19 Oktober 2011 Oleh Ema Umilia
Ketentuan teknis dalam perencanaan kawasan lindung dalam perencanaan wilayah
Keputusan Presiden No. 32 Th Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian Lingkungan g Hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan Pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan kawasan lindung adalah upaya penetapan, pelestarian dan pengendalian pemanfaatan kawasan lindung. Pengelolaan kawasan lindung bertujuan untuk mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup. Sasarannya adalah; 1. Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, tumbuhan dan satwa serta nilai sejarah dan budaya bangsa; 2. Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan, satwa, ekosistem, dan keunikan k alam.
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan lindung terdiri atas; 1. Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan Bawahannya. 2. Kawasan Perlindungan setempat. 3. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya. 4. Kawasan Rawan Bencana Alam.
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan lindung terdiri atas; 1. Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan Bawahannya. A. Kawasan hutan lindung B. Kawasan resapan air C. Kawasan Bergambut 2. Kawasan Perlindungan setempat. 3. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya. 4. Kawasan Rawan Bencana Alam.
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan lindung terdiri atas; 1. Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan Bawahannya. 2. Kawasan Perlindungan setempat. A. Sempadan Pantai B. Sempadan Sungai C. Kawasan sekitar danau/waduk D. Kawasan sekitar mata air 3. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya. 4. Kawasan Rawan Bencana Alam.
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan lindung terdiri atas; 1. Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan Bawahannya. 2. Kawasan Perlindungan setempat. 3. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya. A. Kawasan Suaka Alam B. Kawasan Cagar Budaya 4. Kawasan Rawan Bencana Alam.
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan lindung terdiri atas; 1. Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan Bawahannya. 2. Kawasan Perlindungan setempat. 3. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya. 4. Kawasan Rawan Bencana Alam: Kawasan rawan letusan gunung berapi, gempa bumi dan tanah longsor.
Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan Bawahannya; Kawasan Hutan Lindung Kawasan hutan lindung adalah kawasan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air pencegahan banjir dan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Kit Kriteria: i 1. kawasan hutan dengan faktor faktor kelerengan, jenis tanah, curah hujan yang melebihi skor 175 2. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40% atau lebih. 3. Kawasan hutan yang mempunyai dengan ketinggian diatas permukaan air laut 2000m atau lebih.
Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan Bawahannya; Kawasan Hutan Lindung Intensitas Curah Hujan (ICH) dihitung berdasarkan data curah hujan rata rata per bulan selama 10 tahun. ICH: Jumlah curah hujan rata rata per bulan dalam 10 tahun dibagi jumlah hari hujan rata rata per bulan dalam 10 tahun.
Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan Bawahannya; Kawasan Bergambut Kawasan Bergambut adalah kawasan yang unsur pembentuk tanahnya sebagian besar berupa sisa sisa bahan organik yang tertimbun dalam waktu yang lama Kriteria: Tanah bergambut dengan ketebalan 3m atau lbih lebih yang terdapat di bagian hulu sungai dan rawa
Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan Bawahannya; Kawasan Resapan Air Kawasan Resapan Air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi i untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akuifer) yang berguna sebagai sumber air. Kriteria: Curah hujan yang tinggi struktur tanah yang mudah meresapkan air dan bentuk geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan secara besar besaran besaran.
Kawasan Sempadan Pantai : kawasan sepanjang tepian pantai ti untuk melindungi i wilayah pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsi pantai. Kriteria: Daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proposional dengan bentuk dan kondisi i fisik ik pantai minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Kawasan perlindungan setempat; t Sempadan Pantai
Kawasan perlindungan setempat; t Sempadan Sungai Kawasan Sempadan Sungai sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk sungai sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Kriteria: 1. Sekurang kurangnya g 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar permukiman 2. Untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan dapat dibangun jalan inspeksi antara 10 1515 meter.
Kawasan perlindungan setempat; t Kawasan Sekitar Danau/waduk Kawasan Sekitar Danau/Waduk adalah kawasan di sekeliling danau/waduk yang diperlukan untuk melindungi danau/waduk dari kegiatan budidaya yang dapat mengganggu kelestarian fungsi danau/waduk. d Kriteria: daratan sepanjang tepian danau/waduk yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan konsiri fisik danau/waduk aduk antara 50 100 meter ke arah darat.
