GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR '77 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 46 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 83 TAHUN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

Menimbang : a. Mengingat : Peraturan...

SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH LAINNYA BUPATI BERAU,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

TENTANG PENGELOLAAN DAN PENGHAPUSAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGHAPUSAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BUPATI MALANG,

PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 2-7 TAHUN 2OI3 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 43

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

PENGHAPUSAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR LAMPlTNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: 10 TAHUN 2017 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 ten

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PIUTANG PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERANG

NOMOR 33 TAHUN 2015 GUBERNUR BENGKULU, Gubernur Bengkulu tentang Tata Cara Pengelolaan Piutang

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PIUTANG PEMERINTAH DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163/PMK.06/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 128/PMK.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 122 / PMK.06 / 2007 TENTANG KEANGGOTAAN DAN TATA KERJA PANITIA URUSAN PIUTANG NEGARA MENTERI KEUANGAN,

1 of 6 18/12/ :54

2016, No c. bahwa dalam rangka perbaikan kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu meningkatkan e

danelit KEUANGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 112/PMK.07/2005 TENTANG

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 80 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2002 TENTANG RESTRUKTURISASI KREDIT USAHA KECIL, DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 302/KMK.01/2002 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALINAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG. dan GUBERNUR LAMPUNG MEMUTUSKAN:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.06/2013 TENTANG

1 of 5 21/12/ :38

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2015

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 45 TAHUN 2014 TENTANG PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

2017, No tentang Kebijakan Akuntansi Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak atas Informasi Cuaca untuk Penerbangan pada Badan Meteorologi, Klima

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 55 TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 17/PMK.05/2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 5'; TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-3- BAB I KETENTUAN UMUM

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Piutang Negara

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 12 TAHUN 2015

2014, No c. bahwa guna memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan Pencegahan dalam rangka pengurusan Piutang Negara dan tidak dilaksanakannya

MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK I N DONESIA NOMOR 174 /PMK.08/2016

2017, No penerimaan negara bukan pajak dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PMK.05/2015 TENTANG TINGKAT SUKU BUNGA DAN PENATAUSAHAAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Dae

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

WALIKOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT Rancangan PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

2016, No Investasi pada Badan Usaha Milik Negara/Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, belum memuat pengaturan penyelesaian pi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Piutang Negara. Pengurusan. Perubahan.

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA . -I TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 201/PMK.06/2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR '77 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH DAN PIUTANG PERUSAHAAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang a. bahwa dalam rangka penyelesaian adanya piutang daerah Pemerintah Provinsi Lampung yang tidak dapat diharapkan untuk ditagih dan adanya Barang Milik Daerah yang tidak lagi bermanfaat/digunakan untuk menunjang kegiatan operasional penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan pemanfaatarr/ penggunaan Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi Lampung, yang mengalami penurunan nilai manfaat, hilang, rusak dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan dinas; b. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a tersebut di atas, maka dalam rangka tertib administrasi dalam melaksanakan Penghapusan Piutang Daerah dan Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi Lampung, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Lampung tentang Pedoman Pelaksanaan Kebijakan Penghapusan Piutang Daerah dan Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi Lampung;...-.. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara; 2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung dengan mengubah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Tingkat [ Sumatera Selatan menjadi Undang-Undang; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

