PENTINGNYA PENCANTUMAN KETIDAKBERHASILAN UPAYA PERDAMAIAN (DADING) DALAM BERITA ACARA SIDANG DAN PUTUSAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEKUATAN HUKUM DARI HASIL MEDIASI DI PENGADILAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh:

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN TERHADAP AKTA PERDAMAIAN (ACTA VAN DADING) OLEH SALAH SATU PIHAK YANG BERPERKARA DI PENGADILAN

Oleh Helios Tri Buana

KEKUATAN HUKUM AKTA PERDAMAIAN MELALUI PROSES PENGADILAN DAN DILUAR PENGADILAN

EKSEKUSI TERHADAP KEPUTUSAN HAKIM YANG MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS INFORMASI SUATU PRODUK MELALUI IKLAN YANG MENGELABUI KONSUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tengker, cet. I, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2001), hal (Jakarta: Djambatan, 2002), hal. 37.

BAB I PENDAHULUAN. hasil akhir putusan yang dijatuhkan. Tetapi harus dinilai sejak awal proses pemeriksaan

SEKITAR PENCABUTAN GUGATAN Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu

PERMOHONAN PUTUSAN SERTA-MERTA ATAS GUGATAN SEWA MENYEWA

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN PERDAMAIAN DALAM PENYELESAIAN PERKARA PERDATA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :

MEKANISME BERACARA SECARA PRODEO DALAM PERKARA PERDATA

PANDANGAN HAKIM TENTANG PUTUSAN DAMAI ATAS UPAYA HUKUM VERZET

KEDUDUKAN AKTA OTENTIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PERDATA. Oleh : Anggun Lestari Suryamizon, SH. MH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikodratkan oleh sang pencipta menjadi makhluk sosial yang

Lex Administratum, Vol. III/No.3/Mei/2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pogram Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Oleh : ANGGA PRADITYA C

Oleh : Ayu Diah Listyawati Khesary Ida Bagus Putu Sutama. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan hukum perdata itu dibagi menjadi dua macam yaitu hukum perdata

BAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT

PENTINGNYA KREASI HAKIM DALAM MENGOPTIMALKAN UPAYA PERDAMAIAN BERDASARKAN PERMA NO. 1 TAHUN 2002 TENTANG ACARA GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK

KEKUATAN YURIDIS METERAI DALAM SURAT PERJANJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode secara etimologi diartikan sebagai jalan atau caramelakukan atau

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui kekuatan pembuktian alat bukti

KEKUATAN HUKUM AKTA PERDAMAIAN HASIL MEDIASI. (Studi di Pengadilan Agama Kabupaten Malang) SKRIPSI. Oleh: Lailatul Qomariyah NIM

BAB IV. rumah tangga dengan sebaik-baiknya untuk membentuk suatu kehidupan. tangga kedua belah pihak tidak merasa nyaman, tenteram dan mendapaatkan

CARA MENGAJUKAN GUGATAN DAN PERUBAHAN GUGATAN DALAM PRAKTEK PERADILAN HUKUM ACARA PERDATA

BAB II VERSTEK DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF

MEDIASI. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

ABSTRAK ABSTRACT. Key Word : , legal evidence, evidence

SEKITAR EKSEKUSI. (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

DAFTAR PUSTAKA., 2011, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Refika Aditama, Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sarana dan prasarana lainnya. akan lahan/tanah juga menjadi semakin tinggi. Untuk mendapatkan tanah

PENERAPAN PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG MEDIASI DALAM PERSIDANGAN DI PENGADILAN AGAMA Oleh : H. Sarwohadi, SH, MH (Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan masyarakat kepada Lembaga Yudisial. untuk memperoleh keadilan melalui kewenangan

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

KEKUATAN HUKUM PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SEBAGAI LEMBAGA SMALL CLAIM COURT DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

K0MPARASI EKSTENSI JURU SITA DALAM HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA TERHADAP HUKUM ACARA PERDATA

PENCABUTAN PERKARA DI PERADILAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. keperdataan. Dalam hubungan keperdataan antara pihak yang sedang berperkara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ada tata hukum yaitu tata tertib dalam pergaulan hidup

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, hal ini

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KUMULASI GUGATAN. Secara istilah, kumulasi adalah penyatuan; timbunan; dan akumulasi

BAB IV. A. Analisa terhadap Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama Bangkalan. cepat dan murah dibandingkan dengan proses litigasi, bila didasarkan pada

KEKUATAN MENGIKATNYA PEMBUKTIAN AKTA DI BAWAH TANGAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. Subekti dan Tjitrosudibio, Cet. 34, Edisi Revisi (Jakarta: Pradnya Paramita,1995), pasal 1233.

