BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Universitas Mercu Buana merupaan salah satu universitas swasta di Jakarta yang saat ini banyak diminati oleh murid-murid yang baru lulus SMA/SMK maupun oleh karyawan yang sudah bekerja yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Pertumbuhan pembangunan di sekitar Jakarta Barat saat ini sangat pesat, akses menuju kampus universitas Mercu Buana menjadi sangat mudah dengan telah selesai dibangunnya jalan tol lingkar luar Jakarta. Seiring dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa Universitas Mercu Buana terutama yang berasal dari luar kota yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, maka kebutuhan akan adanya student housing atau asrama mahasiswa semakin besar. Kebanyakan dari mahasiswa asal luar kota tersebut bukanlah mahasiswa yang berada, sehingga sangat sulit mendapatkan fasilitas penginapan yang terdekat dengan kampus. Tentunya dikarenakan masalah biaya Keterbatasan lahan disekitar kampus juga menghambat pihak luar (umum) untuk menambah fasilitas penginapan bagi mahasiswa luar kota. Student Housing selain dibangun untuk menyediakan hunian layak dan aman bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota juga dimaksudkan sebagai unit sewa bagi mahasiswa lain atau bahkan sebagai penginapan transit bagi masyarakat umum. Dengan keberadaannya student housing tersebut maka dibutuhkan juga fasilitas-fasilitas pendukung lainnya, seperti kantin, sport center, unit-unit usaha, dan lain sebagainya. Dari sudut pandang pendidikan, hunian khusus untuk mahasiswa juga berpengaruh positif pada kinerja dan keberhasilan sebuah pendidikan. Karena mahasiswa berada di lingkungan yang mendukung proses pembelajaran. Hunian sementara yang dekat dengan kampus juga lebih efektif bagi mahasiswa. Oleh karena itu, bila diperhatikan banyak mahasiswa yang sebenarnya tinggal di Jakarta, namun Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 10
memilih untuk tinggal di kos-kosan sekitar kampus karena mempertimbangkan factor efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Dengan pertimbangan tersebut, penulis mengusulkan proyek Student Housing Universitas Mercu Buana, karena kebutuhan akan asrama mahasiswa sesungguhnya sudah tidak dapat dihindarkan lagi. 1.2. Latar Belakang Topik Salah satu tanda rusaknya alam adalah tingginya kadar karbon dioksida (CO2) di udara, yang dihasilkan oleh industri dan konstruksi. Padahal CO2 merupakan gas yang menghalangi pelepasan panas matahari dari bumi. Kondisi seperti ini disebut efek rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Sejak revolusi industri, konsentrasi CO2 meningkat tajam dan terus naik sebanyak 36% dari 280ppm (bagian per mil) pada masa sebelum revolusi industri, hingga mencapai 381 ppm (bagian per mil) pada 2005. ( Rumah ide : Sustainable Construction.2007 ). Semakin maraknya isu lingkungan yang beredar, terutama yaitu global warming dapat dilihat pula bahwa kondisi lingkungan alam yang semakin buruk. Banyaknya polusi, sampah membawa dampak yang buruk bagi lingkungan. Serta semakin sempitnya lahan hijau yang dapat kita jumpai belakangan ini. Salah satu hal yang sangat ironis ialah bahwa konstruksi menjadi salah satu faktor penyumbang kerusakan alam terbesar. Secara global, sektor kontruksi mengkonsumsi 50% sumber daya alam, 40% energi, dan 16% air. Konstruksi juga menyumbangkan emisi CO² terbanyak, yaitu 45%. (Akmal, Imelda; Sustainable Construction) Namun manusia membutuhkan bangunan untuk beraktivitas dan berlindung. Melihat dari fakta-fakta yang ada tersebut, maka munculah kesadaran dari arsitek untuk merancang dan membangun suatu bangunan dengan berdasarkat pada prinsip-prinsip sustainable design yang akan membawa dampak positif. Perancangan serta pembangunan yang tetap memperhatikan lingkungan serta aspek yang mengacu pada lingkungan tentunya akan berakibat baik pula bagi lingkungan tersebut. Energy Efficiency atau hemat energi merupakan bagian dari sustainable design, yang merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Efisiensi energi ini dapat diterapkan dalam Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 11
bangunan yang dirancang, mulai dari penggunaan material yang digunakan, elemen landscape hingga penggunaan energi saat digunakan pasca konstruksi. Efisiensi energi itu sendiri, selain dapat memberikan keuntungan bagi pemilik bangunan dalam masalah biaya, tentunya hal ini pun dapat memberikan keuntungan melalui dampak positif bagi lingkungan sekitar. 1.3. Pernyataan Masalah Saat ini masih belum terdapat asrama di sekitar Universitas Mercu Buana, yang dapat menjadi tempat tinggal sementara bagi mahasiswa dari luar Jakarta. Saat ini memang sudah terdapat satu buah gedung asrama yang berada di dalam lingkungan kampus namun kapasitasnya sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan tempat tinggal mahasiswa. Keberadaan asrama membantu menjawab persolan hunian bagi mereka yang berasal dari luar kota maupun bagi mahasiswa yang masih berada dalam wilayah jakarta dan sekitarnya Kekhawatiran Orangtua akan kebebasan pergaulan di Jakarta, membuat orang tua lebih menginginkan anaknya tinggal di asrama. Dimana peraturan yang ada di asrama lebih ketat dibandingkan dengan kos-kosan maupun tinggal di tempat lain. Permasalahan lain yang ada adalah minimnya lahan hijau yang ada di daerah Meruya ini, sehingga kurang terciptanya kenyamanan. Sempitnya lahan yang ada pun menjadi kendala dalam pembangunan asrama ini. Bangunan yang akan dibangun dibuat bertingkat untuk menghemat lahan yang ada serta diusahakan tetap adanya area hijau dalam tapak demi terciptanya lingkungan lingkungan yang asri serta nyaman bagi penghuninya. Mahalnya harga tanah sekarang pun menjadi satu kendala, yang membuat asrama ini dibuat secara bertingkat. 