- 2 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang NegarajDaerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah KabupatenjKota; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengeiolaan Barang Milik NegarajDaerah; 11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2002 tentang Nomor Kode Lokasi dan Nomor Kode Barang Daerah ProvinsijKabupaten Kota; 12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 300jKMK01j2002 tentang Pengurusan Piutang Negara; 13. Peraturan Menteri Keuangan Nornor 31jPMK07 j2005 tentang Tata Cara Pengajuan Usul, Penelitian dan Penetapan Penghapusan Piutang Perusahaan NegarajDaerah dan Piutang Negaraj Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 15.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapakali terahir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 16. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nornor 19 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. 17. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2014 tentang Penyeiesaian Kerugian Daerah; Memperhatikan : 1. Peraturan Gubernur Nomor 53 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pemerintah Provinsi Lampung; 2. Peraturan Gubernur Nomor 42.A Tahun 2013 tentang Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Lampung; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH DAN PENGHAPUSAN PIUTANG PERUSAHAAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal! Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur pelaksanaan Pemerintahan Daerah. 2. Menteri/Pimpinan Lembaga adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan kementerian negara/iembaga yang bersangkutan. 3. Gubernur adalah Gubernur Lampung; 4. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut PPKD adalah Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung yang mempunyai tugas me1aksanakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Be1anja Daerah dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah Pemerintah Provinsi Lampung. 5. Panitia Urusan Piutang Negara, yang selanjutnya disingkat PUPN adalah Panitia yang bertugas mengurus Piutang Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 49 Tahun 1960. ->, 6. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang se1anjutnya disebut DJKN adalah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 7. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara adalah Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. 8. Kantor Pelayanan adalah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kota Bandar Lampung. 9. Perusahaan Daerah adalah Badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Daerah. 10. Direksi Perusahaan Daerah adalah organisasi/orang yang bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11. Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Daerah dan/atau hak Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.~ atau akibat lainnya yang sah. 12. Piutang Perusahaan Daerah yang selanjutnya disebut Piutang, adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Perusahaan Daerah dan/atau hak Perusahaan Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah. 13. Penanggung Utang Kepada Daerah/Perusahaan Daerah, yang selanjutnya disebut Penanggung Utang, adalah Badan atau orang yang berutang kepada Daerab/Perusahaan Daerah menurut peraturan, perjanjian atau sebab apapun. 14. Penghapusan Secara Bersyarat adalah kegiatan untuk menghapuskan Piutang atau Piutang Perusahaan Daerah dari pembukuan Daerah atau pembukuan Perusahaan Daerah dengan tidak menghapuskan hak tagih Daerah atau hak tagih Perusahaan Daerah. 15. Penghapusan Secara Mutlak adalah kegiatan penghapusan Piutang atau Piutang Daerah dengan menghapuskan hak tagih Daerah atau hak tagih Perusahaan Daerah. 16. Piutang Sementara Belum Dapat Ditagih yang selanjutnya disingkat PSBDT.

-4 '-' BABII ASAS UMUM DAN RUANG LlNGKUP Pasal2 (1) Piutang perusahaan daerah dapat dihapuskan secara bersyarat atau mutlak dari pembukuan perusahaan daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Piutang perusahaan daerah dihapuskan secara bersyarat oleh perusahaan daerah yang bersangkutan. (3) Penghapusan secara mutlak hanya dapat dilakukan setelah piutang Perusahaan Daerah diserahkan pengurusannya kepada PUPN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ber1aku. (4) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), piutang bunga, denda, dan,'atau ongkos-ongkos dapat dihapus secara mutlak oleh Perusahaan Daerah yang bersangkutan, tanpa harus diurus oleh PUPN terlebih dahulu. (5) Penghapusan secara bersyarat dan penghapusan secara mutlak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) dilakukan sesuai dengan: a. Anggaran Dasar; dan b. sistem akuntansi dan peraturan yang berlaku bagi perusahaan daerah yang bersangkutan. (6) Penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah yang sebagian atau seluruhnya: a. dibiayai dan resikonya ditanggung oleh Bank Indonesia, dari/atau oleh instansi pemerintah pusat/daerah; dan/atau b. dijamin oleh penjamin kredit dan diajukan oleh perusahaan daerah sete1ah mendapat persetujuan Bank Indonesia, Instansi pemerintah daerah, pihakpihak yang menanggung risiko, dani atau perusahaan penjamin kredit. (7) Penghapusan secara bersyarat/mutlak atas piutang daerah dilakukan terhadap piutang pokok, bunga, denda dan/atau ongkos-ongkos. Pasal3 (1) Ruang lingkup pengaturan kebijakan penghapusan piutang daerah dan piutang perusahaan daerah Provinsi Larnpung antara lain: a. piutang daerah; dan b. Piutang Perusahaan Daerah. (2) Kebijakan penghapusan piutang daerah dan piutang perusahaan daerah Provinsi Lampung yang telah diurus PUPN cabang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH Bagian Kesatu Tata Cara Penghapusan Piutang Daerah Pasal4 (1) Piutang daerah dapat dihapuskan secara bersyarat atau mutlak dari pembukuan daerah, kecuali mengenai piutang pajak daerah yang cara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam Peraturan Daerah.

