Pengembangan Metode Pengukuran Aktivitas 226 Ra, 137 Cs dan 60 Co menggunakan Pencacah Kamar Pengion Detektor Merlin Gerin CPGB 1

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN CALIBRATOR SETTING CAPINTEC CRC-7BT UNTUK SAMARIUM-153

PENENTUAN KARAKTERISTIK SERAPAN DAN KOEFISIEN ATENUASI LINIER PENYANGGA MYLAR TERHADAP RADIASI UNTUK SUMBER STANDAR Sr-90

PENENTUAN CALIBRATION SETTING DOSE CALIBRATOR CAPINTEC CRC-7BT UNTUK Ce-139

FAKTOR KOREKSI PENGUKURAN AKTIVITAS RADIOFARMAKA I-131 PADA WADAH VIAL GELAS TERHADAP AMPUL STANDAR PTKMR-BATAN MENGGUNAKAN DOSE CALIBRATOR

KAJIAN WAKTU PARO 90 Sr MENGGUNAKAN ALAT UKUR STANDAR DOSIMETER FARMER NE 2570/B DAN NE2570/A

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

PENGUNGKUNGAN SUMBER 85 Kr, 133 Xe, 198 Au, DAN 24 Na PASCA IRADIASI

PROGRAM KOMPUTER UNTUK MENGHITUNG AKTIVITAS CUPLIKAN SISTEM PENCACAH KAMAR PENGION MERLIN GERIN

METODE KALIBRASI MONITOR GAS MULIA MENGGUNAKAN SISTEM SUMBER GAS KRIPTON-85 STATIS

METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH

Pemanfaatan Alat Standar Primer untuk Peningkatan Kualitas Nilai Kalibrasi Alat Ukur Radioaktivitas di Bidang Kedokteran Nuklir

STANDARDISASI F-18 MENGGUNAKAN METODE SPEKTROMETRI GAMMA

PROGRAM KOMPUTER UNTUK MENGHITUNG AKTI- VITAS CUPLIKAN SISTEM PENCACAH KAMAR PENGION MERLIN GERIN

PENGARUH EFEK GEOMETRI PADA KALIBRASI EFISIENSI DETEKTOR SEMIKONDUKTOR HPGe MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN AKTIVITAS SUMBER RADIOAKTIF PEMANCAR GAMMA Eu-152 DI LABORATORIUM PTNBR

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

ANTARBANDING PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 57 Co DAN 131 I (II)

Metode Penentuan Nilai Kemampuan Ukur Terbaik (KUT) pada Perangkat Spektrometer Gamma

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

METODE PeNGUKURAN AKTIVITAS RADIONUKLIDA PEMANCAR BETA 14 C, 36 Cl DAN 90 Sr BERBENTUK LUASAN DENGAN PENCACAH PROPORSIONAL 2π

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

INTERKOMPARASI PENGUKURAN KAPSUL DALAM Ir-192 UNTUK UJI TAK MERUSAK

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN

RADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN PLANAR STATIK MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY IODIUM-131 (I 131 )

EVALUASI KINERJA DOSE CALIBRATOR CAPINTEC CRC-55tR UNTUK PENGUKURAN AKTIVITAS RADIOISOTOP 175 Yb

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS DEBU DI UDARA DAERAH KERJA PPGN TAHUN 2011

EKSPERIMEN SPEKTROSKOPI RADIASI ALFA

PENENTUAN AKTIVITAS TRITIUM DAN KARBON-14 DENGAN METODA PENGUKURAN DUAL LABEL ABSTRACT

KALIBRASI MONITOR AREA DI REAKTOR KARTINI YOGY A KART A Agung Nugroho PTKMR - BATAN

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG NUKLIR

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

PENERAPAN KOEFISIEN KOREKSI ELEMEN KARTU THERMOLUMINISENCE (TLD) UNTUK PERHITUNGAN DOSIS EKSTERNA

Analisis Pengaruh Sudut Penyinaran terhadap Dosis Permukaan Fantom Berkas Radiasi Gamma Co-60 pada Pesawat Radioterapi

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PEMANTAUAN DOSIS RADIASI INTERNAL DENGAN WBC UNTUK PEKERJA PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF SERPONG TAHUN 2012

Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo

PERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

Validasi ETNA (Efficiency Transfer for Nuclide Activity measurement) untuk Analisis Sampel Radioaktivitas Lingkungan dengan Spektrometri Gamma

