BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain penelitian dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Menurut Nazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua proses

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009 : 2) adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dalam bentuk explanatory dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan ditunjang dengan studi kepustakaan/ menggunakan literatur-literatur yang relevan dengan kajian penelitian. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data yang pokok. Sedangkan survei explanatory adalah suatu metode yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. 3.2. Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2008 : 58) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 117) Variabel adalah besaran yang mempunyai nilai yang dapat berubah-ubah dari 54

55 pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah sesuatu yang dapat berbentuk apa saja yang mempunyai nilai yang berubah-ubah yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Variabel dibedakan menjadi dua kategori utama yaitu : a. Variabel Independen (variabel bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah keterampilan mengajar guru (X 1 ) dan motivasi belajar (X 2 ). b. Variabel Dependen (Variabel Terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependennya adalah prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai UTS siswa. Operasionalisasi masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut : Variabel Keterampilan Mengajar Guru (Variabel X 1 ) Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Indikator 1. Keterampilan Bertanya - Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat - Pemberian waktu berpikir - Pemberian tuntunan - Peningkatan terjadinya interaksi 2. Keterampilan Memberi Penguatan - Penguatan verbal - Penguatan non verbal 3. Keterampilan Mengadakan Variasi - Variasi gaya mengajar - Variasi dalam menggunakan media Skala Data Interval

56 Motivasi Belajar (Variabel X 2 ) Prestasi Belajar (Variabel Y) 4. Keterampilan Menjelaskan - Kejelasan - Penggunaan contoh dan ilustrasi - Pemberian tekanan pada yang penting - Penggunaan balikan 5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran - Membuka pelajaran - Menutup pelajaran 6. Keterampilan Mengelola Kelas - Menunjukkan sikap tanggap - Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas - Menegur 1. Durasi kegiatan 2. Frekuensi kegiatan 3. Persistensi 4. Ketabahan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan 5. Devosi dan pengorbanan mencapai tujuan 6. Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dalam belajar 7. Tingkatan kualifikasi prestasi 8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan Nilai hasil UTS kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi semester genap tahun ajaran 2010/ 2011 Interval Interval 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Menurut Sugiyono (2009 : 61) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

57 Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS A, XI IPS B, XI IPS C, XI IPS D, XI IPS E dan XI IPS F di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 214 orang, seperti terlihat pada tabel di bawah ini : 3.3.2. Sampel Tabel 3.2 Populasi Penelitian No. Sub Populasi Jumlah 1 Kelas XI IPS A 35 orang 2 Kelas XI IPS B 38 orang 3 Kelas XI IPS C 35 orang 4 Kelas XI IPS D 36 orang 5 Kelas XI IPS E 35 orang 6 Kelas XI IPS F 35 orang JUMLAH 214 orang Sumber : Data diolah Menurut Sugiyono (2009: 62), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tidak terdapat batasan tertentu mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena absah tidaknya sampel bukan terletak pada besar atau banyaknya sampel yang diambil tetapi terletak pada sifat dan karakteristik sampel apakah mendekati populasi atau tidak. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling dengan Simple Random Sample. Teknik Simple Random Sample menurut Suharsimi Arikunto (2002: 111) adalah Sampel random, sampel acak, sampel campur, yaitu sampel yang memberikan hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.

58 Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut : = 1+ (Riduwan, 2004 : 65) Keterangan : n N : ukuran sampel keseluruhan : Ukuran populasi e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan (5%) Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh sampel sebagai berikut : = = 1+ 214 1+2140,05 = 139,413 = 139 Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 139 siswa. Setelah diperoleh sampel siswa maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas. Untuk proporsi tiap-tiap kelas dihitung dengan menggunakan rumus : ni=ni Nn Dimana : ni = jumlah sampel menurut kelas n = jumlah sampel seluruh Ni = jumlah populasi menurut kelas N = jumlah populasi seluruhnya

