BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang fundamental dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan adanya perkembangan dan kemajuan zaman, maka Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju.pada Al-qur an surah ar-ra d ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman modern yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur a>n telah dijelaskan bahwa Allah SWT akan. mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu, orang yang berilmu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. orang berusaha membekali diri dengan iman, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah sedang mengadakan berbagai usaha untuk membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 1 Seiring perkembangan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), kita dituntut untuk menjadi manusia yang mampu mengikuti perkembangan dunia. Untuk itulah peranan pendidikan sangat penting sebagai usaha untuk mempersiapkan manusia yang mempunyai kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaran pendidikan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) berserta penjelasannya, (Bandung : Citra Umbara, 2003), h. 7 1

2 Untuk mewujudkan hal diatas, pendidikan merupakan hal yang mutlak diperlukan. Definisi pendidikan banyak sekali ragamnya dan berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini bergantung dari sudut pandang masing-maisng. Ada yang memberikan definisi pendidikan dilihat dari bagaimana proses terjadinya pendidikan itu sendiri, tanpa melihat tujuan apa yang ingin dicapai. Definisi seperti ini lebih bersifat deskriftif. Ada pula yang mendefinisikan pendidikan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai melalui proses pendidikan itu sendiri. Definisi yang terakhir ini lebih bersifat normatif. John Dewey mengatakan bahwa : Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. 2 Selain berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa, pendidikan juga mampu mengangkat derajat seseorang ketingkat yang lebih tinggi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur an surah Al-Mujadalah ayat 11 : ي ر ف ع الل ه ال ذ ين آم ن وا م ن ك م و ال ذ ين أ وت وا ال ع ل م د ر ج ات و الل ه ب ا ت ع م ل ون خ ب ري Pendidikan sebagai usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang berkualitas salah satunya melalui proses belajar mengajar. Dengan cara ini diharapkan siswa dapat menyerap ilmu pengetahuan keterampilan dan pengalaman sebanyakbanyaknya yang kemudian dapat diterapkan ditengah-tengah kehidupan masyarakat. 2 Eko Susiolo Madyo, Dasar-Dasar Pendidikan, (Semarang : Effhar Offset, 1990) h.13-14

3 Proses pembelajaran tersebut merupakan mediator penguasaan ilmu pengetahuan yang mutlak dilaksanakan secara maksimal dan berkesinambungan. Dalam hidupnya manusia tak lepas dari proses pembelajaran, belajar adalah suatu hal yang penting dalam proses memanusiakan manusia dalam menuju pribadi yang dewasa, berkembang, beradab dan bermoral saking pentingnya John Locke berpendapat bahwa manusia memiliki perbedaan dengan makhluk yang lain adalah manusia memiliki akal, sebagai potensi untuk belajar. Islam sebagai sumber Aqidah, muamalah, hukum dan ilmu serta panduan dalam hidup, mengajarkan kita bahwa belajar dengan membaca dalam surah Al-Alaq ayat 1-5 berbunyi : اا ر أ اا م ر ب ال ذ خ ل. خ ل اإلن س ان م ن ع ل. ع ل م اإلن س ان م ا ل ي ع ل م اا ر أ و ر ب ااأل ر. ال ذ ع ل م ال ل م. Dengan demikian dalam ayat diatas dijelaskan betapa pentingnya belajar dengan cara pengamatan terutama dalam proses penciptaan yang menuntut manusia untuk berpikir secara mendalam supaya manusia dapat mempertebal keimanan dan ketakwaan. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungan. Belajar itu senantiasa merupakan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran terkait banyak hal, dalam hal ini belajar yang efektif adalah yang berkesinambungan memiliki interaksi yang variatif, dan hasil

