SIKLON TROPIS YVETTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI CUACA DI INDONESIA (19 23 ) Disusun oleh : Kiki, M. Res Rudy Hendriadi PUSAT METEOROLOGI PUBLIK BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Januari 2017
1. PENDAHULUAN Telah diketahui bahwa musim siklon /2017 di wilayah Australia-Indonesia terjadi pada periode 01 November hingga 30 April 2017. Siklon tropis pertama yang tumbuh di basin Samudera Hindia Indonesia adalah Tropical Cyclone (TC) YVETTE, yang hidup antara 21 pukul 06.00 UTC hingga 23 pukul 12.00 UTC. TC YVETTE tumbuh dari bibit 90S yang pertama kali teridentifikasi di Samudera Hindia Jawa Timur, sekitar 15.3 LS 116.3 BT, pada 19, dengan tekanan minimumnya 1006 hpa dan kecepatan angin maksimum mencapai 20-25 knot. Awalnya bibit ini tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung untuk pertumbuhannya menjadi siklon tropis dikarenakan lemahnya konvergensi di lapisan bawah serta shear vertikal yang terlalu kuat, yaitu antara 15-25 knot. Namun, pada dua hari kemudian, kondisi lingkungan semakin mendukung untuk bibit ini tumbuh menjadi siklon tropis, dimana konvergensi lapisan bawah serta divergensi lapisan atas makin kuat, shear vertikal yang melemah, serta vortisitas kuat, sehingga bibit ini berkembang menjadi TC YVETTE pada 21 pukul 19.00 WIB. TC YVETTE masuk ke dalam wilayah tanggungjawab TCWC Australia, sehingga yang berkewajiban melakukan monitoring dan membuat prediksi intensitas dan pergerakan dari TC ini adalah TCWC Australia. Sedangkan TCWC Jakarta berkewajiban melakukan monitoring terhadap TC YVETTE dikarenakan badai tropis ini masih berada dalam wilayah monitoring TCWC Jakarta, yang meliputi 20 S - 20 N, 90 E - 141 E. Bibit TC YVETTE (02S) pada 21 Pukul 00 UTC Sumber : TCWC Jakarta Analisis Dampak TC YVETTE 2
2. DATA TEKNIS Berikut adalah data teknis dari TC YVETTE yang meliputi posisi pusat sistem, tekanan minimum dan kecepatan angin maksimum. Tabel 1. Data Teknis Siklon Tropis YVETTE Sumber : TCWC Australia Tanggal Jam Lintang Bujur Tekanan (hpa) Angin (kt) 2112 06-14.5 114.0 987 40 2112 12-14.2 114.2 991 40 2212 00-14.4 114.4 990 40 2212 12-14.4 114.5 990 40 2312 00-14.0 115.2 990 35 2312 12-14.8 116.5 993 30 Lintasan dari TC YVETTE dapat dilihat pada gambar berikut ini. Peta lintasan siklon tropis YVETTE Sumber : TCWC Jakarta 3. DAMPAK SIKLON TROPIS YVETTE Dampak tidak langsung dari siklon tropis yang tumbuh di sekitar wilayah Indonesia pada umumnya adalah hujan lebat, angin kencang serta gelombang laut yang tinggi. Dimana dampak ini akan sangat bergantung pada posisi serta intensitas dari TC itu sendiri. Pada kasus TC YVETTE, dampak tidak langsungnya berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat dirasakan di wilayah terdekat dari pusat siklon yaitu, wilayah Jawa Timur, Bali, NTB hingga NTT. Sedangkan dampak tidak langsung berupa angin kencang dirasakan di wilayah yang lebih luas, mulai dari Bengkulu, Lampung, hampir seluruh Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan hingga Sulawesi. Dampak tidak langsung lainnya adalah tinggi gelombang laut dengan ketinggian diatas 2.5 meter yang terjadi di wilayah perairan. Rekapitulasi dampak tidak langsung TC YVETTE disajikan pada Tabel 2 berikut ini. Analisis Dampak TC YVETTE 3