59 Maka, sampel dalam penelitian ini adalah : Tabel 3.3 Sampel Penelitian Kelas Jumlah Siswa Sampel 1 XI IPS A 35 35 139= 22,73=23 214 No. 2 XI IPS B 38 38 139= 24,68=24 214 3 XI IPS C 35 35 139= 22,73=23 214 4 XI IPS D 36 36 139= 23,38=23 214 5 XI IPS E 35 35 139= 22,73=23 214 6 XI IPS F 35 35 139= 22,73=23 214 JUMLAH 214 139 Sumber : Data diolah Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Sugiyono (2008 : 91), Pengambilan sampel secara random/ acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian. Dalam penelitian ini, untuk menentukan responden yang terpilih digunakan tabel random dengan cara sebagai berikut : 1. Sediakan kerangka sampel masing-masing kelas. Dalam hal ini yang menjadi kerangka sampel adalah daftar urut Nomor Induk Siswa (NIS) kelas XI IPS yang ada pada kelas terpilih menjadi sampel. 2. Sediakan media pengundi berupa gelas plastik dan lembaran kertas mini kira-kira berukuran 2 Cm X 2 Cm dan lembaran kertas penutup gelas plastik yang kemudian diberi lubang yang cukup untuk keluarnya gulungan kertas undian.

60 3. Media kertas berukuran 2 Cm x 2 Cm tersebut kemudian ditulis dengan angka sesuai dengan Nomor induk siswa (NIS), selanjutnya digulung dan dimasukkan ke dalam media/ gelas pengundi. 4. Langkah selanjutnya dikocok-kocok dan dikeluarkan satu per satu. Jika satu kocokan keluar dua, maka lakukan pengulangan, gulungan yang telah keluar dimasukkan kembali ke dalam gelas plastik. Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah yang ditentukan untuk masing-masing kelas. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi dokumenter dan kuesioner/ angket. 3.4.1. Studi Dokumentasi Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:219) Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan peneliti untuk mendapatkan data tentang siswa, hasil belajar yang diperoleh siswa yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran akuntansi. Data ini digunakan untuk memperoleh data variabel Y yaitu nilai hasil prestasi belajar siswa.

61 3.4.2. Kuesioner / Angket Menurut Sugiyono (2008:142) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pengertian ini juga senada dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:128) bahwa Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang ia ketahui. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang (x) atau checklist ( ). Kuesioner atau angket ini digunakan untuk memperoleh data mengenai Persepsi siswa mengenai Keterampilan Mengajar Guru (Variabel X 1 ) dan Motivasi Belajar (Variabel X 2 ). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala numerik. Menurut Uma Sekaran (2006 : 33) Skala numerikal (numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Ini merupakan skala interval dengan susunan sebagai berikut : Selalu 5 4 3 2 1 Tidak pernah

62 Skala numerik digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang/ sekelompok orang tentang gejala sosial. No Tabel 3.4 Penilaian Numerical scale Skor Item 1 2 3 4 5 Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif paling rendah 3.5. Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti dalam penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen utama yang akan digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Prosedur yang dilakukan dalam penyusunan angket dan pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Langkah-langkah penyusunan angket a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket b. Mengidentifikasi variable yang akan dijadikan sasaran angket c. Menyusun urutan pernyataan dan perttanyaan d. Membuat format. Format angket harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan responden dalam mengisinya.

63 e. Membuat petunjuk pengisian. Petunjuk pengisian dibuat sesuai dengan format yang mencerminkan cara mengisi angket. 2. Langkah selanjutnya adalah langkah uji coba setelah angket sudah tersusun. Uji coba ini dilakukan karena angket yang telah disusun belum merupakan angket yang baku. Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapatkan angket yang valid dan reliable agar hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mendekati kebenaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2004 : 134) yakni : instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. 3.5.1. Uji Validitas Kuesioner (Angket) Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diukur serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Suharsimi Arikunto (2002 :144) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir item dengan skor total. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas ini adalah Product Moment dari Pearson seperti berikut ini: N XY X Y r = N X X N Y Y (Suharsimi Arikunto, 2002:145)