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Prinsip Dasar Pengukuran Radiasi

OPTIMASI ALAT CACAH WBC ACCUSCAN-II UNTUK PENCACAHAN CONTOH URIN

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

PENGUKURAN KONSENTRASI RADON DALAM TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF. Untara, M. Cecep CH, Mahmudin, Sudiyati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Penentuan Aktivitas Radionuklida 60 Co Dengan Metode Ekstrapolasi Effisiensi

PENGARUH SUDUT GANTRI TERHADAP KONSTANSI DOSIS SERAP DI AIR PESAWAT TELETERAPI Co-60 XINHUA MILIK RUMAH SAKIT dr. SARJITO YOGYAKARTA

AUDIT MUTU PENGUKURAN DOSIS SERAP DARI SUMBER TELETERAPI Co-60 CIRUS 90131

Penentuan karakteristik cacahan pada counter dengan menggunakan sumber standar 152 Eu, 60 Co dan 137 Cs

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

ANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN CLINAC CX 4566 ABSTRAK

bahwa semakin besar jarak ukur maka dosis serap yang diterima semakin kecil. Kata kunci :Kalibrasi, survei meter, dosis serap, faktor kalibrasi

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

STANDARDISASI SUMBER PEMANCAR GAMMA DALAM MATRIKS TANAH YANG DITEMPATKAN DALAM WADAH VIAL

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DOSIS PERORANGAN MENGGUNAKAN THERMOLUMINISENCE DOSIMETER (TLD)

EVALUASI HASIL PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA DI LINGKUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA PERIODE APRIL DESEMBER 2000

INTERKOMPARASI PENGUKURAN OUTPUT IRADIATOR 137 Cs DAN PERSONAL DOSE EQUIVALENT, Hp(10) MENGGUNAKAN TLD DAN FILM

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

KAJIAN BESARNYA DOSIS YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI PADA PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR

KALIBRASI EFISIENSI α/β COUNTER UNTUK ANALISIS RADIONUKLIDA PEMANCAR BETA DALAM CONTOH URIN

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN

ABSTRAK. PENDAHULUAN hasil produksi, teknologi nuklir dapat ABSTRACT

PENGEMBANGAN DETEKTOR GEIGER MULLER DENGAN ISIAN GAS ALKOHOL, METANA DAN ARGON

ANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF)

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN PLANAR (STATIK) MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI MEDIUM ENERGY RADIUM-226 (Ra 226 )

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

KOMPARASI PENGUKURAN LAJU KERMA UDARA PESAWAT OB-85 MENGGUNAKAN ALAT UKUR RADIASI STANDAR SEKUNDER DAN STANDAR TURUNANNYA

ANALISIS ARUS BOCOR VIBRATING REED ELECTROMETER TR 8411 PADA SISTEM PENCACAH KAMAR PENGION MENGGUNAKAN SUMBER ST ANDAR Cs-137 PTB DAN ETL

STANDARDISASI 1251 DAN PENENTUAN WAKTU PARO SERTA RESPON KAMAR PENGION

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

KOMPARASI HASIL PENGUKURAN WBC ACCUSCAN II DENGAN WBC TIPE BED

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 2, No. 1, April 2013, Hal 27-34

PENGUKURAN DOSIS RADIASI RUANGAN RADIOLOGI II RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) BAITURRAHMAH PADANG MENGGUNAKAN SURVEYMETER UNFORS-XI

KOMPARASI PENGUKURAN LAJU KERMA UDARA PESAWAT OB-85 MENGGUNAKAN ALAT UKUR RADIASI STANDAR SEKUNDER DAN STANDAR TURUNANNYA

KALffiRASI ALA T UKUR AKTIVITAS DOSE CALIBRA TOR SECARA SIMUL TAN.