5 (2) Penghapusan secara bersyarat dilakukan dengan menghapuskan piutang daerah dari pembukuan daerah tanpa menghapuskan hak tagih Negara/Daerah, (3) Penghapusan secara mutlak dilakukan dengan menghapuskan hak tagih NegarajDaerah..,'" Bagian Kedua Penghapusan Secara Bersyarat/Secara Mutlak atas Piutang Daearah Paragraf 1 Pengajuan Usul Pasa15 (1) PPKD dapat mengusulkan penghapusan secara bersyaratjsecara mutlak atas piutang daerah dengan nilai: a. sampai dengan Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) per penanggung utang kepada Gubernur; dan b.lebih dan Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) per penanggung utang kepada Gubernur dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung. (2) Usul penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dilakukan setelah PPKD memperoleh pertimbangan penghapusan dari Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. Pasal6 (1) Usul penghapusan secara bersyarat atas piutang daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) disampaikan secara tertulis dan dilampiri dengan dokumen terdiri dari: a. daftar nominatif penanggung utang; dan b. surat pertimbangan penghapusan secara bersyarat atas piutang daerah dari Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. (2) Pengajuan usul sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dilakukan dengan.- tembusan ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. Pasal7 (1) Usul penghapusan secara mutlak atas piutang daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), diajukan setelah lewat waktu dua tahun sejak penetapan penghapusan secara bersyarat dan disampaikan secara tertulis dengan dilampiri dengan dokumen sekurang-kurangnya: a. daftar nominatif penanggung utang; b. surat penetapan penghapusan secara bersyarat atas piutang yang diusulkan untuk dihapuskan secara mutlak; dan c. surat pertimbangan penghapusan secara mutlak atas piutang daerah dari Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. (2) Pengajuan usul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tembusan ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung.

- 6 Paragraf2 Pemberian Pertimbangan Pasa18 (1) Pennintaan pertimbangan penghapusan secara bersyarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) diajukan secara tertulis oleh PPKD dengan dilampiri dengan dokumen terdiri dari: a. daftar nominatif penanggung utang; dan b. surat pemyataan PSBDT dari PUPN. (2) Dalam hal piutang daerah berupa Tuntutan Ganti Rugi, permintaan pertimbangan penghapusan secara bersyarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan dokumen terdiri dari: a. dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1); dan b. surat rekomendasi penghapusan secara bersyarat dari Badan Pemeriksa Keuangan. (3) Permintaan pertimbangan penghapusan secara mutlak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), diajukan secara tertulis dan dilampiri dengan dokumen sekurang-kurangnya: a. daftar nominatif penanggung utang; b. surat penetapan penghapusan secara bersyarat atas piutang yang diusulkan untuk dihapuskan secara mutlak; dan c. surat keterangan dari aparatjpejabat yang berwenang menyatakan bahwa penanggung utang tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan sisa kewajibannya. Paragraf3 Penetapan Pasal9 (1) Gubemur menetapkan penghapusan secara bersyaratjmutlak berdasarkan pertimbangan yang diterima dari Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. (2) Setelah ditetapkan oleh Gubernur, dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, penetapan penghapusan secara bersyaratjmutlak piutang daerah diberitahukan oleh DJKN Provinsi Lampung yang mengajukan usul kepada Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. (3) Penetapan penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterima Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. Bagian Ketiga Daftar Nominatif PasallO Daftar nominatif penanggung utang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, Pasal 7 ayat (1) huruf a, dan Pasal 8 ayat (1) huruf a dan ayat (3) huruf a, memuat informasi meliputi: a. identitas para penanggung utang yang meliputi nama dan alamat; b. sisa utang rnasing-masing penanggung utang yang akan dihapuskan;

