PENGARUH DILATASI PADA BANGUNAN DENGAN KETIDAKBERATURAN SUDUT DALAM YANG DIDESAIN SECARA DIRECT DISPLACEMENT-BASED

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DILATASI PADA BANGUNAN DENGAN KETIDAKBERATURAN GEOMETRI VERTIKAL YANG DIDESAIN SECARA DIRECT DISPLACEMENT BASED

DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN PADA SISTEM RANGKA DENGAN KETIDAKBERATURAN PERGESERAN MELINTANG TERHADAP BIDANG

STUDI PENENTUAN DIMENSI ELEMEN STRUKTUR PADA SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BERATURAN YANG DIDESAIN DENGAN METODE DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN

EVALUASI METODE FBD DAN DDBD PADA SRPM DI WILAYAH 2 DAN 6 PETA GEMPA INDONESIA

EVALUASI KINERJA METODEDIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN DAN FORCE BASED DESIGNPADA BANGUNAN VERTICAL SETBACK 6 LANTAI

KATA KUNCI: direct displacement-based design, performance based design, sistem rangka pemikul momen, analisis dinamis riwayat waktu nonlinier.

KATA KUNCI : direct displacement based design, time history analysis, kinerja struktur.

PERBANDINGAN KINERJA BANGUNAN YANG DIDESAIN DENGAN FORCE- BASED DESIGN DAN DIRECT DISPLACEMENT-BASED DESIGN MENGGUNAKAN SNI GEMPA 2012

PENGUJIAN RUMUS EMPIRIS DIMENSI ELEMEN SISTEM RANGKA PENAHAN MOMEN BERATURAN YANG DIDESAIN SECARA DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 6 PETA GEMPA INDONESIA

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10- LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI DI WILAYAH 6 PETA GEMPA INDONESIA

EVALUASI KINERJA DIRECT-DISPLACEMENT BASED DESIGN PADA PERENCANAAN BANGUNAN DENGAN KETIDAKBERATURAN TINGKAT LUNAK

EVALUASI KINERJA SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS SNI PADA STRUKTUR DENGAN GEMPA DOMINAN

EVALUASI KINERJA BANGUNAN YANG DIDESAIN SECARA DDBD TERHADAP GEMPA RENCANA

LAPORAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN PF/PAK/PPM

LAPORAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN PF/PAK/PPM

BAB V ANALISIS KINERJA STRUKTUR

EVALUASI SENDI PLASTIS DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA GEDUNG TIDAK BERATURAN

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10- LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI DI WILAYAH 2 PETA GEMPA INDONESIA

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas sekilas tentang konsep Strength Based Design dan

KATA KUNCI: sistem rangka baja dan beton komposit, struktur komposit.

KINERJA SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS SESUAI SNI DITINJAU DARI KETENTUAN SENGKANG MINIMUM KOLOM

EVALUASI SNI 1726:2012 PASAL MENGENAI DISTRIBUSI GAYA LATERAL PADA PENGGUNAAN SISTEM GANDA

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V ABSTRAK

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA INDONESIA INTENSITAS TINGGI DENGAN KONDISI TANAH LUNAK

STUDI TENTANG DAKTILITAS STRUKTUR PADA SISTEM SHEARWALL FRAME DENGAN BELT TRUSS

KINERJA SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS SESUAI SNI DITINJAU DARI KETENTUAN SENGKANG MINIMUM KOLOM

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

LAPORAN PENELITIAN APLIKATIF-KREATIF

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL No: 13/PEN/SIPIL/2010

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10- LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 2 PETA GEMPA INDONESIA

PENELITIAN MENGENAI SNI 1726:2012 PASAL TENTANG DISTRIBUSI GAYA LATERAL TERHADAP KEKAKUAN, KEKUATAN, DAN PENGECEKAN TERHADAP SISTEM TUNGGAL

LAPORAN PENELITIAN APLIKATIF-KREATIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN KEKAKUAN DAN KEKUATAN SISTEM GANDA SRPMK DAN SRBE BENTUK DIAGONAL MENURUT SNI 1726:2012 PASAL

PENGARUH SENSITIFITAS DIMENSI DAN PENULANGAN KOLOM PADA KURVA KAPASITAS GEDUNG 7 LANTAI TIDAK BERATURAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Stuktur dengan Vertical Set-Back

Pengaruh Core terhadap Kinerja Seismik Gedung Bertingkat

KATA KUNCI: gempa, sistem ganda, SRPMK, SRBKK, 25%, gaya lateral, kekakuan

LAPORAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN PF/PAK/PPM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini sudah banyak berdirinya gedung bertingkat, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan analisis statik ekivalen, analisis spektrum respons, dan