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)

RANCANG BANGUN PENGANALISIS KANAL TUNGGAL. Herry Mugirahardjo dan Eddy Santoso

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGARUH JUMLAH KANAL MCA PADA DETERMINASI SUMBER ALPHA ( 242 PU DAN

DOSIMETER CAS04:DY BUATAN BARC SEBAGAI PEMANTAU DOSIS RADIASI PERORANGAN HP (10) Rofiq Syaifudin, Nina Herlina, dan Bambang Supriyanto PTKMR - BAT AN

Statistik Pencacahan Radiasi

ANALISIS WAKTU PELURUHAN TERHADAP PERSYARATAN DOSIS RADIOISOTOP UNTUK PEMERIKSAAN GONDOK

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Transkripsi:

60 Wijono, dkk / Pengembangan Metode Pengukuran Aktivitas 6 Ra, 37 Cs dan menggunakan Pencacah Kamar Pengembangan Metode Pengukuran Aktivitas 6 Ra, 37 Cs dan menggunakan Pencacah Kamar Pengion Detektor Merlin Gerin CPGB Wijono, Gatot Wurdiyanto dan Pujadi Pusat Teknologi Keselamaatan dan Metrologi Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional Jln. Lebak Bulus Raya, Kotak Pos 703 JKSKL, Jakarta Selatan 070 Email: johnrida@batan.go.id Abstrak Telah dilakukan pengembangan metode pengukuran aktivitas 6 Ra, 37 Cs dan menggunakan pencacah kamar pengion detektor Merlin Gerin CPGB. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja, respon alat, faktor konversi besaran arus ke aktivitas dan ketidakpastian pengukuran dari Detektor Merlin Gerin pada pencacahan 6 Ra, 37 Cs dan. Metode pengukuran yang digunakan adalah relatif. Radionuklida standar yang digunakan adalah 6 Ra (NBS), 37 Cs (PTB) dan (PTB), sedangkan radionuklida sampel adalah 6 Ra (A6-III/0), 37 Cs (A37/99) dan (60A/99). Cara yang dilakukan adalah mencacah latar, sumber standar dan sampel menggunakan besaran arus (ampere) dengan masing-masing pengambilan data kali. Dengan demikian diperoleh akuisisi data, rerata, deviasi standar dan ketidakpastian standar relatif untuk tipe A dari masing-masing tahap pengukuran. Nilai ketidakpastian tipe B diperoleh dari kepresisian pencacah kamar pengion detektor Merlin Gerin dan umur paro radionuklida. Hasil peluruhan radionuklida standar 6 Ra, 37 Cs dan secara berturut-turut sebesar 99,; 9,76 dan 6, µci. Nilai Faktor Konversi arus terhadap aktivitas pada pencacahan 6 Ra, 37 Cs dan secara berturut-turut sebesar 3,30; 9,7 dan,7 µci/0 - A. Hasil menunjukkan karakteristik dari ketiga pencacahan tersebut berbeda. Hasil perhitungan ketidakpastian bentangan dari pencacahan 6 Ra, 37 Cs dan secara berturut-turut sebesar,68%,,37% dan,77%. Faktor yang menyebabkan perbedaan hasil tersebut adalah kontinuitas akuisisi nilai data dan ketidakpastian umur paro dari masing-masing jenis radionuklida yang digunakan. Dengan hasil ini diharapkan PTKMR BATAN sebagai acuan laboratorium nasional dalam bidang metrologi radiasi mampu melakukan kalibrasi dan standardisasi untuk berbagai macam alat ukur aktivitas dan jenis radioisotop dengan selamat dan aman dari segi proteksi radiasi. Kata kunci: kamar pengion, detektor Merlin Gerin CPGB, radionuklida Abstract Development of radioactivity measurement for 6 Ra, 37 Cs and radionuclides using Merlin Gerin CPGB detector ionization chamber have been carried out. The research was conducted to determine the performance, response equipment, the conversion factors of current scale to activity and measurement uncertainty of Merlin Gerin Detector on 6 Ra, 37 Cs and counting. Measurement method used is relative. Standard radionuclides used are 6 Ra (NBS), 37 Cs (PTB) and (PTB). While the sample radionuclides are 6 Ra (A6- III/0), 37 Cs (A37/99) and (60A/99). Method that is counting the background, standard and sample sources using current scale (Ampere) with each repetition of the data as much as times. Thus obtained the data acquisition, mean, standard deviation and relative standard uncertainty of type A of each stage of measurement. The type B uncertainty is obtained from a precision of Merlin Gerin detector ionization chamber and the half-life of radionuclides. The result of standard radionuclides decay of 6 Ra, 37 Cs and are 99.; 9.76 and 6. µci respectively. The conversion factor to activity on 6 Ra, 37 Cs and counting are 3.30; 9.7 and.7 µci/0 - Ampere. The result show the characteristics of the three different counting. The calculation result of expanded uncertainty of 6 Ra, 37 Cs and counting are.68%,.37% and.77% respectively. Factors that cause differences in these results is the continuity of data acquisition value and the uncertainty of age half of each type of radionuclide used. With the result expected PTKMR-BATAN as national reference laboratories in the field of radiation metrology capable of performing the calibration and standardization of measuring instruments for a wide range of activity and type of radioisotope with a safe and secure in terms of radiation protection. Key words: ionization chamber, Merlin Gerin CPGB detector, radionuclide I. PENDAHULUAN Sistem pencacah kamar pengion detektor Merlin Gerin CPGB merupakan salah satu alat ukur aktivitas zat radioaktif yang menggunakan metode relatif []. Prinsip kerja alat ini berdasarkan konversi besaran arus Ampere (A) ke aktivitas Curie (Ci) melalui software p3krbin dan dapat digunakan untuk mengukur beberapa jenis radionuklida. Dalam penggunaanya selalu memperlihatkan unjuk kerja, respon alat dan faktor konversi arus ke aktivitas yang berbeda-beda untuk Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo April 0 ISSN : 083-083

