PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS V SDN TANJUNGSARI

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN METODE STAD

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN METODE STAD DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA REAL OBJECT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ENTAK

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 PLARANGAN

PENERAPAN METODE STAD DALAM PENIGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD Oleh: Rahmat Wibowo 1), Wahyudi 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen, Jl. Kepodang 67A Kebumen 54312 e-mail: b4wie.scupy_26@yahoo.com Abstract: Application Cooperative Model Type of STAD in Increasing flat Shape in fifth grade Student elementary school. This study aims to: (1) improve the learning shape flat in Elementary School fifth grade using STAD cooperative learning, (2) describe the problems and solutions in improvement flat shape in fifth grade elementary school. This research is a classroom action research was conducted in three cycles, each cycle includes the planning, implementation, observation and reflection. Techniques of data analysis consists of three components: data reduction, data display, and conclusion. The results show that the application of cooperative learning model to improve learning STAD shape flat in fifth grade Elementary School. Keywords: STAD, learning up flat Abstrak: Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD dalam Peningkatan Pembelajaran Bangun Datar di Kelas V SD. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pembelajaran bangun datar di kelas V SD dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) mendeskripsikan kendala dan solusi pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peningkatan pembelajaran bangun datar di kelas V SD. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik analisis data terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pembelajaran bangun datar di kelas V SD. Kata kunci: STAD, pembelajaran bangun datar PENDAHULUAN Pembelajaran Matematika sering dianggap sulit dan membosankan bagi sebagian besar siswa sehinggga pembelajar Matematika cenderung belum memenuhi KKM. Oleh karena itu, perlu adanya upaya meningkatkan pembelajaran matematika, Guru dalam melaksanakan pembelajaran harus lebih ditujukan pada kegiatan pemecahan masalah agar anak termotivasi untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif. Kegiatan pembelajaran yang hanya menggunakan kata-kata verbal, hafalan atau drill (latihan) yang berlebihan selain tidak meningkatkan atau mengoptimalkan perkembangan kognitif anak, sehingga anak tidak berpikir secara kreatif dan inovatif. Guru hendaknya memberikan rangsangan kepada siswa agar mau ber-interaksi dengan lingkungan, teman sebaya dan secara aktif mencari dan menemukan berbagai hal di lingkungan. Pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk kualitas pendidikan matematika di sekolah. Melalui pem-belajaran yang melibatkan siswa aktif dapat membangun pengetahuan siswa secara aktif. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Negeri 3 Selang masih kurang mengaktifkan siswa, sehingga siswa merasa kesulitan dalam mengolah informasi yang tersaji di dalam soal matematika. Sebagian besar siswa yang menganggap belajar matematika harus

dengan berjuang mati-matian dengan kata lain harus belajar dengan ekstra keras. Hal ini menjadikan matematika ditakuti dan malas untuk dipelajarinya. Akibat dari pemikiran negatif terhadap matematika, perlu kiranya seorang guru melakukan upaya yang dapat membuat proses belajar mengajar bermakna dan menyenangkan. Selain masalah tersebut di atas yaitu nilai ulangan dan UTS semester 1 masih banyak yang kurang dari KKM. Hal inilah yang harus diperhatikan dan dipahami guru agar dapat memilih metode yang tepat dan menyenangkan dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh siswanya, karena selama ini guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan pemberian tugas yang mana pembelajaran masih secara konvensional. Salah satu pembelajaran yang melibatkan siswa aktif adalah dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivitis. Oleh karena itu, seharusnya pembelajaran di kelas saat ini menganut pendekatan konstruktivitis. Salah satu pembelajaran yang mengarah pendekatan konstruktivitis yaitu Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Dalam STAD para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat-lima orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Tujuan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD agar siswa dapat mencari penyelesaian materi yang dipelajari dan mendorong siswa untuk melakukan penemuan secara individu dan berkelompok dalam rangka memperjelas masalah. Sehingga dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, minat dan keaktifan anak untuk mau belajar akan tumbuh karena tidak mengalami kejenuhan. Dengan minat dan keaktifan anak yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam model pembelajaran Matematika tentang bangun datar khususnya siswa kelas V SD Negeri 3 Selang. Siswa kelas V Sekolah Dasar (SD) rata-rata berumur sekitar 11 tahun. Menurut Piaget, pada usia tersebut anak SD berada pada tahap Operasional konkret, dimana anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya. Interaksinya dengan lingkungan, termasuk dengan orang tuanya, sudah semakin berkembang dengan baik karena egosentrisnya sudah semakin berkurang. Anak sudah dapat mengamati, menimbang, mengevaluasi, dan menjelaskan pikiran-pikiran orang lain dalam cara-cara yang lebih obyektif. Menurut Soedjadi (2000) hakikat Matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. Selanjutnya Ibrahim dan Suparni (2012) menyatakan bahwa Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya piker manusia (hlm.35) Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa matematika merupakan objek tujuan abstrak yang mendasari perkembangan teknologi modern dan pola pikir yang deduktif. Pendapat yang dikemukakan oleh Imam Roji yang dikutip oleh Ian (2010) menyatakan bahwa: bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung. Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Hambali, Siskandar, dan Rohmad, 1996) Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Menurut Slavin (2005: 8) STAD merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif, para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan guru.

