BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu. program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tembakau merupakan salah satu komuditas perkebunan dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan atau tanpa bahan tambahan (PP no 19, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun dan saat ini Indonesia merupakan negara nomor 3 (tiga) dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas fisik merupakan kegiatan hidup yang dikembangkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riska Rosdiana, 2014 Fortifikasi Tahu Menggunakan Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang

BAB I PENDAHULUAN. bahan pengolah bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

Oleh : Wiwik Yulia Tristiningrum M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. datangnya tepat waktu. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia (global epidemic). World

LATAR BELAKANG. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-qur an yang berbunyi:

1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2007 menjadi 2,1 pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013). Hasil riset tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan injuri otot (Evans, 2000) serta menimbulkan respon yang berbeda pada jaringan

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAI\I. (1) senyawa-senyawa yang bersifat lafuogogue (dapat menstimulir produksi

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

II. TINJAUAN PUSTAKA. mikroflora pencernaan yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

I. PENDAHULUAN. tingkat gen akan kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berlebihnya asupan nutrisi dibandingkan dengan kebutuhan tubuh sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul bermuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian tomat (Solanum

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok keempat di dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. fast food atau makanan cepat saji. Makanan ini telah populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

PENDAHULUAN. Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah. sambal, jus buah, dan sebagai produk olahan tomat. Buah tomat (Solanum

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan penggunaan tembakau dan kebijakan pencegahan (monitor tobacco use and prevention policies), melindungi masyarakat dari asap rokok (protect people from tobacco smoke), memberikan pertolongan terhadap mereka yang ingin berhenti merokok (offer help to quit tobacco use), memperingatkan bahaya akibat penggunaan tembakau (warn about the dangers of tobacco), menegakkan larangan iklan rokok, promosi dan sponsor rokok (enforce bans on tobacco advertising, promotion and sponsorship), serta menaikkan pajak tembakau (raise taxes on tobacco). Program diatas bertujuan untuk menangani dampak yang ditimbulkan oleh rokok saat ini. Rokok telah membunuh 6 juta orang tiap tahun dimana lebih dari 5 juta adalah pengguna dan mantan pengguna, dan lebih dari 600 ribu adalah yang tidak merokok atau perokok pasif. Jumlah angka kematian akibat merokok jika pola merokok tetap berlanjut, diperkirakan akan menjadi sekitar 8 juta orang per tahun pada tahun 2030, dan 80% diantaranya akan terjadi di negara-negara berkembang di berbagai belahan dunia (Global Tobacco Epidemic, 2011). Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2010), Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok yang 1

2 tinggi. Berdasarkan jumlah perokok, Indonesia adalah negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India (Global Tobacco Epidemic, 2008). Tobacco Control Support Center (TCSC)-Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) (2007) menyatakan pada tahun 2005, konsumsi rokok Indonesia mencapai 214 milyar batang dan tahun 2008 menjadi 240 milyar batang. Sebanyak 91 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok di dalam rumah dengan sekitar 40 juta anak yang terpapar asap rokok, atau hampir separuh jumlah perokok pasif di dalam rumah (Riskesdas, 2007). Asap rokok sama berbahayanya bagi perokok pasif maupun bagi perokok itu sendiri (TCSC-IAKMI, 2009). Asap rokok mengandung banyak racun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu lebih dari 4.000 macam racun, 69 diantaranya bersifat karsinogenik (zat yang menyebabkan kanker) bagi manusia. Diperkirakan dalam satu kali hisapan rokok terdapat 10 14 molekul radikal bebas. Asap rokok juga dapat memicu terbentuknya radikal bebas dalam tubuh (Yuniwati dan Mulyohadi, 2004). Radikal bebas adalah molekul yang pada orbit terluarnya mempunyai satu atau lebih elektron tidak berpasangan, sifatnya sangat labil dan sangat reaktif (Soeksmanto et al., 2006). Radikal bebas baik yang eksogen maupun yang endogen merupakan etiologi berbagai macam penyakit degeneratif (Rohman et al., 2006). Produksi radikal bebas oleh tubuh manusia merupakan hal yang normal dari kehidupan. Tubuh kita memiliki sistem pertahanan untuk menetralisasi radikal bebas yang terbentuk dan membuatnya menjadi tidak berbahaya dengan membentuk sistem antioksidan dalam tubuh. Namun, sistem antioksidan ini