TUGAS AKHIR ANALISA EFISIENSI STRUKTUR DENGAN METODE PSEUDO ELASTIS TERHADAP METODE DESAIN KAPASITAS PADA BANGUNAN BERATURAN DI WILAYAH GEMPA 5

EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA

BAB III METODE ANALISA STATIK NON LINIER

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL No: 03/PEN/SIPIL/2010

BAB I PENDAHULUAN. Keandalan Struktur Gedung Tinggi Tidak Beraturan Menggunakan Pushover Analysis

KINERJA STRUKTUR PILAR JEMBATAN BERDASARKAN PERENCANAAN BERBASIS PERPINDAHAN LANGSUNG

EVALUASI KEMAMPUAN STRUKTUR RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA

BAB III METODE ANALISIS

PENGGUNAAN FRICTION BASE ISOLATION PADA RUMAH SEDERHANA

ANALISIS DINAMIK BEBAN GEMPA RIWAYAT WAKTU PADA GEDUNG BETON BERTULANG TIDAK BERATURAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan analisis non-linier yang sederhana namun dapat

ANALISIS DINAMIK RAGAM SPEKTRUM RESPONS GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAKAN SNI DAN ASCE 7-05

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PASANGAN DINDING BATA PADA RESPON DINAMIK STRUKTUR GEDUNG AKIBAT BEBAN GEMPA

II. KAJIAN LITERATUR. tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: tanpa terjadinya kerusakan pada elemen struktural.

EVALUASI SNI 1726:2012 PASAL MENGENAI DISTRIBUSI GAYA LATERAL TERHADAP KEKAKUAN DAN KEKUATAN PADA SISTEM GANDA SRPMK DAN SRBKK

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DINAMIK STRUKTUR GEDUNG DUA TOWER YANG TERHUBUNG OLEH BALOK SKYBRIDGE

EVALUASI KINERJA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS BERCOAKAN 40% DI WILAYAH BERESIKO GEMPA TINGGI DI INDONESIA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

STUDI MENENTUKAN PARAMETER DAKTILITAS STRUKTUR GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN ANALISIS PUSHOVER

STUDI PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG TERHADAP KINERJA BATAS AKIBAT PENGARUH TINGGI BANGUNAN DAN DIMENSI KOLOM BERDASARKAN SNI

( STUDI KASUS : HOTEL DI DAERAH KARANGANYAR )

Analisis Dinamis Bangunan Bertingkat Banyak Dengan Variasi Persentase Coakan Pada Denah Struktur Bangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN DINDING GESER PADA GEDUNG SIMETRI

PEMODELAN DINDING GESER BIDANG SEBAGAI ELEMEN KOLOM EKIVALEN PADA MODEL GEDUNG TIDAK BERATURAN BERTINGKAT RENDAH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Stuktur dengan Vertical Set-Back

ANALISIS KINERJA BANGUNAN GEDUNG BETON BERTULANG DENGAN DENAH BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT STOREY SKRIPSI

HARUN AL RASJID NRP Dosen Pembimbing BAMBANG PISCESA, ST, MT Ir. FAIMUN, M.Sc., Ph.D

KAJIAN EFEK PARAMETER BASE ISOLATOR TERHADAP RESPON BANGUNAN AKIBAT GAYA GEMPA DENGAN METODE ANALISIS RIWAYAT WAKTU DICKY ERISTA

Analisis Dinamik Struktur dan Teknik Gempa

KEANDALAN ANALISA PUSHOVER UNTUK MERAMAL PRILAKU SEISMIK NONLINIER STRUKTUR PORTAL TERBUKA DENGAN REENTRANT CORNER

ANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

STUDI PENEMPATAN DINDING GESER TERHADAP WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL STRUKTUR GEDUNG

ANALISIS EFEK PENEMPATAN DINDING BATA TERHADAP RESPON BANGUNAN AKIBAT EKSITASI GEMPA

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTINGKAT BANYAK BERDASARKAN PERBANDINGAN ANALISIS RESPONS SPEKTRUM DAN DINAMIK RIWAYAT WAKTU

Peraturan Gempa Indonesia SNI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

LAPORAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN APLIKATIF KREATIF

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KINERJA PORTAL BAJA 3 DIMENSI DENGAN PENGAKU LATERAL AKIBAT GEMPA KUAT BERDASARKAN PERFORMANCE BASED DESIGN