- 7 c. tanggal terjadinya piutang, tanggal jatuh tempo/dinyatakan tanggal penyerahan pengurusan piutang kepada PUPN; d. tanggal dinyatakan sebagai PSBDT oleh PUPN; dan e. keterangan tentang keberadaan keberadaan dan kondisi barang terkait. dan kemampuan jaminan dan/atau Bagian Keempat Piutang Daerah Telah Dihapuskan Secara Mutlak Pasalll macet, dan penanggung utang, keterangan lain yang (I) Penetapan penghapusan secara mutlak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 digunakan oleh PUPN sebagai dasar untuk menetapkan PTDM. (2) Penetapan PTDM disampaikan kepada: a. penanggung utang; dan (I) b. PPKD. BAH IV PENGHAPUSAN PIUTANG PERUSAHAAN DAERAH Bagian Kesatu Paragraf 1 Kewenangan Pasal12 Gubernur dapat menetapkan penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah dengan nilai penghapusan sampai dengan Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) per penanggung utang. (2) Dalam hal piutang perusahaan daerah dalam satuan mata uang asing, nilai piutang yang dihapuskan adalah nilai yang setara dengan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada 3 (tiga) hari sebelum tanggal surat pengajuan usul penghapusan oleh Direksi perusahaan daerah, Pasal13 (1) Gubernur menetapkan penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) setelah memperoleh pertimbangan penghapusan dari Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. (2) Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah Kantor Wilayah yang bersangkutan. Paragraf2 Persyaratan Pasal14 (1) Piutang perusahaan daerah dapat dihapuskan secara mutlak dengan ketentuan: a. telah dihapuskan secara bersyarat sebelum atau pada tanggal 31 Desember tahun berjalan. b. telah ada persetujuan dan/atau penetapan limit piutang yang akan dihapuskan secara mutlak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam hal perusahaan daerah berbentuk Persero.

- 8 (2) Pejabat yang ditunjuk atau pejabat yang diberi kuasa untuk mewakili Pemerintah Daerah selaku pernilik modal Daerah, dalam hal Perusahaan Daerah tidak berbentuk persero. Pasal15 (1) Penghapusan secara rnutlak atas piutang perusahaan daerah dilaksanakan: a. setelah dinyatakan sebagai PSBDT oleh PUPN; atau b. setelah pengurusan piutang perusahaan daerah ditarik kembali dari PUPN dan penanggung utang telah selesai rnelaksanakan program restrukturisasi/penyelesaian kredit yang ditetapkan oleh perusahaan daerah, namun rnasih terdapat sisa utang sebesar jurnlah yang akan diusulkan penghapusan secara rnutlak. (2) Penghapusan piutang perusahaan daerah sebagairnana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dilaksanakan sepanjang tingkat pengernbalian piutang ditetapkan paling sedikit: a. 50% (lima puluh per seratus) dari sisa piutang pokok, dalam hal pada saat penarikan kernbali dari PUPN terdapat jaminan kebendaan; atau b. 15% (lima belas per seratus) dari sisa piutang pokok, dalam hal pada saat penarikan kembali dari PUPN tidak terdapatjaminan kebendaan. (3) Jarninan kebendaan sebagaimana dirnaksud pada ayat (2) adalah jarninan dengan benda berwujud dan tidak berwujud baik diikat secara sernpurna maupun tidak diikat secara sernpurna. (4) Sisa piutang pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah nilai piutang pokok pada saat penarikan kembali dari PUPN. (5) Penarikan kembali dari PUPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dapat dilakukan paling cepat setelah: a. dilakukan pemanggilan dan dibuat berita acara tanya jawab oleh Kantor Pelayanan; atau b. diterbitkan penetapan jumlah piutang daerah oleh PUPN. (6) Pengurusan piutang perusahaan daerah yang pernah ditarik dari PUPN, narnun oleh perusahaan daerah diserahkan kernbali kepada PUPN, dapat ditarik kembali dalam rangka pelaksanaan program restrukturisasi atau penyelesaian kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb. Pasal16 (1) Penghapusan secara mutlak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a dilakukan terhadap piutang pokok, bunga, denda dan/atau ongkos-ongkos. (2) Penghapusan secara mutlak sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 15 ayat (2) huruf b. sepanjang menyangkut piutang perusahaan daerah dilakukan dengan ketentuan: a. penghapusan piutang pokok ditetapkan oleh Gubernur; dan b. penghapusan piutang bunga, denda dan/atau ongkos-ongkos ditetapkan oleh perusahaan daerah yang bersangkutan.

