ANALISIS KONSUMSI DAYA PADA GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKSEKUTIF, BISNIS, DAN EKONOMI (DI DEPO GERBONG KERETA API INDONESIA)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KONSUMSI DAYA PADA GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKSEKUTIF, BISNIS, DAN EKONOMI (DI DEPO GERBONG KERETA API INDONESIA)

SISTEM DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK PADA KERETA API KELAS EKONOMI, BISNIS DAN EKSEKUTIF

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

Menurunkan Biaya Pemakaian Listrik 8 Unit Gedung Melalui Perbaikan Faktor Daya dan Profil Tegangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

BAB III KEBUTUHAN GENSET

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

BAB III METODE PENELITIAN

Genset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.

BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

ANALISIS TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI RADIAL TEGANGAN RENDAH oleh : Fitrizawati ABSTRACT

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

PENGUJIAN ALAT PENGHEMAT DAYA LISTRIK KONSUMSI PUBLIK

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

Oleh Asep Sodikin 1), Dede Suhendi 2), Evyta Wismiana 3) ABSTRAK

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

Pemasangan Kapasitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat).

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bandar Udara Internasional Kualanamu terletak 39 Km dari kota Medan dan

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

LAMPIRAN STUDI ANALISA KERJA PARALEL GENERATOR

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA BEBAN RESISTIF,INDUKTIF,KAPASITIF GENERATOR SINKRON 3 FASA MENGGUNAKAN METODE POTTIER

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BEBAN DAYA GENZET DI KERETA K3 (EKONOMI) ATAS PEMASANGAN AC SPLIT (AC RUMAH)

Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

KOREKTOR FAKTOR DAYA OTOMATIS PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL

BAB II LANDASAN TEORI

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

BAB I PENDAHULUAN. utama dari sebagian besar bidang teknik tenaga listrik adalah untuk menyediakan

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik

ANALISA KEBUTUHAN DAYA LISTRIK DI GEDUNG PERKULIAHAN 10 LANTAI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

Analisa Kebutuhan Kapasitas Kapasitor Bank Untuk Menjaga Pasokan Tegangan Operasi Pada Bus Pompa Motor HCT Duri

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

RUMUS DAYA 3 PHASE MANUALS DOWNLOAD

KINERJA OPERASI KERETA BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

RANCANG BANGUN KAPASITOR BANK UNTUK EFISIENSI DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI KECIL

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ANALISA PENGHEMATAN POMPA AIR DIHOTEL SANTIKA SEMARANG. Jalan Prof. Sudharto S.H Tembalang, Semarang

Transkripsi:

ANALISIS KONSUMSI DAYA PADA GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKSEKUTIF, BISNIS, DAN EKONOMI (DI DEPO GERBONG KERETA API INDONESIA) Muhammad Rizal Arfianto* ), Tedjo Sukmadi, and Bambang Winardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 575, Indonesia *) Email : arfimuse@yahoo.co.id Abstrak Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif, rangkaian gerbong penumpang, dan gerbong pembangkit. PT.KAI memiliki kode penamaan di setiap gerbongnya, yaitu: K1 untuk gerbong penumpang kelas eksekutif, K untuk gerbong penumpang kelas bisnis, K untuk gerbong penumpang kelas ekonomi. Kelistrikan didalam gerbong penumpang disuplay oleh gerbong pembangkit dengan kode penamaan, yaitu: KM untuk kelas eksekutif, KMP untuk kelas bisnis, dan KMP untuk kelas ekonomi. Penelitian dilakukan pada kereta rute Semarang- Jakarta, yaitu: KA Argo Muria kelas eksekutif, KA Fajar dan Senja Utama kelas bisnis, dan KA Tawang Jaya kelas ekonomi untuk mengetahui beban maksimum gerbong penumpang, beban puncak maksimum, beban rata-rata harian, dan faktor kapasitas pemakaian genset kereta pembangkit. maksimum terhitung K1 Argo Muria adalah 141,7kW, K Fajar dan Senja Utama adalah,74kw, dan K Tawang Jaya adalah 9,7kW. Setelah dilakukan pengukuran, didapatkan beban maksimum terukur untuk K1 91,15kW, K 7,71kW, dan K 5,9kW. rata-rata harian kelas eksekutif 54,49kW, kelas bisnis,96kw, dan kelas ekonomi 4,76kW. Kapasitas dan persentase konsumsi daya maksimum kereta terhadap gerbong pembangkit untuk KM 5kVA sebesar 9,8%, KMP 15kVA sebesar 7,4%, dan KMP 5kVA sebesar 18,75%. Kata kunci : konsumsi daya, faktor kapasitas, mesin diesel, gerbong penumpang, kapasitas generator, faktor daya Abstract The train is a mass transportation that in general consists of locomotives, of passenger cars, and plant car. PT.KAI naming a specified code for each car, i.e: K1 for executive, K for business, and K for economy class passenger car. Electricity is supplied by plant car with code KM for the executive, KMP for business, and KMP for economy class. The research was carried out in the train route Semarang-Jakarta, the executive for KA Argo Muria, the business for KA Fajar or Senja Utama, and the economy for KA Tawang Jaya the research was aimed to determine the maximum load of the passenger cars, the maximum peak load, average daily load, and capacity factor level of in the use of generator power trains. The maximum load calculated KA Argo Muria is 144.6 kw, for K Fajar or Senja Utama is.74 kw, and for K Tawang Jaya is 9.7 kw. After the measurement s were accomplished, the maximum load were obtained for K1 is 91,15kW, 7.71 kw for K, and 5.9 kw for K. The average daily load of the executive class is 54.49kW, the business class is,96kw, and the economy class is 4.76kW. Capacity and percentage of maximum power consumption of the utilities on the KM 5kVA is 9.8%, KMP 15kVA is 7.4%, and KMP 5kVA is 18.75%. Keywords : power consumption, capacity factor, diesel engines, passenger cars, the capacity of the generator, the power factor 1. Pendahuluan Persaingan antar moda transportasi yang semakin ketat, tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan pengguna jasa transportasi. Masing-masing perusahaan transportasi akan berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk memperoleh pelanggan dan pangsa pasar yang lebih luas. Tingkat kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama yang menjadi tolak ukur keberhasilan setiap perusahaan, tak terkecuali oleh PT. Kereta Api Indonesia. Untuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana kereta biasanya dilakukan dengan jadwal bulanan, bulanan,

