PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D "FUTURE ARMY VS ALIEN" MENGGUNAKAN SOFTWARE 3D STUDIO MAX DAN ADOBE AFTER EFFECT NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D ROBOBATTLE DENGAN MENGOPTIMALKAN 3DS MAX DAN ADOBE AFTEREFFECT. Naskah Publikasi

Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D AIR MENGGUNAKAN BLENDER 2.5. Naskah Publikasi

Storyboard For Animation

Produksi AUDIO VISUAL

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND NASKAH PUBLIKASI

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Pengertian Videografy

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

BAB III LANDASAN TEORI

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

PERANCANGAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNSRAT DENGAN PERSPEKTIF ANIMASI 3D

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Produksi Media PR AVI

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

II. METODE PERANCANGAN

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM KARTUN 2D SPIRIT TODAY MENGGUNAKAN GAMBAR VEKTOR. Naskah Publikasi. diajukan oleh Veri Vesiano

PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY. Naskah Publikasi. diajukan oleh Catur Arrahman

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

BAB III METODE PERANCANGAN

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

FILM ANIMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN 3DS MAX : ANIMATION EFFECTS, LIGHTNING, AND SHOOTING

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Sistem Mul+media. Pembuatan Produk Mul0media

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

VI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

PEMBUATAN ANIMASI FILM COLOR ICON MENGGUNAKAN 3D MAX NASKAH PUBLIKASI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. berjudul Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB V ANIMASI ILLEGAL LOGGING

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PROJECT ANIMATION. Topik. Perkenalan Praktek Project Animation. Penyusun: Agus Nursidhi, SPd, M.Ds

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DENGAN JUDUL JALAN HIDUP SEORANG SAMURAI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Teknik Pengambilan Foto

DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

BAB I Pengantar Animasi

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN METODE INTRUCTIONAL SYSTEM DESIGN PADA MEDIA PEMBELAJARAN SHOLAT TERHADAP PEMAHAMAN ANAK.

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D TIGA KURCACI PENJAGA HUTAN MENGGUNAKAN BLENDER NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:


Yudi Adha.

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST

BAB 1 PENDAHULUAN. emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah.

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Alir Proses Produksi Produk Multimedia

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Alur tersebut tergambarkan seperti pada gambar 4.1.

BAB 4 METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D THE ZERO BERBASIS 3DSMAX NASKAH PUBLIKASI

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT. Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

Transkripsi:

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D "FUTURE ARMY VS ALIEN" MENGGUNAKAN SOFTWARE 3D STUDIO MAX DAN ADOBE AFTER EFFECT NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh HENDI WIJAYANTO 09.11.3096 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

DESIGNING "FUTURE ARMY VS ALIEN" 3D ANIMATION MOVIE USING 3D STUDIO MAX AND ADOBE AFTER EFFECT SOFTWARE PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D "FUTURE ARMY VS ALIEN" MENGGUNAKAN SOFTWARE 3D STUDIO MAX DAN ADOBE AFTER EFFECT Hendi Wijayanto Hanif Al Fatta Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The development of animated films technology has affected the growth of animated film quality itself. There are so many movies that use 3D animated technology in order to impress the audience with the beauty of the character that is formed by 3D technology. But only a few people who know the ins and outs of 3D animation films and understand the special effects which add the quality of the film. By developing my knowledge and ideas, I will use 3D Studio Max software to create "Future Army Vs Alien" 3D animation movie and add special effects into that 3D animation movie using Adobe After Effects software so that I will acquire 3D animation movie with maximum quality. The advantage of making a 3D animated movie with the addition of various special effects is to show that in creating a 3D animation movie with maximum quality required the use of various optimum special effects. Keywords: Animated Films, 3D, Special Effects

