Mengapa perlu informasi satuan biaya pendidikan? Kajian politik ekonomi dalam UU Pendidikan Kedokteran. Laksono Trisnantoro Fakultas Kedokteran UGM

dokumen-dokumen yang mirip
" Ideologi Jaminan Kesehatan di Indonesia: Apakah akan bertabrakan atau seiring dengan "ideologi dokter (spesialis) dan rumah sakit?

Skenario RS menghadapi era

Outlook Dalam konteks ideologi pemerintah

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

Diskusi Kebijakan Publik untuk RS swasta di Indonesia: Kontroversi UU RS

Rumah Sakit Perjan: Konsep Salah Kaprah

Perkembangan RS. Sektor RS dan Ideologinya di Indonesia

Istilah-istilah dalam Undang-undang tentang Keuangan Negara

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

BAB I PENDAHULUAN. yang diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip good governance. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan dan menyalurkan kepentingan masyarakat.partai politik juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh peran dan kinerja

Kebijakan Desentralisasi untuk pembangunan bangsa di sektor Kesehatan

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia

DATA MAHASISWA DAN LULUSAN DANIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada

Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya. Budi Sampurna

Kepemimpinan Spesialis dalam MDG4 dan MDG5

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

Pasal 68 UU no. 1 Tahun 2004

Professional Development

Pengantar Diskusi: Ideologi, Rasionalisme Pragmatisme dalam penetapan agenda kebijakan pembiayaan kesehatan di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melancarkan jalannya roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah

BAB II LANDASAN PEMIKIRAN

Modul. Blok II 1. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM. Prinsip Ekonomi Manajerial dan Penerapannya Dalam Manajemen Rumah Sakit

A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Deskripsi

KONSEPSI REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TTG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

SELAYANG PANDANG PENGELOLAAN KEUANGAN MODEL BADAN LAYANAN UMUM* Oleh: Sutrisna Wibawa (PRII UNY)

BAB II SISTEM PEMERINTAH DAERAH & PENGUKURAN KINERJA. Daerah. Reformasi tersebut direalisasikan dengan ditetapkannya Undang

BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)

Pokok-pokok pemikiran mengenai IDI dan Kolegium sebagai organisasi profesi yang terpisah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

ANGGARAN DASAR PDGI (HASIL KONGRES PDGI XXV 2014 PONTIANAK) BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

Visi pengembangan ilmu melalui sistem jarak jauh - Program Pengembangan Ilmu FK UGM

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA NEGARA

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

KOALISI MASYARAKAT UNTUK KESEHATAN. Usulan Untuk Amendemen UUD 45 dan GBHN. Hak Terhadap Pelayanan Kesehatan 1

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK. c. Unsur yuridis. Belum ada peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pendidikan kedokteran.

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya masa orde baru merupakan awal mula demokrasi di Indonesia.

PENDAHULUAN. bangsa agar salah satu tujuan Negara Indonesia tercapai. Berdasarkan visi dalam

Oleh: Laksono Trisnantoro Dwi Handono PKMK FK UGM

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) Sebagai Lembaga Akreditasi Baru

Yang menentukan bentuk sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara dijunjung tinggi maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga khususnya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemampuan dan keberhasilan dalam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

Yogyakarta, Juni 2013

Pasal 1 ayat (3) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tegas menyatakan: Negara Indonesia adalah negara hukum.

Kepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien

RINGKASAN SUBSTANSI PERUBAHAN UU 32/2004 BIDANG KEUANGAN DAN ASET DAERAH ISU-ISU/BAB UU 32/2004 USULAN DRAFT REVISI

KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BUPATI BUNGO PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR 44 TAHUN 2014

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan RI. Surabaya, 5 Agustus 2010

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir merupakan bagian dari adanya

ANATOMI MASALAH PTS. Oleh Johannes Gunawan Bernadette M. Waluyo

HASIL KONSINYERING DENGAN PANJA KOMISI X DPR RI H. Century, Juni 2013

BAB V PENUTUP. mengatur penyelenggaraan sistem pemerintahan desa. Pemerintah Daerah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya reformasi birokrasi pemerintahan maka seluruh hal-hal

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

Perekonomian Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan nilai-nilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Desentralisasi dan Otonomi Daerah:

Transkripsi:

Mengapa perlu informasi satuan biaya pendidikan? Kajian politik ekonomi dalam UU Pendidikan Kedokteran Laksono Trisnantoro Fakultas Kedokteran UGM

Isi Pendahuluan: Berbagai pasal mengenai biaya dan sumber pendanaan pendidikan kedokteran Analisis UU Pendidikan Kedokteran dalam konteks ekonomi politik Mengapa membutuhkan perhitungan satuan biaya Implikasi manajerial

Pasal-pasal tentang biaya dan sumber pendanaan

Pasal 49 (1) Biaya investasi untuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi milik Pemerintah menjadi tanggung jawab Menteri. (2) Biaya investasi untuk Rumah Sakit Pendidikan milik Pemerintah menjadi tanggung jawab Menteri dan/atau menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Pasal 50 (1) Biaya investasi, biaya operasional dan biaya perawatan di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Pendidikan yang dikelola oleh swasta menjadi tanggung jawab penyelenggara (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan pendanaan kepada Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Rumah Sakit Pendidikan yang dikelola oleh swasta.

(3) Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan pendanaan kepada Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Rumah Sakit Pendidikan. (4) Bantuan pendanaan Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 51 (1) Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi wajib menentukan dan menyampaikan satuan biaya yang dikeluarkan untuk biaya investasi, biaya pegawai, biaya operasional dan biaya perawatan secara transparan, serta melaporkannya kepada Menteri melalui pemimpin perguruan tinggi.

(2) Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Rumah Sakit Pendidikan menetapkan besaran biaya Pendidikan Kedokteran Mahasiswa Kedokteran warga negara asing dan melaporkannya kepada Menteri melalui pemimpin perguruan tinggi. (3) Dana Pendidikan Kedokteran diutamakan untuk pengembangan Pendidikan Kedokteran.

Standar Satuan Biaya Pendidikan Kedokteran Pasal 52 (1) Menteri menetapkan standar satuan biaya operasional Pendidikan Kedokteran yang diberlakukan untuk semua perguruan tinggi penyelenggara Pendidikan Kedokteran secara periodik sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(2) Penetapan biaya Pendidikan Kedokteran yang ditanggung Mahasiswa untuk semua perguruan tinggi penyelenggara Pendidikan Kedokteran harus dilakukan dengan persetujuan Menteri. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar satuan biaya operasional Pendidikan Kedokteran yang diberlakukan untuk semua perguruan tinggi penyelenggara Pendidikan Kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) diatur dalam Peraturan Menteri.

Mengapa pasal-pasal tersebut disusun dan ditetapkan? Siapa yang mengusulkan? Siapa yang menentang?

Berbagai faktor pencetus adanya UU Pendidikan Kedokteran dipandang dari aspek ekonomi politik Pendidikan dokter semakin mengarah ke komersialisasi pendidikan. SPP dirasakan mahal dan ada dugaan dana dari FK masuk ke fakultas lain. Pendanaan pemerintah tidak jelas Prodi-prodi banyak dikembangkan dengan mutu yang tidak jelas. Prinsip modal kecil untuk pendapatan tinggi. Terlalu mudah membuat lembaga pendidikan dokter melalui mekanisme prodi. Pendirian proses pendidikan tidak langsung fakultas. Mutu diantara 71 institusi pendidikan kedokteran bervariasi ekstrim.