Wijono, dkk / Pengembangan Metode Pengukuran Aktivitas 6 Ra, 37 Cs dan menggunakan Pencacah Kamar 6 beberapa jenis radionuklida. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan metode pengukuran aktivitas 6 Ra, 37 Cs dan menggunakan sistem pencacah kamar pengion detektor Merlin Gerin. Perbedaan faktor konversi besaran arus ke aktivitas dari masing-masing jenis radionuklida disebabkan beberapa hal, antara lain: perbedaan probabilitas, jumlah dan tingkat energi radiasi gamma []. Perbedaan nilainilai tersebut akan mempengaruhi faktor gamma dan karakteristik respon detektor Merlin Gerin untuk pencacahan masing-masing jenis radionuklida. Metode pengukuran pada penelitian ini adalah relatif, sehingga diperlukan radionuklida standar dan sampel. Radionuklida standar terdiri dari: 6 Ra (NBS), 37 Cs (PTB) dan (PTB), sedangkan radionuklida sampel terdiri dari: 6 Ra (A6-III/0), 37 Cs (A37/99) dan (60A/99). Tujuan dari penentuan karakteristik detektor Merlin Gerin menggunakan sumber standar 6 Ra, 37 Cs dan adalah untuk mengetahui unjuk kerja, respon alat, faktor konversi arus ke aktivitas dan ketidakpastiannya. Dari hasil ini diharapkan Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR BATAN) sebagai acuan laboratorium nasional dalam bidang metrologi radiasi mampu melakukan kalibrasi dan standardisasi berbagai macam alat ukur aktivitas dan jenis radionuklida dengan selamat dan aman dari segi proteksi radiasi. II. LANDASAN TEORI A. Detektor Kamar Pengion Merlin Gerin CPGB Detektor CPGB pada sistem pencacah kamar pengion Merlin Gerin bekerja pada tekanan gas argon sampai,8 Atm dan tegangan DC 600 volt. Sistem pencacah ini didukung beberapa peralatan penunjang, yaitu: elektrometer ADVANTEST TR 8, sumber tegangan tinggi KEITHLEY 7, preamplifier ADVANTEST TR 80/8, digital multimeter sanwa PC00, sistem software p3krbin, personal komputer dan stabiliser model SKU-3000VA. Sistem sumber tegangan tinggi model KEITHLEY 7 berfungsi menyediakan high voltage bias supply pada catu tegangan kerja detektor yang dapat menghasilkan tegangan variabel 600 Volt. Elektrometer preamplifier ADVANTEST TR 80/8 berfungsi sebagai pelipat pulsa listrik yang dihasilkan oleh detector. Sedangkan sistem elektrometer ADVANTEST TR 8 berfungsi memisahkan derau (noise) pulsa listrik yang ditimbulkan rangkaian penguat maupun detektornya sendiri, menghitung dan menunjukkan jumlah pulsa listrik yang memasukinya dalam selang waktu tertentu serta mengendalikan selang waktu perhitungan pulsa [3]. B. Ketidakpastian Perhitungan nilai ketidakpastian (U) terdiri dari tipe A dan B []. Tipe A meliputi nilai-nilai ketidakpastian data pengukuran aktivitas standar dan sampel sistem pencacah kamar pengion detektor Merlin Gerin (u mg ) dan tipe B meliputi nilai-nilai ketidakpastian kepresisian (u prec ) dan Umur paro teori (u pr ) [-7]. Untuk tipe A, deviasi standar pengukuran merlin gerin (σ mg ) adalah N (Aimg A mg ) σ mg i= = N(N ). Ketidakpastian standar (Experimental Standard Deviation of the Mean) dari pencacahan centronic (ESDM mg ) dirumuskan sebagai σ ESDM = mg () N sehingga ketidakpastian standar relatif dari pencacahan centronic (u mg ) dalam prosen (%) adalah () ESDM u mg = 00. (3) x Dari nilai-nilai ketidakpastian tipe A dan B diperoleh nilai ketidakpastian standar gabungan (u c ) sebagai u = u. () c mg mg prec Apabila k adalah faktor cakupan untuk nilai derajat kebebasan efektif (v eff ) dengan tingkat kepercayaan 9% dan menggunakan nilai kritis k-students, maka nilai ketidakpastian bentangan (U) dapat ditentukan. v eff u pr mg mg prec pr ( u / ) ( / ) ( mgvmg mgvmg i / vi ) = () Nilai ketidakpastian bentangan (U) diperoleh dari hasil perkalian nilai faktor cakupan (k) dengan nilai ketidakpastian gabungan (u c ). U = k. u c (6) III. METODE PENELITIAN Variasi radionuklida standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 6 Ra (NBS), 37 Cs (PTB) dan (PTB), sedangkan radionuklida sampel meliputi: 6 Ra (A6-III/0), 37 Cs (A37/99) dan (60A/99). Detektor Merlin Gerin merupakan peralatan utama yang dilengkapi dengan peralatan penunjang yang terdiri dari: elektrometer ADVANTEST TR 8, sumber tegangan tinggi KEITHLEY 7, preamplifier ADVANTEST TR 80/8, digital multimeter sanwa PC00, sistem software p3krbin, personal komputer, stabiliser model SKU-3000VA dan satu set alat proteksi radiasi (sarung tangan karet, TLD, pinset, kontainer Pb dan tissue). Skema sistem detektor Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo April 0 ISSN : 083-083