1. Pendahuluan Film animasi yang ditayangkan setiap hari di stasiun televisi banyak disenangi oleh banyak pemirsa, tidak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Film animasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam dunia hiburan. Animasi sangat membantu dalam hal memperindah dan mempercantik gambar yang ditampilkan di dalam sebuah film. Animasi juga dapat membuat biaya produksi menjadi jauh lebih hemat dan efektif. Apalagi untuk sebuah adegan yang tidak mungkin untuk dilakukan oleh film non-animasi. Maka animasi tiga dimensi adalah solusi yang paling tepat untuk dapat menggambarkan adegan tersebut dalam sebuah film. Akhir - akhir ini sudah bermunculan beberapa perusahaan Indonesia yang berfokus pada pembuatan film - film animasi. Perusahaan - perusahaan tersebut telah membuat banyak film animasi Indonesia yang berkualitas seperti film 3D Meraih Mimpi dan Home Land yang telah sukses ditayangkan di layar lebar Indonesia. Hal ini menjadikan dunia animasi Indonesia menjadi suatu hal yang menarik dan layak untuk diperhitungkan. Oleh karena itulah penulis membuat film animasi 3D dan di dalam penelitian dan pembuatan skripsi ini penulis mengambil judul "Perancangan Film Animasi 3D "Future Army VS Alien" Menggunakan Software 3D Studio Max dan Adobe After Effect". Di dalam film animasi 3D ini penulis akan menunjukkan sebuah nilai perjuangan yang dilakukan oleh pihak Future Army dalam memerangi kejahatan Alien. Penulis Menggunakan software Adobe After Effect yang mampu membuat film animasi 3D menjadi lebih menarik dan Indah dengan menambahkan efek - efek animasi yang unik di dalam setiap adegan. 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Multimedia Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone, 2005/2006). Multimedia merupakan kombinasi dari beberapa elemen yaitu teks, gambar, suara, video dan animasi. 2.2 Pengertian Animasi Kata "animasi" itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata "animation", yang berasal dari kata dasar "to animate", dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti menghidupkan sesuatu (Wojowasito 1997). 1

2.3 Sejarah Animasi Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah mencoba menganimasikan gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara yang telah berumur dua ratus ribu tahun lebih. Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison atau kuda yang mereka gambarkan dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973:23). 2.4 Beberapa Jenis Teknik Animasi 2.4.1 Berdasarkan Materi Film Animasi Berdasarkan materi atau bahan dasar objek animasi yang dipakai, secara umum jenis teknik film animasi digolongkan menjadi dua bagian besar yaitu film animasi dwimatra (flat animation) dan film animasi tri-matra (object animation). 2.4.1.1 Film Animasi Dwi-Matra (Flat Animation) Jenis film animasi ini seluruhnya menggunakan bahan paper yang dapat digambar diatas permukaannya. Disebut juga jenis film animasi gambar, sebab hampir semua objek animasinya melalui runtun kerja gambar. Semua runtun kerja jenis film animasi ini dikerjakan diatas bidang datar atau papar. 2.4.1.2 Film Animasi Tri-Matra (Object Animation) Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya objek animasi yang dipakai dalam wujud tri-matra. Dengan memperhitungkan karakter objek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang. 2.4.2 Berdasarkan Proses Produksi Film Animasi Berdasarkan proses produksinya, teknik film animasi dibagi dalam 3 kategori yaitu: 2.4.2.1 Film Animasi Klasik (Classic Animation) Jenis film animasi yang menggunakan teknik film animasi gambar sel (cell animation). Teknik tertua yang digunakan dalam industri film animasi. 2.4.2.2 Film Animasi Stop-Motion (Stop-Motion Animation) Proses produksi film animasi ini adalah menganalisis langsung gerak animasi yang dihentikan sesaat pada saat merekam gambar suatu objek. 2.4.2.3 Film Animasi Komputer (Digital Animation) Film animasi digital 3D (3D Animation/tri-matra), hampir seluruh bagian proses produksi animasi dikerjakan di komputer. Seperti membuat model, memberikan material tubuh, mengerakkan atau menganimasikan objek, membuat setting lingkungannya, rendering dan lain-lain. 2

