Nomor : 18 / MPP-PA / D.II / 05 /2011 Nomor : M.HH.04-HM Tahun 2011

dokumen-dokumen yang mirip
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA, DAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KEMENTERIAN PERTANIAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 05/MEN.PP dan PA/IV/2010 Nomor : 05/NKB/M.KUKM/IV/2010

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 09 /MPP-PA/02/2011. Nomor : 03 /MEN LH/02/2011

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF TENTANG

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PPdan PA. Perencanaan. Penganggaran. Responsif Gender.

REPUBLIK INDONESIA KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : PRJ-19/D.01/2014 NOMOR: 23/KSM/G2/2014 TENTANG

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA yang. Nomor: Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEMENTERIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Beasiswa. Keluarga Miskin. Responsif Gender.

KERANGKA KESEPAKATAN BERSAMA

: 16/1/GB!/DPAU/NK : M.HH-06.HM.05.02

4. Nama : DR. Ir. FADEL MUHAMMAD Jabatan : Menteri Kelautan dan Perikanan Alamat : Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16, Jakarta Pusat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk TENTANG

- 3 - b. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kesepakatan Bersama.

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN

NOTA KESEPAHAMAN KERJASAMA. antara DEPARTEMEN PERHUBUNGAN dan UNIVERSITAS GADJAH MADA. Nomor 43 A Tahun 2009 Nomor 6919/P/HT/2009

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

- 1 - Format nota kesepahaman untuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi berbadan hukum Indonesia.

I. Nama Jabatan. il. Nama Jabatan

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

KESEPAKATAN BERSAMA. NOMOR : 432/Menkes/SKB/XII/2012 NOMOR : Tahun 2012 NOMOR : 13/XII/KB/2012 NOMOR : 7 TAHUN 2012 NOMOR : 02/HUK/2012

PEMBANGUNAN NASIONAL BERWAWASAN GENDER

2011, No dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Membantu Meningkatkan dan Mewujudkan Tertib Administrasi Kependudukan; Mengingat : 1. Undang-Undang No

NOMOR : 03/NKB/M.UMKM/III/2010 NOMOR : 04/III/KB/2010 NOMOR : 03/M/SKB/III/2010 TENTANG

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN KABUPATEN KOTABARU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB 7 PENUTUP 7.1 PEDOMAN PEMBANGUNAN

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORTEK PUG DI BATAM DARI TANGGAL 10 APRIL 14 APRIL 2017

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PENERAPAN PUG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KOMISI PEMILIHAN UMUM Daerah Istimewa Yogyakarta NOTA KESEPAHAMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DENGAN BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL NOMOR : 04/SKB/M/2011 NOMOR : 39/KABAKO/RT/05/2011 TENTANG

2 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Organisasi. Tata Kerja. Tim Ahli. Hukum Perseroan.

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PENGGUNAAN DATA TERPADU PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2012 TENTANG KOORDINASI PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

4.9 Anggaran Responsif Gender Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun , telah menetapkan tiga strategi pengarusutamaan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan pr

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 / HUK / 2011 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN NASKAH HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

Nomor : 5 /PRJ/V Nomor : W.27-HM.05.02

1) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Keuangan di Daerah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. PNBP. Pemeriksaan. Wajib Bayar. Pedoman.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pada hari ini, JUMAT tanggal SEPULUH bulan MARET tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, yang bertanda tangan di bawah ini:

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DENGAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL TENTANG PEMANFAATAN INFORMASI GEOSPASIAL UNTUK PENGELOLAAN BANJIR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PEMENUHAN HAK ANAK Nomor : 18 / MPP-PA / D.II / 05 /2011 Nomor : M.HH.04-HM.03-02 Tahun 2011 Pada hari ini Senin, tanggal sembilan, bulan Mei, tahun dua ribu sebelas, bertempat di Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. LINDA AMALIA SARI: Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta, Jalan Merdeka Barat Nomor 15 Jakarta Pusat, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA; 2. PATRIALIS AKBAR : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta, Jalan H.R.Rasuna Said Kaveling 6-7 Kuningan, Jakarta Selatan, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA; Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia masing-masing melaksanakan jabatannya sebagaimana tersebut di atas, dalam Nota Kesepahaman ini secara bersamasama selanjutnya disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut: - 1 -