TRANSIENT, VOL., NO., JUNI 1, ISSN: -997, 6 dan semesteran. Hal ini tentunya harus ditopang dengan kualitas SDM yang berkompeten di bidangnya dan sistem pemeliharaan atau perawatan kereta gerbong yang terjadwal dengan baik, termasuk didalamnya meliputi pemeliharaan dan penanggulangan gangguan AC kereta, perawatan lampu-lampu beserta peralatan penunjang kenyamanan lainnya seperti TV LCD dan kipas angin, PT Kereta Api Indonesia membentuk Divisi Pemeliharaan Sarana, dalam hal ini adalah Dipo Kereta-Gerbong yang dimiliki oleh setiap Daerah Operasi ( DAOP ) yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Berdasarkan informasi yang didapat dari PT.KAI, persilangan lintasan trek jalur Semarang Jakarta sampai saat ini hanya dapat dilalui untuk kereta api dengan maksimal jumlah rangkaian sebanyak 15 gerbong termasuk lokomotif, selain mempertimbangkan faktor panjang peron stasiun di sepanjang trayek itu. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini ialah merujuk dari pembangunan infrastruktur PT.KAI, yaitu: pembangunan double track disepanjang lintas pantai utara sepanjang Jakarta - Surabaya, perpanjangan peron stasiun stasiun besar, dan memperpanjang titik persilangan kereta api. Atas dasar kondisi diatas, maka tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah menganalisa konsumsi daya pada gerbong kereta api sehingga kelak gerbong kereta pembangkit dirangkai dengan gerbong penumpang dalam jumlah yang lebih maksimal. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika terjadi lonjakan penumpang luar biasa. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan penelitian dan penghitungan tentang total konsumsi daya yang harus ditanggung oleh gerbong kereta pembangkit, melakukan pengukuran beban harian di setiap kelas kereta, mengetahui faktor kapasitas konsumsi daya sesuai dengan jumlah beban yang ditanggung gerbong pembangkit.. Metode Metode yang digunakan didalam penelitian ini meliputi: penghitungan tentang total konsumsi daya yang harus ditanggung oleh gerbong kereta pembangkit, penghitungan tentang kapasitas total daya yang disediakan dalam kereta pembangkit, melakukan pengukuran beban harian kereta, kelayakan penambahan jumlah kuota gerbong berdasarkan daya yang dikonsumsi disetiap kelas kereta, mengetahui faktor kapasitas genset terhadap konsumsi daya sesuai dengan jumlah beban yang ditanggung generator pembangkit, dan perbaikan faktor daya dengan pemasangan capacitor bank..1 Total Maksimum Terpasang Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau usaha []. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau Horsepower (HP), Horsepower merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara 746 Watt atau l bft/second [6]. Sedangkan Watt merupakan unit daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt. Daya dinyatakan dalam P, Tegangan dinyatakan dalam V dan Arus dinyatakan dalam I, sehingga besarnya daya dinyatakan [] : S = V x I (.1) P = Volt x Ampere x Cos Ө (.) Dimana: P = Daya (Watt) V = Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere) CosӨ = Faktor Daya Kemudian dilakukan penghitungan total komponen beban didalam satu rangkaian kereta api kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi.. Kapasitas Generator Pembangkit Dalam menentukan rating pengaman keluaran genset menurut PUIL pasal 5.6.1.. yang berisi Generator yang bekerja pada 65 V atau kurang dan dijalankan oleh motor tersendiri, dapat dianggap telah diproteksi oleh gawai proteksi arus lebih yang mengamankan motor, bila gawai proteksi ini bekerja kalau generator membangkitkan tidak lebih dari 15 persen dari arus pengenal pada beban penuhnya. [4] Arus lebih dari genset yang digunakan 15% sebagai faktor pengali dari arus nominal (I n ) genset. Pengaman yang digunakan adalah MCCB karena MCCB memiliki rating arus yang besar dan dapat di-setting sesuai dengan kebutuhan. MCCB sebagai pengaman dari arus hubung singkat dan arus beban lebih. MCCB yang digunakan harus sesuai dengan rating tegangan genset, maka MCCB yang digunakan sesuai dengan rating tegangan genset adalah [8] : (.) Daya Genset (kva) I n Genset V L-L Sehingga, I Pengaman (MCCB) = 15% x I n Genset (.4). Harian Kereta Gerbong pembangkit listrik dihubungkan dengan gerbong penumpang lainnya menggunakan Junction Box, memiliki 4 warna yaitu merah (R), kuning (S), biru (T), dan hitam (netral). Junction Box ini berjumlah 4 buah tiap gerbongnya berfungsi menyalurkan arus ke gerbonggerbong kereta untuk menyalakan pendingin ruangan, TV,