Kawasan Sekitar Mata Air adalah kawasan di sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata air. Kriteria: kawasan sekurangkurangnya dengan jari jari 200 meter sekitar mata air. Kawasan perlindungan setempat; t Kawasan Sekitar Mata Air
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan Suaka Alam Kawasan Suaka Alam adalah kawasan yang memiliki ekosistem khas yang merupakan habitat alami yang memberikan perlindungan bagi flora dan fauna yang khas dan beraneka ragam. Kawasan suaka alam terdiri dari cagar alam, suaka margasatwa, hutan wisata, daerah perlindungan plasma nutfah dan daerah pengungsian satwa.
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan Suaka Alam Kriteria cagar alam: 1. Kawasan yang ditunjuk mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya. 2. Memiliki formasi biodata tertentu dari atau unit unit penyusunan 3. Mempunyai kondisi alam, baik biodata maupun fisiknya yang masih asli. 4. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang gpengelola yang efektif dengan daerah daerah penyangga yang cukup luas. 5. Memiliki ciri khas dan dapat merupakan satu satunya contoh di suatu daerah serta keberadaannya memerlukan upaya konservasi.
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan Suaka Alam Kriteria suaka margasatwa: 1. Kawasan yang ditunjuk yang merupakan tempat t hidup dan perkembangbiakan dari suatu jenis satwa yang perlu dilakukan konservasinya 2. Memiliki keaneka ragaman dan populasi satwa yang tinggi 3. Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu 4. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan.
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan Suaka Alam Kriteria hutan wisata: 1. Kawasan yang ditunjuk memiliki keadaan yang menarik dan indah baik secara alamiah maupun buatan manusia. 2. Memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olah lh raga serta terletak dekat dengan pusatpusat permukiman penduduk. 3. Mengandung gsatwa buru yang dapat dikembangbiakkan sehingga memungkinkan perburuan secara teratur dengan mengutamakan segi rekreasi, olah raga dan kelestarian satwa.
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan Suaka Alam Kriteria Daerah Perlindungan Plasma Nutfah: 1. Areal yang ditunjuk memiliki jenis plasma nutfah tertentu. 2. Merupakan areal tempat pemindahan satwa yang merupakan tempat kehidupan baru bagi satwa tersebut. 3. Mempunyai luas lapangan yang tidak membahayakan. bh
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan Suaka Alam Kriteria Daerah Pengungsian satwa: 1. Areal yang ditunjuk merupakan wilayah kehidupan satwa yang sejak semula menghuni daerah tersebut 2. Mempunyai luas tertentu yang memungkinkan k berlangsungnya proses hidup dan kehidupan baru bagi satwa tersebut.
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan Lainnya Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan Lainnya adalah daerah yang mewakili ekosistem ste khas di lautan maupun perairan lainnya, yang merupakan habitat alami yang memberikan tempat maupun perlindungan bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada. Ki Kriteria: i kriteria kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya adalah kawasan berupa perairan laut, perairan darat, wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang dan atol yang mempunyai ciri khas berupa keragaman dan atau keunikan ekosistem.
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan Pantai Berhutan Bakau Kawasan Pantai Berhutan Bakau adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat bitt alami hutan bakau/mangrove yang berfungsi memberi perlindungan kepada perikehidupan pantai dan lautan. Kriteria: minimal 130 kali nilai ratabd air pasang rata perbedaan tertinggi dan terendah tahunan diukur dari garis surut terendah kearah darat.
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam Taman Nasional, adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, pariwisata, rekreasi dan pendidikan Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan ali, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, pariwisata dan rekreasi. Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian di darat maupun di laut yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Kriteria: 1. kawasan berhutan atau vegetasi tetap memiliki flora dan fauna yang beraneka ragam 2. Memiliki arsitektur bentang alam yang baik dan memiliki akses yang baik untuk keperluan pariwisata.
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan adalah kawasan dimana lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi g alami yang khas berada. Kriteria: tempat serta ruang di sekitar bangunan bernilai budaya tinggi, situr purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu yang mempunyai manfaat tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Kawasan Rawan Bencana Kawasan Rawan Bencana adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi i mengalami bencana alam Ki Kriteria: i daerah yang diidentifikasikan sering dan berpotensi tinggi mengalami bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi dan tanah longsor.
Delineasi kawasan lindung 9Core zone 9Buffer zone 9Transition zone
Delineasi sempadan sungai Hulu Pengaliran Hilir
Delineasi kawasan mata air
Permasalahan kawasan lindung Konversi lahan (perubahan lahan) lindung menjadi budidaya Kerusakan habitat alami akibat aktivitas manusia Penurunan daya dukung lahan (carrying i capacity ) akibat kepadatan penduduk P k l h (l d i bili ) kib Penurunan kemampuan lahan (land suitability) akibat pengelolaan yang kurang tepat
Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan