BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa (para peserta didik) oleh karena itu bagi para pengajar (guru) harus

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan dasar dalam belajar di

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan pendidikan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Globalisasi seperti saat ini menimbulkan persaingan di berbagai bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2009, hlm Arif Rohman, Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan, LaksBang Media Tama,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. kelembagaan sekolah dasar. Sebagaimana dijelaskan dalam Kurikulum 1994, bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. 1. Menurut kurikulum 2006 salah satu tujuan dari pembelajaran matematika di SD/

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencanangkan Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan pada tanggal 2 Mei

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan. belajar bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajar.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

PENDAHULUAN. Terjadinya perubahan paradigma dalam metode belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. budaya asing yang begitu banyak masuk ke negara kita. Hampir-hampir

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang bersangkutan di mana anak didik belajar. Di sekolah inilah anak

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

Rima Rikmasari Silvia Riani Rosmawar Saragih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. 1 Artinya bahwa proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan niat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai cara seperti mengganti kurikulum, meningkatkan kualitas guru dan sarana prasarana di sekolah. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama ini membuat siswa jenuh dan tidak kreatif. Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan disini adalah siswa yang lebih banyak berperan (kreatif). Dalam dunia pendidikan, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menempati posisi yang amat penting dan merupakan suatu mata pelajaran 1, 2008), h. 29. 1

2 yang terdapat di setiap jenjang pendidikan. Hal itu sesuai dengan tuntutan perkembangan dan keadaan masyarakat yang semakin maju, khususnya yang menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruh globalisasi. Penguasaan strategi pembelajaran pada dasarnya adalah upaya guru membelajarkan siswa, sehingga materi yang tadinya dipahami siswa sebagai sesuatu yang abstrak dapat dipahami siswa sebagai sesuatu yang relatif lebih konkret. 2 Ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat akan mempercepat pencapaian kompetensi siswa. Sekolah perlu ditekankan pelajaran budi pekerti serta pengetahuan tentang globalisasi. Dengan demikian siswa tidak terjerumus ke dalam perilaku negatif akibat globalisasi seperti kenakalan remaja atau tawuran antar pelajar. Untuk itu peranan orang tua, guru serta siswa sangat diperlukan. Peran serta tersebut dapat diwujudkan dalam kerjasama dan komunikasi yang baik, selalu mengawasi dan membimbing siswa, siswa juga harus mematuhi perintah-perintah orang tua dan guru. Selain itu, siswa juga harus menerapkan peraturan sekolah dengan disiplin. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi globalisasi merupakan materi yang penting untuk anak didik dalam mempersiapkan kehidupan mereka di masa mendatang. Akibatnya banyak anak didik yang kurang bahkan tidak memahami materi globalisasi tersebut. Hal ini disebabkan penjelasan yang disampaikan oleh pendidik tidak tuntas atau penjelasan yang diberikan kurang mendalam dan tidak holistik. 2 Muhaimin, (et.all) Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 29.

3 Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat tergantung pada beberapa unsur penting diantaranya adalah guru, siswa, lingkungan sekolah serta sarana dan prasarana. Guru salah satu unsur yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu pendidikan. Seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang lebih baik. Oleh sebab itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajar. Sebagaimana pendapat Melven L. Silberman dalam bukunya Active Learning menyatakan bahwa: Mengajarkan bukan semata persoalan menceritakan! Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif. Agar belajar menjadi aktif, siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah, siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thingking aloud). 3 Pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional karena diperlukan kemampuan dalam memilih serta menggunakan metode. Pada dasarnya guru-guru yang mempunyai keahlian tentu berbeda dengan guru yang tidak memiliki keahlian sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur an Surah Az-Zumar ayat 9 : 3 Melven L. Silberman, Active Learning: 101 Strategis to Teach Any Subject, diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien, (Bandung: Nusamedia dengan Nuansa, 2004), h. 1

4 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dianggap penting akan tetapi cenderung dianggap monoton dan cukup sukar dipelajari. Agar perkembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (paikem) dapat dilakukan berbagai cara. Salah satu cara yang akan diterapkan adalah melalui penerapan metode pembelajaran kepala bernomor. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran kepala bernomor dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Agar pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi globalisasi dapat tuntas, jelas, mendalam serta holistik, dan siswa dapat memahaminya dengan baik. Salah satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan model pembelajaran kepala bernomor sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa yang berpengaruh kepada peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan strategi pembelajaran kepala bernomor dapat hasil belajar dan aktivitas pembelajaran siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan kondisi objektif di lapangan yang penulis ketahui bahwa pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Muara Durian Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas VI masih terdapat beberapa kelemahan yakni dalam hal kurangnya pemahaman siswa dalam materi Peran Politik Indonesia di era Globalisasi yang berpengaruh kepada prestasi

5 belajar siswa yang cenderung menurun sehingga ada beberapa siswa yang nilai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) dibawah Standar yaitu 70. Dalam konteks nilai paedagogis guru juga bertugas membantu, membimbing dan memimpin siswanya dalam prestasi belajar ini. Mohammad Rivai dan Suryo Subroto mengatakan bahwa di dalam situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinannya yang dilakukan itu. 4 Seorang pendidik dituntut untuk mampu dan cakap menyampaikan materi yg diajarkan kepada siswa, dengan penguasaan materi yang mendalam serta dapat mengembangkannya, menggunakan metode pembelajaran yang ikut membantu prestasi belajar materi pelajaran, sehingga apa yang di sampaikan guru dapat diserap siswa dan di harapkan hasil belajar dapat meningkat. Strategi pembelajaran Kepala bernomor atau kepala bernomor adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Strategi ini pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. 5 Secara umum, langkah-langkah strategi pembelajaran kooperatif tipe Kepala bernomor (NHT) adalah sebagai berikut: a. Fase Pertama, Penomoran 4 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2002), h. 4 5 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2010), h. 82.