TRANSIENT, VOL., NO., JUNI 1, ISSN: -997, 64 stop kontak, exhaust fan, kipas angin, sistem penerangan, dan lampu semboyan. I max K =Arus maksimum satu buah gerbong penumpang Gambar.1 Junction Box K Pengukuran arus maksimum pada rangkaian kereta kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi ini dilakukan didalam gerbong pembangkit. Konfigurasi rangkaian KA Argo Muria kelas eksekutif memiliki 1 buah lokomotif, 7 buah gerbong K1, 1 buah KM, dan 1 buah BP. Gambar. Konfigurasi Rangkaian Kelas Eksekutif Rangkaian KA Fajar dan Senja Utama kelas bisnis memiliki 1 buah lokomotif, 8 buah gerbong K, dan 1 buah KMP. Gambar. Konfigurasi Rangkaian Kelas Bisnis Rangkaian KA Tawang Jaya kelas ekonomi memiliki 1 buah lokomotif, 1 buah gerbong K, dan 1 buah KMP. Gambar.4 Konfigurasi Rangkaian Kelas Ekonomi harian kereta api adalah rata-rata beban yang tanggung oleh generator pembangkit dalam satu hari (4 jam). Arus terukur didapatkan dari display arus genset kereta pembangkit dan kemudian dicatat setiap jam selama kereta melakukan perjalanan. Genset BP untuk kelas eksekutif yang berada pada gerbong KM, genset kelas bisnis berada pada gerbong KMP, dan genset kelas ekonomi berada pada gerbong KMP..4 Kuota Maksimum Gerbong Secara empiris, jumlah gerbong maksimum yang dapat disuplay oleh gerbong pembangkit berdasarkan data arus nominal genset dan arus maksimum beban setiap gerbong dapat dihitung: Dimana: I n I max KM (.5) =Arus nominal genset =Arus maksimum satu buah gerbong restorasi Arus nominal (I n ) adalah arus maksimum dari kapasitas genset yang digunakan pada gerbong pembangkit. Untuk KA Argo Muria kelas eksekutif menggunakan genset dengan kapasitas 5kVA, KA Fajar dan Senja Utama kelas bisnis menggunakan genset dengan kapasitas 15kVA, dan KA Tawang Jaya kelas ekonomi menggunakan genset dengan kapastias 5kVA [11]. Arus maksimum gerbong restorasi (I max KM) adalah arus maksimum terhitung dari satu buah gerbong restorasi. Gerbong restorasi kelas eksekutif memiliki kode gerbong KM, sedangkan untuk kelas bisnis dan ekonomi dengan kode KMP [1]. Arus maksimum gerbong penumpang (I max K) adalah arus maksimum terhitung dari keseluruhan komponen beban didalam satu buah gerbong penumpang. Untuk kelas eksekutif dengan kode K1, kelas bisnis K, dan kelas ekonomi K [1]..5 Faktor Kapasitas Generator Faktor kapasitas atau faktor kegunaan didefinisikan sebagai perbandingan antara energi total yang diproduksi dalam satu periode dengan energi yang akan diproduksi jika pembangkit telah dioperasikan secara kontinyu pada rating maksimumnya. Besarnya faktor kapasitas atau faktor kegunaan dirumuskan sebagai berikut [8] : rata - rata F capacity (.6) Kapasitasmaksimum.6 Faktor Daya Pemakaian energi listrik dengan faktor daya rendah memiliki kerugian karena dengan nilai daya reaktif (Q) yang cukup besar menyebabkan kebutuhan daya semu (S) yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan daya aktif (P). Dengan kata lain untuk mencukupi kebutuhan daya aktif yang sama, dibutuhkan penyediaan daya (S) yang lebih besar. Untuk mengurangi kerugian tersebut maka diperlukan adanya perbaikan faktor daya hingga mendekati nilai idealnya yaitu faktor daya = 1, biasanya diperbaiki hingga mencapai,95-,98. [6] Dalam penulisan tugas akhir ini dikehendaki perbaikan faktor daya sesudah dipasang kapasitor adalah,98, maka diperlukan perhitungan sebagai berikut [1] : Q 1 = P.tan Ө 1 (.7) Q = P.tan Ө (.8) Q c = Q 1 Q (.9) X c = V (.1) Q c