64 Keterangan: r xy = Koefisien Korelasi N = Jumlah Responden X = Skor item Y = Skor total Setelah diperoleh nilai r xy selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel dengan taraf signifikasi 5%, sehingga kriterianya adalah : 1. Item pertanyaan yang diteliti dinyatakan valid jika r hitung > r tabel 2. Item pertanyaan yang diteliti dinyatakan tidak valid jika r hitung < r tabel Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal peneliti menggunakan Software Excel Windows. Uji validitas yang dilakukan oleh penulis adalah dengan mengujicobakan angket penelitian kepada beberapa siswa di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dengan jumlah responden sebesar 30 responden. Jumlah pernyataan angket yang disebarkan berjumlah 40 pernyataan. 24 pernyataan untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan 16 pernyataan untuk variabel motivasi belajar siswa. Contoh perhitungan uji validitas dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan penggunaan Software Excel untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X 1 ) yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

65 Tabel 3.5 Validitas Item Instrumen Persepsi Siswa mengenai Keterampilan Mengajar Guru Nilai Nilai r tabel Keterangan Kesimpulan Korelasi (r) (n= 30, α=5%) Item Soal 1. 0,394 r hitung > r tabel Valid, dipakai 2. 0,624 r hitung > r tabel Valid, dipakai 3. 0,446 r hitung > r tabel Valid, dipakai 4. 0,200 r hitung < r tabel Tidak Valid, dihilangkan 5. 0,480 r hitung >r tabel Valid, dipakai 6. 0,546 r hitung > r tabel Valid, dipakai 7. 0,415 r hitung > r tabel Valid, dipakai 8. 0,266 r hitung < r tabel Tidak Valid, dihilangkan 9. 0,419 r hitung > r tabel Valid, dipakai 10. 0,511 r hitung > r tabel Valid, dipakai 11. 0,396 r hitung > r tabel Valid, dipakai 12. 0,635 0,361 r hitung > r tabel Valid, dipakai 13. 0,630 r hitung > r tabel Valid, dipakai 14. 0,467 r hitung > r tabel Valid, dipakai 15. 0,564 r hitung > r tabel Valid, dipakai 16. 0,161 r hitung < r tabel Tidak Valid, dihilangkan 17. 0,469 r hitung > r tabel Valid, dipakai 18. 0,607 r hitung > r tabel Valid, dipakai 19. 0,384 r hitung > r tabel Valid, dipakai 20. 0,619 r hitung > r tabel Valid, dipakai 21. 0,066 r hitung < r tabel Tidak Valid, dihilangkan 22. 0,626 r hitung > r tabel Valid, dipakai 23. 0,455 r hitung > r tabel Valid, dipakai 24. 0,604 r hitung > r tabel Valid, dipakai Dari data tersebut dapat dibaca bahwa korelasi antara skor butir pertama hingga butir ke-24 dibandingkan dengan harga r tabel untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361. Keputusan valid atau tidaknya setiap butir soal dilihat berdasarkan kriteria, yaitu jika harga r hitung < r tabel maka item soal tersebut tidak valid, sedangkan jika r hitung > r tabel, maka butir soal tersebut dinyatakan valid.

66 Berdasarkan perhitungan validitas tersebut dapat terlihat bahwa dari 24 pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat empat pernyataan yang dinyatakan tidak memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 4, 8, 16 dan 21. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 20 pernyataan. Tabel 3.6 Konversi Instrumen Persepsi Siswa mengenai Keterampilan Mengajar Guru No. No. No. No. Keterangan Asal Baru Asal Baru Keterangan 1 1 Valid 13 11 Valid 2 2 Valid 14 12 Valid 3 3 Valid 15 13 Valid 4 - Tidak Valid 16 - Tidak Valid 5 4 Valid 17 14 Valid 6 5 Valid 18 15 Valid 7 6 Valid 19 16 Valid 8 - Tidak Valid 20 17 Valid 9 7 Valid 21 - Tidak Valid 10 8 Valid 22 18 Valid 11 9 Valid 23 19 Valid 12 10 Valid 24 20 Valid Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan penggunaan Software Excel untuk variabel motivasi belajar siswa (X 2 ) yang dapat dilihat pada tabel berikut:

67 Tabel 3.7 Validitas Item Instrumen Motivasi Belajar Siswa Nilai r tabel Keterangan (n= 30, α=5%) Item Nilai Soal Korelasi (r) Kesimpulan 1. 0,751 r hitung > r tabel Valid, dipakai 2. 0,262 r hitung < r tabel Tidak Valid, dihilangkan 3. 0,544 r hitung > r tabel Valid, dipakai 4. 0,523 r hitung > r tabel Valid, dipakai 5. 0,708 r hitung >r tabel Valid, dipakai 6. 0,442 r hitung > r tabel Valid, dipakai 7. 0,447 r hitung > r tabel Valid, dipakai 8. 0,391 0,361 r hitung > r tabel Valid, dipakai 9. 0,470 r hitung > r tabel Valid, dipakai 10. 0,590 r hitung > r tabel Valid, dipakai 11. 0,552 r hitung > r tabel Valid, dipakai 12. 0,534 r hitung < r tabel Tidak Valid, dihilangkan 13. 0,340 r hitung > r tabel Valid, dipakai 14. 0,618 r hitung > r tabel Valid, dipakai 15. 0,674 r hitung > r tabel Valid, dipakai 16. 0,481 r hitung > r tabel Valid, dipakai Dari data tersebut dapat dibaca bahwa korelasi antara skor butir pertama hingga butir ke-16 dibandingkan dengan harga r tabel untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361. Keputusan valid atau tidaknya setiap butir soal dilihat berdasarkan kriteria, yaitu jika harga r hitung < r tabel maka item soal tersebut tidak valid, sedangkan jika r hitung > r tabel, maka butir soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan perhitungan validitas tersebut dapat terlihat bahwa dari 16 pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat dua pernyataan yang dinyatakan tidak memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 2 dan 12. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 14 pernyataan.

68 No. Asal Tabel 3.8 Konversi Instrumen Motivasi Belajar Keterangan No. No. No. Keterangan Baru Asal Baru 1 1 Valid 9 8 Valid 2 - Tidak Valid 10 9 Valid 3 2 Valid 11 10 Valid 4 3 Valid 12 - Tidak Valid 5 4 Valid 13 11 Valid 6 5 Valid 14 12 Valid 7 6 Valid 15 13 Valid 8 7 Valid 16 14 Valid 3.5.2. Uji Reliabilitas Kuesioner (Angket) Uji reliabilitas bertujuan agar data yang dihasilkan dapat dipercaya, karena uji ini dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunakan metode Alpha (r 11 ) dengan rumus dan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: Langkah 1 : Mencari varian tiap butir Keterangan : = (Suharsimi Arikunto, 2006 : 110) = Harga Varian Total

69 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item = Jumlah responden Langkah 2 : Menghitung varian total Keterangan : = (Suharsimi Arikunto, 2006 : 112) = Harga Varians Total = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item = Jumlah responden Langkah 3 : Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha = 1 1 (Suharsimi Arikunto, 2006 : 112) Keterangan : = Reliabilitas Angket = Banyak item/ butir angket = Harga varian item = Harga varians total

70 Setelah diperoleh nilai r xy selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel dengan taraf signifikasi 5%, sehingga kriterianya adalah : 1. Item pertanyaan yang diteliti dinyatakan reliabel jika r hitung > r tabel 2. Item pertanyaan yang diteliti dinyatakan tidak reliabel jika r hitung < r tabel Dalam penelitian ini, untuk perhitungan reliabilitas, penulis menggunakan bantuan software Excel Windows. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas, untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X 1 ) diperoleh nilai sebesar 0,8315. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan r tabel pada tabel r product moment diperoleh harga r tabel pada taraf kepercayaan 95% untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361. Karena r hitung > r tabel maka soal angket tersebut reliabel pada taraf kepercayaan 95% sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk penelitian. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar (X 2 ) reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,8147. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan r tabel pada tabel r product moment diperoleh harga r tabel pada taraf kepercayaan 95% untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361. Karena r hitung > r tabel maka soal angket tersebut reliabel pada taraf kepercayaan 95% sehingga instrument tersebut dapat digunakan untuk penelitian.

