2015, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357); 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 ten

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 35 TAHUN 2014

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2013

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

2016, No Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

SOSIALISASI PERATURAN MENPANRB BIDANG PELAYANAN PUBLIK

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

w w w.bpkp.go.id DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

2 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Ind

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

2 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

BERITA NEGARA. No.1110, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Informasi Publik. Pelayanan. Standar.

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG LOKET PELAYANAN PERTANAHAN BAB I UMUM

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

No.1908, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 t

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 78/Permentan/OT.140/12/2012

Pelayanan Prima di Perguruan Tinggi

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

No.856, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG

, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan (Be

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala LIPI tentang Pengelolaan Pengadu

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang S

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.426, 2015 KEMENKUMHAM. Jabatan. Kelas Jabatan. Perubahan.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA,

2015, No c. bahwa pendirian Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia sebagaimana dimaksud dalam huruf b telah mendapatkan persetujuan dari Menteri

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Or

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

2012, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

1. Undang- Undang Nomor 6L Tahun 1958 tentang. 2. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2OO9 tentang. 3. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2OI4 tentang

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 N

STANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA BAHAN GALIAN NUKLIR

BERITA NEGARA. No.626, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Reformasi Birokrasi. Kantor Wilayah. Program Aksi.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2014

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2016, No Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2015

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2011

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 21/PRT/M/2008 TENTANG PEDOMAN OPERASIONALISASI WILAYAH BEBAS KORUPSI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 9 Tahun 2013

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 34 TAHUN 2015 NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.957, 2015 LIPI. Pelayanan. Standar. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai penyelenggara pelayanan publik wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala LIPI tentang Standar Pelayanan di Lingkungan LIPI; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik

2015, No.957 2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357); 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 4. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013; 5. Keputusan Presiden Nomor 162/M Tahun 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Struktural Eselon I di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan; 7. Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TENTANG STANDAR PELAYANAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan: 1. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji satuan kerja di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kepada pengguna layanan dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 2. Pengguna Pelayanan adalah seluruh pihak, baik sivitas maupun satuan kerja di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan

3 2015, No.957 masyarakat baik perorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan secara langsung maupun tidak langsung. 3. Maklumat Pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam Standar Pelayanan. 4. Persyaratan adalah syarat (dokumen atau barang/hal lain) yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. 5. Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi Pengguna Pelayanan. 6. Jangka Waktu adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. 7. Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada Pengguna Pelayanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari satuan kerja. 8. Produk adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 9. Evaluasi Standar Pelayanan adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu penerapan Standar Pelayanan yang telah ditetapkan. 10. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang selanjutnya disingkat LIPI adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 11. Satuan Kerja adalah satuan kerja di lingkungan LIPI. Pasal 2 (1) Peraturan ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Satuan Kerja dalam menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan dengan baik dan konsisten. (2) Peraturan ini bertujuan untuk memberikan kepastian, meningkatkan kualitas, dan kinerja pelayanan Satuan Kerja sesuai dengan kebutuhan Pengguna Pelayanan. Pasal 3 Setiap Satuan Kerja wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan untuk setiap jenis pelayanan.

2015, No.957 4 Pasal 4 Standar Pelayanan di lingkungan LIPI dilaksanakan berdasarkan prinsip: a. Sederhana, mudah dimengerti, mudah diikuti, mudah dilaksanakan, mudah diukur, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau bagi Pengguna Pelayanan maupun Satuan Kerj b. Partisipatif, melibatkan Pengguna Pelayanan dan pihak terkait untuk membahas bersama dan mendapatkan keselarasan atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan. c. Akuntabel, dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan kepada pihak yang berkepentingan. d. Berkelanjutan, terus-menerus dilakukan perbaikan sebagai upaya peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan. e. Transparansi, dapat dengan mudah diakses oleh Pengguna Pelayanan. f. Keadilan, dapat menjangkau semua Pengguna Pelayanan yang berbeda status ekonomi, jarak lokasi geografis, dan perbedaan kapabilitas fisik, dan mental. g. Konsistensi, penyusunan dan penerapan standar pelayanan memperhatikan ketetapan dalam mentaati waktu, prosedur, persyaratan dan penetapan biaya pelayanan yang terjangkau. BAB II PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN Bagian Kesatu Umum Pasal 5 (1) Setiap Satuan Kerja dalam menyusun Standar Pelayanan harus memperhatikan spesifikasi jenis pelayanan yang akan disusun. (2) Spesifikasi jenis pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan komponen Standar Pelayanan, meliputi: a. Persyaratan; b. Prosedur; c. Jangka Waktu; d. Biaya/Tarif; e. Produk; dan f. Pengelolaan Pengaduan. (3) Komponen Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dipublikasikan.