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013

EVALUASI STRUKTUR DENGAN PUSHOVER ANALYSIS

DAFTAR ISI Annisa Candra Wulan, 2016 Studi Kinerja Struktur Beton Bertulang dengan Analisis Pushover

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada saat gempa terjadi, titik tangkap gaya gempa terhadap bangunan berada pada pusat massanya, sedangkan perlawanan yang dilakukan oleh bangunan berp

Transkripsi:

PENGARUH DILATASI PADA BANGUNAN DENGAN KETIDAKBERATURAN SUDUT DALAM YANG DIDESAIN SECARA DIRECT DISPLACEMENT-BASED Aditya Hendratha, Teodorus Adi Nugraha, Ima Muljati ABSTRAK: Metode Direct Displacement Based Design (DDBD) telah banyak digunakan di Eropa dalam desain bangunan yang tahan gempa dan menunjukkan kinerja yang baik, untuk bangunan beraturan maupun tidak beraturan. Khusus pada bangunan tidak beraturan, dapat dilakukan dilatasi agar didapatkan perilaku yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dilatasi pada bangunan dengan ketidakberaturan sudut dalam yang direncanakan secara DDBD. Bangunan perkantoran - dan -lantai akan digunakan sebagai studi kasus, dan direncanakan terhadap resiko gempa rendah (kota Surabaya) dan tinggi (kota Jayapura) di Indonesia. Bangunan direncanakan dalam dua skenario, yaitu tanpa dan dengan dilatasi. Kinerja bangunan yang dihasilkan (drift dan damage index) akan diuji dengan melakukan analisis time history. Hasil verifikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa opsi dilatasi menghasilkan kinerja yang baik dan lebih efisien dari segi penggunaan bahan, namun tidak disarankan untuk digunakan pada ruang lingkup bangunan penelitian ini karena adanya selisih perpindahan kolom pada bagian dilatasi yang dinilai terlalu besar. KATA KUNCI: direct displacement based design, ketidakberaturan sudut dalam, dilatasi, time history.. PENDAHULUAN Penelitian sebelumnya yang dilakukan Wijaya dan Wijaya () telah mengujicobakan metode DDBD pada bangunan dengan ketidakberaturan sudut dalam yang berukuran kecil dan menghasilkan kinerja struktur yang baik. Penelitian kali ini akan mengevaluasi kinerja metode DDBD pada bangunan dengan ketidakberaturan sudut dalam yang berukuran lebih besar dan dicoba dengan menggunakan dilatasi. Dilatasi dilakukan dengan harapan perilaku bangunan lebih baik dan terhindar dari torsi. Dalam penelitian ini ditinjau bangunan - dan -lantai (re-entrant corner,%) di kota Surabaya (resiko gempa rendah) dan kota Jayapura (resiko gempa tinggi) berdasarkan SNI - dengan bentang 8-meter dan tinggi antar lantai -meter yang di desain secara DDBD menurut skenario. Skenario A adalah struktur bangunan tanpa dilatasi, B adalah struktur bangunan dengan dilatasi berupa konsol pada satu bagian bangunan. Untuk memperjelas struktur bangunan yang akan ditinjau, denah struktur dapat dilihat pada Gambar. Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, adit8@gmail.com Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, sacred_gunz@yahoo.com Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, imuljati@petra.ac.id

a. Skenario A b. Skenario B Gambar. Denah Struktur Bangunan yang Ditinjau, - dan -Lantai. PROSEDUR DESAIN DDBD Langkah : Menentukan target design displacement (Persamaan ) dan drift struktur Multi Degree Of Freedom (MDOF) di atap bangunan (Gambar ) yang sesuai dengan kriteria kinerja struktur (strain atau drift limits) sehingga didapatkan design displacement (Persamaan ) dari struktur Single Degree Of Freedom (SDOF) pengganti. Gambar.Permodelan SDOF dari Bangunan Bertingkat Target design displacement setiap lantai didapatkan dari Persamaan berdasarkan shape vector yang terdapat pada Persamaan, proporsional terhadap critical story displacement c dan mode shape pada critical storey level δ c (pada lantai bangunan): () untukn : () ; untuk n : - dimana n adalah jumlah lantai bangunan, H i adalah elevasi lantai ke-i, dan H n tinggi total bangunan. Equivalent design displacement didapatkan dari : () dimana m i massa pada lantai ke-i. Massa struktur pengganti m e dan tinggi efektif H e dihitung dengan:

() () Langkah : Mengkontrol target design displacement Δ i setiap lantai terhadap higher mode effect. Kontrol yang dilakukan adalah memodifikasi nilai target design displacement Δ i dengan nilai amplifikasi dengan ketentuan seperti pada Persamaan., (),,, () dimana H n adalah total tinggi bangunan dalam satuan meter. Langkah : Memperkirakan level equivalent viscous damping ξ eq, dimana displacement ductility μ dari struktur harus diketahui terlebih dahulu sesuai Persamaan 8. μ= d y (8) Yield displacement y didapatkan dari :. (9), () dimana adalah rotasi dari balok, ε y adalah strain dari tulangan baja, L b dan H b adalah panjang dan tinggi balok. Equivalent viscous damping ξ eq didapatkan dari :,,. () Langkah : Menentukan periode efektif T e dari struktur SDOF pada saat respons peak displacement dengan memakai design displacement pada langkah dan respons spectrum design displacement sesuai dengan level damping pada langkah,. Berdasarkan design displacement spectrum maka T e didapatkan dari :,,, () () dimana T d adalah corner period, displacement demand untuk level dari equivalent viscous damping ξ eq. Langkah : Menghitung kekakuan efektif k e dari struktur SDOF dan design base shear V base. Kekakuan efektif K e didapatkan dari : () Design base shear V base didapatkan dari : ()

Langkah : Membagi design base shear secara vertikal dan horizontal ke elemen-elemen penahan beban lateral untuk lantai selain top roof dengan cara :,9 () Sedangkan untuk lantai top roof didapatkan dengan cara sebagai berikut :,,9 () Langkah : Mengkontrol struktur terhadap P-Δ effect melalui stability index θ Δ. Kontrol yang dilakukan berdampak kepada design base shear V base yang diterima oleh bangunan. Stability index θ Δ didapatkan melalui : (8) Jika stability index θ Δ yang didapatkan bernilai,, maka nilai design base shear sama dengan V base. Jika stability index θ Δ yang didapatkan bernilai >, maka nilai design base shear V base harus dihitung ulang melalui Persamaan 9. (9) dimana C bernilai, untuk struktur beton, P adalah gaya berat bangunan, M d adalah total Over Turning Moments (OTM) yang diterima struktur, dan H adalah tinggi total struktur.. METODOLOGI PENELITIAN Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :. Prosedur DDBD dilakukan pada kedua skenario bangunan hingga didapatkan gaya dasar V base. Selanjutnya V base didistribusikan ke masing-masing lantai secara proporsional menurut gaya inersia.. Pada skenario B, bangunan dibagi menjadi dua yaitu Bangunan Besar dan Bangunan Kecil (bangunan sayap yang didilatasi). Pada Bangunan Kecil perhitungan massa hanya diambil setengah dari massa total bangunan dengan setengah massa sisanya masuk sebagai tambahan massa Bangunan Besar dalam perhitungan gaya geser gempa. Sedangkan pada skenario A, massa bangunan yang diambil adalah penuh.. Pada ke dua skenario, dilakukan desain kapasitas mengikuti rekomendasi Priestley et.al (), dimana pengambilan gaya-gaya dalam untuk balok diambil terbesar antara akibat beban gravitasi terfaktor dengan akibat beban gempa murni (Pinto,99). Sedangkan momen desain kolom didapat dari momen desain balok yang dikalikan faktor-faktor pembesar sesuai persyaratan yang ada.. Pengevaluasian kinerja struktur dilakukan dengan analisis dinamis time history nonlinear menggunakan program SeismoStruct V. (SeismoSoft) dimana input beban gempa menggunakan gempa El-Centro April 9 N-S yang dimodifikasi sesuai dengan wilayah beresiko gempa rendah dan tinggi di Indonesia. Selain itu, input pada program SeismoStruct pada link properties berupa hubungan momen-rotation didapat dari program CUMBIA (Montejo & Kowalsky, ). Evaluasi dilakukan terhadap hasil drift ratio, lokasi sendi plastis, nilai damage index, dan selisih displacement bangunan besar dan kecil skenario B.. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Analisis dinamis non linier riwayat waktu memberikan hasil sebagai berikut :. ratio Dapat dilihat pada Gambar dan Gambar hasil dari drift ratio pada kota Surabaya dan Jayapura untuk skenario A (A ) dan B (B Besar dan B Kecil ). Hasil ini kemudian dibandingkan