6 Wijono, dkk / Pengembangan Metode Pengukuran Aktivitas 6 Ra, 37 Cs dan menggunakan Pencacah Kamar Merlin Gerin dan peralatan penunjang ditunjukkan dalam Gambar (). Penentuan karakteristik detektor diawali dengan pemeriksaan polaritas saluran kabel listrik, RG 8 dan RS 3 [8]. Penaikan tegangan sistem KEITHLEY 7 dilakukan dalam tahap, yaitu : tahap 0 sampai 00 Volt dan 00 sampai 600 Volt secara manual. Untuk tampilan hasil pencacahan secara digital pada display elektrometer ADVANTEST TR 8 diatur melalui potensio pengali arus (ampere) sesuai besarnya aktivitas radionuklida yang diukur. Dengan demikian dapat ditentukan kesamaan nilai desimal arus (ampere) yang ditampilkan terhadap display digital multimeter sanwa PC00 yang ditransfer melalui kabel RG 8. Transfer akuisisi data dari digital multimeter sanwa PC 00 ke sistem personal komputer menggunakan kabel RS 3. Dengan menggunakan software p3krbin hasil pencacahan detektor Merlin Gerin dalam satuan Ampere dapat dikonversi ke dalam satuan aktivitas (curie) secara otomatis. Proses pencacahan dilakukan terhadap tiga (3) jenis radionuklida ( 6 Ra, 37 Cs dan ) yang meliputi: cacah latar, standar dan sampel. Tiap pencacahan dilakukan dengan pengulangan sebanyak kali. Dari akuisisi data pencacahan dapat ditentukan rerata, deviasi standar, ketidakpastian standar (ESDM) dan ketidakpastian standar relatif centronic (tipe A). Gambar. Skema sistem detektor Merlin Gerin CPGB dan peralatan penunjang. Ketidakpastian Tipe B ditentukan berdasarkan referensi manual book dari sistem pencacah kamar pengion detektor Merlin Gerin dan umur paro sesuai jenis radionuklida ( 6 Ra, 37 Cs dan ). Dari referensi manual book detektror Merlin Gerin diperoleh ketidakpastian standar relatif kepresisian. Berdasarkan hasil data ketidakpastian tipe A dan B maka dapat ditentukan ketidakpastian gabungan (u c ), derajat kebebasan efektif (%), faktor cakupan (k) untuk tingkat kepercayaan 9% dan ketidakpastian bentangan (U). Dari proses pencacahan diperoleh laju arus rerata dari masing-masing radionuklida standar dan sampel dalam satuan Ampere. Dengan membagi hasil peluruhan radionuklida standar 6 Ra, 37 Cs dan dalam satuan Curie dengan hasil pencacahan maka diperoleh faktor konversi besaran arus ke aktivitas dalam satuan Ci/A. Dengan demikian dapat diketahui hasil pencacahan dalam satuan Curie dari sistem pencacah kamar pengion detektror Merlin Gerin untuk masing-masing sampel. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Grafik karakteristik unjuk kerja dan respon sistem penacacah kamar pengion detektor Merlin Gerin dari proses pencacahan ditunjukkan dalam Gambar (). Gambar. Karakteristik deviasi standar dan ketidakpastian standar relatif detektor Merlin Gerin CPGB. Grafik tersebut memperlihatkan karakteristik deviasi standar dan ketidakpastian standar relatif dari hasil pencacahan sumber standar dan sampel yang terbagi dalam 6 tingkat perbedaan cacah arus ( 0 - A). Deviasi standar yang diperoleh berkisar antara 0,3 sampai 0,9 0 - ampere dan ketidakpastian standar relatif berkisar antara 0, sampai,3% untuk hasil cacahan antara,9 sampai 8,76 0 - ampere. Semakin besar hasil pengukuran arus maka semakin kecil ketidakpastian standar relatifnya. Namun deviasi standarnya cenderung konstan. Hal ini membuktikan bahwa detektor centronic Merlin Gerin memiliki unjuk kerja dan respon yang lebih baik untuk pengukuran aktivitas radionuklida yang lebih tinggi. Efektifitas terbaik detektor dicapai pada batas hasil pencacahan minimal 0 0 - ampere dengan ketidakpastian standar relatif < 0,%. Ketidakpastian standar relatif hasil pencacahan radionuklida standar dan sampel 6 Ra, 37 Cs dan secara berturut-turut sebesar: 0,; 0,38; 0,9:,;,67 dan,3%. Hal ini memberikan konstribusi ketidakpastian Tipe A, sedangkan ketidakpastian Tipe B diambil dari referensi manual book dan umur paro. Ketidakpastian standar Tipe B untuk kepresisian sebesar %. Dari hasil ketidakpastian tipe A dan B pencacahan 6 Ra dapat ditentukan ketidakpastian gabungan (u c ), derajat kebebasan efektif (%), faktor cakupan (k) untuk tingkat kepercayaan 9% dan ketidakpastian bentangan (U) seperti yang ditunjukkan pada Tabel (). Hasil ketidakpastian bentangan dari pencacahan 6 Ra sebesar Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo April 0 ISSN : 083-083

