INDONESIA SEHAT 2010

dokumen-dokumen yang mirip
A. PENDAHULUAN. 1 Pada Prodi D III Kebidanan STIKES Duta Gama Klaten

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I

Sistem Kesehatan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun

KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

DASAR DASAR KESEHATAN KERJA

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

Disampaikan Oleh : BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN. Jakarta 12 Maret Materi 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

LEGISLASI LEGISLASI ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN 19/08/2010

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu yang terdiri dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar

BAB III ABORSI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

SISTEM PEMBIAYAAN KES/ ASURANSI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

Sekilas tentang : Sistem Kesehatan Indonesia. Dr Anhari Achadi Februari 2009

PRIMARY HEALTH CARE PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ) AYU NAVY FRANSISKA F.L, S.ST

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM)

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

PERENCANAAN DAN PENGGERAKAN PELAKSANAAN TINGKAT PUSKESMAS REIN MATONDANG OCTAVIANA PUSPARANI ESTHER JUNITA DJARI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

Sistem Informasi Manajemen Kesehatan

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

Keinginan Aburizal Bakri untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa terpandang, terhormat & bermartabat

2.4. Penyakit Akibat Kerja Tujuan Tantangan dan Ancaman

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

PP IAI 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN GERAKAN KELUARGA SADAR OBAT PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

BAB I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

BERSATU MENGATASI KRISIS BANGKIT MEMBANGUN BANGSA

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Makalah Tentang Masalah Kesehatan

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

Oleh. Dr.Lili Irawati,M.Biomed

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KONGRES KE 15 DAN TEMU ILMIAH INTERNASIONAL PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA ELATAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN REPRODUKSI

PUSKESMAS 3 April 2009

Rumah Sakit Umum Kelas C Di Kabupaten Wonosobo

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

DR. dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat di tuntut agar

Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN GANGGUAN INDERA PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

BIRO HUKUM DAN HUMAS

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL DAN POLITIK STRATEGI NASIONAL. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

LAMPIRAN. Daftar Pertayaan No. Indikator Pertanyaan

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era baru, yaitu era reformasi yang ditandai

PHC (Primary Health Care) Tri Niswati Utami

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan

KATA PENGANTAR. Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

BAB IV PENUTUP. wilayah kerjanya. Sejak didirikan tahun 1976, Puskesmas ini bernama. Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Semarang Timur, berubah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

Transkripsi:

INDONESIA SEHAT 2010

Adanya tuntutan Reformasi Total dibidang kesehatan, disebabkan : Adanya ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah & antar golongan Derkesmas yg masih tertinggal dg negara lain Kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan

Adanya 5 fenomena utama yg berpengaruh besar dlm pembagunan kesehatan : Perbhn m dasar pd dinamika kpndudukan, yg m dorong lahirnya transisi demografis&epidemiologis Temuan2 substansial dlm iptek kedoktrn yg m buka cakrawala baru dlm memandang proses sehat, sakit&mati Tantangan global akibat kebijakan p dgngan bebas & pesatnya revolusi dlm bdg informsi, telkmnks & transp. Perub.lingk yg berpengaruh thdp derajat & upaya kesehatan Demokratisasi di segala bdg yg menuntut pemberdayaan&kemitraan dlm pembangunan kesehatan

Ditetapkannya Paradigma baru PARADIGMA SEHAT oleh MENKES Prof. Dr. F.A Moeloek pd 15 sept 98 Merupakan upaya utk lebih meningkatkan kes.bangsa yg bersifat proaktif dlm waktu jk.pjg mampu mendorong masyarakat utk bersikap mandiri dlm menjaga kes.mereka sendiri melalui kesadran yg lebih tinggi pd pentingnya pelkes yg bersifat promotif dan preventif (menghapus paradigma pembkes yg mengutamakan pelkes yg bersifat kuratif dan rehabilitatif)

Dasar Pembangunan Kesehatan Pada hakekatnya adlh nilai kebenaran/aturan pokok sebagai landasan utk berpikir atau bertindak dlm pembkes. Landasan Idiil : PANCASILA Landasan Konstitusional: UUD 1945 Dasar perikemanusiaan Dasar adil&merata Dasar pemberdayaan & kemandirian Dasar pengutamaan dan manfaat

VISI Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yg ingin dicapai melalui pembkes INDONESIA SEHAT 2010 Masyarakat, bangsa&negara yg ditandai oleh penduduknya hidup dlm lingkungan & dgn perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan utk menjangkau pelkes yg bermutu secara adil dan merata serta memiliki derkes yg setinggi-tingginya di seluruh wilayah RI. Perilaku masyarakat Indonesia 2010 : perilaku proaktif utk memelihara & meningkatkan kes, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penykt serta berpartisipasi aktif dlm gerakan kesmas.