TRANSIENT, VOL., NO., JUNI 1, ISSN: -997, 65 C = 1 (.11)..f.X c Keterangan: Q 1 = Daya reaktif sebelum dipasang kapasitor Q = Daya reaktif sesudah dipasang kapasitor Q c = Daya keluaran dari kapasitor. Ө 1 = Sudut fasa semula Ө = Sudut yang dikehendaki (cos -1,98=11,48 ) P = Daya aktif X c = Reaktansi kapasitif C = Besar kapasitor yang akan dipasang. Hasil dan Analisis.1 Perhitungan Total Maksimum.1.1 Kebutuhan Maksimum Gerbong K1 Komponen beban didalam satu buah gerbong kelas eksekutif meliputi: lampu TL, lampu bagasi, lampu baca, exhaust fan, AC, televisi atau LCD, lampu semboyan, dan stop kontak. Total kebutuhan maksimum satu buah gerbong eksekutif dapat dilihat pada Tabel.1 berikut ini. Tabel.1 Kebutuhan Maksimum KA1 Argo Muria Teg PF Jumlah Daya Daya Total Arus Volt cosφ Watt W VA Ampere Lampu TL W,4 unit 6 148,57 6,49 Lampu Bagasi,4 8 unit 4 9 9, 4,4 Lampu Baca,8 5 unit 45 15 187,5,85 Exhaust Fan,8 unit 18 6 45,4 AC 8,6 unit 715 14 8 6,5 Televisi/LCD,75 unit 1 66,66 1,1 Lampu Semboyan 1 1 unit 14 14 14,66 Stop Kontak,8 5 unit 11 64 1 Total Terpasang 179 9471,1 61,844 terpasang disatu gerbong kelas eksekutif 17,9kW, 9,471kVA, dan 61,844A..1. Kebutuhan Maksimum Gerbong K Komponen beban didalam satu buah gerbong kelas bisnis meliputi: lampu TL W dan 4W, exhaust fan, ceiling fan, lampu semboyan, dan stop kontak. Total kebutuhan maksimum satu buah gerbong eksekutif dapat dilihat pada Tabel. berikut ini. Tabel. Kebutuhan Maksimum KA Fajar dan Senja Utama Teg PF Jumlah Day Daya Total Arus Vol t cos φ a Watt W VA Ampe re Lampu TL,4 4 unit 8 19,47 W,865 Lampu TL,4 9 unit 4 6 857,14 4W,896 Ceiling Fan,8 8 unit 45 6 45,45 Exhaust Fan,8 6 unit 18 18 15,61 Lampu 1 1 unit 14 14 14 Semboyan,66 Stop Kontak,8 unit 14 176 8 8 Total Terpasang 45 6 5,6 1 16,55 terpasang disatu gerbong kelas bisnis,45kw,,5kva, dan 16,55A..1. Kebutuhan Maksimum Gerbong K Komponen beban didalam satu buah gerbong kelas ekonomi meliputi: lampu TL W dan 4W, box fan, exhaust fan, dan lampu semboyan. Total kebutuhan maksimum satu buah gerbong ekonomi dapat dilihat pada Tabel. berikut ini. Tabel. Kebutuhan Maksimum KA Tawang Jaya Teg PF Jumlah Daya Daya Total Arus Volt cosφ Watt W VA Ampere Lampu TL W,4 4 unit 8 19,47,865 Lampu TL 4W,4 5 unit 4 476,19,164 Box Fan,8 8 unit 41 8 41 1,86 Exhaust Fan,8 6 unit 18 18 15,61 Lampu Semboyan 1 1 unit 14 14 14,66 Total Terpasang 856 151,6 6,141 terpasang disatu gerbong kelas ekonomi,856kw, 1,51kVA, dan 6,141A..1.4 Kebutuhan Maksimum Gerbong KM Komponen beban didalam satu buah gerbong restorasi kelas eksekutif meliputi: lampu TL W dan 4W, exhaust fan, LCD, AC, dispenser, kulkas, dan lampu semboyan. Total kebutuhan maksimum satu buah gerbong eksekutif dapat dilihat pada Tabel.4 berikut ini. Tabel.4 Kebutuhan Maksimum KM Teg PF Jumlah Daya Daya Total Arus Volt cosφ Watt W VA Ampere Lampu TL W,4 unit 6 14,85,649 Lampu TL 4W,4 11 unit 4 44 147,6 4,761 Televisi/LCD,75 1 unit 1 1 1,,66 Dispenser,6 unit 5 5 8,,787 Kulkas,87 unit 115 64,6 1,1 Exhaust Fan,8 5 unit 18 9 11,5,511 AC 8,6 unit 715 14 8 6,5 Lampu Semboyan 1 1 unit 14 14 14,66 Total Terpasang 1586 654 48,56 terpasang disatu gerbong restorasi kelas eksekutif 15,86kW, 6,54kVA, dan 48,56A..1.5 Kebutuhan Maksimum Gerbong KMP Komponen beban didalam satu buah gerbong restorasi kelas bisnis dan ekonomi meliputi: lampu TL W, exhaust fan, box fan, dan lampu semboyan. Total kebutuhan maksimum satu buah gerbong eksekutif dapat dilihat pada Tabel.5 berikut ini. Tabel.5 Kebutuhan Maksimum KMP Teg PF Jumlah Daya Daya Total Arus Volt cosφ Watt W VA Ampere Lampu TL W,4 15 unit 714,8,46 Kulkas,87 1 unit 115 115 1,18,6 Dispenser,6 1 unit 5 5 416,66 1,89 Exhaust Fan,8 5 unit 18 9 11,5,511 Box Fan,8 6 unit 41 46 7,5 1,97 Lampu Semboyan 1 1 unit 14 14 14,66 Total Terpasang 1141 18,1 8,8