9 Bagian Kedua Penelitian, Pengajuan Usul, dan Penetapan Penghapusan Piutang Perusahaan Daerah Paragraf I Pengajuan Usul Pasal17 Direksi perusahaan daerah dapat mengusulkan Penghapusan Secara Mutlak atas Piutang Perusahaan Daerah dengan nilai penghapusan sampai dengan Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) per Penanggung Utang kepada Gubernur dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. PasallS Usul penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah disampaikan secara tertulis dan dilampiri dengan dokumen sekurang-kurangnya: a. daftar nominatif penanggung utang; dan b. surat pertimbangan penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah dari Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. Paragraf2 Pemberian Pertimbangan Pasal19 (1) Direksi perusahaan daerah sebelum mengajukan usulan penghapusan secara mutlak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 terlebih dahulu meminta pertimbangan penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah kepada Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. (2) Permintaan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan secara tertulis dan dilampiri dengan dokumen sekurang-kurangnya: a. daftar nominatif penanggung utang; b. surat keputusanr berita acara/surat pernyataan dari pejabat yang berwenang, atau dokumen lain yang membuktikan bahwa piutang telah dihapuskan secara bersyarat dari pembukuan sebelum atau pada tanggal 31 Desember tahun berjalan; c. surat pernyataan PSBDT dari PUPN; dan d. bukti bahwa perusahaan daerah telah memperoleh persetujuan dan atau penetapan limit piutang yang akan dihapuskan secara mutlak dari: 1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dalam hal perusahaan daerah berbentuk Persero; atau 2) Pejabat yang ditunjuk atau pejabat yang diberi kuasa untuk mewakili Pemerintah Daerah selaku pemilik modal daerah, dalam hal perusahaan daerah tidak berbentuk Persero. (3) Dalam hal pengurusan piutang perusahaan daerah telah ditarik dari PUPN dan penanggung utang telah selesai melaksanakan program restrukturisasi,' penyelesaian kredit yang diberikan oleh perusahaan daerah, permintaan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilampiri dengan dokumen sekurang-kurangnya: a. dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan hurufd;

- 10 b. bukti bahwa PUPN telah menyetujui usul penarikan dan menyatakan bahwa pengurusan piutang oleh PUPN telah selesai; c. informasi tentang program restrukturisasi/penyelesaian kredit yang ditetapkan oleh Perusahaan Daerah; dan d. data pembayaran yang membuktikan bahwa penanggung utang telah menyelesaikan program restrukturisasiypenyeleeaian kredit yang ditetapkan oleh perusahaan daerah. Pasa120 Terhadap piutang perusahaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (6), permintaan pertimbangan dilampiri dengan dokumen sekurang-kurangnya: a. dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) atau ayat (3); dan b. surat persetujuan penghapusan secara mutlak dari Bank Indonesia, instansi pemerintah pusat/daerah, dan/atau perusahaan penjamin kredit. Pasal21 (1) Dalam hal dari hasil penelitian diketahui bahwa kelengkapan persyaratan telah terpenuhi dan dapat dibuktikan kebenarannya, pertimbangan penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah dapat diberikan. (2) Dalam hal dari hasil penelitian diketahui bahwa kelengkapan persyaratan tidak terpenuhi dan/atau tidak dapat dibuktikan kebenarannya, pertimbangan penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah tidak dapat diberikan. (3) Dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak: a. pertimbangan penghapusan dapat diberikan sebagaimana dimaksud pada ayat (I), Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung menyampaikan pertimbangan penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah kepada Direksi perusahaan daerah yang mengajukan permintaan pertimbangan; b. pertimbangan penghapusan tidak dapat diberikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung menyampaikan penolakan pemberian pertimbangan penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah kepada Direksi perusahaan daerah yang mengajukan permintaan pertimbangan. Paragraf3 Penetapan Pasal22 (1) Setelah ditetapkan oleh Gubernur, penetapan penghapusan secara mutlak atas piutang perusahaan daerah diberitahukan oleh Direksi perusahaan daerah yang mengajukan usul kepada Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung. (2) Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung memberitahukan Penetapan penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) kepada Kepala Kantor Pelayanan. (3) Penyampaian sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak penetapan diterima Kepala Kantor Wilayah DJKN Provinsi Lampung.

