LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS (MUNASSUS) ASPANJI Nomor : 05/MUNASSUS/ASPANJI/X/2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA ( A S P A N J I ) PEMBUKAAN Bahwa untuk terwujudnya pembangunan nasional secara merata, perlu adanya kesamaan langkah, pola pikir dan pola tindak yang terprogram dan sistematis dari seluruh unsur bangsa dalam merealisasikan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan berpedoman pada UU Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP). Bahwa pembangunan ekonomi nasional merupakan bagian yang perlu diprioritaskan didalam upaya untuk memacu seluruh potensi bangsa yang ada guna terciptanya mutu dan kualitas sumber daya yang kuat dan mandiri, diseluruh aspek kehidupan bangsa dan Negara. Bahwa berdasarkan Keppres No. 17 Tahun 2010 Tentang Persetujuan Perubahan AD/ART KADIN, dimana ASPANJI adalah salah satu Anggota KADIN, maka perlu menyesuaikan AD/ART nya sesuai dengan AD/ART KADIN. Bahwa pengusaha pengadaan barang dan jasa baik yang berskala kecil, menengah maupun besar, merupakan potensi dan kekuatan ekonomi nasional yang memiliki nilai strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, karena dengan kemampuannya akan dapat mendorong pertumbuhan produksi dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi serta menciptakan lapangan dan penyerapan tenaga kerja. Didasari atas pemikiran dan persamaan aspirasi untuk kemajuan bersama dan rasa tanggungjawab guna lebih bermakna serta berperan dalam meningkatkan pembangunan nasional, maka seluruh potensi pengusaha pengadaan barang dan jasa menyatukan diri, sikap dan langkah ke dalam suatu organisasi, yang berfungsi sebagai wadah pembinaan sumber daya manusia didalam usahanya, untuk serta meningkatkan peran kemitraan serta sebagai bentuk pembinaan komunikasi dan konsultasi, dan untuk itu disusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :
BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi yang menjadi wadah berhimpun para pengusaha pengadaan barang dan jasa ini bernama ASOSIASI PENGUSAHA BARANG DAN JASA INDONESIA disingkat (ASPANJI) Pasal 2 Waktu ASPANJI didirikan di Jakarta pada tanggal 28 September 1999 untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. Pasal 3 Tempat Kedudukan 1. ASPANJI ditingkat Nasional berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia 2. ASPANJI ditingkat Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi yang bersangkutan. 3. ASPANJI ditingkat Kabupaten/Kota berkedudukan di Ibukota Kabupaten atau Kotamadya. ASPANJI berazaskan Pancasila. BAB II AZAS DAN LANDASAN OPERASIONAL Pasal 4 Azas Pasal 5 Landasan Operasional Landasan operasional ASPANJI adalah untuk : 1. Undang-undang Dasar 45 2. Undang-undang No. 1 Thn 1987 3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ASPANJI 4. Hasil Keputusan MUNAS III ASPANJI.
BAB III TUJUAN DAN FUNGSI Pasal 6 Tujuan ASPANJI bertujuan : 1. Menghimpun, membina dan mengembangkan potensi para pengusaha pengadaan barang dan jasa untuk menjadi pelaku ekonomi yang tangguh dan mandiri. 2. Meningkatkan peran serta para pengusaha pengadaan barang dan jasa dalam perekonomian nasional yang sehat untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Pasal 7 Fungsi ASPANJI berfungsi sebagai : 1. Wadah pembinaan sumber daya manusia didalam pengembangan kegiatan usaha pengadaan barang dan jasa menuju terciptanya iklim usaha dan tata niaga yang sejalan dengan UU Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP). 2. Sarana menjalin dan membina komunikasi, konsultasi dan Kerjasama yang konstruktif dengan potensi yang dimiliki setiap anggota untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan 3. Sarana untuk menyatukan diri, sikap dan langkah dalam rangka terjalinnya kerjasama antar sesama pengusaha pengadaan barang dan jasa, atau dengan pemerintah dan pihak-pihak lainnya BAB IV SIFAT DAN POKOK-POKOK KEGIATAN Pasal 8 Sifat ASPANJI adalah lembaga yang bersifat kolektip yang di kelola dan di jalankan secara kekeluargaan dan gotong royong. ASPANJI adalah organisasi yang mandiri dan independent, organisasi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya sendiri dan bukan merupakan organisasi pemerintah maupun organisasi politik maupun bagiannya. ASPANJI adalah organisasi yang nirlaba, yang dalam melakukan kegiatannya tidak mencari keuntungan.