TRANSIENT, VOL., NO., JUNI 1, ISSN: -997, 66 terpasang disatu gerbong restorasi kelas bisnis dan ekonomi adalah 1,141kW, 1,8kVA, dan 8,8A.. Kapasitas Genset Pembangkit..1 Genset BP 5KVA (Mercedez Benz OM444LA) Genset KA Argo Muria kelas eksekutif seri Mercedez Benz OM444LA dengan kapasitas 5kVA, memiliki arus nominal: I n DayaGenset (kva) Genset V L-L 5 kva,75968 ka 759,68 A 8 V Arus nominal generator pembangkit kelas eksekutif adalah sebesar 759,68A. 1... 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 11. 1. 1. 14. 15. 16. 17. 18. 19.. 1... 4. Arus terbesar Puncak KW 19 19 19 19 19 19 14 5 4 6 5 19 19 19 19 19 19 198 1 5 7 15 16 14 19 19 19 19 19 19 7 1 4 19 19 19 19 19 5 6 4 1 19 19 19 19 19 19 1 1 7 6 7 7 6 7 9,7 91,15 91,15 9,7 91,15,6,6,6,4,4,8 19,6 197, 4,6 4,6,6,6,8,8 76,9 76,9 76,9 76,84 76,84 77, 76,68 75,879 76,51 79,171 89,18 9,171 9,171 89,68 88,565 88,646 1,4 Rata-rata arus dan beban setiap hari 15,75 54,49.. Genset KMP 15KVA (DeutzDWL1) Genset KA Fajar dan Senja Utama kelas bisnis seri Deutz DWL1 dengan kapasitas 15kVA, memiliki arus nominal: DayaGenset (kva) 15 kva I n Genset,79 ka 7,9 A V 8 V L-L Setelah dilakukan pengukuran, maka dapat dibuat kurva beban harian seperti pada Gambar.1 berikut ini. Arus nominal generator pembangkit kelas bisnis adalah sebesar 7,9A... Genset KMP 5KVA (Yanmar 4TNV16-GGE) Genset KA Tawang Jaya kelas ekonomi seri Yanmar 4TNV16-GGE dengan kapasitas 5kVA, memiliki arus nominal: DayaGenset (kva) 5 kva I n Genset,7596 ka 75,96 A VL-L 8 V Arus nominal generator pembangkit kelas ekonomi adalah sebesar 75,96A.. Harian Kereta Api..1 Kelas Eksekutif KA Argo Muria Pengambilan data dilakukan pada gerbong pembangkit kereta api Argo Muria jurusan Jakarta-Semarang PP dalam rentang waktu 8-1 September 1. Selain pengukuran arus keluaran generator, juga dilakukan pengamatan frekuensi dan tegangan keluaran dari generator pembangkit listrik dengan tegangan keluaran generator bersifat konstan di 8V dengan frekuensi 5Hz. Tabel.6 Total Terukur yang disuplai oleh BP Argo Muria JKT-SMG (7.-14.), SMG-JKT (16.-.) Jam Arus terukur (Ampere) per tanggal Rata /jam 8/9/1 9/9/1 1/9/1 11/9/1 1/9/1 (Ampere) (KW) Gambar.1 Kurva Harian Gerbong BP.. Kelas Bisnis KA Fajar & Senja Utama Pengambilan data dilakukan pada gerbong KMP kereta api Fajar dan Senja Utama jurusan Semarang-Jakarta PP dalam rentang waktu 15-19 September 1. Tabel.7 Total Terukur yang disuplai oleh KMP Fajar Utama/Senja Utama: SMG-JKT (8.-15.4), JKT-SMG (19.-4.) Jam Arus terukur (Ampere) per tanggal Rata /jam 15/9/1 16/9/1 17/9/1 18/9/1 19/9/1 (A) 1. 14, 14,5 14,45 14,6 11,5. 14,85 14,7 15,5 14,58 11,876. 14,45 14,45 14,45 14,45 11,56 4. 4,8 4,8 4,8 4,8,84 5. 6. 7. 8. 9,1 9,1 9,1 9,1 9,1 9,1 9. 9,4 9,5 9, 9,14 9, 9, 1. 1, 9, 9,56 9,5 9,4 9,48 11. 9,4 9, 9,88 9,5 9,18 9,86 1. 9,47 9,47 9,7 9, 9,45 9,484 1. 9,5 1,4 9,58 9,75 9,64 9,7 14. 9,15 9,87 9,4 1, 1, 9,68 15. 9,6 9,57 9, 9,4 9,6 9, 16. 17. 18. 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 19. 14,45 14,45 14,45 14,45 14,45 14,45. 14,7 14,58 14,5 15,6 14,7 14,816 1. 15, 14,5 15,44 15, 15,5 15,174. 15,6 15,4 15,75 14,4 14,75 15,11. 16,5 16,75 16,4 16,48 16,5 16,5 4. 14,4 14,5 14,5 14,4 14,5 14,46 Arus terbesar Puncak KW 16,5 16,75 16,4 16,48 16,5 7,49 7,66 7,456 7,484 7,49 (KW) 5,1 5,9 5,49 1,74 4,141 4,19 4,5 4,6 4,6 4,45 4,96 4,7,179 6,56 6,78 6,89 6,86 7,56 6,566 Rata-rata arus dan beban setiap hari 8,71,965