MISI PEMBANGUNAN KES Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan Mendorong kemandirian masyarakat utk hidup sehat Memelihara & meningkatkan pelkes yg bermutu, merata & terjangkau Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga masyarakat dan lingkungan

Tujuan pembkes Indonesia Sehat 2010 Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derkesmas yg optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa & negara Indonesia yg ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yg sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelkes yg bermutu secara adil & merata serta memiliki derkes yg optimal diseluruh Wilayah RI

SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU INDONESIA SEHAT 2010 Perilaku hidup sehat Lingkungan hidup sehat Upaya kesehatan Manajemen pembkes Derajat kesehatan

KEBIJAKSANAAN UMUM PEMBANGUNAN KESEHATAN Untuk mencapai tujuan & sasaran pembkes menuju Indonesia Sehat 2010 Peningkatan perilaku, pemberdayaan & kemandirian masy. Peningkatan kesehatan lingkungan Peningkatan upaya kesehatan Peningkatan sumber daya kesehatan Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kes. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kes.

STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN Pembangunan nasional berwawasan kesehatan Faktor penentu keberhasilan : Wawasan kes.sebagai azas pembangunan nasional Paradigma sehat sebagai komitmen gerakan nasional Sistem yg mendorong aspek promotif dan preventif dlm pemeliharaan kesehatn komprehensif Dukungan sumber daya yg berkesinambungan Sosialisasi internal dan eksternal Restrukturisasi dan revitalisasi infrastruktur terutama yg terkait dengan rencana desentralisasi

Profesionalisme Faktor penentu keberhasilan : Pemantapan manajemen SDM Pemantapan aspek ilmu & teknologi, iman & taqwa serta etik profesi Penajaman konsep profesionalisasi kedokteran dan kesehatan Penciptaan aliansi strategis dgn pihak-pihak yg turut memainkan peranan penting dlm mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Faktor penentu keberhasilan : komitmen & perencanaan JPKM bersama gerakan paradigma sehat Dukungan peraturan perundang-undangan Sosialisasi Internal & eksternal Intervensi pemerintah terutama dalam inisiasi penghimpun dana awal Kebijakan yg memberi keleluasaan pengelolaan secara tanggung jawab

Desentralisasi Faktor penentu keberhasilan : Keseimbangan & sinergi azas-azas desentralisasi dan dekonsentrasi Penegasan jenis dan peringkat kewenangan Kejelasan pedoman pengelolaan disertai dengan indikator/parameter kinerja kota sehat/kabupaten sehat Pemberdayaan : kemampuan/kapasitas untuk menetapkan desentralisasi Sistem & kebijakan SDM yg mendukung Infrastruktur lintas sektoral yg mendukung Mekanisme pengendalian yang andal

Pokok Program Kesehatan Pemerdayaan & kemandirian masyarakat Lingkungan sehat Upaya kesehatan Pengembangan sumberdaya kesehatan Pengembangan kebijakan & manajemen pembangunan kesehatan Pengembangan iptek kesehatan

Program Kesehatan Unggulan Program Perbaikan gizi Program Pencegahan penyakit menulat termasuk imunisasi Program Peningkatan perilaku hidup sehat dan kesehatan mental Program Kebijakan kesehatan pembiayaan kesehatan dan hukum kesehatan Program Lingkungan pemukiman air & udara sehat

Program Keselamatan dan kesehatan kerja Program Kesehatan keluarga, kesehatan produksi, KB Program Anti tembakau, alkohol dan mandat Program POM ( Bahan Berbahaya) Program Pencegahan kecelakaan dan ruda paksa

Indikator Keberhasilan Pembangunan Kesehatan KIA Indikator input (masukan) Komitmen politik Alokasi sumber daya Peningkatan pendapatan perkapita Penyebaran pendapatan Angka melek huruf orang dewasa Ketersediaan sarana kesehatan Tingkat pertumbuhan penduduk Partisipasi aktif peserta KB Penduduk ikut JPKM Kerangka organisasi & manajerial

Indikator proses Keterlibatn masyarakat dlm mencapai kesehatan bagi semua Tingkat desentralisasi pengambilan keputusan K1 & K4 Penduduk yg tidak merokok Dan miras

Indikator output ( keluaran) Cakupan pelayanan dasar Cakupan pelayanan rujukan Status gizi Angka kematian Penurunan fertilitas

"Kita tidak melihat segala sesuatu sebagaimana adanya mereka. Kita melihatnya sebagaimana adanya kita." - Anais Nin Be a good midwife... Terima Kasih