Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi Penelitian, Sumber Data, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data, Tahap Penelitian, Pedoman Penulisan. Bab IV Hasil Pembahasan, Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Etika Bisnis Jual Beli Dikalangan Toko Pakaian di Kota Kualasimpang, Ketentuan Etika Bisnis Menurut Islam dan Analisis Data. Bab V Penutup, terdiri dari Kesimpulan, dan saran-saran