BAB IV ANALISA DATA. 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) Vista, 7, dan 8. ETAP merupakan alat analisa yang komprehensif untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN

MODUL PRAKTIKUM SISTEM TENAGA LISTRIK II

KAJIAN PROTEKSI MOTOR 200 KW,6000 V, 50 HZ DENGAN SEPAM SERI M41

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

1 * 22 V2. Simulasi Load Flow Analysis ETAP 12

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DAN PROTEKSI

BAB III METODE PENELITIAN


DAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014

ANALISIS SISTEM TENAGA. Analisis Gangguan

Modul Pelatihan etap Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhamadiyah Yogyakarta. by Lukita Wahyu P, Reza Bakhtiar

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

ANALISA BEBAN LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA 70/20 KV DI GI BUNGARAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP 11 LAPORAN AKHIR


MODUL PRAKTIKUM SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III Metodologi Penelitian

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 1.1 Studi Kasus. PT Mayora Tbk merupakan salah satu pelanggan PT PLN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV. 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR...x. DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

Studi Koordinasi Proteksi Sistem Kelistrikan di Project Pakistan Deep Water Container Port

BAB III METODE PENELITIAN. Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

MODUL 2 SINGLE LINE DIAGRAM

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA

Studi Hubung Singkat pada Beban Pemakaian Sendiri Sistem Pembangkitan di PT Indonesia Power UBP Kamojang

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

Koordinasi Proteksi Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Sympathetic Trip Di Kawasan Tursina, PT. Pupuk Kaltim

BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo. Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

EVALUASI LOSSES DAYA PADA SISTEM TRANSMISI 150 KV SUMATERA BARAT

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :

PENDAHULUAN. Adapun tampilan Program ETAP Power Station sebagaimana tampak ada gambar berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah dapat merusak peralatan-peralatan produksi yang terhubung dalam

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

Perencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya

BAB III LANDASAN TEORI

Rifgy Said Bamatraf Dosen Pembimbing Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT Dr. Dedet Chandra Riawan, ST., M.Eng.

BAB IV ANALISA DATA. Berdasarkan data mengenai kapasitas daya listrik dari PLN dan daya

Perhitungan Setting Rele OCR dan GFR pada Sistem Interkoneksi Diesel Generator di Perusahaan X

PENGARUH PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP RESPON GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI

BAB II DASAR TEORI. Sistem proteksi adalah sistem yang memisahkan bagian sistem yang. b. Melepaskan bagian sistem yang terganggu (fault clearing)

Daftar Isi. E T A P (Electrical Transient Analysis Program) PowerStation Pendahuluan

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

BAB IV PEMBAHASAN. Gardu Induk Godean berada di jalan Godean Yogyakarta, ditinjau dari

ANALISIS PENGGUNAAN REAKTOR PEMBATAS ARUS SEBAGAI PEMBATAS ARUS HUBUNG SINGKAT DI PT. PULP AND PAPER

Studi koordinasi Proteksi pada Joint Operating Pertamina-Petrochina di Tuban akibat Integrasi Sukowati Plant

TUGAS AKHIR ANALISA DAN SOLUSI KEGAGALAN SISTEM PROTEKSI ARUS LEBIH PADA GARDU DISTRIBUSI JTU5 FEEDER ARSITEK

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1

ANALISA TROUBLE DIFFERENTIAL RELAY TERHADAP TRIP CB ( CIRCUIT BREAKER ) 150 KV TRANSFORMATOR 30 MVA PLTGU PANARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. BOC GASES GRESIK JAWA TIMUR

BAB III METODE ALIRAN DAYA SISTEM 500KV MENGGUNAKAN DIgSILENT POWER FACTORY

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

ANALISA PERHITUNGAN DROP TEGANGAN MENGGUNAKAN RUMUS DAN MENGGUNAKAN APLIKASI ETAP 7.5 PADA PENYULANG SEMERU DI GARDU INDUK SIMPANG TIGA INDRALAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 SISTEM PELEPASAN BEBAN. listrik. Energi listrik mula-mula dibangkitkan oleh generator yang memanfaatkan

J U R N A L T E K N I K Teknik Informatika ~ Teknik Mesin ~ Teknik Sipil Teknik Elektro ~ Teknik Industri

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon

BAB III. 1) Perhitungan aliran daya yang masuk dan keluar dari satu bus penyulang (feeder bus) untuk mengetahui arus beban maksimum

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Analisis Gangguan Hubung Singkat untuk Penentuan Breaking Capacity Pada Penyulang Kutai, Ludruk, dan Reog di GIS Gambir Lama

2.2.6 Daerah Proteksi (Protective Zone) Bagian-bagian Sistem Pengaman Rele a. Jenis-jenis Rele b.

ABSTRAK Kata Kunci :

Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kv di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT)

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

D. Relay Arus Lebih Berarah E. Koordinasi Proteksi Distribusi Tenaga Listrik BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN...

