PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Index Card Match, Peningkatan Pembelajaran, Bilangan Romawi

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI SIDOMULYO

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

Kata kunci: metode, question student have, kooperatif, pembelajaran, IPS

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGRENA 01 MAOS TAHUN 2013

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MAKE A MATCH

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPETWO STAY TWO STRAY DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDNEGERI 3 KRAKAL TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI GROUP RESUME JURNAL. Oleh DESI AYUNA SISWANTORO SUYANTO

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL ARIAS

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENERAPAN MAKE A MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KARANGSAMBUNG

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL BAMBOO DANCING

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

Keywords: RME, paper folding media, fraction

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA KELAS V SDN TIRTOMOYO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN STRATEGI THE POWER OF TWO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 2 WIROGATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNANAN METODE HYPNOTEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BENERWETAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD Oleh: Umi Rahmawati 1), Muh. Chamdani 2), H. Setyo Budi 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa S1 PGSD FKIP UNS 2, 3 Dosen S1 PGSD FKIP UNS e-mail: rahmawatie_item@yahoo.com Abstrak: Penerapan Model Pembelajaran aktif tipe Index Card Match dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SD. Penelitian ini bertujuan: mendeskripsikan penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dalam peningkatan pembelajaran IPS, untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD, mendiskripsikan kendala serta solusinya. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus ada empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match, dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPS di kelas V. Kata Kunci: Index Card Match, Pembelajaran, IPS. Abstract: Application of Active Learning Model Index Card Match Type in Improvement Social Studies Learning Fifth Grade Students Elementary School. This study aims to: describe the application of active learning model Index Card Match type in improving social studies learning, to determine whether the application of active learning model Index Card Match types can improve learning outcomes Social Studies Elementary School fifth grade students, describing problem and solution. This study was conducted in three cycles, each cycle there are four stages namely, planning, action, observation and reflection. Data collection techniques using observation, testing, and documentation. Results of this study indicate that the application of active learning model Index Card Match type, can improve the process and outcomes in social studies V grade student. Keywords: Index Card Match, Learning, Social Studies PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki proses pembelajaran yang didasarkan pada interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan siswa 1 dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam proses pembelajaran dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka di samping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Pengajaran IPS di SD ditujukan bagi pembinaan generasi penerus usia dini agar

memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan di lingkungannya sebagai insan sosial dan warga negara yang baik Ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan ilmu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta menjadi warga negara Indonesia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tesebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada ilmu yang berkaitan (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2007). Nurhadi mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu bidang studi yang merupakan perpaduan atau fusi dari berbagai mata pelajaran seperti; ilmu bumi, ekonomi politik, sejarah, dan antropologi (2010). Sementara menurut Menurut Trianto bahwa IPS adalah bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi social (2010: 171). Sementara itu, Hamid Hasan (1990) berpendapat bahwa IPS merupakan fusi dari berbagai displin ilmu ( Solihatin dan Raharjo, 2009: 14). Kondisi belajar yang optimal akan tercapai jika guru mampu mengatur siswa, menguasai materi, menggunakan media dengan tepat dan pemilihan metode yang sesuai, sehingga akan tercipta situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu guru juga harus 2 memperhatikan perkembangan siswa yang berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Siswa di dalam kelas masing-masing mempunyai kepribadian dengan ciri khasnya masing-masing sehingga seorang guru harus memperhatikan suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, dan jumlah siswa. Namun kenyataannya dalam proses pembelajaran IPS kelas V di SD Negeri Benerwetan yang diterapkan oleh guru cenderung tetap yakni pengajaran konvensional yang menyebabkan siswa kurang mandiri dan daya kreativitasnya terbatas. Pada pengajaran konvensional guru berdiri di depan kelas mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran dan berceramah panjang lebar tentang materi yang sedang dibahas, sedangkan siswa hanya sebagai objek pasif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Keadaan seperti ini membuat siswa yang belajar secara individu kurang melibatkan interaksi sosial sehingga menimbulkan kebosanan siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar IPS siswa. Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dikembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat dan aktivitas siswa. Salah satunya ialah penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match. Model pembelajaran ini mengandung unsur permainan sehingga diharapkan siswa tidak bosan dalam belajar IPS. Untuk mencapai harapan dan memecahkan persoalan tersebut, guru akan mengembangkan model pembelajaran dengan tipe Index Card Match. Sehingga pembelajaran ini dapat membuat siswa aktif dan menyenangkan serta memberikan semangat dalam berfikir dan belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam upaya mencapai ke arah tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan pembelajaran IPS, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SD Negeri Benerwetan. Menurut Trianto (2010: 51) model pembelajaran adalah suatu perencanaan

atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran berbeda dengan pendekatan. Sebagaimana dinyatakan Soekamto (2012) bahwa, Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakn aktivitas belajar mengajar (1). Pembelajaran Aktif menurut Suprijono (2009: x) adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik. Dinamika untuk mengartikulasi dunia idenya dan mengkonfrontir ide itu dengan dunia realitas yang dihadapinya. Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara untuk membuat siswa aktif sejak awal melalui aktivitasaktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran (Silberman, 2009: 1). Sementara itu Silberman (2009:240) berpendapat bahwa Index Card Match adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran, ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas. Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi atau pun topik dalam program pembelajaran dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. Menurut Suprijono (2009: 120) adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode ini adalah sebagai berikut: (1) buatlah potongan-potongan kertas 3 sejumlah peserta didik yang ada dalam kelas; (2) bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama; (3) tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan. setiap kertas berisi satu pertanyaan; (4) pada separuh kertas lain, tulis jawaban dari pertanyaanpertanyaan yang tadi dibuat; (5) kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara kartu soal dan kartu jawaban; (6) beri setiap peserta didik satu kertas/kartu. jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh peserta didik akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban; (7) minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan dan terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain; (8) setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain; (9) akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. Sementara itu menurut Silberman (2006: 450) mengemukakan langkahlangkah pembelajaran dengan Index Card Match ini adalah: (1) pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa; (2) pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atau masing-masing pertanyaan itu; (3) campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampur aduk; (4) berikan satu kartu untuk setiap siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lagi mendapatkan kartu jawabannya; (5) perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat

duduk bersama (katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka); (6) bila pasangan yang cocok telah duduk bersama, guru memanggil siswa secara acak untuk membacakan soal tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan membacakan pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian tindakan kelas jika Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match dilaksanakan dengan langkah-langkah yang tepat maka akan tercapai peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Benerwetan Tahun Ajaran 2012/2013. Rumusan Masalahdari penelitian ini adalah 1) bagaimana penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Benerwetan?, 2) apakah dengan penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dapat meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Benerwetan?, 3) apa kendala dan solusi dengan penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Benerwetan?. Tujuan Penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Benerwetan, 2) untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Benerwetan, 3) untuk mendeskripsikan kendala dan solusi dengan penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dalam peningkatan proses pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Benerwetan. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar pada semester II tahun ajaran 2012/2013, yakni bulan September 2012 sampai dengan bulan Mei 2013. Subjek dalam penelitian ini 4 yaitu: siswa kelas V SDN Benerwetan dengan jumlah 22 siswa. Sumberdata yang digunakan peneliti yaitu siswa, peneliti dan teman sejawat.teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan dokumen. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi, lembar tes dan kamera video. Triangulasi terdiri dari beberapa macam, diantaranya: triangulasi teori, triangulasi data, triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi instrumen dan triangulasi analitik (Arikunto, dkk., 2008). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif.langkah-langkahnya yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. Indikator Kinerja penelitian yang digunakan yaitu 1) 85% untuk penerapan model Index Card Match yang benar hingga tercapai peningkatan pembelajaran, 2) 80% proses pembelajaran siswa, 3) 80% hasil belajar dengan model Index Card Match diukur dari hasil tes IPS dengan KKM 70. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus. Penelitian yang dilaksanakan terdiri dari tiga siklus, masing-masing dua kali pertemuan. Arikunto (2008: 16) menyatakan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Pada siklus pertama materi yang dipelajari adalah tentang usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Pada siklus kedua materi yang dipelajari adalah tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sedangkan pada siklus ketiga materi yang dipelajari adalah tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tiga siklus. Setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan, dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap

pertemuan. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model Index Card Match. Adapun langkah-langkah tersebut adalah yaitu (1) menyiapkan potongan-potongan kartu pertanyaan dan jawaban dan mencampurkan ptonganpotongan kartu yang telah dibuat supaya tercampur; (2) beri setiap siswa satu kartu index; (3) minta siswa untuk menemukan pasangan kartu yang didapatnnya; (4) memberikan bimbingan kepada siswa untuk mencari pasangan kartunya; (5) meminta siswa yang telah menemukan pasangan kartunya untuk duduk bersama; (6) setelah pasangan pertanyaan dan kunci jawaban yang cocok sudah duduk berdekatan maka diminta kepada masing-masing pasangan secara bergiliran untuk mempresentasikan kartu yang didapatnya di depan kelas. Semakin baik langkah pembelajaran yang digunakan dan semakin siswa bersemangat belajar maka hasil belajar pun semakin meningkat. Pada siklus I masih kurang baik, terbukti dengan masih rendahnya prosentase ketuntasan pada penilaian hasil yang dicapai siswa, sehingga masih perlu diperbaiki pada siklus II. Hasil pelaksanaan pada siklus II terjadi peningkatan cukup baik. Akan tetapi, peneliti merasa belum puas kemudian melanjutkan penelitian siklus III. Hasil siklus III sangat memuaskan sehingga peneliti mengakhiri penelitian tindakan kelas ini. Berikut tabel 1 prosentase ketuntasan penilaian proses siklus I-III: Tabel 1. Prosentase Ketuntasan Penilaian Proses I-III Prosentase Ketuntasan I II III Keterangan 73% 80% 86% Meningkat Penilaian proses dilakukan observer terhadap guru saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan tabel 1, 5 prosentase proses pembelajaran siswa selalu mengalami kenaikan setiap siklusnya dan dapat mencapai indikator kinerja yaitu 85%. Berikut tabel 2 prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I-III: Tabel 2. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar I-III Prosentase Ketuntasan I II III Keterangan 69,70% 81,82% 90,91% Meningkat Berdasarkan tabel 2, prosentase ketuntasan hasil belajar siswa selalu mengalami kenaikan setiap siklusnya dan dapat mencapai KKM (70). Penggunaan model pembelajaran aktif tipe index card match dalam pembelajaran IPS di kelas V SD melalui 3 siklus dalam 6 kali pertemuan. Pada setiap pertemuan pembelajaran disesuaikan dengan skenario pembelajaran yang sudah ditentu-kan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan langkah penerapan model pembelajaran aktif tipe index card match dalam setiap pertemuan dan antar siklus berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan dan penilaian observer. Setelah peneliti melaksanakan ketiga siklus pembelajaran IPS di kelas V SD dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe index card match, mendapatkan banyak hal-hal yang baru yang menjadikan sebuah pengalaman berarti baik bagi peneliti sendiri maupun bagi siswa kelas V SD. Dari penggunaan model pembelajar-an aktif tipe index card match dalam pembelajaran IPS di kelas V, ketuntasan belajar siswa mengalami kenaikan. Berdasarkan analisis dari siklus I, siklus II, dan siklus III peneliti menemukan kendala dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik index card match, yaitu: (1) kesulitan dalam mengkondisikan anak; 2) dalam memberikan layanan bimbingan kepada siswa kurang optimal. Hal ini di karenakan guru harus memberikan layanan bimbingan kepada seluruh siswa, dibuktikan dengan persentase jumlah siswa yang mencapai nilai 70 pada siklus I adalah 69,70%, siklus