2.5 Bentuk Film Animasi Bentuk film animasi didasarkan pada panjang pendeknya cerita yang tergantung pada penggunaan jenis filmnya. 2.5.1 Film Spot Film dengan masa putar 10 sampai 60 detik, 2.5.2 Film Pocket Cartoon Film dengan masa putar sekitar 50 detik sampai 2 menit. 2.5.3 Film Pendek (short) Film dengan masa putar 2 sampai 20 menit. 2.5.4 Film setengah panjang (medium length film) Film dengan masa putar sekitar 20 sampai 50 menit. 2.5.5 Film panjang (full-length) Film cerita panjang dengan masa putar minimal 50 menit. 2.6 Prinsip Film Animasi Prinsip film animasi merupakan aturan dasar yang memungkinkan karakter yang diciptakannya dapat bergerak dan hidup wajar, dalam arti dapat diterima oleh akal manusia. 2.7 Teknik Kamera Ada 3 informasi penting dalam pengambilan gambar atau shot yaitu: 2.7.1 Pembingkaian Kamera (Camera Framing) 2.7.1.1 ECU (Extreme Close Up) ECU menampilkan gambar yang sangat detail. 2.7.1.2 VCU (Very Close Up) VCU menampilkan hampir seluruh permukaan wajah. 2.7.1.3 BCU (Big Close Up) BCU menampilkan seluruh permukaan wajah hingga keleher. 2.7.1.4 CU (Close Up) CU menampilkan seluruh permukaan wajah hingga sedikit bahu dan sedikit bagian dada. 2.7.1.5 MCU (Medium Close Up) MCU menampilkan seluruh permukaan wajah hingga pada bagian dada dengan patokan tangan pada bagian siku sedikit ke atas. 2.7.1.6 MS (Medium Shot) MS hampir sama dengan MCU tetapi didalam MS, siku tangan sudah kelihatan hingga sedikit ke bawah. 3

2.7.1.7 TQS (Three Quarter Shot) TQS menampilkan badan hingga bagian lutut ke atas. 2.7.1.8 MLS (Medium Long Shot) MLS menampilkan seluruh badan dan besarnya memenuhi layar screen (fit to screen). 2.7.1.9 LS (Long Shot) LS menampilkan seluruh badan. Besar objek sekitar 1/3 sampai ¾ dari layar lebar. 2.7.2 Sudut Kamera (Kamera Angle) 2.7.2.1 High Angle High Angle yaitu penempatan kamera berada diatas objek dan menyorot kebawah. 2.7.2.2 Low Angle Low Angle adalah penempatan kamera dibawah objek yang memberikan kesan objek seakan-akan menjadi superior, gagah, angkuh dan besar. 2.7.2.3 Eye-Level Shot Eye-Level Shot biasanya dipakai untuk mengganti sudut pandang seseorang yaitu menganggap bahwa mata atau pandangan orang tersebut adalah kamera. 2.7.2.4 Bird Eye View Bird Eye View memiliki jangkauan pandangan yang lebih luas untuk menampilkan landscape kota, seperti suasana stadion sepakbola dan lain-lain. 2.7.2.5 Over The Shoulder Shot Posisi pengambilan kamera ini terletak dibelakang salah satu karakter dan dipakai untuk membingkai adegan percakapan 2 orang yang bergantian. 2.7.3 Perpindahan kamera (Camera Movement) 2.7.3.1 Pan Perpindahan kamera yang bergerak dari kiri ke kanan namun terkunci pada porosnya. 2.7.3.2 Ped Pergerakan kamera ke atas dan ke bawah pada satu titik poros seperti naik turun tangga dengan tangga sebagai titik porosnya. 2.7.3.3 Tilt Merupakan pergerakan kamera menengadah ke atas dan kebawah dengan titik poros leher kita. 2.7.3.4 Dolly Dolly adalah pergerakan maju dan mundur pada keseluruhan kamera ibarat sedang melangkah maju (out) dan mundur (in). 4

