bahwa sebagai salah satu upaya untuk

dokumen-dokumen yang mirip
bahwa sebagai salah satu upaya untuk

- 1 - BUPATI GUNUNG MAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 05 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

NOMOR: I TAHUN 2008 KABUPATEN KATINGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH KATINGAN JAYA MANDIRI BAGIAN HUKUM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 7 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2014 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2015

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

tahun yang merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten bahwa Rencana Keda Pembalgunan Daerah sebagaimana

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2012

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI SINJAI NOMOR... TAHUN... TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 12 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KATINGAN KABUPATEN KATINGAN NOMOR ZI TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BUPATI KATINGAN,

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2013 NOMOR 5

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 19 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA PIHAK KETIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH ( BUMD ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI LAMANDAU TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH TAHUN ANGGARAN

memperkuat struktur permodalan Pl. Bank

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 8

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH KEPADA DAERAH KABUPATEN KATINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

tahun yang merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU PADA PT. BANK SULTENG

serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi NOMOR 4g TAHUN 2At4 Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 18 TAHUN 2015 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 02 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU

BUPATI KATINGAN. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMASNOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 07 TAHUN 2004

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 8 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PEMATANGSIANTAR PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BANK JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2015

BUPATI WAJO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAJO NOMOR 6 TAHUN 2014

BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURANDAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 8 TAHUN 2OL4 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN PADA PERSEROAN TERBATAS KATINGAN MANDIRI PERSADA TAHUN 2OL4-2OI8 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang : a. b. c. Mengingat : L. 2. 3. bahwa sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pendanaan dan memperlancar kegiatan dunia usaha, perlu mengalokasikan dana penyertaan modal pada Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada sebagaimana dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 6 Tahun 2OL3; bahwa untuk mendukung struktur permodalan, meningkatkan kapasitas usaha, kompetensi pertumbuhan dan perkembangan Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan perlu melakukan penyertaan modal pada Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Katingan; Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun L945; Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472l,, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun L992 Tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 379a\ Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OO2 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Page 1 of 10

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tatrun 2OO3 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42861; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a355h Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OO4 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aaoa\ Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OOT tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a72$; Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OO7 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO7 Nomor 106, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor a7561; Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2AlL tentang Mata Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20ll Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5223l'; Undang-Undang Nomor L2 Tahun 2O1l tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OLL Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor S%al; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2OO5 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a578); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah KabupatenlKota (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOT Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a7371; Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2OOT tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasarna Daerah Page 2 of 10

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AA7 Nomor ll2, Tarrrbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a76ll; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2OO8 Tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor L4, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 48L2l; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 3 Tahun 2OO8 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Katingan (Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2011 Nomor 3); L7. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 1 Tahun 2OO9 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2OOg Nomor 1); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 6 Tahun 2OL3 tentang perubahan bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Katingan Jaya Mandiri menjadi Perseroan terbatas Katingan Mandiri (Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2OL4 Nomor 6); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKII,AN RAICTAT DAERAH KABUPATEN KATINGAN dan BUPATI KATINGAN Menetapkan : MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN TENTANG PEI{YERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN PADA PERSEROAN TERBATAS KATINGAN MANDIRI PERSADA TAHUN 2AL4-20L8. BAB I KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan yang dimaksud dengan : 1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dua prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun L945. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai 3. 4. 5. 6. unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah. Daerah adalah Kabupaten Katingan. Bupati adalah Bupati Katingan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Katingan sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah suatu rencana Keuangan Daerah yang Page 3 of 10

ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belaqia Daerah Kabupaten Katingan. 7. Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya disebut RUPS, adalah Rapat Umun Pemegang Saham Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada. 8. Rapat Umum Pemegang Saham-Luar Biasa yang selanjutnya disingkat RUPS-LB adalah Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya yang dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan. 9. Penyertaan Modal adalah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan pada PT. Katingan Mandiri Persada. 1O. Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada yang selanjutnya disebut PT. Katingan Mandiri Persada adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Katingan dan Pemegang Saham lainnya yang bergerak di bidang keuangan. I L. Deviden adalah pendapatan dari pembagran laba yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Katingan dari Penyertaan Modal pada PT. Katingan Mandiri Persada. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud t1) Penyertaan Modal dan penambahan Penyertaan Modal dimaksudkan untuk turut serta meningkatkan daya saing perbankan daerah dalam perkembangern ekonomi nasional mampun global; (21 Turut serta memperkuat struktur permodalan dalam upaya memperluas wilayah dan produk usaha perbankan; (3) Turut serta membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembanguna.n daerah; Pasal 3 T\.1juan (1) Penyertaan Modal Daerah pada PT. Katingan Mandiri Persada bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatlan Pendapatan Asli Daerah dalam rangka memajukan kesej ahteraan masyarakat. (2) Mendapatkan Penerimaan Daerah yang bersumber dari Deviden. BAB III SUMBER PERMODALAN Pasal 4 Sumber Dana Penyertaan Modal dapat berasal dari : a. APBD; b. Deviden terdahulu; c. Sumber-sumber lainnya yang sah. Pasal 5 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dinyatakan dalam bentuk uang dan Aset Daerah yang telah disetqiui DPRD serta dianggarkan dalam APBD. Page 4 of 1O

Pasal 6 Penyertaan Modal yang ditanamkan pada PT. Katingan Mandiri Persada merupakan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. BAB TV PEI\TYERTAAN MODAL Pasal 7 (U Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Katingan yang harus dipenuhi pada PT. Katingan Mandiri Persada mulai tahun 2Ol4 sampai tahun 2O18; (21 Guna memenuhi kewajiban Penyertaan Modal Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah Daerah menganggarkan/mengalokasikan Penyertaan Modal pada PT. Katingan Mandiri Persada dalam APBD untuk tahun 2At4 sampai dengan tahun 2018. (3) Jumlah Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1 dan ayat (21 sebesar Rp17.5OO.OOO.OOO,-(Tujuh belas milyar lima ratus juta rupiah). (41 Penyertaan Modal dimaksud pada ayat (21 dan ayat (3) disesuaikan dengan Kemampuan Keuangan Daerah dan ditetapkan setiap tahun melalui Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah. (5) Penyertaan Modal dalam bentuk Aset Pemerintah Daerah diputuskan melalui RUPS dan setelah mendapat persetujuan DPRD. BAB V BENTUK DAN PET{YALURAN MODAL Pasal 8 Penyaluran Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan oleh Kepala Daerah sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 9 Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham mempunyai hak dan turut serta menentukan kebijakan yang akan dijalankan oleh PT. Katingan Mandiri Persada. Pasal 10 Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham mempunyai hak untuk mengusulkan RUPS - LB dalam hal dirasa perlu. Pasal 11 Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham mempunyai kewajiban untuk mentaati semua keputusan yang telah diambil dalam RUPS dan atau RUPS - LB. Page 5 of 10

Pasal 12 (1) Pengelolaan modal yang disetor Pemerintah Daerah wqjib dikelola secara profesional dan proporsional sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya baik kepada Pemerintah Daerah maupun kepada masyarakat Kabupaten Katingan. (21 Pengelolaan modal yang disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengurus Pl. Katingan Mandiri Persada dalam rangka menciptakan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang efektif, efesien, transparan dan akuntabel. (3) Pertanggung jawaban pengelolaan modal yang disetor sebagaimana dimaksud pada ayat (21 harus disampaikan kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan Peratrrran Perundang-Undangan yang berlaku. BAB VII BAGI HASIL KEUNTUNGAN Pasal 13 Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham PT. Katingan Mandiri Persada memperoleh bagian deviden sebanding dengan nilai saham yang disertakan. Pasal 14 (1) Bagian deviden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 disetor ke Kas Daerah Kabupaten Katingan sebagai Pendapatan Asli Daerah. (21 Bagran deviden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimasukan dalam APBD. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Katingan. Ditetapkan di Kasongan pada tanggal e4'12 - >ot4 BUPATI KATJ}IgAN, Diundangkan di Kasongan pada >4 - la - >otq DAERAH KABUPATEN KATINGAN, AHMAD YANTENGLIE EMUS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN 2014 NOMOR Page 6 of 1O

PENJEI,ASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NoMoR o rehun 2aL4 TENTANG PEI\TYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN PADA PERSEROAN TERBATAS KATINGAN MANDIRI PERSADA TAHUN 2OL4-2OT8 I. PENJELASAN UMUM Penyelanggara rn fungsi Pemerintah Daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelanggaraan urusan Pemerintah diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada Daerah. Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan antara lain berupa kepastian tersedia pendanaan dari Pemerintah sesuai dengan urusan Pemerintah yang diserahkan. Untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah seperti dalam hal Penyertaan Modal Daerah adalah dalam rangka meningkatkan sumber-sumber penerimaan daerah, meningkatkan daya saing dan operasional dalam mengembangkan pertumbuhan setiap perusahaan daerah serta meningkatkan sumber Pendapatan Daerah Asli Daerah. Pemerintah Daerah dapat melakukan Penyertaan Modal pada suatu Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah dan Swasta sebagaimana dimanfaatkan dalam Pasal 75 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2OO5 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dimana Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dapat dilaksanakan apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah yang erat berkaitannya dengan Peraturan Daerah tentang APBD. Dengan demikian pengaturan mengenai Penyertaan Modal Daerah merupakan salah satu acuan yang dapat dipedomani oleh Pemerintah Daerah maupun pihak BUMD dan pihak swasta lainnya. Dalam Peraturan Daerah ini penyertaan modal Pemerintah Daerah dimaksudkan untuk lebih memperkuat lembaga keuangan Pemerintah Daerah pada PT. Katingan Mandiri Persada. Undang-undang Nomor L Tahun 2At4 tentang Perbendaharaan Negara mengamanatkan Pemerintah untuk melakukan investasi dengan ftrjuan memperoleh manfaat ekonomi, manfaat social, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi. Investasi tersebut merupakan wujud dari peran Pemerintah dalam rangka memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimuat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 4l ayat (5) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentang Perbendaharaan Negara, mengamanatkan bahwa Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Page 7 of 1O

Perusahaan Negara/Daerah/Swasta ditetapkan dengan Peraturan Daerah, sehingga dengan demikian diharapkan dapat menjamin terlaksananya tertib administrasi dan pengelolaan penyertaan modal daerah kepada Badan Usaha swasta dalam bentuk Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada. Disamping itu untuk memperluas Investasi Pemerintah Daerah khususnya dalam bentuk investasi langsung yaitu melalui Penyertaan Modal Daerah, dan memberikan peluang kerjasama dalam berinvestasi, serta menjamin Badan Usaha dalam bekerjasama berinvestasi disadari perlunya membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah. Penyertaan Modal Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagai berikut : a. asas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dibidang Investasi Pemerintah dilaksanakan oleh Kepala Daerah, Kepala SKPD, Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah, dan Badan Usaha sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing. b. asas kepastian hukum, yaitu penyertaan modal daerah harus dilaksanakan berdasarkan hokum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. c. asas efisien, yaitu penyertaan modal diarahkan agar dana penyertaan modal digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelanggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintah secara optimal. d. asas akuntabilitasi, yaitu setiap kegiatan penyertaan modal daerah harus dapat dipertanggungiawabkan kepada rakyat dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. e. asas kepastian nilai, yaitu penyertaan modal daerah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai yang disertakan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dana dan pen5rusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah. Penyertaan modal daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah dan merupakan suatu langkah yang efektip untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian penetapan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi, social, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan daerah dalam rangka memqjukan kesej ahteraan masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah daerah telah melakukan upaya dalam pengelolaan dan mendayagunakan asset potensi daerah berupa kekayaan daerah atau investasi dalam rangka meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah untuk kesejahteraarl masyarakat dan meningkatkan perekonomian serta pembangunan daerah. Salah satu upaya mendorong pembangunan daerah tersebut perlu didukung dengan sumber pembiayaan daerah melalui ekstensilikasi Page 8 of 10

sumber-sumber pendapatan daerah, yaitu dari hasil kegiatan pengelolaan kekayaan daerah atau insvestasi melalui peryataan modal daerah kepada badan usaha/atau badan Hukum lainnya. Dengan dibentuknya Perseroan Terbatas adalah dengan maksud untuk memberikan wadah usaha secara lebih terarah dan terorganisir dalam rangka menunjang kegiatan Perekonomian Daerah dan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam kondisi Perseroan Terbatas pada saat ini umumnya masih belum seperti yang yang diharapkan hal ini disebabkan karena berbagai faktor dan kendala yang dihadapi. Sementara itu kita melihat banyaknya peluang bisnis yang cukup menguntungkan bagi Perseroan Terbatas untuk melaksanakan kerja sama dengan pihak swasta tetapi hal ini kadang-kadang terkandala oleh faktor modal. Peluang bisnis yang sangat menjanjikan adalah bisnis Rotan karena sebagaimana kita ketahui bahwa Kabupaten Katingan sangat dikenal dengan potensi Rotannya ini memaksimalkan industri Rotan yang ada di Hampangen untuk mengolah Rotan setengah jadi. Perusahaan daerah Katingan Jaya mandiri pada tatrun 2OOT telah merintis dan mendapatkan Quota Export sebanyak 6O ton Rotan Asalan dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia dan untrrk tahun 2OO8 Dewan Direksi telah merencanakan bahwa disamping Rotan Asalan juga Rotan setengah jadi yang akan diekspor ke luar negeri dengan tujuan Negara Cina, Hongkong, Thailand dan Jepang, II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Ayat (1) Ayat (21 Ayat (3) Pasal 3 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Page 9 of 1O

Pasal 7 Ayat (1) Ayat (2) Pemerintah daerah mempunyai kewajiban menganggarkan/mengalokasikan penyertaan modal setiap tahun yang dimulai sejak tahun 2OI4 sampai dengan tahun 2018. Ayat (3) Ayat (a) Penyertaan modal dimaksud harus berdasarkan kemampuan keuangan daerah untuk dialokasikan pada penyertaan modal tiap tahunnya yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah tentang APBD, dengan memperhatikan pula progres perkembangan yang telah dilakukan PT. Katingan Mandiri Persada yang dibahas secara bersama-sama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Ralryat Daerah. Ayat (5) Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Ayat (1) Ayat (21 Ayat (3) Pasal 13 Pasal 14 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 15 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 'A Page 1O of 10