5 2015, No.957 Pasal 6 (1) Komponen Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah: a. Identifikasi Persyaratan; b. Identifikasi Prosedur; c. Identifikasi Waktu; d. Identifikasi Biaya/Tarif; e. Identifikasi Produk; dan f. Identifikasi Pengelolaan Pengaduan. (2) Identifikasi komponen Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk setiap jenis pelayanan. Bagian Kedua Persyaratan Pasal 7 Persyaratan Standar Pelayanan berbentuk: a. dokumen; b. barang; c. bentuk lain selain sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b sesuai kebutuhan jenis pelayanan. Pasal 8 Identifikasi Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a dilakukan dengan cara: a. melihat kebutuhan yang diperlukan untuk penyelesaian proses pelayanan; b. menjadikan Standar Pelayanan sebagai rujukan; dan c. menyampaikan persyaratan dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pasal 9 Hasil Identifikasi Persyaratan berupa daftar persyaratan yang diperlukan dalam setiap tahapan dari masing-masing jenis pelayanan. Bagian Ketiga Prosedur Pasal 10 Setiap jenis pelayanan wajib memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP).

2015, No.957 6 Pasal 11 Hasil Identifikasi Prosedur berupa tahapan proses pelayanan sebagai bahan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP). Bagian Keempat Jangka Waktu Pasal 12 Penentuan Jangka Waktu diperoleh dari penjumlahan keseluruhan waktu yang dibutuhkan dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pasal 13 Hasil Identifikasi Jangka Waktu berupa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan. Bagian Kelima Biaya/Tarif Pasal 14 Penghitungan Biaya/Tarif pelayanan dilakukan dengan mengidentifikasi: a. biaya yang akan dibebankan sebagian atau seluruhnya pada Pengguna Pelayanan; b. biaya yang akan dibebankan sebagian atau seluruhnya pada Satuan Kerja. Pasal 15 Hasil Identifikasi Biaya/Tarif, sebagai berikut: a. jumlah biaya yang dibebankan pada Pengguna Pelayanan dari setiap jenis pelayanan untuk pelayanan yang dipungut biaya; b. jumlah biaya yang dibebankan kepada Satuan Kerja; dan c. daftar pelayanan yang diberikan gratis pada Pengguna Pelayanan. Produk dapat berupa: a. barang b. jasa; c. produk administrasi; dan/atau Bagian Keenam Produk Pasal 16 d. produk selain sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf c.

7 2015, No.957 Pasal 17 (1) Identifikasi Produk dapat dilakukan berdasarkan luaran (output) yang dihasilkan dari setiap tahap pelayanan. (2) Hasil Identifikasi Produk Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa daftar Produk yang dihasilkan dari setiap jenis pelayanan. Bagian Ketujuh Pengelolaan Pengaduan Pasal 18 (1) Setiap Satuan Kerja wajib membuat mekanisme Pengelolaan Pengaduan. (2) Mekanisme Pengelolaan Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diinformasikan secara jelas nama petugas, nomor telepon, alamat e-mail, dan alamat kantor yang dapat dihubungi. Pasal 19 Bentuk Pengelolaan Pengaduan antara lain: a. penyediaan kotak saran/kotak pengaduan; b. pemanfaatan melalui media teknologi informasi, misalnya telepon, sms center, faksimile, website, e-mail, akun media sosial, PO Box; atau c. penyediaan petugas penerima pengaduan. BAB III PENETAPAN STANDAR PELAYANAN Pasal 20 (1) Penyusunan Standar Pelayanan wajib melibatkan Pengguna Pelayanan. (2) Pelibatan penyusunan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal pembahasan Rancangan Standar Pelayanan. Pasal 21 Pembahasan Rancangan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dapat dilakukan dengan metode: a. Diskusi Grup Terfokus; b. Dengar Pendapat; atau c. Metode selain sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b.