47 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 2, JULI 1971

STUDI PERENCANAAN KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI GARDU INDUK GAMBIR LAMA - PULOMAS SKRIPSI

STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU EMBALUT, PT. CAHAYA FAJAR KALTIM

Studi Kelayakan Penambahan Kapasitas Transformator dari 80MVA menjadi 100 MVA pada Pabrik Peleburan Baja PT Ispat Indo

KOORDINASI PROTEKSI TEGANGAN KEDIP DAN ARUS LEBIH PADA SISTEM KELISTRIKAN INDUSTRI NABATI

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DATA 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) ETAP merupakan program analisa grafik transient kelistrikan yang dapat dijalankan dengan menggunakan program Microsoft Windows 2000, XP, Vista, 7, dan 8. ETAP merupakan alat analisa yang komprehensif untuk desain dan testing power sistem. Program ETAP dibuat oleh perusahaan Operation Technology, Inc (OTI) dari tahun 1983. ETAP versi 12.6.0 merupalean salah satu produk OTI. Tujuan program ETAP 12.6.0 dibuat adalah untuk memperoleh perhitungan dan analisis sistem tenaga pada sistem yang besar menggunakan komputer. ETAP mempunyai kemampuan untuk menghitung analisa: Load Flow Analysis Short Circuil Analysis Harmonic Analysis Transient Stability Analysis Relay Coordination Oplimal Power Flow Analysis 36

37 Reliabilily Analysis DC Load Flow Analysis DC Short Circuit Analysis Battery Sizing Cable Raceways Ground Grid ETAP memungkinkan penggunanya dengan mudah untuk membuat dan mengedit Single Line Diagram (SLD), sistem kabel bawah tanah, sistem kabel tiga dimensi, dan grounding grid tiga dimensi. Program ini didesain dengan tiga konsep utama, yaitu : 1. Operasi Nyata Secara Virtual (Virtual Reality Operation) Pengoperasian program ini menyerupai dan mendekati system kelistrikan yang ada pada kenyataan. Seperti ketika menutup dan atau membuka CB, menempatkan elemen yang rusak, mengganti status operasi motor dan lain sebagainya. ETAP versi. 12.6.0 memasukan konsep-konsep baru untuk menentukan koordinasi peralatan pengaman secara langsung dari single line diagram. 2. Data Gabungan Total (Total Integration Data) ETAP menggabungkan pemikiran elektrik,mekanika, dan yang berkaitan dengan Iistrik dari unsur yang terdapat pada system dalam database yang sarna. Sebagai contoh: sebuah kabel, tidak hanya terdiri dari data peralatan Iistrik dan dimensi fisik, tetapi juga informasi yang mengindikasikan jalur yang dilalui. Gabungan data-data ini menyediakan konsistensi system secara keseluruhan dan menghapus data yang sama untuk elemen yang sama.

38 3. Kesederhanaan dalam memasukkan data (Simplicity in Data Entry) ETAP membuat alur dari data terperinci untuk setiap peralatan kelistrikan yang kadang hanya membutuhkan satu jenis pemasukan data. Data editor dapat mempercepat proses pemasukan data dengan permintaan data minimum untuk pembelajaran tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, ETAP telah membangun struktur editor properti dengan cara yang paling logis untuk memasukkan data untuk berbagai jenis analisis atau desain. Single line diagram ETAP terdiri dari sejumlah fitur yang membantu dalam membangun jaringan yang kompleks dan banyak. Sebagai contoh : masing masing elemen dapat memiliki orientasi, ukuran dan simbol yang ditampilkan (IEC atau ANSI) yang berbeda beda. Pada single line diagram juga dapat ditempatkan peralatan proteksi yang jamak antara cabang sirkit dan bus. Hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah memasukkan data data peralatan seperti power grid, trafo, bus, kabel, motor induksi dan lain lain. Semakin tepat data sesuai spesifikasi peralatan dan kondisi aktualnya, maka hasil simulasi juga mendekati falid. 4.1.1 Data Power Grid Data power grid yang dibutuhkan untuk analisa aliran daya dan arus hubung singkat adalah : ID Power Grid Mode operasi (swing, kontrol tegangan, kontrol Mvar, atau kontrol PF)