II sebanyak 81,82%, dan siklus III mencapai 90,91%. Dari siklus I, siklus II, dan siklus III peneliti mengatasi kendala-kendala yang terjadi dengan melakukan kegiatan sebagai berikut: (1) Peneliti memvariasi cara permainan agar siswa tidak bosan; (2) Peneliti lebih me-motivasi anak dan memberikan bimbingan secara menyeluruh kepada siswa; (3) Peneliti berusaha mengendalikan anak agar waktu tidak terbuang sia-sia. SIMPULAN DAN SARAN Penggunaan model pembelajaran aktif tipe index card match dalam meningkatkan pembelajaran IPS di kelas V, dapat disimpulkan sebagai berikut: Pada pelaksanaan tindakan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik index card match dapat meningkatkan pem-belajaran IPS di kelas V SD terdiri dari 6 langkah yaitu (1) menyiapkan potongan-potongan kartu pertanyaan dan jawaban dan mencampurkan ptongan-potongan kartu yang telah dibuat supaya tercampur; (2) beri setiap siswa satu kartu index; (3) minta siswa untuk menemukan pasangan kartu yang didapatnnya; (4) memberikan bimbingan kepada siswa untuk mencari pasangan kartunya; (5) meminta siswa yang telah menemukan pasangan kartunya untuk duduk bersama; (6) setelah pasangan pertanyaan dan kunci jawaban yang cocok sudah duduk berdekatan maka diminta kepada masing-masing pasangan secara bergiliran untuk mempresentasikan kartu yang didapatnya di depan kelas. Kendala yang ditemukan dalam penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match untuk meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelas V SDN BenerwetanTahun Ajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut: (a) kesulitan dalam mengkondisikan anak; (b) kurang optimal dalam memberikan layanan bimbingan; (c) waktu pembelajaran kurang dipergunakan secara efektif. Adapun solusinya, yaitu: (a) peneliti memvariasi cara permainan agar siswa tidak bosan; (b) peneliti lebih memotivasi anak dan memberikan bimbingan secara menyeluruh kepada siswa; (c) peneliti berusaha mengendalikan anak agar waktu tidak terbuang sia-sia. Berdasarkan simpulan tersebut, bahwa penggunaan model pembelajaran aktif tipe index card match yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V SD. Namun, ada beberapa saran dari peneliti, yaitu: (1) Pertimbangan dalam menggunakan model pembelajaran aktif tipe index card match waktu, biaya serta tenaga, sehingga diharapkan perlu perencanaan yang tepat agar tindakan berjalan efektif serta efisien; (2) Penerapan model pembelajaran aktif tipe index card match dapat berjalan secara efektif dan efisien jika didukung keterampilan guru dalam mengelola kelas pada saat permainan serta diskusi dalam kegiatan pembelajaran; (3) Penerapan model pembelajaran aktif index card match dapat diterapkan untuk meningkatkan kemandirian belajar serta prestasi belajar siswa; (4) Siswa hendaknya menyadari pentingnya belajar bersama, karena semua beban akan terasa menjadi lebih ringan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.. Departemen Pendidikan Nasional.(2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kebumen: Disdikbud Nurhadi. (2010). Menciptakan Pembelajaran IPS. Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan Nurhadi. (2010). Menciptakan Pembelajaran IPS. Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan 100 Silbermen, M. (2009). Active Learning101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Solihatin, E. dan Raharjo. (2009). Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS). Jakarta: PT Bumi Aksara 6

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Surabaya: Bumi Aksara. 7