BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL INSTANSI

BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Bandung A. Kepala Dinas B. Sekretariat

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

B U P A T I T A S I K M A L A Y A

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR

Perda No.31 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Sosial Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2004

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan. Rumah Singgah Anak Mandiri

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 16 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 16

KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI NOMOR : 460/750/DINSOS TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2004 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL,PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR.

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL BAB I KETENTUAN UMUM.

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Perda Kab. Belitung No. 22 Tahun

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

DENGAN RATIMAT TUHAN YANG MATIA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BUPATI MANDAILING NATAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 43 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 04 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN KARIMUN

Transkripsi:

3. Bermanfaat bagi instansi yang diteliti di harapkan dapat memotivasi pegawai untuk lebih giat dalam bekerja secara maksimal untuk tujuan organisasi. BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara. Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Garis Besar Haluan (GBHN) sebagai titik tolak pembagunan Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial yang berperan untuk menunjang dan melengkapi pembangunan Kepala Bidang-Kepala Bidang Sosial yang baik dari sumber dasar kemiskinan, ketentuan dan kependudukan sebagai akbiat dari proses Pembangunan. Pada mulanya sebelum terbit P.P No.5 tahun 1958 (Tentang Penyerahan Tugas di Lapangan Bimbingan dan Perbaikan Sosial), instansi sosial yang ada di Sumatera Utara adalah Inspeksi sosial Republik Indonesia pada tanggal 28 Januari 1958 berdasarkan instruksi bersama Menteri Sosial dan Dewan Pemerintah Sumatera Utara No.K2-4 tanggal 14 Mei 1958. Selaras dengan P.P No.5 tahun 1958, kepada daerah di serahkan (dengan Status di Perbankan) semua Pegawai Negeri, Tanah, Pembangunan Inventaris lainnya dalam lingkup kerja di kuasai oleh jabatan bimbingan dan perbankan sosial atau ISORI.

Provinsi Sumatera Utara menjadi jabatan Sosial Provinsi Sumatera Utara sebagai unsur Pelaksanaan Pemerintah Daerah. Perlu dikemukakan bahwa Kepala Bidang tugas Departemen Sosial pada Saat terbit P.P No.5 tahun 1958 adalah sebagai berikut : a. Research b. Rehabilitas Penyandang Cacat c. Urusan korban Perang d. Urusan Perumahan e. Urausan Transmigrasi f. Urusan bimbingan dan Perbaikan Sosial Dengan terbitnya P.P No.5 tahun 1958, urusan yang diserahkan adalah meliputi susunan bimbingan dan perbaikan sosial. Penyerahan tugas tersebut diserahkan berdasarkan azas desentralisasi atau azas tugas perbantuan. Tugas yang diserahkan atas dasar desentralisasi yang menjadi wewenang dan tanggung jawab daerah sepenuhnya ( Tugas Otonomi ) adalah : a. Penyelengaraan pusat-pusat penampungan bagi anak-anak terlantar (untuk observasi dan reservasi) b. Penyelengaraan penyuluh Sosial. c. Perizinan Undian Sosial. d. Pengawasan / bimbingan kepada Organisasi-organisasi masyarakat yang menyelengarakan usaha tersebut di atas.

Dalam pelaksanaan tugas bimbingan Sosial, selaras keputusan Menteri dalam Negeri No. 363 1977 tentang susunan Organisasi dan tata kerja Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara 2.2 Visi dan Misi Visi dan Misi Dinas Kesejatheraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan Visi dan Misi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara. Dinas Kesejahteraan dan Sosial terbentuk setelah dikeluarkannya PERDA No.8 tahun 2008 tentang struktur Organisasi dinas-dinas daerah Provinsi. Namun, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara masih menunggu keluarnya surat SK Gubernur Sumatera Utara karena nomenkatur Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara disesuaian dengan peraturan Pemerintah No. 41. Oraganisasi dan Tata kerja Dinas Kesejahteraan dan Sosial serta kedudukan, tugas pokok, dan fungsi masih mengunakan Nomenklatur Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara menyusun Misi Sebagai berikut : 1. mengembangkan kualitas masyarakat dan sumber daya manusia yang mandiri, sejahtera dan berwawasan luas. 2. meningkatkan kesejahteraan, kebersamaan, dan rasa persatuan di dalam masyarakat.