4 yang bagus serta tujuan yang jelas, dan tak lengkap rasanya kalau tanpa evaluasi yang sistematis yang menunjukkan kesiapan siswa untuk tingkatan berikutnya, sebagai instrumen untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan, peluang, serta tantangan untuk kemajuan pembelajaran dan tak dilupakan unsur yang penting tentang orang atau kesungguhan sumber daya manusia sebagai penunjangnya. Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk beberapa materi pelajaran dinilai merupakan salah satu penunjang dalam meningkatkan pembelajaran. Pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang diberikan oleh guru untuk melatih siswa dalam menjawab soal. Pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu bentuk evaluasi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dalam proses belajar mengajar, karena dengan adanya pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut, siswa diharapkan dapat lebih konsentrasi pada pelajaran yang dihadapinya, lebih aktif dan lebih mandiri dalam memecahkan persoalan yang ditemuinya serta waktu yang tersedia bisa dimanfaatkan secara lebih efesien. Hal ini diharapkan bisa mempertajam kemampuan siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya, hkususnya dalam pembelajaran Fiqih. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu alat dalam teknik pengajaran yang membentuk interaksi daya kreatif siswa. Untuk mengerjakan instruksi sesuai apa yang telah mereka pelajari secara sistematis dengan bantuan guru, bagaimana peran guru dalam membimbing siswa pada saat mengerjakan LKS, apakah penggunaan LKS berjalan efektif atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran,

5 keberhasilan siswa dalam evaluasi hasil belajar mereka dan proses ketika guru menugaskan LKS tersebut. Dalam hal ini Lembar Kerja Siswa memiliki banyak keuntungan di antara metode pembelajaran lebih terkerangka, membantu siswa membuat pembelajaran dengan materi yang singkat, dan yang paling penting berisi evaluasi yang jelas terhadap proses pembelajaran pada MTSN 2 Gambut Kabupaten Banjar. Dari penjajakan awal penulis tentang penggunaan LKS pada MTsN 2 Gambut yang beralamat di jalan A. Yani KM.15.200 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar adalah belum berjalan secara optimal, maksudnya guru dalam menyuruh siswa mengerjakan LKS waktunya itu kadang-kadang tidak mencukupi dan banyaknya soal yang dijawab, sehingga kadang-kadang mengerjakan LKS tersebut dijadikan PR. Berdasarkan analisis penulis, tertarik untuk mengangkat judul sebagai berikut: Pemanfaatan Media Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran Fiqih di MTsN 2 Gambut Kabupaten Banjar. B. Definisi Operasional 1. Pemanfaatan Pemanfaatan berarti prosess, cara, perbuatan, atau memanfaatkan, 3 sedangkan kata manfaat itu sendiri berasal dari Bahasa Inggris yaitu Use yang artinya pemakaian, kebiasaan, kaedah, berguna, berfaedah. 4 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1999) h. 626, edisi. 2, cet. 10 4 Prof. Drs. S. Wojowasito, Kamus Umum Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, (tt, Angkasa Offset, 1982), h. 454

6 Jadi dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan berarti memanfaatkan Lembar Kerja Siswa (LKS) oleh guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada pelajaran Fiqih yang dapat berguna dalam rangka peningkatan prestasi belajar Fiqih. 2. Media Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti (واائل) tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. 5 Atau Media adalah segala alat bantu yang wujudnya dapat dijadikan sebagai sumber yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa untuk mempercepat pembelajaran yang efektif dan efisien. Jadi yang dimaksud dengan media pembelajaran dalam penelitian ini adalah semua sarana dan alat peraga yang ada di sekolah tersebut yang digunakan dalam 2005), h. 3-4 5 Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

7 mengajar yang dapat menyampaikan pesan dan informasi pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan 6. 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa adalah satuan tugas yang berisi evaluasi kegiatan tentang materi pembelajaran yang menguji kemampuan siswa dalam penguasaan materi dan keterampilan yang ditugaskan pada siswa berupa pekerjaan rumah, tugas individu dan kelompok. 4. Pembelajaran Fiqih Pembelajaran fiqih adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru yang terjalin dalam kelas pada salah satu mata pelajaran yang merupakan program inti yang di dalamnya menyangkut materi tentang ibadah. Dari definisi operasional di atas maka peneliti ingin mengadakan penelitian sejauhmana pemanfaatan media LKS dalam mata pelajaran fiqih di MTsN 2 Gambut Kabupaten Banjar serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. C. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka masalah yang ingin dicari jawabannya dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Pemanfaatan Lembar kerja siswa dalam pembelajaran fiqih pada kelas I dan II MTsN 2 Gambut Kabupaten Banjar? 6Sudjarwa, S. M., Beberapa Aspek Pengembangan Belajar, (Jakarta : PT Rediayatama Sarana, 1996), h.333