TRANSIENT, VOL., NO., JUNI 1, ISSN: -997, 67 Setelah dilakukan pengukuran, maka dapat dibuat kurva beban harian seperti pada Gambar. berikut ini. Gambar. Kurva Harian Gerbong KMP.. Kelas Ekonomi KA Tawang Jaya KA Tawang Jaya memiliki jam operasi untuk jurusan Semarang-Jakarta dengan jadwal keberangkatan 19. dan jadwal kedatangan sekitar pukul. WIB. Pengambilan data dilakukan pada gerbong kereta makan dan pembangkit kelas ekonomi untuk mengetahui arus keluaran genset dalam rentang waktu -6 September 1. Tabel.8 Total Terukur yang disuplai oleh KMP Tawang Jaya SMG-JKT (19.-.) Jam Arus terukur (Ampere) per tanggal Rata /jam /9/1 /9/1 4/9/1 5/9/1 6/9/1 (A) 17. 18. 14,15 14,15 14,15 14,15 14,15 14,15 19. 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5. 14, 14, 14, 14, 14, 14, 1. 14, 14, 14, 14, 14, 14,. 14, 14,5 14,5 14, 14, 14,. 14,5 14, 14, 14,5 14,5 14, 4. 14, 14, 14, 14, 14, 14, 1. 14, 14,5 14, 14, 14, 14,1. 14,5 14, 14, 14, 14,5 14,7. 14, 14, 14, 14, 14, 14, 4.,5,5 14, 14,,5 7,18 5. Arus terbesar 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5 Puncak 5,98 5,98 5,98 5,98 5,98 KW (KW) 5,867 5,98 5,887 5,887 5,896 5,9 5,887 5,89 5,916 5,887,977 Rata-rata arus dan beban setiap hari 11,485 4,76 Setelah dilakukan pengukuran, maka dapat dibuat kurva beban harian seperti pada Gambar. berikut ini. Gambar. Kurva Harian Gerbong KMP.4 Jumlah Maksimum Gerbong.4.1 Jumlah Gerbong Eksekutif KA Argo Muria jurusan Jakarta - Semarang PP dengan jadwal keberangkatan jam 7. untuk trayek JKT-SMG dan jam 16. untuk trayek SMG-JKT ini memiliki jumlah rangkaian normal sebanyak 9 buah gerbong. Rangkaian tersebut terdiri dari 7 buah gerbong kereta penumpang, 1 buah gerbong kereta makan atau restorasi, dan 1 buah gerbong bagasi pembangkit. Total beban terpasang atau terhubung didalam satu rangkaian KA Argo Muria adalah: P total S total = (jumlah gerbong x total daya K1)+total daya KM = (7 x 17,9kW) + 15,86kW = 141,7kW = (7 x 9,47kVA) + 6,5kVA =,79kVA I total = (7 x 61,84 A) + 48,5 A = 481, A P 141,7 Cos,61 S,79 Maka jumlah maksimum gerbong penumpang yang masih bisa disuplay oleh gerbong pembangkit adalah: Berdasarkan perhitungan rumus (.5), jumlah maksimum gerbong penumpang yang masih bisa disuplay oleh gerbong pembangkit kelas eksekutif adalah sebanyak 11,5 gerbong, dibulatkan menjadi 11 gerbong penumpang..4. Jumlah Gerbong Bisnis KA Fajar dan Senja Utama kelas bisnis jurusan Semarang - Jakarta PP dengan jadwal keberangkatan jam 8. dengan nama Fajar Utama untuk trayek SMG-JKT dan jam 19. dengan nama Senja Utama untuk trayek JKT- SMG ini memiliki jumlah rangkaian normal sebanyak 9 buah gerbong. Rangkaian tersebut terdiri dari 8 buah gerbong kereta penumpang dan 1 buah gerbong kereta makan atau restorasi pembangkit. Total beban terpasang atau terhubung didalam satu rangkaian KA Fajar dan Senja Utama adalah: P total S total = (jumlah gerbong x total daya K) + total daya KMP = (8 x,45kw) + 1,14kW =,74kW = (8 x,5kva) + 1,8kVA =,6kVA I total = (8 x 16,5 A) + 8,8 A = 16,68 A P,74 Cos,69 S,6 Jumlah gerbong maksimum yang masih bisa disuplay oleh generator pembangkit kelas bisnis dengan arus nominal beban genset KMP sebesar 7,9 A, arus maksimum satu buah gerbong restorasi (KMP) sebesar 8,8 A, dan arus maksimum satu buah gerbong penumpang kelas bisnis adalah 16,5 A. Sehingga dapat dihitung: Jumlah maksimum gerbong penumpang yang masih bisa disuplay oleh gerbong pembangkit kelas bisnis adalah