2015, No.957 8 Pasal 22 Proses pembahasan Rancangan Standar Pelayanan dapat mempertimbangkan antara lain: a. sarana dan prasarana; b. kompetensi pelaksana; c. mekanisme pengawasan internal; d. jumlah pelaksana; e. jaminan pelayanan; dan f. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan. Pasal 23 (1) Hasil Pembahasan Rancangan Standar Pelayanan dibuat dalam Berita Acara Pembahasan Standar Pelayanan sebelum dilakukan penetapan Standar Pelayanan. (2) Berita Acara Pembahasan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja dan Pengguna Pelayanan. Pasal 24 (1) Standar Pelayanan yang telah disepakati dalam Berita Acara Pembahasan Standar Pelayanan ditetapkan menjadi Standar Pelayanan Satuan Kerja. (2) Format Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: Standar Pelayanan 'X' (diisi sesuai jenis pelayanan) 1. Persyaratan: 2. Prosedur: 3. Jangka Waktu: 4. Biaya/Tarif: 5. Produk: 6. Pengelolaan Pengaduan: BAB IV PENERAPAN STANDAR PELAYANAN Pasal 25 (1) Standar Pelayanan yang sudah ditetapkan wajib diterapkan oleh Satuan Kerja.

9 2015, No.957 (2) Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disosialisasikan kepada Pengguna Layanan. Pasal 26 (1) Satuan Kerja wajib mengintegrasikan penerapan Standar Pelayanan dalam perencanaan program, kegiatan, dan anggaran. (2) Integrasi Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sejak tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi hasil penyelenggaraan pelayanan. BAB V MAKLUMAT PELAYANAN Pasal 27 (1) Satuan Kerja wajib menyusun dan menetapkan Maklumat Pelayanan. (2) Maklumat Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja. Maklumat Pelayanan memuat: Pasal 28 a. Pernyataan janji dan kesanggupan untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan. b. Pernyataan memberikan pelayanan sesuai dengan kewajiban dan akan melakukan perbaikan secara terus-menerus. c. Pernyataan kesediaan untuk menerima sanksi dan/atau memberikan kompensasi apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai standar. Pasal 29 Maklumat Pelayanan wajib dipublikasikan secara luas, jelas, dan terbuka kepada Pengguna Pelayanan melalui media yang mudah diakses oleh Pengguna Pelayanan. BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pasal 30 Satuan Kerja wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala yang dapat dijadikan dasar perbaikan berkelanjutan. Pasal 31 (1) Metode pemantauan dan evaluasi antara lain dengan cara: a. analisis dokumen;

2015, No.957 10 b. survei; c. wawancara; atau d. observasi. (2) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertimbangkan pengaduan pelayanan dari Pengguna Pelayanan. BAB VII PENUTUP Pasal 32 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Juni 2015 KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, ISKANDAR ZULKARNAIN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 26 Juni 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY

11 2015, No.957 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA A. Contoh Berita Acara Pembahasan Standar Pelayanan BERITA ACARA PEMBAHASAN STANDAR PELAYANAN (disebutkan jenis pelayanan) Pada hari ini..., tanggal... bulan... tahun... (ditulis angka arab), bertempat di... telah dilakukan pembahasan Standar Pelayanan (disebutkan jenis pelayanan yang dibahas) berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan, yang dihadiri oleh: Disebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam pembahasan disertai dengan nama dan tanda tangan masing-masing pihak. Adapun hasil dari pembahasan Standar Pelayanan (disebutkan jenis pelayanan yang dibahas) dimaksud seperti dalam lampiran Berita Acara ini. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk diketahui bersama. (tempat dan tanggal pembahasan) (pejabat penandatangan) (nama pejabat penandatangan) (NIP pejabat penandatangan)

2015, No.957 12 B. Contoh Maklumat Standar Pelayanan (KOP SURAT) MAKLUMAT PELAYANAN DENGAN INI, KAMI MENYATAKAN SANGGUP MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR PELAYANAN YANG TELAH DITETAPKAN DAN APABILA DALAM PENYELENGGARAKAN PELAYANAN KAMI, TIDAK SESUAI DENGAN STANDAR PELAYANAN YANG TELAH DITETAPKAN, KAMI BERSEDIA MENERIMA SANKSI SESUAI KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN. Jakarta,... Kepala Satuan Kerja