Wijono, dkk / Pengembangan Metode Pengukuran Aktivitas 6 Ra, 37 Cs dan menggunakan Pencacah Kamar 63,68%. Dengan cara yang sama dapat ditentukan ketidakpastian bentangan untuk pencacahan 37 Cs dan masing-masing sebesar,37% dan,77%. berpengaruh terhadap respon dan hasil cacahan detektor Merlin Gerin. Tabel. Ketidakpastian detektor Merlin Gerin CPGB. Tabel. Faktor Konversi besaran arus ke aktivitas pencacah kamar pengion detektor Merlin Gerin CPGB. No Faktor Faktor Radionuklida (year) Umur paro Gamma Konversi (R/h/Ci) (µci/0 - A) 6 Ra 600 ± 7 0,8 3,30 37 Cs 30,0 ± 0,08 0,98 9,70 3,7 ± 0,0008,37,7 Tabel 3. Hasil pencacahan detektor Merlin Gerin CPGB dan ketidakpastian bentangannya. Aktivitapastian Hasil cacahan Ketidak- Radionuklida No peluruhan (x 0 - A) (µci) ngan Benta- (µci) (%) 3 6 6 Ra (NBS) 6 Ra (6- III/0) 99.8 30,033 - - - 9,80 3,6 37 Cs (PTB).7,333 - - 37 Cs (A37/99) - 8,760 73, 73 (PTB) 7.3,93 - - (60A/ 99) -,80 3,,68,37,77 Dengan diketahui variasi faktor konversi besaran arus ke aktivitas maka sistem pencacah kamar pengion detektor Merlin Gerin dapat digunakan untuk mengukur aktivitas dari variasi sampel dalam satuan curie. Ketidakpastian bentangan dari masing-masing pengukuran sampel radionuklida ( 6 Ra, 37 Cs dan ) secara berturut-turut sebesar,68;,37 dan,77%. Faktor yang menyebabkan perbedaan hasil ketidakpastian ini adalah kontinuitas akuisisi nilai data dan toleransi umur paro dari masing-masing jenis radionuklida yang dicacah tidak sama. Dari hasil bagi antara peluruhan radionuklida standar dengan hasil pencacahan maka diperoleh faktor konversi besaran arus ke aktivitas dari pencacahan 6 Ra, 37 Cs dan secara berturut-turut sebesar: 3,30; 9,7 dan,7 µci/0 - A. Dari Tabel () ditunjukkan faktor konversi memiliki nilai berbanding terbalik terhadap faktor gamma (R/jam/Ci) dari masing-masing radionuklida. Faktor gamma ini dihitung berdasarkan intensitas (%) dan energi (kev). Hal ini membuktikan masing-masing jenis radionuklida memiliki intensitas dan tingkat energi yang berbeda-beda, sehingga sangat V. KESIMPULAN Hasil menunjukkan detektor Merlin Gerin masih memiliki unjuk kerja dan respon yang baik khususnya untuk pengukuran aktivitas radionuklida yang tinggi > 0 0 - Ampere dengan ketidakpastian standar relatif < 0,%. Faktor Konversi arus terhadap aktivitas untuk pencacahan 6 Ra, 37 Cs dan secara berturut-turut sebesar 3,30; 9,7 dan,7 µci/0 - A, sedangkan ketidakpastian bentangannya secara berturut-turut sebesar,68;,37 dan,77%. Dengan hasil ini diharapkan PTKMR BATAN sebagai acuan laboratorium nasional dalam bidang metrologi radiasi mampu melakukan kalibrasi dan standardisasi untuk berbagai macam alat ukur aktivitas dan jenis radioisotop dengan selamat dan aman dari segi proteksi radiasi. UCAPAN TERIMA KASIH. Kepala Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta. Kepala Bidang Metrologi Radiasi PTKMR BATAN 3. Para staf Sub Bidang Standardisasi yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo April 0 ISSN : 083-083