TRANSIENT, VOL., NO., JUNI 1, ISSN: -997, 68 sebanyak 1,68 gerbong, dibulatkan menjadi 1 gerbong penumpang..4. Jumlah Gerbong Ekonomi KA Tawang Jaya kelas ekonomi jurusan Semarang- Jakarta dengan jadwal keberangkatan jam 19. ini memiliki jumlah rangkaian normal sebanyak 11 buah gerbong. Rangkaian tersebut terdiri dari 1 buah gerbong kereta penumpang dan 1 buah gerbong kereta makan atau restorasi pembangkit. Total beban terpasang atau terhubung didalam satu rangkaian KA Fajar dan Senja Utama adalah: P total = (jumlah gerbong x total daya K) + total daya KMP = (1 x 856W) + 1141W = 9,71kW S total = (1 x 151,66 VA) + 18,1VA = 15, kva I total = (1 x 6,14 A) +,8 A = 69,68 A P 9,71 Cos,6 S 15, Jumlah gerbong maksimum yang masih bisa disuplay oleh generator pembangkit kelas ekonomi dengan arus nominal beban genset KMP sebesar 75,96 A, arus maksimum satu buah gerbong restorasi (KMP) 8,8 A, dan arus maksimum satu buah gerbong penumpang kelas ekonomi adalah 6,14 A. Sehingga dapat dihitung: Jumlah maksimum gerbong penumpang yang masih bisa disuplay oleh gerbong pembangkit kelas ekonomi adalah sebanyak 11, gerbong, dibulatkan menjadi 11 gerbong penumpang..5 Faktor Kapasitas Genset Pembangkit.5.1 Faktor Kapasitas Genset BP terukur rata-rata harian 54,49kW, arus maksimum sebesar 7A, dan arus terukur rata-rata harian 15,75A. Genset beroperasi selama 18 jam per hari, dengan arus rata-rata 181,411A. S =. V. I =. 8. 181,411 = 119,97 kva Faktor kapasitas genset BP 5kVA dengan beban ratarata sebesar 119,97kVA: rata - rata 119,97 kva F capacity,4 Kapasitas maksimum 5 kva.5. Faktor Kapasitas Genset KMP terukur rata-rata harian 4,kW, arus terukur maksimum sebesar 1,75A, dan arus terukur rata-rata harian 8,71A. Genset beroperasi selama 19 jam per hari, dengan arus rata-rata 11,9A. S =. V. I n =. 8. 11,9 = 7,58kVA Faktor kapasitas genset KMP 15kVA dengan beban rata-rata sebesar 7,58kVA: rata - rata 7,58 kva F capacity,5 Kapasitasmaksimum 15 kva.5. Faktor Kapasitas Genset KMP terukur rata-rata harian 4,76KW, arus terukur maksimum sebesar 14,5A, dan arus terukur rata-rata harian 11,485A. Genset beroperasi selama 11 jam per hari, dengan arus rata-rata 1,57A. S =. V. I n =. 8. 1,57 = 8,9kVA Faktor kapasitas genset KMP 5kVA dengan beban ratarata sebesar 1,57A: rata - rata 8,9 kva F capacity,18 Kapasitasmaksimum 5 kva.6 Perbaikan Faktor Daya Faktor daya total disetiap jenis kelas kereta penumpang didapatkan,61 untuk kelas eksekutif,,69 untuk kelas bisnis, dan,6 untuk kelas ekonomi. Untuk perhitungan digunakan: Ө K1 = cos -1,61 = 5,41...(4.1) Ө K = cos -1,69 = 46,6 Ө K = cos -1,6 = 5,94.6.1 Kelas Eksekutif (K1) maksimum kelas eksekutif adalah 91,15 kw Q 1 = 91,15 kw x tan 5,41 = 118,8 kvar Q = 91,15 kw x tan 11,48 = 18,58 kvar Q c = 118,8 18,58 = 99,875 kvar X c = 8 = 1,445 ohm 99,8751 C = 1 =,9 μf,14 5 1,445.6. Kelas Bisnis (K) maksimum kelas eksekutif adalah 7,66 kw Q 1 = 7,66 kw x tan 46,6 = 7,975 kvar Q = 7,66 kw x tan 11,48 = 1,544 kvar Q c = 7,975 1,544 = 6,41 kvar X c = 8 =,45 ohm 6,411 C = 1 = 141,86 μf,145,45.6. Kelas Ekonomi (K) maksimum kelas eksekutif adalah 5,9 kw Q 1 = 5,9 kw x tan 5,94 = 7,7 kvar