a. bahwa Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, menginstruksikan kepada seluruh Menteri untuk melaksanakan pengarusutamaan gender dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan pembangunan sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan kewenangan masingmasing; b. bahwa Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 mengamanatkan bahwa prinsip pengarusutamaan gender ditetapkan sebagai jiwa dan landasan operasional dalam pembangunan nasional dan perlindungan anak sebagai isu lintas sektor; c. bahwa untuk hal itu, perlu dibuat nota kesepahaman antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang peningkatan efektivitas penguatan pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan dan melaksanakan kerja sama dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 T U J U A N Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam melaksanakan pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak melalui perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan, program dan kegiatan yang responsif gender di bidang hukum dan hak asasi manusia. Pasal 2 RUANG LINGKUP Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi: a. fasilitasi penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan yang responsif gender; b. pelembagaan pengarusutamaan gender, pemenuhan hak anak, dan parameter kesetaraan gender dalam pembentukan peraturan perundangundangan; c. sosialisasi, advokasi, koordinasi dan sinkronisasi dalam upaya pengintegrasian perspektif gender, pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta pembinaan terhadap instansi vertikal di daerah; dan - 2 -

d. penyediaan data terpilah gender dan anak di bidang hukum dan hak asasi manusia yang terus diperbaharui. Pasal 3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB (1) PIHAK PERTAMA mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. menyiapkan modul, bahan pengarusutamaan gender, fasilitator, tenaga ahli dalam rangka percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak dalam mewujudkan kebijakan dan program di bidang hukum dan hak asasi manusia yang responsif gender; b. melakukan sosialisasi, advokasi, dan pendampingan mengenai penerapan strategi pengarusutamaan gender, pemenuhan hak anak dan parameter kesetaraan gender di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. menyediakan tenaga ahli dan fasilitator dalam rangka advokasi, sosialisasi dan pelatihan untuk penerapan pengarusutamaan gender, anggaran responsif gender, dan parameter kesetaraan gender di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; d. memberikan bantuan teknis dalam proses penyusunan data terpilah gender dan anak, dan penyiapan pedoman perencanaan dan penganggaran responsif gender di bidang hukum dan hak asasi manusia; dan e. melakukan kajian mengenai isu gender dan anak, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan percepatan pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak di bidang hukum dan hak asasi manusia, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan PIHAK KEDUA. (2) PIHAK KEDUA mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. menyusun perencanaan kebijakan, program, kegiatan dan anggaran yang responsif gender serta peduli terhadap upaya pemenuhan hak anak; b. melaksanakan advokasi, sosialisasi dan koordinasi dalam upaya percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan upaya pemenuhan hak anak di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia baik di pusat maupun di daerah; c. memperkuat dan mengefektifkan kelembagaan pengarusutamaan gender dan upaya pemenuhan hak anak melalui fasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia; d. menyediakan dan memanfaatkan data terpilah gender dan anak di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam proses penyusunan dan/atau perumusan kebijakan, program serta kegiatan di bidang hukum dan hak asasi manusia; - 3 -

e. memfasilitasi pemenuhan hak anak yang berhadapan dengan hukum baik selama dalam proses hukum maupun selama menjalani putusan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA; dan f. melakukan kajian mengenai isu gender dan anak, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan percepatan pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak di bidang hukum dan hak asasi manusia, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA. Pasal 4 PELAKSANAAN (1) Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut dalam suatu perjanjian kerja sama. (2) Setiap perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Nota Kesepahaman ini. Pasal 5 PEMBIAYAAN Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan kepada PARA PIHAK sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 6 EVALUASI (1) Evaluasi pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dilakukan secara berkala oleh PARA PIHAK. (2) Dalam hal-hal yang dipandang sangat perlu dapat dilakukan evaluasi secara khusus. Pasal 7 JANGKA WAKTU (1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun sejak tanggal penandatanganan. - 4 -

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang, diubah atau diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi yang disepakati PARA PIHAK. (3) PARA PIHAK yang akan memperpanjang atau mengakhiri Nota Kesepahaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya paling sedikit dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari sebelum Nota Kesepahaman ini berakhir. Pasal 8 P E N U T U P (1) Setiap perubahan yang dilakukan terhadap isi dari Nota Kesepahaman ini akan ditetapkan atas dasar kesepakatan PARA PIHAK dalam bentuk adendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini. (2) Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup dan ditandatangani oleh PARA PIHAK yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan masing-masing 1 (satu) rangkap disampaikan kepada PARA PIHAK. (3) Nota Kesepahaman ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani. - 5 -