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN SITA JAMINAN ATAS BENDA BERGERAK PADA PENYELESAIAN PERKARA PERDATA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DALAM PROSES PENYIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. zoon politicon, yakni sebagai makhluk yang pada dasarnya. selalu mempunyai keinginan untuk berkumpul dengan manusia-manusia lainnya

RELEVANSI DAN KEKUATAN HUKUM AKTA PERDAMAIAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA DI BIDANG EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, maka manusia mengingkari kodratnya sendiri. Manusia dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEABSAHAN PERNYATAAN MAJELIS HAKIM SIDANG TERBUKA DAN TERBATAS UNTUK UMUM (STUDI KASUS PENISTAAN AGAMA Ir. BASUKI TJAHAJA PURNAMA)

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum bagi konsumen 1 bertujuan untuk melindungi hak-hak

dengan hukum atau yang tidak dapat dilaksanakan atau yang memuat iktidak tidak baik (Pasal 17 ayat 3).

KEKUATAN PEMBUKTIAN SERTIFIKAT DALAM SENGKETA HAK ATAS TANAH

KEDUDUKAN RISALAH LELANG SEBAGAI UPAYA HUKUM PENEGAKAN HAK-HAK KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

KONTRAK SEBAGAI KERANGKA DASAR DALAM KEGIATAN BISNIS DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

LEGAL ACTIONS VERZET AGAINTS EXECUTION CONFISCATION IN CIVIL CASE AT DISTRICT COURT SEMARANG (CASE STUDY COURT DECISION NO. 152/Pdt.Plw/2006/PN.

Lex Administratum, Vol. V/No. 9/Nov/2017

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017. EKSEKUSI YANG TIDAK DAPAT DIJALANKAN MENURUT HUKUM ACARA PERDATA 1 Oleh: Rahmawati Kasim 2

ASPEK HUKUM PEMBUKTIAN YANG BERUPA AKTA

KEDUDUKAN ALAT BUKTI TULISAN TERHADAP PENYELESAIAN PERKARA DI PENGADILAN. Rosdalina Bukido. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Hukum merupakan kaidah atau norma yang hidup dalam masyarakat

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KELALAIAN PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR YANG MENYEBABKAN KEMATIAN DALAM KECELAKAAN DI JALAN RAYA

Keywords : Hukum Acara, Pelaksanaan Putusan, Upaya Paksa.

Oleh : YUDI PRASETYO

3 M. Natsir Asnawi, Hukum Acara Perdata: Teori, Praktik. 4 Lihat PERMA No. 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan tanah hak kepada pihak lain untuk selama-lamanya (hak atas tanah

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017. KEKUATAN PEMBUKTIAN SURAT MENURUT HUKUM ACARA PERDATA 1 Oleh: Fernando Kobis 2

Kecamatan yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang

BAB I. Kehadiran profesi Notaris sangat dinantikan untuk memberikan

Oleh : A.A. Nandhi Larasati Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan Industrial antara pekerja/buruh dan pengusaha tidak selamanya terjalin dengan

PERANAN HAKIM DAN PARA PIHAK DALAM USAHA UNTUK MEMPERCEPAT PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI KLATEN

Oleh Anak Agung Lita Cintya Dewi I Made Dedy Priyanto Ida Bagus Putu Sutama. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK TERHADAP TERSANGKA DI TINGKAT PENYIDIKAN OLEH KEPOLISIAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PENOLAKAN WARIS BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA

KARAKTERISTIK GUGATAN WARGA NEGARA ( CITIZEN LAWSUIT

BAB I PENDAHULUAN. keadaan yang menunjukan hal yang luar biasa. 1 Apabila sebagai contoh

BAB I PENDAHULUAN. yang telah didaftarkan di kepaniteraan pengadilan agama. Pencabutan gugatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKIBAT HUKUM BAGI PENANAM MODAL ASING YANG MELAKUKAN PELANGGARAN KONTRAK DALAM BERINVESTASI DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ASING MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN DAMAI DALAM HUKUM PERDATA. A. Pengertian Perjanjian Dan Perjanjian Damai

Hukum Acara Perdata Pertemuan Ke-2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun

KAPAN PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAARD DAPAT DIAJUKAN ULANG?