Pasal 9 Pokok-Pokok Kegiatan Untuk mencapai tujuan dan fungsi organisasi sebagaimana tercantum dalam Pasal 6 dan Pasal 7 Anggaran Dasar, ASPANJI mempunyai Pokok-pokok kegiatan sebagai berikut : 1. Mengupayakan terciptanya iklim usaha dan tata niaga yang kondusif dan mandiri. 2. Membina dan mengembangkan usaha pengadaan barang dan jasa, khususnya dan dunia perdagangan umumnya melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, pemagangan dan penelitian serta diskusi panel, seminar dan lain-lain. 3. Menyelenggarakan komunikasi, konsultasi dan asistensi kegiatan dunia usaha pengadaan barang dan jasa 4. Mengadakan promosi dagang baik didalam maupun diluar negeri 5. Melakukan usaha produktif dan usaha lainnya yang sah. BAB V KEANGGOTAAN Pasal 10 Keanggotaan Anggota ASPANJI terdiri dari : 1. Anggota Biasa, yaitu pengusaha Swasta/Koperasi yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasa skala Besar, Menengah dan Kecil, yang telah mendapatkan pengesahan menurut hukum di Republik Indonesia. 2. Anggota Luar Biasa, pengusaha yang berbentuk Penanaman Modal Asing (PMA) yang didirikan berdasarkan ketentuan dan per-undang undangan yang berlaku di Indonesia dan yang beroperasi di Indonesia dan bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa. 3. Anggota Biasa dan Luar Biasa bisa menjadi pengurus tapi tidak boleh merangkap menjadi pengurus asosiasi sejenis. 4. Anggota Kehormatan, yaitu tokoh-tokoh perorangan baik itu pemerintah maupun pengusaha nasional dan masyarakat yang dipandang telah berjasa, dalam membentuk, membina dan memajukan serta mengembangkan ASPANJI ditingkat pusat maupun daerah Pasal 11 Hak Anggota 1. Anggota Biasa : Hak suara yaitu hak memilih dan hak dipilih dan hak dalam pemungutan suara untuk mengambil keputusan Hak Bicara yaitu hak mengeluarkan pendapat dan mengajukan Pertanyaan Hak untuk mengikuti kegiatan dan menikmati fasilitas organisasi Hak mengajukan permohonan untuk mendapatkan sertifikasi, klasifikasi dan kualifikasi perusahaan sesuai ketentuan yang ditetapkan organisasi.
2. Anggota Luar Biasa : Hak Bicara yaitu hak mengeluarkan pendapat dan mengajukan Pertanyaan Hak untuk mengikuti kegiatan dan menikmati fasilitas organisasi Hak mengajukan permohonan untuk mendapatkan sertifikasi, klasifikasi dan kualifikasi perusahaan sesuai ketentuan yang ditetapkan organisasi. 3. Anggota Kehormatan : Hak Bicara yaitu hak mengeluarkan pendapat dan mengajukan pertanyaan Hak untuk mengikuti kegiatan organisasi atas undangan. PASAL 12 Kewajiban anggota Setiap anggota ASPANJI berkewajiban untuk : 1. Mentaati semua ketentuan organisasi. 2. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik organisasi. Pasal 13 Berakhirnya Keanggotaan Berakhirnya status keanggotaan ASPANJI adalah : 1. Bagi anggota biasa dan luar biasa karena : a. Mengundurkan diri b. Tidak lagi bergerak dibidang usaha pengadaan barang dan jasa, baik atas kehendaknya sendiri ataupun dicabut perijinannya oleh yang berwenang. c. Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Negeri. d. Diberhentikan oleh Organisasi. e. Meninggal Dunia. 2. Bagi anggota kehormatan karena : a. Mengundurkan diri b. Meninggal dunia. c. Diberhentikan oleh organisasi. Pasal 15 Bidang Lingkup Pekerjaan Anggota Bidang lingkup pekerjaan anggota adalah perusahaan yang bergerak dibidang Pengadaan Barang dan Jasa.