39 Nominal kv %V dan sudut untuk mode swing 3 fasa MVAsc dan X/R rasio Untuk arus hubung singkat tidak seimbang, dibutuhkan juga data : Tipe grounding dan parameternya 1 fasa MVAsc dan X/R Data yang diterima penulis pada proyek ini adalah : Rating kv (Un) = 20kV Fault Level (Sf) = 500 MVA X/R rasio = 5 Berikut adalah tampilan memasukkan parameter power grid pada ETAP. Gambar 4. 1. Inputan data rating Power Grid pada ETAP

40 Gambar 4. 2. Inputan data Short Circuit Power Grid ETAP 4.1.2 Data Transformer Data transformer yang dibutuhkan untuk analisa aliran daya dan arus hubung singkat dengan ETAP 12.6 adalah : ID transformer Transformer rating kv dan MVA Tegangan kv di sisi primer dan sekunder Impedansi (%Z dan X/R) Fixed tap (%tap) Data transformer yang diterima penulis pada proyek ini adalah : Tegangan primer = 20 kv Tegangan sekunder = 0,4 kv Power rating (St) = 1600 kva Impedansi (Z) = 5 %

41 X/R rasio = 3,87 Berikut adalah tampilan element editor untuk memasukkan parameter transformer. Gambar 4. 3. Inputan data rating Trafo TR-01 Gambar 4. 4. Inputan data impedansi Trafo TR-01

42 4.1.3 Data Bus Data bus yang dibutuhkan untuk analisa aliran daya dan arus hubung singkat dengan ETAP 12.6 adalah : ID bus Nominal kv %V (bila pilihan tegangan pra gangguan digunakan) Tipe (seperti MCC, switchgear, dll) dan rating cabang Load Diversity Factor (bila loading option menggunakan diversity factor) Gambar 4. 5. Inputan data bus info pada ETAP

43 4.1.4 Data Motor Induksi Pada proyek pembangunan fasilitas penanganan batubara tahap 4 ini digunakan beberapa rating motor tegangan rendah yang berbeda beda yang diantaranya adalah 160 kw, 110 kw, dan 315 kw. Data motor induksi yang dibutuhkan untuk analisa aliran daya dan arus hubung singkat dengan ETAP 12.6 adalah : ID motor induksi Rating kw/hp dan kv %LRC, Locked Rotor PF Untuk arus hubung singkat tidak seimbang, dibutuhkan juga data : Tipe grounding dan parameternya X0 (impedansi komponen urutan nol) X2 (impedansi komponen urutan negatif) Gambar 4. 6. Inputan data nameplate motor induksi pada ETAP

44 Gambar 4. 7. Inputan data impedansi motor induksi pada ETAP 4.1.5 Data Beban Statis Data beban statis yang dibutuhkan untuk analisa aliran daya dengan ETAP 12.6 adalah : ID beban statis Rating kva/mva dan kv Faktor daya %loading untuk kategori beban yang diinginkan

45 Gambar 4. 8. Inputan data loading beban statis pada ETAP 4.2 Hasil Analisa Aliran Daya (Load Flow Analysis) Sebelum memasuki simulasi analisa hubung singkat (Short Circuit Analysis), ada baiknya kita mengetahui analisis aliran dayanya (Load Flow Analysis) terlebih dahulu, Analisa aliran daya (Load Flow Analysis) merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui total kebutuhan beban yang harus disupply dalam kondisi pembebanan normal maupun kondisi pembebanan puncak (peak load) serta mengetahui kapasitas energi listrik yang dibutuhkan. Selain itu load flow analysis digunakan untuk mengetahui drop tegangan yang terjadi pada tiap tiap bus baik dalam kondisi normal maupun peak load.