3 terbatas dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti diet yang tidak sehat, aktivitas berat, stress psikis, lingkungan yang berpolusi dan penyakit kronik. Bila sistem antioksidan ini terus menurun maka akan terjadi stress oksidatif (Ningtias dan Nugraha, 2008). Stress oksidatif merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan radikal bebas yang akan menyebabkan kerusakan sel, jaringan atau organ (Saleh et al., 2003). Pada kondisi stress oksidatif, radikal bebas akan menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid membran sel dan merusak organisasi membran sel. Membran sel ini sangat penting bagi fungsi reseptor dan fungsi enzim, sehingga terjadinya peroksidasi lipid membran sel oleh radikal bebas dapat mengakibatkan hilangnya fungsi seluler secara total (Evans, 2000). Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat spesies oksigen reaktif, spesies nitrogen reaktif dan radikal bebas lainnya sehingga mampu mencegah kerusakan pada sel normal, protein, dan lemak yang akhirnya mencegah pula penyakit-penyakit degeneratif seperti kardiovaskuler, karsinogenesis, dan penuaan. Antioksidan memiliki struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya (donor elektron) kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai (Halliwell dan Gutteridge, 2000). Di dalam sistem biologis tubuh sudah tersedia antioksidan berupa enzim yaitu superoksida dismutase (SOD), katalase (CAT), dan glutation peroksidase (GPx) (Prior et al., 2005). Sedangkan antioksidan sintetik seperti Butil Hidroksi Anisol (BHA), Butil Hidroksi Toluen (BHT) telah digunakan secara luas sebagai

4 penghambat oksidasi lipid. Meskipun demikian, antioksidan sintetik bukan merupakan pilihan utama karena memiliki sifat toksik. Hal tersebut yang menyebabkan banyaknya penelitian yang ingin lebih mengeksplorasi senyawa antioksidan alami (Rohman et al., 2005). Beberapa studi epidemiologi menunjukkan adanya peningkatan konsumsi antioksidan alami yang terdapat dalam buah, sayur, bunga, rimpang dan bagian-bagian lain dari tumbuhan terbukti dapat menghindari penyakit-penyakit degeneratif (Ghiselli et al., 1998). Adanya beberapa mikronutrien pada tumbuhan seperti vitamin A, C, E, asam folat, karotenoid, antosianin, dan polifenol memiliki kemampuan menangkap radikal bebas sehingga dapat dijadikan pengganti konsumsi antioksidan sintetis (Gill et al., 2002). Selain vitamin E dan vitamin C ternyata beberapa flavonoid yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan memiliki khasiat antioksidan juga (Craig, 2002). Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu sayuran utama yang dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Tomat memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap dan penting bagi manusia. Dalam 180 gram tomat matang terkandung sekitar 34,38 mg yang memenuhi 57,3% vitamin C dalam sehari, kandungan seratnya mencapai 1,98 gram dan protein sebesar 1,53 gram. Pada kulit tomat juga terdapat kandungan flavonoid senilai 98% (Sumardiono et al., 2008). Warna merah pada tomat lebih banyak mengandung likopen, yaitu suatu zat antioksidan yang dapat menghancurkan radikal bebas dalam tubuh. Kandungan likopen tidak hanya terdapat pada tomat, namun bila dibandingkan dengan sayuran lain tomat memiliki kandungan likopen yang paling tinggi (Lukitasari, 2010).