BAB VI ORGANISASI Pasal 15 Bentuk Organisasi ASPANJI adalah organisasi berbentuk kesatuan dari tingkat pusat/ Nasional sampai ke tingkat Kabupaten/Kota yang ada di seluruh wilayah Republik Indonesia Pasal 16 Struktur Organisasi ASPANJI memiliki struktur dan kepemimpinan organisasi sebagai berikut : 1. Struktur organisasi terdiri dari a. Untuk tingkat Nasional disebut Dewan Pimpinan Nasional, berkedudukan Ibukota Negara Republik Indonesia. b. Untuk tingkat Provinsi disebut Dewan Pimpinan Provinsi, berkedudukan Ibukota Provinsi. c. Untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya disebut Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota, berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kotamadya. 2. Ketetapan dan ketentuan pembentukan DPN, DPP, DPK di atur dalam Anggaran Rumah Tangga. 3. Kepemimpinan Organisasi terdiri dari : a. Dewan Pimpinan Nasional disebut DPN b. Dewan Pimpinan Provinsi disebut DPP c. Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota disebut DPK 4. Masa Bhakti Dewan Pimpinan di semua Tingkatan adalah selama 5 (lima) tahun. 5. DPN ASPANJI Berwenang mendirikan suatu Badan/Lembaga tertentu guna mendukung pelaksanaan program secara efektif. Perangkat Organisasi ASPANJI : Pasal 17 Perangkat Organisasi Tingkat Nasional : 1. Musyawarah Nasional disebut MUNAS 2. Musyawarah Nasional Khusus disebut MUNASSUS 3. Musyawarah Nasional Luar Biasa disebut MUNASLUB 4. Rapat Kerja Nasional disebut RAKERNAS 5. Rapat Pimpinan Nasional disebut RAPIMNAS Tingkat Provinsi : 1. Musyawarah Provinsi disebut MUSPROV 2. Musyawarah Provinsi Luar Biasa disebut MUSPROVLUB 3. Rapat Kerja Provinsi disebut RAKERPROV 4. Rapat Pimpinan Provinsi disebut RAPIMPROV
Tingkat Kabupaten/Kotamadya : 1. Musyawarah Kabupaten/Kota disebut MUSKAB 2. Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa disebut MUSKABLUB 3. Rapat Kerja Kabupaten/Kota disebut RAKERKAB 4. Rapat Anggota Pasal 18 Wewenang Organisasi Kewenangan organisasi diatur sebagai berikut : 1. MUNAS/MUSPROV/MUSKAB adalah merupakan lembaga tertinggi sesuai dengan tingkatannya. 2. MUNASSUS adalah lembaga yang diselenggarakan untuk merubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi di luar jadwal waktu MUNAS. 3. RAKERNAS/RAKERPROV/RAKERKAB adalah lembaga yang di selenggarakan untuk mengevaluasi terlaksananya keputusan MUNAS/ MUSPROV/MUSKAB. 4. RAPIMNAS/RAPIMPROV/RAPIMKAB adalah lembaga yang diselenggarakan untuk mengambil suatu keputusan yang dianggap penting untuk organisasi diluar struktur organisasi yang ada. 5. MUNASLUB/MUSPROVLUB/MUSKABLUB adalah lembaga yang diselenggarakan untuk menampung dan menyelesaikan hal-hal yang mendesak yang menyangkut penilaian kepada Dewan Pimpinan. BAB VII SUMBER DAN PENGELOLAAN KEUANGAN Pasal 19 Sumber Keuangan Keuangan dan Harta Kekayaan Organisasi diperoleh dari : 1. Uang Pangkal Anggota 2. Uang Iuran Anggota 3. Uang Sertifikasi 4. Sumber dari pihak manapun yang tidak mengikat organisasi. 5. Usaha-usaha yang sah, yang tidak bertentangan dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ASPANJI serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Pasal 20 Pengelolaan Keuangan Pengelolaan dan penggunaan keuangan dan harta kekayaan organisasi menjadi wewenang dan tanggung jawab Dewan Pimpinan Nasional untuk tingkat Nasional, Dewan Pimpinan Provinsi untuk tingkat Provinsi dan Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya.
BAB VIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 21 Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perubahan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Setiap perubahan hanya sah apabila diputuskan dalam MUNASSUS/ MUNAS dan sekurang-kurangnya didukung 2/3 jumlah Dewan Pimpinan Provinsi yang hadir dalam MUNASSUS/MUNAS tersebut. 2. Rancangan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga harus terlebih dahulu di umumkan 3 (tiga) bulan sebelum tanggal MUNASSUS/MUNAS dan di cantumkan dalam agenda MUNASSUS/ MUNAS tersebut. BAB IX PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 22 Pembubaran Organisasi 1. Pembubaran ASPANJI hanya dapat diputuskan oleh MUNAS yang khusus dilakukan untuk itu, berdasarkan usul dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah DPP dan disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah peserta yang hadir. 2. Apabila ASPANJI dibubarkan, maka Dewan Pimpinan Nasional diwajibkan menyelesaikan segala urusan organisasi sesuai dengan keputusan MUNAS dan sisa kekayaan organisasi digunakan menurut keputusan MUNAS dengan memperhatikan dan fungsi organisasi. BAB IX PENUTUP Pasal 23 Anggaran Rumah Tangga Hal-hal yang belum diatur atau tidak diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar. Pasal 24 Peraturan Peralihan 1. Kepengurusan yang menyangkut Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan dan Komisaris Wilayah yang telah ada pada saat Anggaran Dasar ini ditetapkan, masih diberlakukan dan menjalankan fungsinya sampai dengan Musyawarah masing-masing.
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 25 Berlakunya Anggaran Dasar Anggaran Dasar ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Anggaran Dasar yang telah disahkan dalam MUNAS II ASPANJI di Makassar tanggal 7-8 April 2006, dan disahkan kembali dalam MUNASSUS ASPANJI di Jakarta tanggal 6 Oktober 2011 dan berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 6 Oktober 2011 MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS (MUNASSUS) ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA ( A S P A N J I ) PIMPINAN SIDANG Ir. H. Abd. Chalik Suang Ketua H.M. Saleh, SH Wakil Ketua Heberlolo Simbolon, SE, MSc Sekretaris Drs. H. Najamuddin, SH, MH Anggota H. Setiawan Masyher, BSc Anggota