Menurut Sharan (2012: 7) STAD (Student Teams-Achievement Divisions) merupakan suatu metode genetik tentang pengaturan kelas dan bukan metode pembelajaran komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri. Lembar tugas dan kuis disediakan untuk kebanyakan subjek sekolah untuk siswa kelas tiga sampai sembilan, akan tetapi kebanyakan guru menggunakan materi mereka sendiri untuk menambah atau mengganti materi-materi ini. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan STAD merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif dimana pembelajarannya dengan cara kelompok secara heterogen, guru hanya memberikan penjelasan materi pembelajaran dan siswa berdiskusi satu sama lain, lalu guru memberikan kuis untuk dijawab siswa tanpa adanya bantuan orang lain. Langkah-langkah penerapan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam penelitian ini adalah 6 langkah sebagai berikut: (1) pembagian kelompok, (2) penyampaian materi, (3) diskusi kelompok, (4) pemberian kuis /pertanyaan, (5) penyimpulan, (6) pemberian penghargaan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Dalam Peningkatkan Pembelajaran Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SDN 3 Selang Tahun Ajaran 2012/2013. Rumusan masalah penelitian ini yaitu : (1) Bagaimankah langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif bangun datar pada siswa kelas V SD? (2) Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pembelajaran bangun datar pada siswa kelas V SD? (3) Apa kendala dan solusi pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peningkatan pembelajaran bangun datar pada siswa kelas V SD? Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran kooperatif bangun datar pada siswa kelas V SD, (2) Mendeskripsikan apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pembelajaran bangun datar pada siswa kelas V, (3) Menemukan kendala dan solusi pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peningkatan pembelajaran bangun datar pada siswa kelas V SD. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertempat di SD Negeri 3 Selang yang berlokasi di Jalan Kramaleksana No. 51 Selang, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2012 dan selesai pada bulan Juni 2013. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri 3 Selang tahun 2012-2013. Jumlah siswa dalam kelas ini adalah 24 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu siswa, teman sejawat dan dokumen nilai siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, observasi dan dokumentasi. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar tes, lembar observasi, dan juga dokumentasi. Validitas data pada peneliti ini menggunakan triangulasi data dan juga triangulasi sumber. Dalam Pelaksanaan peneliti ini melibatkan guru dan siswa kelas V SDN 3 Selang. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan didukung data kualitatif dan kuantitatif. Deskripsi kualitatif untuk menganalisis proses pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan peningkatan pembelajaran Bangun Datar siswa yang mencakup motivasi belajaar siswa, keaktifan siswa, dan interaksi belajar pada siswa. Sedangkan deskripsi kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis data yang berupa hasil belajar siswa. Prosedur analisis data yang di-

lakukan dalam penelitian ini yaitu meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran tentang bangun datar adalah hasil belajar siswa. Kriteria penilaian dalam penelitian ini, yaitu (1) adanya peningkatan proses belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Selang Tahun Ajaran 2012/2013 melalui prosedur yang tepat dalam penerapan model pembelajaran koopratif tipe STAD. Pelaksanaan sesuai dengan prosedur, pada saat proses belajar berlangsung siswa tidak bermain sendiri, menjadikan proses belajar yang menyenangkan dan kebermaknaan. sehingga siswa belajar lebih aktif, (2) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan prosedur yang benar dan tepat, proses belajar yang maksimal akan memberikan dampak hasil belajar yang maksimal, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa men-dapat skor 70. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti menggunakan prosedur penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006: 97) yang mana terdiri dari empat buah komponen sebagai berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam tiga siklus, yang masing-masing siklus melalui dua kali pertemuan. Namun apabila dalam tiga siklus masih belum memenuhi indikator kinerja maka dilanjutkan dengan siklus berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pembelajaran sebelum dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) peneliti melakukan tes awal atau pre test yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 25 Februari 2013. Berdasarkan hasil pre test menunjukkan sebagian besar siswa kelas V SD Negeri 3 Selang masih kesulitan pada materi bangun datar. Motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas masih rendah, selain itu interaksi belajar siswa juga belum berjalan dengan baik. Hasil belajar juga belum menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini terbukti siswa yang mencapai nilai di atas atau sama dengan KKM yaitu 70 hanya 5 siswa, sedangkan siswa yang lain mendapatkan nilai di bawah 70, dengan nilai terendah adalah 27 dan nilai tertingginya adalah 83 dengan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 56,75. Sedangkan persentase ketuntasannya hanya 20,83% dan masih jauh dari kriteria keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 85%. Peneliti melaksanakan penelitian dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah yang telah direncanakan yang berdasarkan pendapatpendapat dari para ahli yang telah dikaji oleh peneliti, antara lain pendapat Suprijono (2012: 133), Slavin (2005), Sharan (2012: 5) Kesimpulan dari beberapa pendapat tersebut menghasilkan langkah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD yang direncanakan oleh peneliti yang terdiri dari 6 langkah yang meliputi: (1) pembagian kelompok, (2) penyampaian materi, (3) diskusi kelompok, (4) guru memberikan kuis, (5) penyimpulan; (6) pemberian penghargaan. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pelaksanaan tindakan dari satu pertemuan ke pertemuan selanjutnya mulai dari pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II hingga siklus III telah semakin mengalami peningkatan atau semakin baik. Hasil observasi tentang langkah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I, II, dan III yaitu sebagai berikut. Tabel 1. Langkah Penerapan Model Kooperatif tipe STAD No Siklus Rata-rata 1 Siklus I 79,05% 2 Siklus II 86,25% 3 Siklus III 94,34% Berdasarkan tabel 1, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu mengalami peningkatan di setiap siklus