dengan drift design yang sudah ditentukan (design drift). ratio yang dihasilkan oleh semua skenario memenuhi batas drift (limit drift) sebesar,%, sesuai dengan Eurocode 8 (998). Story Surabaya Lantai 9 A 8 Design Limit B besar B kecil...... (%) (%) a. -Lantai b. -Lantai Gambar. Grafik Perbandingan Hasil Ratio Kota Surabaya Story Surabaya -Lantai A Design Limit B besar B kecil Jayapura -Lantai Jayapura -Lantai Storey A Design Limit B besar B kecil........ (%) (%) a. -Lantai b. -Lantai Gambar. Grafik Perbandingan Hasil Ratio Kota Jayapura Storey 9 8 A Design Limit B besar B kecil ratio yang baik dihasilkan oleh bangunan skenario A untuk kota Jayapura, dan bangunan besar untuk kota Surabaya. Hasil drift ratio dianggap baik karena drift yang dihasilkan mendekati design drift. Untuk bangunan lainnya, hasil drift kurang mendekati design drift sehingga secara umum tidak dapat ditarik kesimpulan skenario mana yang menghasilkan kinerja lebih baik.. Damage Index Kinerja bangunan dinilai dari damage index yang terjadi berdasarkan standar Asian Concrete Model Code (ACMC, ). Nilai damage index atau nilai kerusakan bangunan pada setiap komponen struktur bangunan dapat dianalisis salah satunya dengan menganalisis rotation yang terjadi dari hasil

time history, yield rotation dan ultimate rotation. Secara matematis, nilai damage index dapat dianalisis dengan menggunakan Persamaan. Damage Index = θ -θ y () θ u -θ y dimana θ adalah rotation terjadi hasil time history, θ y adalah yield rotation, dan θ u adalah ultimate rotation. Secara umum, damage index skenario A dan B tidak jauh berbeda dan menunjukkan kinerja yang baik dan memenuhi beam side sway mechanism. Damage index maksimum yang terjadi pada sendi plastis masih masuk kriteria servicability. Dari kedua skenario ini tidak ditemukan pola yang jelas mengenai skenario mana yang menghasilkan kinerja bangunan lebih baik (Hendratha & Nugraha, ).. Selisih Displacement Bangunan Besar dan Kecil Skenario B Gambar di bawah merupakan grafik selisih Displacement maksimum per lantai antara bangunan besar dan kecil pada skenario B untuk kolom interior arah X, karena secara umum displacement arah X untuk seluruh skenario lebih besar bila dibandingkan dengan arah Y. Selisih terbesar tersebut dapat ditemui pada kolom interior bangunan skenario B lantai arah X kota Surabaya, yaitu sebesar cm pada lantai. Lantai 9 8 Selisih Displacement Kolom........8 Jarak Perpindahan Kolom (m) Jayapura BX Jayapura BX Surabaya BX Surabaya BX Gambar. Selisih Displacement Kolom Interior Bangunan Skenario B. Perbandingan Berat Tulangan Skenario A dan B Berdasarkan penelitian Hendratha dan Nugraha (), skenario B dapat menghemat besi tulangan yang digunakan hingga 8% sehingga dilatasi pada skenario B membuat bangunan menjadi lebih ringan dan hemat.. KESIMPULAN Dengan melihat hasil dari evaluasi kinerja struktur skenario A dan B di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :. Kedua skenario menghasilkan mekanisme keruntuhan yang aman yaitu beam side sway mechanism.. Kedua metode sama-sama menghasilkan kinerja struktur bangunan yang baik, namun skenario dengan dilatasi tidak dianjurkan untuk dipakai karena selisih displacement antara bangunan besar dan kecil dinilai terlampau besar.

. DAFTAR REFERENSI ACMC. (). Asian Concrete Model Code Level & Documents. Author, Tokyo. Departemen Pekerjaan Umum. (). SNI---. Tata Cara Perhitungan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung & Non Gedung.Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. EuroCode 8 (998). Seismic Design of Building Part. Author, Eropa. Montejo, L.A. and Kowalsky, M.J. ().CUMBIA.Department of Civil, Construction and Environmental Engineering. North Carolina State University, USA : North Carolina. Pinto, P.E. (99). Seismic Design of RC Structures for Controlled Inelastic Response, CEB Bulletin No., Comite Euro-International du Beton, Lausanne, Switzerland. Priestley, M.J.N, Calvi, G.M and Kowalsky, M.J. (). Displacement- Based Seismic Design of Structure. IUSS Press, Pavia. SeismoSoft, SeismoStruct A Computer Program for Static and Dynamic Nonlinear Analysis of Framed Structure,<http://www.seismosoft.com>() Wijaya, C. dan Wijaya, S. W. (). Evaluasi Kinerja Direct Displacement-Based Design dan Force Based Design Bangunan Tidak beraturan Plan -Lantai. TugasAkhir No. 89/SIP/. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Kristen Petra. Surabaya.