DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535 Dhony Kurniadi 21110943
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Penggunaan dispenser pada saat ini masih manual dengan menggunakan keran dan tombol. Jadi, jika seseorang mengisi air menggunakan dispenser, kemudian orang tersebut meninggalkan pada saat pengisian air, air akan tumpah/luber. Akhirnya penulis berinovasi membuat dispenser tanpa keran maupun tombol serta sistem penekanan dengan menggunakan per pada dispenser otomatis. Dibuatnya alat ini agar lebih Praktis dan efesien pada saat menggunakan dispenser Otomatis ini.
Batasan Masalah gelas yang digunakan pada alat dispenser otomatis (tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan). Pemakaian Peer diatur dengan batas maksimal gelas.
Tujuan Penulisan Mengotomastiskan dispenser tanpa menggunakan keran dan tombol dari dispenser sebelumnya. untuk menghindari air luber dari permukaan gelas. memberi kemudahan dalam penggunan di kehidupan sehari-hari dengan dispenser yang sudah ada sebelumnya
Metode Penulisan Studi Pustaka Penelitian Lapangan Sistematik Penulisan BAB I Pendahuluan BAB II Landasan Teori BAB III Pembahasan dan Analisa BAB IV Penutup
LANDASAN TEORI Mikrokontroler Pengertian Mikrokontroler yaitu suatu sistem komputer yang dikemas dalam satu chip IC. Jenis-Jenis Mikrokontroler ada banyak dan salah satunya yang digunakan pada alat ini yaitu, ATMega8535
Infrared dan Photodioda Infrared adalah elektronika yang dapat memancarkan sinar infra merah dengan jarak yang pendek dan tidak terlihat oleh mata. Sensor photodioda merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, sensor photodioda akan mengalami perubahan resistansi pada saat menerima intensitas cahaya Infrared (Tx) Dan Photo Dioda (Rx)
Relay Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Relay
Solenoid Valvo Solenoid valve adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya. Gambar Solenoid Valve 1. Valve Body 2. Terminal masukan (Inlet Port) 3. Terminal keluaran (Outlet Port) 4. Koil 5. Kumparan gulungan 6. Kabel suplay tegangan 7. Plunger 8. Spring 9. Lubang/Exhause
Pembahasan dan Anallisa Rancangan Blok Diagram Aktivator : tegangan 12 volt dan 5volt Blok Input : Photodioda dan Infrared Blok Proses : IC ATMega8535 Blok Output : Solenoid Valve
Rancangan Alat Secara Detail Secara Elektronika Rangkaian secara elektronik keseluruhan dari alat dispenser otomatis. dari masukan mengunakan rangkaian sensor, proses menggunakan ATMega 8535 dan keluaran mengunakan rangkaian Solenoid Valvo. Secara Mekanika Sistem Pegas Dalam pengoprasian sistem pegas digunakan per sebagai naik atau turunnya benda/gelas.
Gambar rangkaian Gambar Rangkaian Secara elektronika Gambar Rangkaian Secara Mekanika
Analisa Flowchart
Cara Kerja Alat Konsep kerja alat ini ketika belum ada gelas yang mengenai sensor infrared dan photodioda, led akan menyala berwarna merah dan kondisi katup solenoid dalam posisi tertutup sedangkan jika gelas terkena sensor infrared dan photodioda, maka kondisi led akan menyala berwarna hijau dan katup solenoid pada dispenser akan terbuka lalu mengeluarkan air dan mengisi gelas tersebut. Semakin banyak air yang masuk kedalam gelas, maka semakin besar tekanan yang diberikan oleh gelas terhadap per yang berada dibawah gelas hingga menekan switch yang akan menghentikan aliran air.
Penutup Kesimpulan Penulis mengambil kesimpulan bahwa alat ini memberikan kemudahaan dalam pemakaian di kehidupan sehari-hari dibanding dengan dispenser sebelumnya. Dari hasil uji coba penulis menggunakan 3 macam gelas yang berbeda dan semua gelas dapat terisi air semua, tetapi batas maksimal pada gelas tersebut mempunyai ketinggian yang berbeda-beda.
Gelas pertama massa berat gelas 130gram, ketika alat bekerja dan air memasuki gelas. Kondisi alat akan mati disaat gelas terisi dengan massa berat gelas 330gram. Gelas kedua massa berat gelas 160gram, ketika alat bekerja dan air memasuki gelas. Kondisi alat akan mati disaat gelas terisi dengan massa berat gelas 360gram. Gelas ketiga massa berat gelas 170gram, ketika alat bekerja dan air memasuki gelas. Kondisi alat akan mati disaat gelas terisi dengan massa berat gelas putih 370gram. jadi disimpulkan massa berat air yang masuk kedalam gelas mempunyai masukan yaitu sebesar 200gram pada saat menyentuh per pada alas gelas.
Saran Dari hasil perancangan, pembuatan, dan pengujian simulasi sistem dispenser otomatis ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, alat ini belum bisa mendeteksi batas masksimal dengan menggunakan berbagai macam gelas. Selain itu, pada penggunaan solenoid valvo disarankan untuk mencari solenoid yang tepat dengan keluaran airnya, ketika pada saat pengisian air. Untuk kedepannya mungkin bisa di kembangkan dengan sistem yang lebih modern lagi.