2.7.3.5 Truck Pada dasarnya Truck adalah pergerakan Dolly yang bergesar kiri dan kanan. 2.7.3.6 Arc Arc adalah perpindahan yang membuat gerakan melingkar. 2.8 Tahapan Pembuatan Film Animasi 3D 2.8.1 Pra Produksi 2.8.1.1 Mencari ide cerita Ide cerita adalah inti dan awal mula kita menciptakan suatu cerita dalam bentuk apapun, baik narasi maupun drama. Ide cerita harus mengandung suatu konflik. 2.8.1.2 Menentukan tema cerita Tema cerita adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan. Atau, dapat diartikan pula sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh penulisnya (Lutters, 2006:41). 2.8.1.3 Pembuatan logline Logline adalah sebuah kalimat yang berisi sinopsis dan sebuah "pancingan yang menarik" dari sebuah cerita. 2.8.1.4 Pembuatan sinopsis Sinopsis adalah suatu ringkasan cerita yang menceritakan garis besar cerita yang akan di tampilkan. 2.8.1.5 Pembuatan diagram scene Diagram scene akan membantu kita dalam merancang sebuah naskah. Dengan membuat diagram scene kita akan dengan mudah mengetahui struktur cerita dari awal sampai mengakhiri cerita dengan jelas dan cepat untuk menyelesaikan film. 2.8.1.6 Pembuatan Skenario Skenario adalah desain penyampaian cerita atau gagasan dengan media film. 2.8.1.7 Pembuatan Storyboard Storyboard adalah area berseri dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung. 2.8.1.8 Pembuatan concept art/desain (character, environment, property) Concept Art adalah bentuk ilustrasi dimana tujuan utama adalah untuk menyampaikan representasi visual dari desain, ide, dan / atau mood untuk digunakan dalam film, video game, animasi, atau buku komik sebelum dimasukkan ke dalam produk akhir. 2.8.2 Produksi 2.8.2.1 Modelling Pembuatan model 3D di komputer dengan menggunakan dasar koordinat XYZ. 5

2.8.2.2 Texturing Menempelkan image map pada model yang telah dibuat. Image dapat berupa photo atau hasil painting. 2.8.2.3 Rigging Pembuatan tulang pada character dan membuat pengaturannya agar tulang dapat bergerak dengan baik. 2.8.2.4 Skinning Menempelkan kulit pada tulang yang telah di-setup. 2.8.2.5 Animation Memulai proses animasi manual dengan menggerakkan object dan tulang frame by frame. 2.8.2.6 Rendering Memfinalisasi semua object wireframe dan partikel menjadi gambar yang dapat dinikmati. 2.8.2.7 Visual Effect Memasukkan elemen effect seperti api, asap, ledakan, menggunakan perticle system ke dalam hasil animasi. Di dalam pembuatan film animasi 3D Future Army VS Alien, proses visual effect dilakukan setelah proses rendering karena menggunakan software Adobe After Effect yang hanya dapat memproses hasil render dari software 3D Studio Max. 3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Pra Produksi Di dalam tahap ini, penulis menyiapkan bagian-bagian penting yang harus direncanakan terlebih dahulu di dalam pembuatan film animasi ini, mulai dari ide, tema, logline, sinopsis, diagram scene, scenario hingga storyboard. 3.1.1 Ide Cerita Ide cerita merupakan inti dari sebuah film. Ide merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi Film animasi 3D yang berjudul "Future Army VS Alien" ini akan mengisahkan perjuangan Rick seorang anggota kesatuan Future Army dalam memerangi kejahatan Alien. Rick ditugaskan untuk melawan Zork, Alien yang sedang berusaha menghancurkan atmosfir Bumi dengan mesin penghancur atmosfir yang ia bawa dari planetnya. 3.1.2 Tema Cerita Film animasi 3D "Future Army VS Alien" mengambil tema "Pertarungan". 6