3. Mengembangkan prakarsa dan perang aktif masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan Sosial. 4. Memelihara dan memperkuat stabilitas Sosial dan Integritas Sosial melalui pembinaan semangat Kesetiakawanan Sosial. 5. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas hidup manusia. 6. Mencegah dan mengendalikan serta mengatasi permasalahan Sosial sebagai dampak yang tidak diharapkan dari Industrialisasi, krisis multi dimensi,bencana, globalisasi, dan arus informasi. 7. Memperkecil kesejahteraan Sosial dengan memberikan perhatian kepada warga masyarakat rentan penyendang masalah Kesejahteraan Sosial. 8. Mengembangkan upaya sistem jaminan dan Perlindungan Sosial. 9. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kejuangan, keperintisan, dan kepeloporan. 2.3 Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesejahteraan dan Sosial Agar segala kepentingan dapat disatukan untuk mencapai tujuan, maka aktifitas yang beraneka ragam didalam suatu perusahaan perlu diadministrasikan secara efektif di dalam suatu Organisasi. Setiap Organisasi dapat digambarkan dalam suatu Organisasi. Bagan / struktur Organisasi itu dapat merupakan petunjuk di dalam organisasi yang dirangkai dalam suatu dengan lainya melalui saluran-saluran wewenang. Organisasi adalah suatu wadah (wahana) kegiatan dan kepada orang-orang yang berkerja sama dalam suatu usaha mencapai tujuannya. Dalam wadah itu setiap orang

harus jelas tugasnya, wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan serta tata kerjanya. Jadi dengan adanya bagan / struktur Organisasi, maka para Pegawai akan dapat mengetahui tanggung jawabnya dan batas wewenang serta fungsinya di dalam Organisasi. Selanjutnya struktur Ornganisasi juga berguna untuk menjaga kesetian jabatan, karena suatu Organisasi yang tidak mempunyai bagan yang dapat mengakibatkan pergeseran seorang kedudukannya. Bagan Orangisasi ini dapat mengembangkan garis wewengan dari setiap orang dan sebagai pedoman bagi pimpinan dan pagawai baru untuk menunjukan bagaimana mereka itu terajalin satu sama lain. Dalam struktur Organisasi bukan hanya menunjukkan plaining Organisasi tetapi juga kearah pengembalian keputusan. 2.4 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi dan Rekapitulasi Data PNS Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara 2.4.1 Kedudukan Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah dimpinan oleh seseorang KADIS (Kepala Dinas) yang berada dibawah dan bertangung jawab langsung Kepada Gubernur KHD Provinsi Sumatera Utara. 2.4.2 Tugas Pokok

Tugas pokok Dinas Kesejatheraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara adalah melaksanakan perbantuan yang di serahkan oleh Gubernur Sumatera Utara. 2.4.3 Fungsi 1. Perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pemberian rekomendasi di Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial. 2. Pelaksanaan kebijakan teknis atas pelaksanaan tugas Pokok. 3. Pengembangan dan Pengendalian teknis atas pelaksanaan Pokonya. Hal ini sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Gubernur Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku. 2.4.4 Struktur Organisasi Struktur/Bagan Organisasi Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 33 Tahun 2012

2.4.5 Rekapitulasi Data PNS Rekapitulasi data PNS Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Keadaan : 01 08 2012 : Tabel 2 GOLONGAN AGAMA SPESIFIKASI 1 IV/d - IV/c 1 IV/b 2 IV/a 6 III/d 65 III/c 36 III/b 74 III/a 22 II/d 4 II/c 12 II/b 8 II/a 11 I/d - I/c 1 I/b - I/a 1 ISLAM 112 PROTESTAN 121 KATOLIK 10 HINDU -