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. 1 Oleh karena

BAB 3 METODE PENELITIAN

KEWENANGAN BADAN PETANAHAN NASIONAL TERHADAP KEPUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA YANG MEMBATALKAN SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH

4 Lihat UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan. 5 Lihat UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan

Transkripsi:

PENTINGNYA PENCANTUMAN KETIDAKBERHASILAN UPAYA PERDAMAIAN (DADING) DALAM BERITA ACARA SIDANG DAN PUTUSAN Oleh Nyoman Agus Pitmantara Ida Bagus Putu Sutama Bagian Hukum Acara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT The peace effort has an important position in the civil case proceedings in court. This peace effort is done by judges before the examination of lawsuit is implemented. The judges must reconcile the litigants beforehand. Failure of this peace effort must be included in the process verbal and final judgment. Negligence in including failure of peace efforts into the process verbal can cause a civil case in court that contains a formal defect and result in the examination null and void. Keywords : peace efforts, civil case, court, formal defect, null and void ABSTRAK Upaya perdamaian memiliki kedudukan yang penting dalam proses beracara perkara perdata di Pengadilan. Hal tersebut dilakukan oleh majelis hakim sebelum pemeriksaan pokok gugatan dilaksanakan. Majelis hakim wajib mendamaikan para pihak yang berperkara terlebih dahulu. Ketidakberhasilan upaya perdamaian tersebut wajib dicantumkan dalam berita acara persidangan dan putusan. Kelalaian dalam mencantumkan ketidakberhasilan upaya perdamaian ke dalam berita acara dapat mengakibatkan pemeriksaan perkara perdata di pengadilan mengandung cacat formil dan berakibat pemeriksaan tersebut batal demi hukum. Kata Kunci : upaya perdamaian, perkara perdata, pengadilan, cacat formil, batal demi hukum 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam proses peradilan untuk perkara-perkara perdata di pengadilan terdapat upaya perdamaian. Upaya perdamaian yang dimaksud di sini adalah perdamaian yang dikenal dengan istilah dading. Dading dalam praktek hukum acara perdata, adalah persetujuan atau perjanjian yang disetujui oleh kedua belah pihak yang bersengketa untuk mengakhiri perselisihan terhadap suatu perkara yang sedang diselesaikan oleh pengadilan. Perdamaian yang dilaksanakan itu didasarkan pada Pasal 130 HIR/ Pasal 154 RBg dan Pasal 1851 KUH Perdata. Hakim yang mengabaikan pemeriksaan tahap mendamaikan dan langsung memasuki tahap pemeriksaan jawab-menjawab, dianggap melanggar tata tertib beracara (undue process). Akibatnya pemeriksaan dianggap tidak sah dan pemeriksaan harus dinyatakan batal demi hukum. 1 Apabila perdamaian dimuka sidang pengadilan dapat dicapai, maka acara berakhir dan majelis hakim membuat akta perdamaian (certificate of reconciliation) antara pihak-pihak yang berperkara yang memuat isi perdamaian. 2 Akta perdamaian mempunyai kekuatan seperti suatu putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in kracht van gewijsde). 3 Namun apabila perdamaian tidak berhasil maka hakim melanjutkan pemeriksaan perkara sesuai dengan ketentuan hukum acara yang berlaku. 1.2. Tujuan Tujuan dari penulisan ini disamping untuk mengetahui akibat tidak dicantumkan ketidakberhasilan upaya perdamaian ke dalam berita acara, juga untuk mengetahui bagaimana pencantuman upaya perdamaian dalam putusan. 1 M. Yahya Harahap, 2005, Hukum Acara Perdata Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta, h. 240. h. 93. 2 Abdul Kadir Muhammad, 1996, Hukum Acara Perdata Indonesia, cet. III, Alumni, Bandung, 3 Retnowulan Sutansio dan Iskandar Oeripkartawinata, 2002, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek, Cv. Mandar Maju, Bandung, h. 36. 2