3.1.3 Logline Logline dari film animasi 3D ini adalah "Bagaimana Jika Rick sebagai pasukan Future Army ditugaskan untuk mencegah hancurnya atmosfir Bumi karena perbuatan Zork, Alien yang jahat dan kuat". 3.1.4 Sinopsis Langkah selanjutnya adalah pembuatan sinopsis. Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari sebuah film. Terdapat 7 pertanyaan yang penulis cantumkan dalam pembuatan film animasi 3D "Future Army VS Alien", yaitu: 1. Siapakah tokoh utama? Jawab: Rick 2. Apa yang diinginkan atau didambakan oleh tokoh utama? Jawab: Mencegah Zork menghancurkan atmosfir Bumi 3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan apa yang diinginkan? Jawab: Zork 4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara luar biasa, menarik dan unik? Jawab: Ketika alat penghancur atmosfir aktif dan Rick merasa terpojok, Rick menemukan cara untuk mengelabuhi Zork, yaitu dengan menggunakan Flash bomb untuk mengganggu pengelihatan Zork dan melakukan penyerangan hingga Zork terdorong ke arah alat penghancur atmosfir. Dan pada saat itu, seketika Rick merebut Absorbing Sword milik Zork dan melemparkan ke arah Zork hingga menembus alat penghancur atmosfir sehingga Absorbing Sword menyerap terlalu banyak energi dari alat tersebut dan akhirnya meledak. 5. Apa yang ingin anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini? Jawab: Kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan jahat yang luar biasa. 6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda? Jawab: Dengan sudut pandang orang ketiga, musik yang digunakan untuk menekankan tema, adegan dan dengan penerapan beberapa special effect. 7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini? Jawab: Rick akhirnya berhasil mencegah niat jahat Zork untuk menghancurkan atmosfir Bumi dan Rick sadar bahwa dia harus menjadi lebih kuat untuk dapat melindungi Bumi. 7

Sinopsis "Future Army VS Alien" Bumi kedatangan Zork, Alien yang berniat untuk menghancurkan atmosfir bumi. Zork berhasil menyusup ke Bumi dengan membawa alat penghancur atmosfir. Dengan alat itu, Zork berniat menghancurkan atmosfir bumi dan tanpa atmosfir, manusia tidak akan bisa bertahan sehingga bangsa Alien bisa leluasa untuk menguasai bumi. Untuk mencegah niat jahat Zork, Future Army mengirimkan pasukan terbaiknya yaitu Rick. Rick bertarung dengan Zork dan disaat Rick terpojok, akhirnya Rick berhasil menemukan cara untuk mengalahkan Zork dan menghancurkan alat penghancur Atmosfir. Bumi pun terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh bangsa Alien. 3.1.5 Diagram Scene Gambar 3.2 - Diagram Scene "Future Army VS Alien" Babak I Pada babak ini, alur cerita film animasi 3D "Future Army VS Alien" adalah sebagai berikut: Pengenalan Tokoh Utama Pengenalan Masalah Pengenalan Setting Babak II Pada babak ini, alur ceritanya adalah sebagai berikut: Pengenalan Tokoh Musuh Pertemuan Tokoh Utama dengan Musuh, yaitu Zork Di dalam babak ini ciri khas masing-masing tokoh diperlihatkan 8