pada masing-masing langkah pembelajaran dan termasuk dalam kategori sangat baik. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima materi yang diajarkan guru dalam kegiatan pembelajaran dikelas pada setiap akhir pembelajaran diadakan evaluasi atau tes hasil belajar siswa. Evaluasi ini dilaksanakan pada setiap pertemuan. Hasil dari evaluasi ini juga merupakan salah satu dari kriteria keberhasilan pada indikator kinerja yang telah ditentukan. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I- III Pretes S-I S-II S-III Nilai Tertinggi 83 97 100 100 Nilaia Terendah 27 43 62 62 Rerata 56,75 85,73 68,03 87,19 Siswa Tuntas 5 22 22 22 Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui nilai rata-rata kelas dari hasil evaluasi siswa kelas V SD Negeri 3 Selang selalu meningkat dari setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata kelas 80,63, siklus II meningkat menjadi 85,73 dan pada siklus III mampu mencapai 87,19. Selain itu, ketuntasan siswa juga menjadi indikator dari penelitian ini. Disimpulkan dari tabel di atas masing-masing ketuntasan siswa pada siklus I sampai dengan siklus III mencapai 91,67%, sedangkan ketidaktuntantasan siswa yaitu 8,33%. Berdasarkan teori tentang langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe STAD serta berdasarkan hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada setiap siklus, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang tepat digunakan dalam peningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun datar siswa kelas V SD Negeri 3 Selang tahun ajaran 2012/2013 meliputi: (1) pembentukan kelompok, (2) penyajian materi, (3) diskusi kelompok, (4) kuis/pertanyaan, (5) penyimpulan, (6) penghargaan. Langkah-langkah yang telah direncanakan, seperti yang dikemukakan oleh para ahli antara lain pendapat menurut Suprijono (2012: 133), Slavin (2005: 11), dan pendapat Sharan (2012: 5). Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas tersebut menghasilkan langkah-langkah penerapan pembelajaran Kooperatif tipe STAD yang direncanakan oleh peneliti yang terdiri dari 6 langkah yang meliputi: (1) pembentukan kelompok, (2) penyajian materi, (3) diskusi kelompok, (4) pemberian kuis/pertanyaan, (5) penyimpulan, (6) penghargaan. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pada proses belajar yang tepat sesuai langkah-langkah dan karakterisitk siswa dapat mempengaruhi tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Model Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa, kerjasama, keberanian dan pada hasil pembelajaran matematika tentang bangun datar. Berdasarkan analisis hasil observasi dan refleksi pada setiap siklus penelitian dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 3 Selang dinyatakan berhasil dalam meningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun datar. Hal itu ditunjukkan dengan adanya peningkatan pembelajaran dari setiap siklusnya, serta tercapainya semua indikator kinerja yang telah ditentukan oleh peneliti sebelum pelaksanaan tindakan. Pada indikator dari guru, guru mendapatkan nilai rata-rata dari observer yaitu 79,02 pada siklus I, 86,94 pada siklus II, dan 94,87 pada siklus III. Pada indikator dari siswa tentang pembelajaran Matematika siswa, dari hasil observasi siswa mendapatkan nilai rata-rata dari observer yaitu 78,35 pada siklus I, 86,25 pada siklus II, dan 94,32 pada siklus III. Dari hasil evaluasi atau tes hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 80,63 pada siklus I, 85,73 pada siklus II, dan 87,19 pada siklus III. Persentase kelulusan siswa pada siklus I-III yaitu 91,67%. Hasil evaluasi tersebut terus