J. KELAMIN PENDIDIKAN PERMALIN - LAKI-LAKI 120 PEREMPUAN 123 S-2 4 S-1 103 SM / D-3 18 D-1 - SLTA 110 SLTP 6 SD 2 JUMLAH PNS 243 2.5 Program Kerja Dalam kenyataannya, untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan seorang pimpinan tidak mungkin melaksanakan sendiri tugasnya karena pimpinan mempunyai kemampuan yang terbatas. Dengan keterbatasan inilah mengadakan pembagian kerja yang pada akhirnya akan menghasilkan pembagian tugas dan masing-masing departmen sampai Unit-unit dan Organisasi. Program Kerja ruang lingkup Dinas Kesejahteraan dan Sosial. Pokok-pokok Program Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Secara Garis Besar terdiri dari Program Oprasional, meskipun tidak dapat dibedakan secara nyata, pada dasarnya mempunyai sifat yang berbeda yaitu: 2.5.1 Pembinaan dan Pengembangan Masyarakat : a. Penyuluhan Sosial b. Bimbingan Sosial c. Pembinaan, Pengembangan Swadaya Masyarakat

d. Pembinaan Remaja e. Pembinaan Peranan dan Fungsi Wanita f. Pembinaan Organisasi Sosial Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial 2.5.2 Pembinaan dan Rehabilitas a. Penyuluhan Sosial b. Bimbingan Sosial c. Pembinaan, Pengembangan Swadaya Masyarakat d. Pembinaan Remaja e. Pembinaan Peranan dan Fungsi Wanita f. Pembinaan Organisasi Sosial Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial 2.5.3 Pembinaan, Bantuan dan Penghargaan : a. Pembuatan bagi Korban Bencana Alam b. Pembinaan Sumbangan Sosial c. Pembinaan Organisasi Pejuang dan Kepahlawanan d. Bantuan Pemulanga, orang-orang terlantar / pengemis 2.5.4 Pokok-pokok Program Penunjang : a. Pembinaan Organisasi dan tata pelaksanaan b. Peningkatan Sarana dan Prasarana c. Pembinaan Tenaga Pelaksanaan d. Pendataan

2.6 Ruang Lingkup Pelayanan Selaras dengan Perda No.7 Tahun 1987 dalam Kepala Bidang permasalahan sosial, Sebagai berikut : 1. Penyuluhan Sosial 2. Bimbingan Sosial 3. Pembinaan, Pengembangan Swadaya Masyarakat 4. Pembinaan Remaja 5. Pembinaan Kesejahteraan Anak dan Keluarga 6. Pembinaan Organisasi Sosial dan BK-3 Sumatera Utara 7. Pembinaan Lanjut Usia (jompo) 8. Pembinaan / Rehabilitasi Penyandang Cacat 9. Pembinaan / Rehabilitasi Gelandangan dan Pengemis 10. Pembinaan / Rehabilitasi wanita Tuna Susila 11. Pembinaan Panti-panti Sosial 12. Pembinaan Eks Korban Narkotika 13. Pembinaan Tenaga Kerja Kesejahteraan dan Sosial 14. Bantuan Korban Bencana Alam 15. Pembinaan Sumbangan Sosial 16. Pembinaan Bekas Narapidana 17. Bantuan Pemulung, Orang-orang terlantar / Pengungsi 18. Pembinaan Peran Wanita

2.7 Pembagian Tugas / Job Description Dinas Kesejahteraan dan Sosial di dalam melaksanakan tugas-tugasnya khususnya di Kepala Bidang pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial atau disebut Warga Binaan Sosial (WBS) dapat dilihat Kegiatan-Kegiatan yang ada pada Panti Asuhan dan non-panti. Dikatakan pembinaan melalui Panti adalah dimana para penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial itu dibina dan di didik di dalam panti. Sementara dikatakan non- Panti yakni yang pelaksakan Pembinaan terhadap penyandang Kesejahteraan Sosial dibina, dan dididik di luar Panti artinya dilakukan di tengah-tengah Masyarakat. Perbedaan mendasar yang terlibat antara pembinaan Panti dan non-panti yakni pada pembinaan non-panti. Dinas Kesejahteraan dan Sosial hanya menanggung bentuk-bentuk Pembinaan, latihan dan keterampilan, serta Bantuan Paket kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, tidak termasuk kebutuhan hidup seharihari dari Penyandang Masalah Sosial atau WBS tersebut. 2.8 Tugas dan Wewenang 2.8.1 Kepala Dinas Kesejahteraan dan Sosial Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin, pegawai dilingkungan Dinas; b. Menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas;

c. Menyelenggarakan penetapan perencanaan dan program kegiatan Dinas, sesuai ketentuan yang berlaku; d. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Kepala Bidang Kesejahteraan dan Sosial; e. Menyelenggarakan fasilitasi penyelenggaraan program Potensi sumber kesejahteraan sosial, pemberdayaan sosial, pemberdayaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial; f. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait; g. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, Potensi sumber kesejahteraan sosial, Pelayanan dan rehabilitasi sosial, Bantuan dan jaminan sosial; h. Menyelenggarakan penetapan penyusunan standar, norma-norma dan kriteria-kriteria, sesuai ketentuan yang berlaku; i. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di Kepala Bidang kesejahteraan dan sosial; j. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan dengan dinas/lembaga kesejahteraan dan sosial lintas Kabupaten/Kota; k. Menyelenggarakan tugas lain, yang diberikan Gubernur sesuai tugas dan fungsinya;

l. Menyelenggarakan penetapan penyusunan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai standar; 2.8.2 Sekretaris Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup Sekretariat; b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas lingkup Sekretariat; c. Penyelenggaraan, pengelolaan, penataan, dan pengendalian administrasi umum Dinas; d. Penyelenggaraan, pengelolaan, penataan, dan pengendalian aset Dinas; e. Penyelenggaraan, pengelolaan, penataan, dan pengendalian administrasi Kepegawaian Dinas; f. Penyelenggaraan, pengelolaan, penataan, dan pengendalian administrasi Keuangan Dinas; g. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas; h. Penyelenggaraan dan pengkoordinasian kegiatan administrasi UPT Dinas; Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretaris dibantu oleh :

a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Program. 2.8.3 Kepala Bidang Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Kepala Bidang Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial; b. Penyelenggaraan penyusunan standar teknis dalam penyelenggaraan norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalal penggalian, pengembangan dan pemberdayaan dikepala Bidang kepahlawanan, keperintisan, penyuluhan sosial dan pemberdayaan kelembagaan sosial masyarakat; c. Penyelenggaraan bimbingan teknis dalam penyelenggaraan penggalian nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan, pengembangan dan pendayagunaan penyuluhan sosial serta pemberdayaan kelembagaan sosial masyarakat; d. Penyelenggaraan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dalam penyelenggaraan Kepahlawanan dan keperintisan penyuluhan sosial dan kelembagaan sosial masyarakat; e. Penyelenggaraan Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai Kepala Bidang tugas dan fungsinya;

f. Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu dalam penyelenggaraan tugasnya kepada Kepala Dinas, sesuai Kepala Bidang tugas dan fungsinya; g. Penyelenggaraan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Kepala Bidang Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, dibantu oleh : a. Kepala Seksi Kepahlawanan dan Keperintisan; b. Kepala Seksi Penyuluhan Sosial; c. Kepala Seksi Kelembagaan Sosial Masyarakat. 2.8.4 Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakkan disiplin pegawai pada lingkup Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial; b. Penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis di Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial, pemberdayaan kesetiakawanan, permberdayaan fakir miskin dan rehabilitasi sosial daerah kumuh serta pemberdayaan keluarga; c. Penyelenggaraan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pemberdayaan kesetiakawanan, permberdayaan fakir miskin dan rehabilitasi sosial daerah kumuh

serta pemberdayaan keluarga pada Kab./Kota di wilayah Provinsi Sumatera Utara; d. Penyelenggaraan pembinaan organisasi sosial/ lembaga-lembaga sosial Kab/kota dalam kegiatan pemberdayaan kesetiakawanan, fakir miskin dan rehabilitasi sosial daerah kumuh serta pemberdayaan keluarga; e. Penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan kesetiakawanan, fakir miskin dan rehabilitasi sosial daerah kumuh serta pemberdayaan keluarga; f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan; g. Penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya, sesuai standar yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dibantu oleh : a. Kepala Seksi Kesetiakawanan; b. Kepala Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin; c. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh dan Pemberdayaan Keluarga. 2.8.5 Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan dan persiapan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; b. Penyelenggaraan standar teknis, norma, pedoman, kriteriadan prosedur pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dan Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan eks. Korban penyalahgunaan NAPZA, kepada Kabupaten/Kota di wilaya Provinsi Sumatera Utara; c. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dan Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan eks. Korban penyalahgunaan NAPZA; d. Penyelenggaraan bimbingan teknis dan evaluasi pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dan Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan eks. Korban penyalahgunaan NAPZA; e. Penyelenggaraan pembinaan panti sosial swasta yang ada di Kab/Kota dengan kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dan Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan eks. Korban penyalahgunaan NAPZA; f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya;

g. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsinya sesuai standar yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dibantu oleh : a. Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia; b. Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat; c. Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial. 2.8.6 Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan dan persiapan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Kepala Bidang bantuan dan jaminan Sosial; b. Penyelenggaraan standar kebijakan serta rencana pembangunan tahunan dan jangka menengah di Kepala Bidang pembinaan sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran; c. Penyelenggaraan pengkoordinasian dan pengendalian peningkatan pelaksanaan pembinaan sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran;

d. Penyelenggaraan penyiapan pengkajian untuk pengambilan kebijakan di Kepala Bidang sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran; e. Penyelenggaraan bimbingan teknis peningkatan kesejahteraan dan jaminan sosial pembinaan sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran serta akses jaminan sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH); f. Penyelenggaraan kordinasi dan pengawasan dalam pelaksanaan tugas pembinaan di Kepala Bidang sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran serta akses jaminan sosial; g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya; h. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsinya sesuai standar yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial dibantu oleh : a. Kepala Seksi Pembinaan Sumbangan Sosial; b. Kepala Seksi Fasilitasi Korban Bencana; c. Kepala Seksi Tindak Kekerasan Pekerja Migran. 2.8.7 Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial

1. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas yang sifatnya menyelenggarakan pelayanan Sosial mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan dukungan, teknis operasional dan administrasi dalam menyelenggarakan urusan dibidang ketatausahaan dan pelayanan sosial bagi penyandang masalah Kesejahteraan Sosial. 2. Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial, menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan persiapan penegakkan disiplin pegawai pada lingkup UPT. b. Penyelenggaraan penetapan penyusunan bahan/data dalam menyelenggarakan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial. c. Penyelenggaraan penetapan perencanaan dan program kegiatan pada UPT Pelayanan Sosial, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. d. Penyelenggaraan Unit Pelaksanaan Standart, Norma dan Kriteria dalam menyelenggarakan UPT dibidang pelayanan Sosial. e. Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya. f. Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya. g. Penyelenggaraan penetapan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, sesuai Standart yang di tetapka. 3. Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial, mempunyai uraian tugas :

a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pegawai lingkup UPT, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Menyelenggarakan penetapan data/bahan dalam menyelenggarakan Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial. c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan Unit Pelaksanaan Teknis. d. Menyelenggarakan penetapan Standart, norma dan Kriteria dalam melaksanakan Unit Pelaksanaan Teknis. e. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitas sosial, sesuai Standart yang ditetapkan. f. Menyelenggarakan registrasi, observasi, identifikasi dan diagnosa sosial. g. Menyelenggarakan pemberian pelayanan pengetahuan dasar, bimbingan mental, fisik, sosial dan keterampilan, sesuai ketentuan yang berlaku. h. Menyelenggarakan pemberian pelayanan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut, sesuai Standart yang ditetapkan. i. Menyelenggarakan pemberian perlindungan sosial, advokasi sosial dan rujukan, sesuai ketentuan yang berlaku. j. Menyelenggarakan pusat model pelayanan rehabilitasi.

k. Menyelenggarakan pemantauan pengawasan/ pengendalian penyelenggaraan pelayanan sosial, sesuai ketentuan yang berlaku. l. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan sosial, sesuai Standart yang ditetapkan. m. Menyelenggarakan hubungan antara Lembaga dan Kemitraan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. n. Menyelenggarakan kerjasama dan koordinasi dengan Kabupaten/Kota. o. Menyelenggarakan pembinaan, monitoring, evaliasi dalam penyelenggaraan Pelayanan Sosial. p. Menyelenggarakan telaahan staf untuk pengembalian kebijakan. q. Menyelenggarakan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya. r. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepada Dinas, sesuai tugas dan fungsinya. s. Menyelenggarakan penyusutan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, sesuai Standart yang ditetapkan. 4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan ayat (3), kepala Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial dibantu oleh : a. Sub Bagian Tata Usaha. b. Kelompok Jabatan Fungsional