6 Pada fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok beranggota 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. b. Fase Kedua, Pengajuan Pertanyaan Pada fase ini, guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya, Berapakah jumlah gigi orang dewasa atau berbentuk arahan, misalnya, Pastikan setiap orang mengetahui 5 buah ibu kota provinsi yang terletak di pulau Sumatera. c. Fase Ketiga, Berfikir Bersama Pada fase ini, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. d. Fase Keempat, Menjawab Pada fase ini, guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. 6 Terdorong oleh rasa kejiwaan sebagai pendidik, penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut secara lebih mendalam dengan mengadakan penelitian ilmiah yang dituangkan dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang berjudul: PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VI MIN MUARA DURIAN GAMBUT. 6 Trianto, op.cit., h. 82-83.

7 B. Identifikasi Masalah Memperhatikan situasi dan kondisi pada saat ini maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Belum ada kolaborasi antara guru dan siswa sehingga menjadikan rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. 2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam memahami bahan ajar pendidikan kewarganegaraan dalam materi Peran Politik Indonesia di Era Globalisasi. 3. Belum ditemukannya strategi pembelajaran yang tepat, sehingga pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam materi tentang Peran Politik Indonesia di Era Globalisasi di kelas VI masih berjalan monoton, metode yang digunakan cenderung masih bersifat konvensional, dan selama ini belum ada kolaborasi antara guru dan siswa C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan strategi Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi peran politik Indonesia di era globalisasi pada siswa kelas VI MIN Muara Durian Gambut? 2. Apakah dengan menggunakan strategi Numbered Heads Together dapat meningkatkan aktivitas siswa mata pelajaran PKn materi peran politik Indonesia di era globalisasi pada siswa kelas VI MIN Muara Durian Gambut?

8 D. Cara Pemecahan Masalah Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK (penelitian tindakan kelas) ini adalah dengan menggunakan strategi Numbered Heads Together dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Siswa di bagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya 4. Guru memanggil salah satu nomer siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja mereka 5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjukan nomor yang lain. 6. Penarikan kesimpulan/refkeksi bersama-sama siswa. E. Hipotesis Tindakan Penelitian ini direncanakan terbagi dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating) dan refleksi (reflecting). Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: 1. Dengan diterapkannya strategi kepala bernomor diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan

9 kewarganegaraan materi peran politik Indonesia di era globalisasi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Muara Durian Kecamatan Sungai Gambut Kabupaten Banjar. 2. Rendahnya hasil belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada materi i disebabkan pembelajaran yang dilaksanakan bersifat monoton, kurang menarik dan tidak memotivasi untuk meningkatkan apresiasi siswa 3. Penggunaan strategi kepala bernomor dalam pembelajaran diharapkan meningkatkan partisipasi aktif siswa untuk mampu membangun suasana belajar yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan. 4. Dengan penerapan strategi kepala bernomor diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta membangkitkan motivasi, kecintaan dan kegairahan siswa dalam belajar sehingga tercipta suasana pembelajaran yang aktif inovatif kreatif efektif dan menyenangkan. F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran kepala bernomor dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peran politik Indonesia di era globalisasi di kelas VI MIN Muara Durian Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.

10 2. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada materi peran politik Indonesia di era globalisasi di kelas VI MIN Muara Durian Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. G. Manfaat Penelitian Diharapkan dengan hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Siswa a. Meningkatkan hasil belajar siswa, seperti pemahaman, penguasaan, mutu proses dan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. b. Meningkatkan aktivitas siswa terhadap materi pembelajaran serta menumbuh kembangkan potensi dirinya, mampu belajar mandiri dan sendiri secara aktif dan kreatif. 2. Guru Sebagai masukan dalam memilih teknik atau metode pembelajaran yang tepat untuk dipergunakan dalam materi peran politik Indonesia di era globalisasi khususnya dalam hal hasil pembelajaran siswa; meningkatkan cara belajar siswa aktif; meningkatkan hubungan (interaksi) dengan siswa; serta sebagai indikasi untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. 3. Sekolah Sebagai bahan masukan dalam menentukan alternatif pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MIN Muara Durian Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.

11 Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk kebijakan dan upaya konstruktif dalam upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran, meningkatkan prestasi belajar siswa yang berdampak pada peningkatan mutu sekolah. Jalinan kerjasama yang baik antar siswa, guru dan sekolah serta berbagai pihak yang terkait memiliki peran strategis dalam mencapai tujuan dan kualitas pembelajaran yang lebih baik. H. Sistematika Penulisan Untuk lebih jelasnya mengenai skripsi ini, maka penulis susun menjadi lima bab yang perinciannya sebagai berikut: Bab I Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul, Rumusan Masalah, Cara Pemecahan Masalah, Alasan Memilih Judul, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan sistematika penulisan. Bab II landasan teoritis yang meliputi pengertian strategi pembelajaran, strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning), strategi pembelajaran Numbered Heads Together, langkah-langkah strategi pembelajaran Numbered Heads Together, kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran Numbered Heads Together, dan ringkasan materi pembelajaran tentang peran politik Indonesia di era globalisasi kelas VI Madrasah Ibtidaiyah. Bab III metode penelitian, meliputi pendekatan penelitian, subyek dan obyek penelitian, setting penelitian, jenis instrumen dan cara penggunaannya, analisis data, pelaksanaan tindakan, refleksi, dan prosedur pelaksanaan penelitian.

12 Bab IV laporan hasil penelitian dan pembahasan, yang meliputi beberapa hal antar lain gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi setting penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Bab V penutup, meliputi simpulan dan saran-saran.