6 Wijono, dkk / Pengembangan Metode Pengukuran Aktivitas 6 Ra, 37 Cs dan menggunakan Pencacah Kamar PUSTAKA [] H. M. Weiss, πβγ Ionization Chamber Measurements, Nuclear Instr. And Methods,. pp. 9 97, 973 [] E. Robu and C. Giovani, Gamma-ray Self-Attenuation Corrections in Environmental Samples, Romanian Reports in Physics, Vol. 6, No., Pp. 9 300, 009. [3] Instruction Manual, Electrometer Advantest TR 8, 979 [] International Atomic Energy Agency, Measurement Uncertainty, A Practical Guide for Secondary Standards Dosimetry Laboratories, Tecdoc-8, Vienna, 008. [] Helmer, R.G.,, In : BNM-LNBH/CEA Table of Radionuclides, Monographie BIPM-, Sevres, France, 00. [6] Helmer, R.G. and Chechev, V.P., 37 Cs, In : BNM- LNBH/CEA Table of Radionuclides, Monographie BIPM-, Sevres, France, 007. [7] Chiste, V., Be, M.M., 6 Ra, In : BNM-LNBH/CEA Table of Radionuclides, Monographie BIPM-, Sevres, France 0. [8] Ganiadi, G., Memanfaatkan Serial RS 3C, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 99. TANYA JAWAB Pramudita Anggraita, BATAN :? Jenis radiasi apa yang dideteksi alfa, beta dan gamma, apa yang menyebabkan beda faktor konversi aktivitas/arus? Wijono, BATAN : Jenis radiasi yang dideteksi oleh detektor Merdin Gerin (PGB dalam gamma) dengan bentuk fisik cair d idalam wadah ampul kapasitas ml. Faktor yang menyebabkan beda faktor konversi aktivitas dari arus adalah nilai energi dan probabilitas dari masing-masing jenis radionuklida (Ra-6, Cs-37, atau Co-60). Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo April 0 ISSN : 083-083