BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah.

Ketenagakerjaan. ketenagakerjaan.

DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

BAB 2 SEJARAH SINGKAT BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI (BPMP) 2.1 Sejarah Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP PROVSU) di

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

2. Pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan skala daerah.

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

GUBERNUR SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. kerja dan lapangan usaha bagi setiap angkatan kerja sehingga dapat

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM A. SEJARAH UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BALITBANG) PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI. Sebagai perwujudan dari pelaksanaan otonomi daerah telah terbentuk Dinas

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH

Tugas dan Fungsi. Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

TUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

TUPOKSI DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan. ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 7 tahun 2001 tentang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 21 TAHUN 2003 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

provinsi. provinsi. 3. Penanggungjawab. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang. provinsi. ketenagakerjaan skala

LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

KEPALA DINAS SEKRETARIS

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA. 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja

BUPATI TASIKMALAYA. KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA Nomor 36 Tahun 2004 TENTANG

BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN TUBAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Tugas Pokok dan Fungsi

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai kewenangan yang diberikan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan lapangan kerja bagi setiap angkatan kerja sehingga dapat memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara terletak di Jln. Asrama No. 143 Medan yang berdiri sejak tanggal 13 Juli 2001 dan sebelum menjadi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara telah beberapa kali mengalami perubahan nama antara lain : a. Departemen Transmigrasi dan Sosial. b. Departemen Tenaga Kerja dan Koperasi. c. Departemen Tenaga Kerja. d. Departemen Transmigrasi. e. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun setelah ada Undang-undang No. 22 Tahun 1999 serta di tetapkan PERDA (Peraturan Daerah) No. 3 Tahun 2001 tentang Dinas Provinsi Sumatera Utara, maka kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja di ubah menjadi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, yang merupakan gabungan dan pengintegrasian dari :

a. Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja yang beralamat di Jln. Asrama No. 143 Medan, yang dipimpin oleh Bapak Drs. Moch Chodjin. b. Kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara yang beralamatkan di Jln. SM. Raja Medan yang dipimpin oleh Bapak Ir. Iwan Rifai, MM. c. Kantor Wilayah Departemen Transmigrasi dan PPH yang beralamat di Jln. William Iskandar No. 331 Medan yang dipimpin Ir. Aziz Zeid Gumai. Tujuan dari 3 (tiga) Kantor Dinas Provinsi Sumatera Utara adalah untuk efisien waktu, tenaga dan dana yang diinvestaikan untuk ketiga kantor ini. Selain dengan adanya UU No. 22 Tahun 1999 dan PERDA No. 3 Tahun 2001 perubahan ini juga disebabkan oleh beberapa hal antara lain : a. Perubahan atau penggantian Kabinet. b. Dilikuidasinya beberapa Departemen sehingga banyak Departemen yang digabungkan c. Otonomi Daerah. Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara mempunyai visi dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang Sejahtera makna yang terkandung didalam visi tersebut adalah : 1. Terwujudnya Tenaga Kerja yang kompeten dan produktif. 2. Terwujudnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.

3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan. 4. Terwujudnya perlindungan tenaga kerja. 5. Kesehjateraan pekerja dan purna kerja. 6. Terwujudnya penataan persebaran penduduk dengan 3S yaitu serasi, seimbang dan sejahtera. 7. Terwujudnya sumber daya manusia yang berkompeten dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja serta penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja. 2. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan industrial yang harmonis dan dinamis dan berkeadilan serta kesehjateraan tenaga kerja dan purna kerja. 3. Meningkatkan dan perlindungan Ketenagakerjaan. 4. Meningkatkan dan mengembangkan penataan persebaran penduduk yang serasi, seimbang dan sejahtera. 5. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkompeten dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

B. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu cara atau sistem pembagian tanggung jawab, wewenang serta penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi dalam pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan dan sasaran ini hendaknya dicapai semaksimal mungkin dengan menggunakan potensi-potensi yang dimiliki perusahaan walaupun potensi tersebut terbatas. Kemampuan perusahaan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran perusahaan banyak dipengaruhi oleh struktur organisasi dari perusahaan tersebut. Struktur organisasi suatu perusahaan harus dapat menggambarkan kondisi tentang tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam perusahaan tersebut. Struktur organisasi dalam suatu perusahaan tergantung dari macam perusahaan, kegiatannya dan pertimbangan-pertimbangan lain. Dalam manajemen dikenal bentuk organisasi baris, garis dan staff, organisasi fungsional dan organisasi matriks. Sedangkan organisasi yang dipakai oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah sistem organisasi baris dimana staff karyawan akan menerima tugas dari seorang atasan sesuai dengan yang diberikan. Adapun struktur organisasi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA UTARA KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS KEPALA SUB BAGIAN UMUM KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN KEPALA SUB BAGIAN PROGRAM KEPALABIDANG PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA KEPALA BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN DAN KETENAGAKERJAAN KEPALA BIDANG TRANSMIGRASI SEKSI PENGEMBANGAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA SEKSI PERSYARATAN KERJA PENGUPAHAN DAN JAMSOS SEKSI KETENAGAKERJAAN SEKSI FASILITASI PENYIAPAN LAHAN SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA SEKSI KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI PEKERJAAAN DAN PENGUSAHA SEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEKSI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN SEKSI STANDARISASI KOMPETENSI PEMAGANGAN SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN SEKSI PERLINDUNGAN TENAGA KERJA KHUSUS SEKSI PENEMPATAN DAN INVESTASI UPTD Sumber :Bagian Umum Disnakertrans Provinsi Sumatera Utara Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

C. Uraian Pekerjaan Menurut peraturan Gubernur Sumatera Utara No.49 Tahun 2011 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, berikut uraian tugas masing-masing bagian pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara : Sekretariat Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyelenggarakan penyusunan koordinasi rencana program kerja sekretariat, bidang-bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas. b. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program Dinas. c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan. d. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan. e. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja. f. Menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran belanja. g. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan. h. Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis, laporan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, LPPD Dinas. i. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan, dan ketatalaksanaan. j. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas, kearsipan, pertelekomunikasian dan persandian. k. Menyelenggarakan fasilitas pelayanan umum dan pelayanan minimal

l. Menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, penataan, pembinaan dan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan/peralatan kantor. m. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, keprotokolan dan hubungan masyarakat. n. Menyelenggarakan fasilitas dan pengaturan keamanan kantor. o. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional. p. Menyelenggarakan pengkoordinasian pelaporan, evaluasi, monitoring atas kegiatan bidang-bidang lingkup dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas. q. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. r. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal dinas. Untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud, Sekretaris dibantu : a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Program Sub Bagian pada Sekretaris Dinas dipimpin oleh Kasubbag. Kepala Sub Bagian Umum Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Umum. b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas lingkup Sub Bagian Umum.

c. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat. d. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub bagian umum. e. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian. f. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis. g. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai. h. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi serta pemberhentian pegawai. i. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan dinas. j. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan dinas. k. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan. l. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip. m. Melaksanakan penggandaan naskah dinas. n. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat

o. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak dan barang tidak bergerak. p. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan layanan kantor. q. Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kepada Sub Bagian Umum. r. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. s. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan dinas. t. Melaksanakan pengkoreksian ketikan naskah dinas. u. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada Unit Pelaksana Teknis Dinas. v. Melaksanakan pembinaan kearsipan dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas. w. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. x. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris. y. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris, sesuai bidang tugasnya. z. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.

Kepala Sub Bagian Keuangan Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Keuangan. b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas pada lingkup Sub Bagian Keuangan. c. Melaksanakan pengumpulan data atau bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat. d. Melaksanakan penyusunan perencanaan atau program kerja sekretariat dan sub bagian keuangan. e. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas. f. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas. g. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah. h. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan. i. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan. j. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya. k. Melaksanakan verifikasi keuangan. l. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada dinas dan unit pelaksana teknis. m. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan.

n. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan. o. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai. p. Melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan. q. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. r. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. s. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh sekretaris. t. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada sekretaris, sesuai bidang tugasnya. u. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bagian Program Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Program. b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas pada lingkup Sub Bagian Program. c. Melaksanakan pengumpulan data/ bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat. d. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub bagian program. e. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

f. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait h. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai bidang tugasnya i. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris, sesuai bidang tugasnya j. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan. Bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja. b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang c. Menyelenggarakan analisis penyusunan sistem dan penyebarluasan informasi pasar kerja di wilayah provinsi d. Menyelenggarakan penerbitan dan pengendalian izin pendirian lembaga bursa kerja/lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan Lembaga Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan skala provinsi e. Menyelenggarakan penerbitan rekomendasi untuk perizinan pendirian LPTKS dan lembaga penyuluhan dan bimbingan jabatan yang akan melakukan kegiatan skala provinsi.

f. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi kepada swasta dalam penyelenggaraan pameran bursa kerja/job fair skala provinsi. Bidang Hubungan Industrial Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang. b. Menyelenggarakan fasilitas penyusunan serta pengesahan peraturan perusahaan yang skala berlakunya lebih dari satu kabupaten/kota dalam satu provinsi. c. Menyelenggarakan Pendaftaran PKB, perjanjian pekerjaan antara perusahaan pemberi kerja dengan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang skala berlakunya lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota dalam satu provinsi. d. Menyelenggarakan pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) pada perusahaan yang skala berlakunya lebih dari satu kabupaten/kota dalam satu provinsi. e. Menyelenggarakan pendaftaran Perjanjian Pekerjaan antara Perusahaan Pemberi Kerja dengan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh yang skala berlakunya lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi. f. Menyelenggarakan penerbitan rekomendasi pencabut izin operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang berskala berlakunya lebih dari satu Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi.

g. Menyelenggarakan penyusunan dan pengusulan penetapan upah minimum Provinsi, Kabupaten/Kota dan melaporkan kepada Menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. h. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja skala provinsi. i. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan penyelenggaraan fasilitas dan kesejahteraan tenaga kerja skala provinsi. j. Menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan sistem dan kelembagaan serta pelaku hubungan industrial skala provinsi. k. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan verifikasi keanggotaan serikat pekerja/ serikat buruh skala provinsi. l. Menyelenggarakan pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan skala provinsi. m. Menyelenggarakan pembinaan SDM dan lembaga penyelesaian perselisihan di luar pengadilan skala provinsi. n. Menyelenggarakan penyusunan formasi, pendaftaran dan seleksi calon mediator, arbiter dan konsiliator di wilayah provinsi. o. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain. Bidang Perlindungan dan Ketenagakerjaan Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang. b. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan skala provinsi.

c. Menyelenggarakan pemeriksaan/pengujian terhadap perusahaan dan objek pengawasan ketenagakerjaan skala provinsi. d. Menyelenggarakan penerbitan/rekomendasi (izin) terhadap objek pengawasan ketenagakerjaan skala provinsi. e. Menyelenggarakan penanganan kasus/melakukan penyidikan terhadap pengusaha yang melanggar norma ketenagakerjaan skala provinsi. f. Menyelenggarakan pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) skala provinsi. g. Menyelenggarakan pelaksanaan koordinasi dan audit SMK3 skala provinsi. h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain. j. Menyelenggarakan tugas-tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Ketransmigrasian Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang. b. Menyelenggarakan pelaksanaan perbekalan, pengangkutan, permakanan dan penempatan di pemukiman transmigrasi. c. Menyelenggarakan tugas pemerintah pusat dalam bidang ketransmigrasian yang didelegasi kepada provinsi dan tugas yang tidak dapat dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.

d. Menyelenggarakan pelaksanaan pembekalan, pengangkutan, pemakanan dan penempatan di pemukiman transmigrasi. e. Menyelenggarakan pengurusan perpindahan dan penempatan di permukiman transmigrasi. f. Menyelenggarakan bimbingan untuk mendapatkan lapangan kerja atau lapangan usaha atau fasilitas mendapatkan lahan usaha g. Menyelenggarakan bimbingan, pengembangan, dan perlindungan hubungan kemitraan usaha. h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain. j. Menyelenggarakan tugas-tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya. D. Kinerja Terkini Kinerja usaha pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja APBD menurut urusan pemerintahan daerah, berupa gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang meliputi: 1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan yang menyajikan informasi tentang organisasi yang ditetapkan sebagai entasitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah. 2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan pelaporan keuangan, menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis kas atau basis akrual untuk pengakuan pendapatan, belanja, atau pembiayaan serta

penerapan kebijakan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana. Basis pengukuran yang mendasari pelaporan keuangan, menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis pengukuran atas laporan-laporan keuangan daerah. Dalam bagian ini harus disajikan proses penetapan nilai setiap aset, ekuitas dana, kewajiban. Informasi pengukuran pos-pos laporan-laporan keuangan harus jelas menggambarkan nilai perolehan historis. Nilai perolehan historis yaitu aset yang harus dicatat, diukur sebesar pengeluaran kas dan setara kas dan kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut, kewajiban yang diukur sebesar nilai nominal dan ekuitas dana dicatat atau diukur sebesar selisih antara aset dengan kewajiban. 3. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintah, yang menyajikan informasi tentang kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan akuntansi yang belum diterapkan atas pos-pos laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.