Observasi saya sebagai eks Tenaga Ahli DPR: Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran tidak lepas dari Ideologi A set of doctrines or beliefs that form the basis of a political, economic, or other system Ideologi negara dan partai politik Ideologi sektor pendidikan Ideologi dalam kehidupan seorang manusia (budaya) 13

Dalam proses penyusunan UU Pendidikan Kedokteran, ada pertanyaan menonjol: Dimana tanggung jawab dan peran negara dalam pendidikan kedokteran? Sebagian pelayanan Kesehatan merupakan public goods Sebagian Pendidikan Kedokteran merupakan tugas negara yang tidak dapat diserahkan sepenuhnya ke mekanisme pasar Diperlukan peraturan yang powerful (UU)

Catatan: RUU ini merupakan inisiatif DPR Digulirkan oleh beberapa anggota yang semangat ideologisnya mengacu ke: UUD 45 dan Pancasila Aspek Pemerataan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Penilaian anggota DPR Pendidikan kedokteran terlalu diserahkan ke pasar/masyarakat Negara perlu lebih berperan Sebagian pengelola pendidikan kedokteran menggunakan lubanglubang hukum untuk mendapatkan untung dari pendidikan dokter

Dimana ideologi UU Pendidikan Kedokteran berada? Sosialisme Neoliberal Sosial Demokrat Ideologi Kiri Ideologi Kanan 17

Debat ideologis: Apakah negara mampu membiayai? Siapa yang membayar pendidikan kedokteran? Pemerintah membayar semuanya. Masyarakat tidak perlu membayar iuran. Pajak dan penerimaan negara yang membayar. Ideologi Kiri Pemerintah membayar sebagian. Masyarakat yang mampu harus membayar SPP Pemerintah diusahakan minimalis. Masyarakat harus membayar. Pendidikan hanya dinikmati mereka yang kaya Ideologi Kanan UU Pendidikan Kedokteran memberi ruang untuk pembayaran dari masyarakat dan beroperasinya FK swasta 18

Posisi UU Pendidikan Kedokteran Sosialisme Neoliberal Sosial Demokrat Ideologi Kiri Ideologi Kanan UU Pendidikan Kedokteran 19

Pilihan penyusunan UU: Pemerintah perlu lebih berperan dan membayar Namun, pemerintah pusat membayar sebagian biaya pendidikan (tidak semuanya) Siapa yang membayar lainnya? Masyarakat dalam bentuk uang SPP Instansi swasta yang mengirim Pemerintah Propinsi/kabupaten Hibah swasta

Mutu pendidikan sebagai tolok ukur pembiayaan Setiap pendidikan mempunyai mutu Ditetapkan melalui standar input, proses, dan output Membutuhkan sumber dana Sumber dana dihitung sebagai cost yang ditanggung oleh berbagai pihak Cost tersebut mencakup biaya investasi, biaya operasional, dan perawatan.

FK pemerintah Biaya investasi diharapkan dibayar oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan Biaya operasional dibayar oleh berbagai pihak. Diharapkan dana FK tidak mengalir ke unit lain

FK Swasta Biaya investasi diharapkan dibayar oleh penyelenggara Biaya operasional dibayar oleh berbagai pihak. Diharap tidak ada/sedikit yang mengalir ke fakultas lain

Implikasi manajerial: Setiap FK harus mempunyai informasi mengenai satuan biaya FK yang kecil (1 Prodi) Relatif lebih mudah menghitung FK yang besar, mempunyai banyak Prodi, termasuk PPDS (Akreditasi A) Mempunyai implikasi pada sistem keuangan dan akuntansi fakultas Perlu ada sistem akuntansi yang baik

Sistem akuntansi Fakultas Kedokteran: Diharap dapat mengidentifikasi Biaya Investasi, Biaya Operasional, dan Biaya Perawatan Perhitungan kompleks karena ada berbagai Prodi di FK terakreditasi A. Prodi S1 Kedokteran, Prodi S1 profesi lain, Prodi S2, Prodi S3, Prodi PPDS1, Prodi PPDS 2. Bisa lebih dari 30 Prodi Membutuhkan pengembangan khusus karena saat ini banyak yang belum mempunyai. Perlu pengembangan bersama.

Terimakasih