46 Berikut merupakan hasil analisa aliran daya yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem apakah telah memenuhi kebutuhan dari masing masing beban. Gambar 4. 9. Running load flow analysis pada ETAP Dari gambar terlihat beberapa data seperti daya, arus, dan faktor daya yang mengalir dari gardu hubung, masuk ke bus MV Switchgear, kemudian mengalir ke trafo dan terus berlanjut sampai ke beban. Dari hasil simulasi analisa aliran daya ditemukan drop tegangan di beberapa bus, namun hal ini masih dalam batas toleransi. Sebagai contoh pada bus LV MCC terjadi drop voltage sebesar 95,92 %. Maka tegangan saat ini adalah : Drop tegangan yang terjadi adalah :

47 Pada tabel 4.1 dapat terlihat presentase penurunan tegangan pada masing masing bus, dimana bus LV MCC merupakan bus yang paling tinggi mengalami drop voltage. Tabel 4. 1. Drop voltage pada bus Bus ID Nominal kv Voltage % kw Loading Amp Loading LV MCC 0,4 95,92 763 1238 MDB-01 0,4 97,72 132 230 MDB-02 0,4 96,28 7,76 13,69 MV SWITCHGEAR 20 100 904 28,72 Selain dapat melihat drop voltage pada sistem, load flow analysis juga dapat digunakan untuk menganalisa sejauh mana kapasitas trafo yang sudah digunakan oleh sistem. Pada tabel 4.2 dapat dilihat daya yang diberikan oleh masing masing trafo. Tabel 4. 2. Hasil simulasi penggunaan transformer ID Type kw Flow kvar Flow Amp Flow % Loading TR-01 Transf. 2W 769 331 24,16 67 TR-02 Transf. 2W 135 85,425 4,601 72,4 TR-03 Transf. 2W 7,852 4,92 13,69 59 Dari simulasi tersebut juga terlihat bahwa kapasitas trafo masih sangat mencukupi bahkan jika dikemudian hari ingin menambah beban dimana %loading saat ini masih <80%.

48 4.3 Hasil Analisa arus hubung singkat (Short Circuit Analysis) Analisa hubung singkat dilakukan untuk mengetahui besar arus hubung singkat yang dapat terjadi pada sistem kelistrikan yang akan dibangun pada proyek fasilitas penanganan batubara untuk memastikan peralatan dan sistem proteksi yang akan digunakan sesuai dan dapat menahan gangguan yang akan terjadi. Simulasi arus hubung singkat dilakukan pada bus MV-Switchgear, bus LV MCC, bus MDB-01 dan MDB-02. Pada ketiga bus ini akan diketahui besar gangguan tiga fasa simetris (I k) dan arus gangguan puncak (Ip). Untuk melakukan analisa hubung singkat dengan mengunakan standar IEC maka harus diatur terlebih dahulu pada Short Circuit Study Case. Kemudian setelah dilakukan running maka arus hubung singkat akan muncul pada masing masing bus. Gambar 4. 10. Pemilihan standard perhitungan pada Study Case Editor ETAP

49 Gambar 4. 11. Running short circuit analysis pada ETAP Pada single line diagram (gambar 4.11) terlihat arus hubung singkat kontribusi dari masing masing jalur dari power grid ke bus MV-Switchgear, dari transformer TR-01 ke bus MV-Switchgear dan ke bus LV MCC, kemudian dari masing masing motor induksi dan beban statis ke bus LV MCC. Tabel 4. 3. Hasil simulasi short circuit analysis Bus Short Circuit Current (ka) ID kv I k Ip Ik LV MCC 0,4 61,7 128,8 48,869 MDB-01 0,4 10,018 16,372 10,016 MDB-02 0,4 0,921 1,438 0,921 MV SWITCHGEAR 20 14,646 32,245 14,434

50 Setelah meninjau hasil simulasi pada Gambar 4.11 dan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa pada bus LV MCC arus hubung singkat 3 fasa simetrisnya (I k) adalah 61,7 ka dan arus hubung singkat puncaknya (Ip) adalah 128,8 ka. Untuk bus MDB-01 arus hubung singkat 3 fasa simetrisnya (I k) adalah 10,018 ka dan arus hubung singkat maksimumnya (Ip) adalah 16,372 ka. Untuk MDB-02 arus hubung singkat 3 fasa simetrisnya (I k) adalah 0,921 ka dan arus hubung singkat maksimumnya (Ip) adalah 1,438 ka. Sementara untuk MV-Switchgear arus hubung singkat simetrisnya (I k) adalah 14,646 ka dan arus hubung singkat puncaknya (Ip) adalah 32,242 ka.