Babak III Pada babak terakhir ini, alur ceritanya adalah sebagai berikut: Babak ini berlangsung dengan cepat dan memperlihatkan saat Rick menemukan cara untuk mengalahkan Zork Setiap adegan dalam babak ini berisi klimaks yang diakhiri dengan ending yang mengagumkan. Pada akhirnya kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan jahat yang sangat luar biasa. 3.1.6 Skenario Dalam skenario terdapat penjelasan yang lebih detail mengenai beberapa hal. Mulai dari suasana lingkungan, durasi, dialog, pergerakan kamera, hingga sound FX (efek suara seperti suara angin, pukulan senjata, tembakan senapan, dsb). Berikut ini adalah sedikit contoh skenario dari sebuah scene di dalam film animasi 3D "Future Army VS Alien" EXT. PADANG PASIR Zork sedang mempersiapkan mesin penghancur atmosfir di tengah padang pasir. Kemudian terlihat Rick sedang melakukan pendaratan. RICK There you are, Shut it down and surrender, right now! ZORK Human, you dont know who you're dealing with 3.1.7 Storyboard Di dalam tahap ini adalah saat untuk membuat ide-ide di dalam skenario menjadi bentuk visual, sehingga lebih bisa dipahami apa yang dimaksudkan di dalam skenario. Scene 1 Sound FX: Cut 3 Backsound Keterangan : Title Fade Out, adegan pintu pesawat terbuka dari dalam pesawat Durasi: 3.1.8 Concept Art Adapun tokoh-tokoh dari film animasi 3D "Future Army VS Alien" ini adalah Rick dan Zork. Semua sketsa yang telah dibuat pada tahap produksi akan diproses dalam bentuk 3D. 9

3.2 Produksi Tahap produksi didalam proses pembuatan film animasi "Future Army VS Alien" adalah modeling, texturing, rigging and skinning, animation kemudian rendering. 3.2.1 Modeling Pada proses modeling, digunakan metode Low Polygon Modeling sebagai objek dasar karena metode ini adalah metode yang umum digunakan dan tergolong mudah dan efektif. Langkah awal proses modeling adalah dengan menyiapkan Blueprint terlebih dahulu. Gambar 3.3 - Blueprint Karakter Rick Karakter Rick dibuat secara bertahap, dimulai dari membuat objek Box untuk membentuk Kaki sesuai dengan Blueprint, kemudian melakukan extrude dan Bevel untuk membentuk objek - objek yang lain sampai ke bagian Kepala. 3.2.2 Texturing Pada tahap ini diambil contoh proses Texturing pada karakter Rick. Gambar 3.4 - Pola Texture Karakter Rick Gambar 3.5 - Hasil Texturing Karakter Rick 3.2.3 Rigging and Skinning Rigging adalah proses pembuatan tulang (Bip) pada karakter yang telah dibuat sebelumnya. Berikut ini adalah hasil akhir proses Rigging and Skinning pada karakter Rick. 10

Gambar 3.6 - Hasil akhir proses Rigging and Skinning 3.2.4 Animation Animation adalah proses menggerakkan objek dan tulang menjadi sebuah animasi frame by frame sesuai dengan storyboard yang telah dibuat sebelumnya. Berikut ini contoh salah satu hasil animation karakter Rick Gambar 3.7 - Salah satu hasil proses Animation Karakter Rick 3.2.5 Rendering Dalam tahap ini, penulis menggunakan teknik Cell Shading atau biasa disebut Toon Effect. Gambar 3.8 - Hasil penambahan Contour pada Karakter Rick 3.2.6 Special Effect Ada beberapa jenis Special Effect yang dipakai disetiap adegan, antara lain: 3.2.6.1 Effect Wiggle Effect Wiggle adalah sebuah perintah yang merubah suatu nilai (value) menjadi acak (Random) dalam kurun waktu yang ditentukan. 3.2.6.2 Clouds Effect Effect ini diterapkan pada adegan pesawat terbang agar pesawat menjadi terlihat bergerak diatas awan. 11