II. ISI MAKALAH 2.1. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum normatif karena meneliti sejarah hukum serta asas-asas hukum, selain itu, penelitian ini juga mengkaji dan meneliti peraturan-peraturan tertulis. 4 Jenis pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan undang-undang (statue approach) dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. 5 2.2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1. Pencantuman Ketidakberhasilan Upaya Pendamaian dalam Berita Acara Sidang Peranan hakim dalam usaha menyelesaikan perkara tersebut secara damai adalah sangat penting. Putusan perdamaian mempunyai arti yang sangat baik bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi orang yang mencari keadilan. 6 Upaya hakim untuk mendamaikan bersifat imperatif. Hakim wajib terlebih dahulu melakukan upaya perdamaian kepada para pihak yang berperkara. Hal itu dapat ditemukan dari ketentuan dalam Pasal 130 HIR maupun Pasal 154 RBg yang mengatur tentang perdamaian. Apabila upaya perdamaian tersebut tidak berhasil, ketidakberhasilan tersebut wajib disebut dalam berita acara sidang. Pasal 131 ayat (1) HIR menyatakan bahwa jika hakim tidak dapat mendamaikan para pihak, maka hal itu mesti disebut dalam berita acara sidang. Kelalaian dalam mencantumkan ketidakberhasilan upaya perdamaian ke dalam berita acara dapat mengakibatkan pemeriksaan perkara perdata di pengadilan mengandung cacat formil dan berakibat pemeriksaan tersebut batal demi hukum. Sehingga upaya perdamaian 4 Soerjano Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, h. 15. 5 Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum Cet. VI, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 93. 6 Retnowulan Sutansio, Op.Cit., h. 35. 3

adalah bersifat imperatif yang tidak boleh diabaikan dan dilalaikan oleh majelis hakim. Bertitik tolak dari pendekatan strict law, pemeriksaan yang sama sekali tidak memberi ruang tahap perdamaian atau lalai mencantumkan tahap tersebut dalam berita acara, proses pemeriksaan yang dilakukan tidak memenuhi syarat formil. Akibatnya pemeriksaan tidak sah dan batal demi hukum. 7 2.2.2. Pencantuman Ketidakberhasilan Upaya Pendamaian dalam Putusan Sesuai dengan ketentuan Pasal 131 ayat (1) HIR, upaya perdamaian mesti dicantumkan dalam berita acara sidang. Namun meskipun demikian, pencantuman itu tidak hanya terbatas pada berita acara sidang saja, tetapi juga dalam putusan. Kebenaran tentang adanya upaya perdamaian yang dilakukan hakim yang tercantum dalam berita acara harus ditegaskan dalam putusan. Yahya Harahap menyatakan sebelum putusan sampai pada uraian pertimbangan pokok perkara, harus tertuang pernyataan paling sedikit hakim telah berupaya mendamaikan para pihak, tetapi tidak berhasil.. 8 Dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan dalam Pasal 2 ayat (4) juga menyatakan bahwa hakim dalam pertimbangan putusan perkara wajib menyebutkan bahwa perkara yang bersangkutan telah diupayakan perdamaian melalui mediasi dengan menyebutkan nama mediator untuk perkara yang bersangkutan. Dalam hal ini kelalaian atau pelanggaran terhadapnya dapat didekati dari segi ekstrim dan moderat. Secara ekstrim putusan yang tidak memuat hal itu, mengakibatkan putusan tidak sah, meskipun dalam berita acara tercantum penegasan tentang hal itu. Sebaliknya dari pendekatan moderat, pelanggaran mengenai hal itu dalam putusan, dapat ditolerir tanpa mempersoalkan apakah hakim memberi ruang untuk itu, atau apakah tercantum atau tidak dalam berita acara sidang. 7 M. Yahya Harahap, Loc. Cit. 8 Ibid. 4

III. KESIMPULAN Perdamaian dalam perkara perdata sangat penting. Perdamaian wajib dilakukan sebelum pemeriksaan terhadap pokok perkara. Upaya mendamaikan wajib dicantumkan dalam berita acara sidang. Kelalaian mencantumkan ketidakberhasilan dalam berita acara dapat mengakibatkan pemeriksaan mengandung cacat formil dan berakibat pemeriksaan tersebut batal demi hukum. Namun pencantuman itu tidak hanya terbatas pada berita acara saja, tetapi juga dalam putusan. Kelalaian atau pelanggaran terhadap putusan yang tidak memuat hal itu, mengakibatkan putusan tidak sah. Namun pelanggaran mengenai hal itu dalam putusan, dapat ditolerir tanpa mempersoalkan apakah hakim memberi ruang untuk itu, atau apakah tercantum atau tidak dalam berita acara sidang. DAFTAR PUSTAKA Buku Harahap, M. Yahya, 2005, Hukum Acara Perdata Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta. Marzuki, Peter Mahmud, 2010, Penelitian Hukum Cet. VI, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Muhammad, Abdul Kadir, 1996, Hukum Acara Perdata Indonesia, cet. III, Alumni, Bandung. Soekanto, Soerjano, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta. Sutansio, Retnowulan dan Iskandar Oeripkartawinata, 2002, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek, Cv. Mandar Maju, Bandung. Undang-undang PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan. 5