5 Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa tomat ternyata mengandung zat-zat aktif yang dapat berfungsi sebagai antioksidan yang berkadar sangat tinggi. Akan tetapi sejauh ini belum ada pembuktian mengenai efek antioksidan terhadap induksi asap rokok dengan pemberian sari tomat (Solanum lycopersicum) sehingga hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut. Hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh yang beratnya antara 1000-1500 gram, kurang lebih 25% berat badan orang dewasa. Hepar mempunyai fungsi yang sangat banyak dan kompleks (Amirudin, 2006). Hepar dipilih sebagai organ yang dipakai untuk menguji kemampuan antioksidan sari tomat, karena hepar merupakan organ utama tubuh yang sangat penting peranannya dalam metabolisme tubuh akan tetapi hepar sangat rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas (Stahl dan Sies, 1997). Adanya kerusakan pada sel hepar dapat dilihat dari aktivitas enzim Serum Glutamat Piruvate Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamat Oksaloasetate Transaminase (SGOT) yang ada dalam sel hepar dan keluar masuk ke dalam peredaran darah sehingga jumlahnya akan meningkat (Husadha, 1999). Potensi produksi tomat (Solanum lycopersicum) di Indonesia cukup besar dan Allah juga telah menjelaskan bahwa Dia menciptakan tumbuh-tumbuhan dengan berbagai macam bentuk, warna, sifat khusus, rasa dan bau. Tumbuhtumbuhan tersebut dimanfaatkan untuk manusia dan hewan. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya tidak diciptakan dengan sia-sia akan tetapi memiliki fungsi masing -masing sesuai pada surat An-Nahl ayat 11,

6 -tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang. Berdasarkan bukti-bukti diatas menunjukkan bahwa tomat (Solanum lycopersicum) memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi dan berpotensi sebagai hepatoprotektif. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian sari tomat (Solanum lycopersicum) terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi asap rokok dan sebagai wujud untuk mendukung salah satu program MPOWER WHO, khususnya pada poin melindungi masyarakat dari asap rokok. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, masalah yang dapat dirumuskan adalah apakah pemberian sari tomat (Solanum lycopersicum) secara teratur dan rutin mampu bekerja sebagai hepatoprotektif pada tikus putih yang diinduksi asap rokok dengan mengukur kadar SGOT dan SGPT? C. KEASLIAN PENELITIAN Penelitian tentang manfaat belimbing wuluh yang pernah diteliti adalah 1. Solanum lycopersicum oleh A. Weremfo, K.A. Asamoah dan S. Abassah-Oppong tahun 2011. Penelitian ini menganalisis tentang tomat sebagai agen hepatoprotektif dan antioksidan

7 dengan induksi karbon tetraklorid (CCl 4 ). Perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Weremfo et al. adalah penelitian peneliti menggunakan induksi asap rokok sedangkan Weremfo et al. menggunakan induksi karbon tetraklorid (CCl 4 ). 2. Pandanus Conoideus lam) oleh Syamsulina Revianti, Widyasri Prananingrum dan Rima Parwati Sari tahun 2007. Penelitian ini menganalisis tentang ekstrak buah merah sebagai hepatoprotektor pada tikus yang terpapar asam rokok dengan pengukuran kadar SGPT dan SGOT darah. Perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Revianti et al. adalah penelitian peneliti menggunakan sari tomat sedangkan Revianti et al. menggunakan ekstrak buah merah. D. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektif sari tomat (Solanum lycopersicum) terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih yang diinduksi asap rokok. E. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Dapat dijadikan referensi ilmiah untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian sari tomat terhadap kadar SGOT/SGPT tikus putih yang diinduksi asap rokok. 2. Apabila pemberian sari tomat (Solanum lycopersicum) terbukti efektif secara alamiah sebagai agen antioksidan yang aman, selektif, aplikatif, relevan dan

8 rasional terhadap asap rokok, maka penelitian ini sangat potensial untuk membantu para perokok pasif dalam mencegah penyakit-penyakit. 3. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai data ilmiah tambahan serta dapat memberikan informasi manfaat sari tomat (Solanum lycopersicum) sebagai agen hepatoprotektor terhadap asap rokok.