- 11 Bagian Ketiga Daftar NominaUf Pasa123 Daftar nominatif Penanggung Utang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a, dan Pasal 19 ayat (2) huruf a, memuat informasi sekurang-kurangnya: a. identitas para Penanggung Utang yang meliputi nama dan alamat; b. sisa utang masing-masing Penanggung Utang yang akan dihapuskan; c. tanggal perjanjian kredit/terjadinya piutang, tanggal jatuh tempo/dinyatakan macet, dan tanggal penyerahan pengurusan piutang kepada PUPN; d. tanggal dinyatakan sebagai PSBDT oleh PUPN, dalam hal piutang perusahaan daerah telah dinyatakan sebagai PSBDT, atau tanggal persetujuan penarikan pengurusan dan tanggal pernyataan pengurusan piutang selesai dari PUPN dalam hal pengurusan piutang perusahaan daerah telah ditarik dari PUPN; dan e. keterangan tentang keberadaan dan kemampuan penanggung utang, keberadaan dan kondisi barang jaminan dan/atau keterangan lain yang terkait. Bagian Keempat Piutang Daerah Telah Dihapuskan Secara Mutlak (PTDM) untuk Piutang Perusahaan Daerah Pasa124 (1) Da!am hal yang dihapuskan secara mutlak adalah piutang perusahaan daerah yang telah dinyatakan sebagai PSBDT oleh PUPN, penetapan sebagaimana dimaksud da!am Pasa! 22 digunakan PUPN sebagai dasar untuk menetapkan PTDM. (2) Penetapan Piutang PTDM disampaikan kepada: a. penanggung utang; dan.~ b. direksi perusahaan daerah yang mengajukan usul penghapusan piutang perusahaan daerah. BABV KETENTUAN PERALIHAN Pasa125 (1) Penghapusbukuan atas piutang daerah dan piutang perusahaan daerah yang pada saat berlakunya Peraturan Gubernur ini telah diusulkan, namun belum ditetapkan dapat diusulkan untuk ditetapkan oleh Gubernur. (2) Penghapusbukuan atas piutang daerab /perusahaan daerah yang telah ditetapkan sebelum terbitnya Peraturan Gubernur ini diperlakukan sarna dengan penetapan Penghapusan Secara Bersyarat, dan dapat digunakan sebagai dasar pengajuan usul penghapusan Sscara mutlak atas piutang daerah/perusahaan daerah.

- 12 BABVI KETENTUAN PENUTUP Pasal26 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Lampung. Diundangkan di Telukbetung pada tanggal,c; De"r, c'j3'~,'cc BEKRETARIB DAERAH PROVINSI LAMPUNG, Ditetapkan di Telukbetung pada tanggal 29 Deeember 2014 GUBERNUR LAMPUNG, fil< M.RI~CARDO '< - Ir. ARINAL DJUNAIDI Pembina Utama Madya NIP. 195606171985031005 BERITA DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 NOMOR 7:;t.