TRANSIENT, VOL., NO., JUNI 1, ISSN: -997, 69 Q = 5,9 kw x tan 11,48 = 1,198 kvar Q c = 7,7 1,198 = 6,7 kvar X c = 8 =,78 ohm 6,7 1 C = 1 = 1,9 μf,145,78 Agar lebih mudah dalam membandingkan daya reaktif semula dan daya reaktif setelah faktor daya dijadikan,98 serta besar kapasitor yang harus dipasang, maka berikut ini akan disajikan dalam bentuk tabel 4.9 dibawah ini. Tabel.9 Perbandingan Daya Reaktif Sebelum dan Sesudah Dipasang Kapasitor Kelas Kereta Q 1 kvar Q kvar Q C kvar Cos Ө 1 Cos Ө C µf Eksekutif 118,8 15,58 99,875,61,98,9 Bisnis 7,66 1,544 6,41,69,98 141,86 Ekonomi 7,7 1,198 6,7,6,98 1,9 KA Argo Muria kelas eksekutif setelah faktor daya diperbaiki dengan pemasangan kapasitor,9 µf, maka daya reaktif yang terbuang (Q c ) yaitu 99,875 kvar atau 84,6 %. KA Fajar dan Senja Utama kelas bisnis setelah faktor daya diperbaiki dengan pemasangan kapasitor 141,86 µf, maka daya reaktif yang terbuang (Q c ) yaitu 6,41 kvar atau 84,55 %. KA Tawang Jaya kelas ekonomi setelah faktor daya diperbaiki dengan pemasangan kapasitor 1,9 µf, maka daya reaktif yang terbuang (Q c ) yaitu 6,7 kvar atau 8,5%. 4 Kesimpulan Penelitian, pengujian, dan analisis data dilakukan pada KA Argo Muria kelas eksekutif, KA Fajar dan Senja Utama kelas bisnis, dan KA Tawang Jaya kelas ekonomi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa, pengukuran untuk kelas eksekutif direntang waktu 8-1 September 1 didapatkan arus maksimum sebesar 7A, rata-rata arus harian 15,7A, beban maksimum sebesar 91,15kW, dan rata-rata beban harian 54,49kW. Kelas bisnis dengan rentang pengukuran 15-19 September 1 didapatkan arus maksimum sebesar 16,75A, rata-rata arus harian 8,7A, beban maksimum sebesar 7,716kW, dan rata-rata beban harian 4,kW. Kelas ekonomi dengan rentang pengukuran -6 September 1 didapatkan arus maksimum sebesar 14,5A, rata-rata arus harian 11,48A, beban maksimum sebesar 5,9kW, dan rata-rata beban harian 4,76kW. Persentase pemakaian kapasitas genset terhadap beban puncak kelas eksekutif dengan genset 5kVA adalah 9,8%, kelas bisnis dengan genset 15kVA adalah 7,4%, dan kelas ekonomi dengan genset 5kVA adalah 18,75%. Untuk memperbaiki faktor daya gerbong kelas eksekutif dari,61 menjadi,98 dibutuhkan kapasitor,9 μf (99,875 kvar), kelas bisnis dari,69 menjadi,98 dibutuhkan kapasitor 141,86 μf (6,41 kvar), dan kelas ekonomi dari,6 menjadi,98 dibutuhkan kapasitor 1,9 μf (6,7 kvar). Penggunaan genset di gerbong kereta pembangkit hendaknya disesuaikan kapasitasnya dengan kebutuhan beban pada rangkaian kereta api baik di kelas eksekutif, bisnis, maupun ekonomi. Daftar Pustaka [1]. F. W. Carter, 19, RAILWAY ELECTRIC TRACTION, Edward Arnold & Co. London. []. Gonen, Turan, Electric Power Distribution System Engineering, Mc Graw-Hill Book Co., Singapore, 1986 []. Octo Pantas M. Gultom, 9, Studi Sistem Instalasi Penerangan Pada Kereta Api Penumpang Class Executive Aplikasi Pada PT. KAI (Kereta Api Indonesia) [4]. Panitia PUIL, Persyaratan Umum Instalasi Kelistrikan (PUIL ), Yayasan PUIL, Jakarta,. [5]. Peni Handayani, dkk, 8, Teknik pemeliharaan dan Perbaikan sistem Elektronika, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. [6]. Sabto Budi Prasetyo, 9, Studi Perancangan Instalasi Genset Gedung Baru PT. AT Indonesia, Indonesia. [7]. Siswoyo, 8, Teknik Listrik Industri, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. [8]. Sulasno, Teknik dan Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 1 [9]. Yogo Prananto, 11, Pemeliharaan dan Penanggulangan Gangguan AC Kereta, Indonesia. [1]. Zuhal, 199, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta. [11]. http://id.wikipedia.org/wiki/dipo_kereta [1]. http://ncupndut.blogspot.com/9//petunjuk-tekniskereta-penumpang.html [1]. http://rel-keretaapi.blogspot.com/1/4/antarakereta-vs-gerobak-gerbong.html [14]. http://riandito.wordpress.com/ [15]. http://perlengkapan-rangkaian-kereta-api.html [16]. http://shidiqsetiadi.blogspot.com/laporan-prakerinptkai.html [17]. http://tentang-instalasi-kereta.blogspot.com/happyhappy-instalasi-kereta.html [18]. http://www.energyefficiencyasia.org [19]. http://www.krl.co.id/index.php/contacts/pt.-kai- Commuter-Jabodetabek.html. []. http://www.wikipedia.com/index.php/moda_transportas i_kereta_api.html