71 3.6. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1. Uji Normalitas Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, jika data tersebut berdistribusi normal maka proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik parametrik. Tetapi jika datanya tidak berdistribusi normal maka dapat menggunakan perhitungan statistik non parametrik. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Berikut ini langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan Uji Chi Kuadrat: 1. Menentukan skor tertinggi dan terendah 2. Menentukan Rentangan (R) R = skor tertinggi skor terendah 3. Menentukan Banyaknya Kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) 4. Menetukan panjang kelas (i) = 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong No. Kelas Interval f Nilai Tengah (X i ) X 2 i f. X i f. X 2 i 1.................. 2.................. Jumlah............... 6. Menentukan rata-rata atau Mean

72 = 7. Menentukan simpangan baku (S) = 1 8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: a. Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5. b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus: = c. Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angkaangka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n). f. Menjadi Chi Kuadrat ( χ 2 hitung ) dengan rumus: 2 χ = k i 1 ( fo fe) fe 2

73 g. Membandingkan ( χ 2 hitung ) dengan ( χ 2 tabel ) { untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = k-1} Kaidah keputusan: Jika, χ 2 hitung χ 2 tabel, maka distribusi data tidak normal Jika, χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka distribusi data normal (Riduwan, 2010 : 188-191) Artinya, apabila χ 2 hitung χ 2 tabel, maka distribusi data tidak normal dan proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik non parametrik atau jika χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka distribusi data normal dan proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik parametrik. 3.6.2. Koefisien Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Variabel Y. Dalam penelitian ini diguanakan dua macam korelasi yaitu korelasi parsial dan korelasi ganda. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel di bawah ini : Tabel 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat Kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2005 :136)

74 3.6.2.1 Koefisien Korelasi Parsial Korelasi parsial (Partial Correlation) adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih, yang salah satu atau variabel X konstan atau dikendalikan (Riduwan, 2010 : 233). Uji korelasi parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel X dan Y dimana salah satu variabel X dibuat tetap (konstan). Dalam penelitian ini, untuk perhitungan korelasi parsial, penulis menggunakan bantuan software SPSS 17. Koefisien korelasi parsial dirumuskan sebagai berikut : Rumus Korelasi parsial antara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (variabel X 1 ) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana motivasi belajar (variabel X 2 ) dianggap tetap. = 1.1 (Riduwan 2010 : 233) Rumus Korelasi Parsial antara motivasi belajar (variabel X 2 ) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana keterampilan mengajar guru (variabel X 1 ) dianggap tetap. = 1.1 (Riduwan 2010 : 233)

75 Menguji koefisien korelasi parsial dapat dihitung dengan menggunakan rumus t hitung sebagai berikut : t = 3 1 Dimana : (Riduwan 2010 : 234) t hitung = nilai yang akan dibandingkan dengan t tabel n = jumlah sampel r parsial = nilai koefisien parsial Kaidah pengujian : jika t hitung dari t tabel, maka Ha diterima H 0 ditolak jika t hitung dari t tabel, maka Ha ditolak H 0 diterima 3.6.2.2 Koefisien Korelasi Ganda Uji korelasi ganda adalah suatu nllai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain. Koefisien korelasi ganda dirumuskan sebagai berikut : = + 2... 1 Untuk pengujian korelasi ganda digunakan uji F yang ditentukan oleh : F =

76 Dimana : R k n F : Nilai Koefisien korelasi ganda : Jumlah variabel bebas (independen) : Jumlah sampel : F hitung yang selanjutnya akan dibandingkan dengan F tabel Kaidah pengujian : jika F hitung dari F tabel, maka Ha diterima H 0 ditolak jika F hitung dari F tabel, maka Ha ditolak H 0 diterima 3.6.3. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut : Besarnya pengaruh keterampilan mengajar guru (variabel X 1 ) dan motivasi belajar (variabel X 2 ) terhadap prestasi belajar (variabel Y) Kd= 100% Besarnya pengaruh keterampilan mengajar guru (variabel X 1 ) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana motivasi belajar (variabel X 2 ) dianggap tetap. Kd= 100% Besarnya pengaruh motivasi belajar (variabel X 2 ) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana keterampilan mengajar guru (variabel X 1 ) dianggap tetap. Kd= 100%