8 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan media lembar kerja siswa (LKS) dalam pembelajaran fiqih pada kelas I dan II MTsN 2 Gambut Kabupaten Banjar? D. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi sehingga penelitian ini dilakukan yaitu : 1. Mengingat masih banyak guru yang tidak mengetahui pemanfaatan dari media lembar kerja siswa pada MTsN 2 Gambut Kabupaten Banjar 2. Lembar kerja siswa sangat penting untuk menguji kemampuan evaluasi proses pembelajaran khususnya pada MTsN 2 Gambut Kabupaten Banjar. 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat penting, karena dengan LKS proses pembelajaran akan lebih terarah,karena bahannya lebih singkat, padat dan disertai dengan latihan-latihan sehingga mudah dipahami oleh siswa. 4. MTsN 2 Gambut merupakan sekolah Islam berbeda dengan SMP/SMA sehingga berkaitan dengan judul penulis. E. Tujuan Penelitian Pada dasar tujuan penelitian yang penulis maksudkan di sini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media lembar kerja siswa dalam pembelajaran fiqih di MTsN 2 Gambut Kabupaten Banjar

9 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan media Lembar kerja siswa (LKS) dalam pembelajaran fiqih di MTsN 2 Gambut Kabupaten Banjar F. Signifikansi Penelitian Diharap dengan hasil penelitian manfaatnya sebagai berikut : 1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru-guru khususnya guru fiqih dalam memilih media pengajaran yang cocok guna mencapai tujuan pembelajaran 2. Dapat memberi pengertian dan kesadaran siswa untuk mengerjakan instruksi Lembar kerja siswa, bukan hanya tuntutan tugas tapi evaluasi kemampuan mereka 3. Untuk memberikan wawasan dan pengertian serta pengalaman penulis tentang media lembar kerja siswa pada pembelajaran fiqih 4. Penambahan khazanah Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. G. Tinjauan Hasil Penelitian Dari karya tulis yang dikarang oleh Imelda Sriyani yang berjudul Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran Matematika Pada MAN 1 Banjarmasin di sini diketahui bahwa penelitian pada MAN 1 Banjarmasin ini sudah cukup berhasil dalam memanfaatkan LKS dalam pembelajaran. Dari hasil yang saya baca bahwa guru di sana dalam mengajar matematika bukan hanya dengan

10 memakai LKS saja akan tetapi juga memakai buku pegangan lain dalam mengajar namun di sana tidak diketahui tentang cara guru menggunakan LKS tersebut dalam pembelajaran kepada siswa/siswinya. Maka dari itu penulis menemukan ide untuk mengangkat judul tentang pemanfaatan media lembar kerja siswa dalam pembelajaran fiqih dan mencoba untuk menelitinya secara mendalam. Dari penjajakan awal penulis diketahui bahwa pada saat menugaskan siswa/siswi mengerjakan LKS, guru mempersilahkan siswa/siswinya bertanya apabila ada yang belum paham mengenai pokok bahasan yang ada di LKS tersebut. Kemudian setelah siswa/siswinya selesai mengerjakan soal yang ada di LKS tersebut maka dikumpulkan semuanya, setelah itu dikoreksi secara bersama-sama kemudian dinilai oleh gurunya setelah itu diadakan perbaikan apabila ada murid yang salah menjawab soal tersebut. Dari tinjauan hasil penelitian di atas maka penulis menemukan ide untuk membahas dan meneliti judul tentang PEMANFAATAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI MTsN 2 GAMBUT KABUPATEN BANJAR. H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami pembahasan ini, maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut :

11 Bab I Pendahuluan, terdiri atas latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, tinjauan hasil penelitian dan sistematika penulisan Bab II Landasan teoritis, yang berisi tentang pengertian pemanfaatan, media dan membahas tentang pengertian lembar kerja siswa, bagaimana pemanfaatan lembar kerja siswa dalam pembelajaran fiqih serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan media lembar kerja siswa (LKS) dalam pembelajaran fiqih. Bab III Metode penelitian, yang membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan hasil penelitian, yang terdiri dari gambaran lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup, yang berisi simpulan dan saran-saran.