Tabel 2. Rekapitulasi dampak tidak langsung TC YVETTE Sumber : TCWC Jakarta No Periode 1 19-20 2 21 Hujan Sedang- Lebat Jawa Timur Bali NTB Jawa Timur Bali NTB NTT Dampak dan Area Terdampak Angin 25 kt Bengkulu Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Bali NTB NTT Maluku tenggara Bengkulu Lampung Hampir seluruh Jawa Bali NTB NTT Kalimantan Sulawesi Maluku Gelombang 2.5 m Samudera Hindia Jawa Tengah hingga NTB. Samudera Hindia Jawa Timur hingga NTB. Intensitas Tropical Low TC 1 Analisis Dampak TC YVETTE 4
3 22 4 23 tenggara NTT Bengkulu Lampung Hampir seluruh Jawa Bali NTB NTT Kalimantan Tengah dan Sulawesi NTB Jawa NTT Tengah Jawa Timur Bali NTB Kalimantan Sulawesi Samudera Hindia Jawa Tengah hingga NTT. Samudera Hindia Jawa Timur hingga NTT. TC 1 Tropical Low Analisis Dampak TC YVETTE 5
Dalam bentuk grafis, dapat dilihat pada Gambar berikut ini : Dampak tidak langsung TC YVETTE, 21-23 4. BENCANA TERKAIT TC YVETTE Berdasarkan data yang diperoleh dari media online kejadian cuaca ekstrem maupun bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah Indonesia selama periode TC YVETTE aktif adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rekapitulasi kejadian bencana pada periode TC YVETTE Sumber : Subid PDC BMKG Jakarta Tgl Kejadian Lokasi Dampak 19 Hujan Lebat, Angin Kencang Kalimantan Pohon Tumbang, Bangunan Rusak Hujan Lebat Jawa Barat Tanah Longsor Analisis Dampak TC YVETTE 6
Puting Beliung Jawa Tengah Bangunan Rusak 20 Puting beliung Pangkep, Sulawesi Bangunan rusak Puting beliung Muna Barat, Sulawesi Tenggara Bangunan rusak 21 Hujan lebat dan angin kencang Kapuas, Kalteng Pohon Tumbang Hujan Lebat Sumbawa, NTB Tembok Lapas, Roboh Hujan Lebat Bima, NTB Banjir Hujan Lebat Bedugul, Bali Banjir longsor dan Hujan Lebat dan angin kencang Bima, NTB Pohon Tumbang dan Tanah longsor Hujan Lebat dan angin kencang Situbondo, Jatim Pohon Tumbang, longsor dan rumah rusak 22 Hujan Lebat, Angin Kencang Maros, Sulawesi Bangunan Rusak 23 Hujan Lebat Angin Kencang Jawa Timur Sulawesi Banjir Bangunan Rusak Jika dilihat dari jenis fenomena yang terjadi terlihat bahwa pada saat TC YVETTE masih dalam intensitas LPA hingga depresi tropis, yaitu antara periode 19-20, cuaca signifikan yang terjadi umumnya adalah puting beliung dan angin kencang, tercatat terjadi di 5 lokasi di beberapa tempat di Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Kalimantan serta Sulawesi. Sedangkan saat TC Analisis Dampak TC YVETTE 7
YVETTE telah mencapai intensitas TC, pada periode 21-22, dampak yang dirasakan makin signifikan yaitu hujan lebat dan angin kencang, yang terjadi di 7 lokasi di beberapa wilayah di Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan dan Sulawesi. Hingga pada tanggal 23, TC YVETTE mengalami pelemahan intensitas dari TC kategori 1 menjadi depresi tropis pada pukul 06 UTC. Pada saat intensitasnya telah melemah dampak yang ditimbulkan pun menjadi kurang signifikan, yaitu hanya terjadi di 2 lokasi di Jawa Timur dan Sulawesi berupa angin kencang dan hujan lebat. 5. ANALISIS KONDISI SINOPTIK Pada periode TC YVETTE aktif, yaitu periode 21 hingga 23, kondisi atmosfer skala sinoptik di wilayah Indonesia menunjukkan kondisi netral, atau tidak ada faktor skala sinoptik yang dominan. Hal ini bisa dilihat dari nilai indeks ENSO, yaitu SOI, yang menunjukkan nilai netral positif (< +5), yang artinya suplai uap air dari Samudera Pasifik Timur ke Samudera Pasifik Barat tidak signifikan. Begitupun dengan indeks dari IOD, yaitu DMI, yang menunjukkan nilai netral negatif (< -0,4), yang mengindikasikan pasokan massa udara dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia Barat juga tidak signifikan. Hal serupa juga bisa dilihat dari MJO, yang berada di kuadran VI (Samudera Pasifik Barat) pada tanggal 20 dan 21, kemudian berada di posisi Netral hingga 23. Hal ini mengindikasikan bahwa MJO tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap cuaca di wilayah Indonesia. Mempertimbangkan hasil analisis skala sinoptik pada periode TC YVETTE aktif, dapat diambil kesimpulan bahwa kejadian cuaca signifikan pada periode siklon tersebut merupakan dampak tidak langsung dari TC YVETTE, dan bukan dari faktor pengendali cuaca lain yang juga memiliki pengaruh di wilayah Indonesia seperti ENSO, IOD maupun MJO. Analisis monsun pada periode masa hidup TC YVETTE menunjukkan bahwa monsoon baratan telah aktif di wilayah Indonesia, dengan kecepatan bervariasi antara 10 hingga 40 knot. Aktifnya monsun baratan ini memegang pengaruh dalam suplai massa udara basah ke wilayah Indonesia, terutama untuk wilayah Indonesia ekuator. 6. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis TC YVETTE diatas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dampak tidak langsung TC YVETTE terhadap cuaca di wilayah Indonesia bergantung dari intensitas serta posisi TC YVETTE itu sendiri. 2. Dampak tidak langsung TC YVETTE diantaranya adalah hujan lebat, angin kencang dan gelombang laut tinggi. 3. Wilayah yang terkena dampak tidak langsung dari TC YVETTE diantaranya adalah hampir seluruh Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, serta Sulawesi. 4. Kejadian bencana hidrometeorologi sepanjang periode TC YVETTE diantaranya adalah puting beliung, hujan lebat, dan angin kencang yang tejadi di 14 lokasi di beberapa wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi. Analisis Dampak TC YVETTE 8
5. Saat TC YVETTE masih memiliki intensitas LPA hingga depresi tropis serta saat memasuki masa punah, dampak yang dirasakan umumnya adalah angin kencang dan hujan lebat. Saat telah mencapai intensitas siklon tropis dampak yang tampak dominan adalah hujan lebat. 6. Faktor cuaca skala sinoptik yang dominan pada periode TC YVETTE aktif hanya monsun baratan yang berperan dalam penyuplai massa udara basah di wilayah Indonesia ekuator. 7. REFERENSI After Event Report TCWC Jakarta. Peta analisis tinggi gelombang laut wilayah Indonesia dari Pusat Maritim BMKG Peta sebaran hujan Indonesia dari Clisys Berita bencana dari file briefing subid PDC File Briefing Harian Senior Forecaster BMKG Jakarta Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Jakarta Jakarta, 26 Januari 2017 Prakirawan 1. Kiki, M. Res NIP. 198405112006042004 2. Rudy Hendriadi, ST NIP. 196211011983031002 Ramlan, M. Si NIP. 197404101995031001 Analisis Dampak TC YVETTE 9
8. LAMPIRAN a. Peta Sebaran Hujan Tanggal 19 23 Sebaran hujan harian tanggal 19 Sebaran hujan harian tanggal 20 Sebaran hujan harian tanggal 21 Sebaran hujan harian tanggal 22 Analisis Dampak TC YVETTE 10
Sebaran hujan harian tanggal 23 b. Peta analisis tinggi gelombang laut wilayah perairan Indonesia Peta analisis tinggi gelombang tanggal 19 Peta analisis tinggi gelombang tanggal 22 Analisis Dampak TC YVETTE 11
Peta analisis tinggi gelombang tanggal 23 c. Peta komponen angin zonal lapisan 850 hpa Peta komponen angin zonal lapisan 850 hpa tanggal 21 Peta komponen angin zonal lapisan 850 hpa tanggal 22 Analisis Dampak TC YVETTE 12
Peta komponen angin zonal lapisan 850 hpa tanggal 23 Analisis Dampak TC YVETTE 13