Gambar 3.9 - Cloud Effect dan Contoh penerapannya pada sebuah adegan 3.2.6.3 Optical Flare Effect Optical Flare Effect adalah sebuah efek bias cahaya yang ada pada lensa kamera (efek kilauan cahaya). Untuk dapat memakai efek ini diperlukan Plugin tambahan yang dapat dibeli di website www.videocopilot.net. Gambar 3.10 - Hasil Penerapan Optical Flare Effect 3.2.6.4 Energy Beam Effect Effect ini diberikan pada adegan yang menampilkan mesin penghancur atmosfir sudah dalam kondisi aktif. Terlihat pilar energi yang mengalir mengarah keatas. Effect ini juga diterapkan pada saat Rick melakukan Serangan Lunar Strike namun dengan beberapa pengaturan yang berbeda. Contoh hasil penerapan Energy Beam Effect : Gambar 3.11 - Energy Beam Effect dan Contoh Penerapannya 3.2.6.5 Effect Ledakan Effect Ledakan diberikan pada saat adegan mesin penghancur atmosfir meledak. 12

Gambar 3.12 - Hasil Penerapan Effect ledakan 3.2.6.6 Green Screen Effect Green Screen Effect atau biasa disebut Keying effect adalah sebuah teknik untuk mengganti background sebuah video. Gambar 3.13 - Video Green Screen dan Penerapannya Gambar 3.14 - Hasil teknik Keying dengan layer Cloud effect dibawahnya 3.3 Pasca Produksi Proses pasca produksi meliputi tahap pengkomposisian dan tahap editing. 3.3.1 Pengkomposisian dan Editing Masing-masing scene memiliki Composition tersendiri didalam program AfterEffects. Setelah semua scene diberi special effect, scene-scene tersebut disusun sesuai skenario. Gambar 3.15 - Susunan Composition 13

Setiap scene memiliki sound effect tersendiri, sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Di dalam pembuatan film animasi 3D "Future Army VS Alien" ini, proses pengambilan suara karakter dilakukan sendiri oleh penulis dengan menggunakan aplikasi Adobe Audition 3.0. Gambar 3.16 - Jendela Adobe Audition 3.0 Setelah file sound telah disiapkan, file dimasukkan kedalam project aplikasi Adobe AfterEffects dan disusun sesuai dengan timing yang tepat mengikuti storyboard. Gambar 3.17 - Susunan Sound pada Timeline Adobe AfterEffects Setelah semua scene telah memiliki sound yang sesuai barulah tahap akhir dapat dilakukan yaitu tahap final rendering. Tahap ini telah dijelaskan di subbab 4.1.5 Rendering. 4. Hasil Perancangan Setelah semua proses pra produksi, produksi dan pasca produksi selesai. Film animasi 3D Future Army VS Alien" yang berdurasi 5 menit telah berhasil dibuat. 5. Kesimpulan Pembuatan film animasi 3D Future Army VS Alien" ini dilakukan melalui 3 tahap utama yaitu pra produksi dengan mempersiapkan ide cerita, tema, skenario dan storyboard kemudian produksi dengan membuat karakter berbentuk 3D, penambahan tekstur, menganimasikannya kedalam adegan sesuai dengan storyboard kemudian penambahan special effect, lalu ditahap yang terakhir yaitu tahap pasca produksi dengan menambahkan audio kemudian menyusun adegan per adegan setelah itu film pun dirender. 14

DAFTAR PUSTAKA G. Djalle Zaharuddin, 2007. The Making of 3D Animation Movie using 3DStudioMax, Penerbit Informatika Putri, Florencia. 2011, Animasi 3D dengan Autodesk 3ds Max 2011 Tingkat Mahir, Penerbit Skripta Puspitosari, Heni A. 2011, Animasi 3D dengan Autodesk 3ds Max 2011 Tingkat Lanjut, Penerbit Skripta Ramadhan, Arief. 2005, 36 Jam Belajar Komputer 3D Studio Max 7, Penerbit Elex Media Komputindo Suyanto, M dan Yuniawan, Aryanto. 2006, Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta 15