1.4. Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari perancangan Student Housing ini adalah : Menyediakan hunian bagi mahasiswa Mercu Buana yang berfungsi sebagai pemenuhan akan kebutuhan tempat tinggal mahasiswa dilengkapi dengan sarana penunjang yang dapat memenuhi kebutuhan penghuni. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 12
Membuat kompleks bangunan yang dapat memberi nilai tambah dan dampak positif bagi lingkungan sekitar tapak. Membuat kompleks bangunan dengan dilengkapi ruang terbuka yang dapat menjadikan bangunan yang dapat berinteraksi dengan lingkungan hingga menjadi satu kesatuan yang baik antara ruang luar dan ruang dalam. Membuat kompleks bangunan yang dapat menjadi sarana untuk bersosialisasi baik antara mahasiswa maupun masyarakat umum. Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, dengan menjadikan asrama sebagai tempat belajar diluar jam kuliah yang didukung oleh fasilitas yang memadai dan lingkungan yang asri. Adapun tujuan dari penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir ini adalah untuk mandapatkan konsep yang tepat dari hasil analisa yang telah dilakukan. Konsep ini dapat menjadi pegangan pada saat melakukan perancangan nantinya. 1.5. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dalam perancangan Student Housing ini adalah penerapan topik hemat energi pada perencanaan dan perancangan asrama yang lebih ditekankan pada penerapan zero run off/ Water Harvesting. Permasalahan yang dibahas adalah permasalahan daerah Meruya dan sekitarnya. 1.6. Metode Pembahasan Metoda pembahasan dalam karya tulis ini dibagi menjadi 3 aspek, yaitu aspek manusia, aspek lingkungan dan aspek bangunan. Sehingga dengan demikian menurut pembagian aspek yang dibahas maka pendekatan yang dipakai adalah berdasar pendekatan yang dikemukakan Geoffrey Broadbant dalam bukunya yang berjudul Design in Architecture 1.7. Sistimatika Penulisan Sistematika penulisan dalam penyusunan karya tulis untuk tugas akhir ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 13
1) Bab I. Pendahuluan Berisi tentang uraian latar belakang proyek, maksud dan tujuan yang ingin dicapai, ruang lingkup pembahasan karya tulis, sistematika pembahasan, serta karangka berpikir sebagai landasan bagi perencanaan dan perancangan proyek. 2) Bab II. Studi Berisi tentang tinjauan umum dan tinjauan khusus. Tinjauan umum yang membahas datadata seputar proyek yang dirancang. Tinjauan khusus membahas tentang topik yang digumakan dalam desain proyek, kelengkapan data dan relevansi pustaka pendukung yang terdiri dari landasan teori yang mendukung dan studi banding yang bersifat tinjauan langsung maupun literatur. 3) Bab III. Data dan Analisa Berisi tentang analisis yang dilakukan dengan bantuan data-data yang telah terkumpul untuk mendapatkan pemecahan terhadap permasalahan yang telah dikumpulkan. Analisa terhadap aspek manusia, analisa terhadap aspek bangunan, serta analisa terhadap aspek lingkungan disesuaikan dengan topik dan tema. 4) Bab IV. Konsep Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang pendekatan permasalahan yang diperoleh pada bagian analisa, sebagai pedoman dalam membantu proses perancangan bangunan yang akan dibangun. Dimana konsep tersebut dapat menjawab permasalahan yang ada mencakup aspek manusia, lingkungan dan bangunan. 5) Bab V. Hasil Rancangan Berisi tentang kesimpulan yang merupakan hasil dari pemilihan terhadap beberapa pendekatan permasalahan serta hasil dari penerapan konsep yang telah ditentukan sebelumnya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 14
1.8. Kerangka Berpikir Latar Belakang : Banyaknya mahasiswa yang mencari universitas di kota-kota besar; Tidak adanya keluarga atau sanak saudara di Jakarta; Kebutuhan akan tempat tinggal sementara yang dekat dengan kampus; Data : Survey lapangan Survey litelatur Studi banding STUDENT HOUSING UNIVERSITAS MERCU BUANA Topik : Hemat energi Latar Belakang : Menyediakan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi mahasiswa; Melatih kemandirian dan menumbuhkan sikap tolong menolong; Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman di luar kampus Permasalahan : Pengguna dan kegiatan Bangunan Permasalahan topik bahasan DESAIN UNIVERSI SKEMATIK DESAIN Analisa : Analisa manusia Analisa tapak dan kondisi lingkungan sekitar Analisa sistem bangunan ( bentuk, struktur dan utilitas) Konsep perencanaan dan perancangan: Bentuk bangunan, functional Planning, Site Development,Pencapaian ke tapak, material, aesthetic design Solusi dari permasalahan Gambar 1. Kerangka Berpikir Perancangan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 15