meningkat setiap siklusnya dan bisa dikatakan berhasil karena mampu mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dan persentase kelulusan mampu mencapai lebih dari 85%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilaksanakan sesuai dengan langkahlangkah yaitu pembentukan kelompok, penyampaian materi, diskusi kelompok, pemberian kuis/pertanyaan, penyimpulan dan penghargaan, dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun datar siswa kelas V SD Negeri 3 Selang tahun ajaran 2012/2013. Keberhasilan pembelajaran tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slavin (2005), bahwa pembelajarn kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim (Isjoni,2012: 22). Dengan dilaksanakannya pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, terlihat adanya peningkatan dari kinerja siswa baik dalam individu maupun kelompok. Hal itu dapat dibuktikan dari nilai rata-rata kelas yang selalu meningkat setiap siklus serta persentase ketuntasan belajar siswa yang selalu meningkat di setiap siklus. Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi di setiap siklus, secara garis besar ada beberapa kendala dari implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas V SD Negeri 3 Selang sebagai berikut: (1) penguasaan kelas dan materi masih kurang, (2) kurangnya menggunakan benda nyata disekitar, (3) sumber belajar kurang, (4) sulit pada pembagian kelompok karena ada yang kurang cocok, (5) pada penyimpulan masih kurang, (6) penggunaan media kurang dimaksimalkan, (7) penyampaian materi kurang jelas, (8) ada beberapa anak kurang aktif, (9) media kurang jelas. Adapun solusi dari masalah tersebut adalah (1) penguasaan kelas dan materi ditingkatkan, (2) memanfaatkan benda disekitar sesuai materi, (3) sumber belajar diperbanyak, (4) pada saat pembagian kelompok perlu melihat karakteristik siswa, (5) ditingkatkan serta dibimbing dalam menyimpulkan materi, (6) lebih memaksimalkan media yang ada, (7) lebih jelas lagi dalam menyampaikan materi, (8) lebih mengaktifkan anak, (9) lebih jelas lai dalam membuat media. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kendala dalam penerapan pembelajaran kooperatif Matematika tentang bangun datar siswa kelas V SD Negeri 3 Selang tahun ajaran 2012/2013 sesuai dengan pendapat Slavin (2005: 12), yang menyatakan bahwa kendala atau kekurangannya adalah (1) tidak bisa berteman, (2) perilaku yang salah, (3) kebisingan, (4) siswa tidak hadir, (5) penggunaan waktu dalam tim yang kurang efektif, (6) tingkat kinerja yang terlalu jauh rentangnya. Kesamaan dari kendala yang muncul dalam pelaksanaan penelitian dengan pendapat menurut Slavin yaitu pada poin (1) tidak bisa berteman, (2) perilaku yang salah, (5) penggunaan waktu dalam tim yang kurang efektif, (6) tingkat kinerja yang terlalu jauh rentangnya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pada penelitian tindakan kelas pada siklus I-III dengan penerapan Model Kooperatif tipe STAD pada pembelajaran bangun datar siswa kelas V SD meliputi 6 langkah yaitu: (1) pembentukan kelompok, (2) penyajian materi, (3) diskusi kelompok, (4) kuis /pertanyaan, (5) penyimpulan, (6) penghargaan. Penerapan pem-belajaran kooperatif tipe STAD yang dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang tepat dapat meningkatkan pem-belajaran bangun datar siswa kelas V SD, hal itu ditunjukkan dengan adanya peningkatan pembelajaran dari setiap siklusnya, serta tercapainya semua indikator kinerja yang telah ditentukan oleh peneliti sebelum pelaksanaan tindakan. Pada indikator dari guru, guru mendapatkan nilai rata-rata dari observer yaitu 79,02 pada siklus I, 86,94 pada siklus II, dan 94,87 pada siklus III. Pada indikator dari siswa tentang pembelajaran Matematika siswa, dari hasil observasi siswa mendapatkan nilai rata-rata dari observer yaitu 78,35 pada siklus I, 86,25

pada siklus II, dan 94,32 pada siklus III. Dari hasil evaluasi atau tes hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 80,63 pada siklus I, 85,73 pada siklus II, dan 87,19 pada siklus III. Persentase kelulusan siswa pada siklus I-III yaitu 91,67%. Hasil evaluasi tersebut terus meningkat setiap siklusnya dan bisa dikatakan berhasil karena mampu mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dan persentase kelulusan mampu mencapai lebih dari 85%. Adapun Kendala yang ditemui dalam penerapan Model Kooperatif bangun datar SD Negeri 3 Selang tahun ajaran 2012/2013 adalah: (1) penguasaan kelas dan materi masih kurang, (2) kurangnya menggunakan benda nyata disekitar, (3) sumber belajar kurang, (4) sulit pada pembagian kelompok karena ada yang kurang cocok, (5) pada penyimpulan masih kurang, (6) penggunaan media kurang dimaksimalkan, (7) penyampaian materi kurang jelas, (8) ada beberapa anak kurang aktif, (9) media kurang jelas. Adapun solusi dari masalah tersebut adalah (1) penguasaan kelas dan materi ditingkatkan, (2) memanfaatkan benda disekitar sesuai materi, (3) sumber belajar diperbanyak, (4) pada saat pembagian kelompok perlu melihat karakteristik siswa, (5) ditingkatkan serta dibimbing dalam menyimpulkan materi, (6) lebih memaksimalkan media yang ada, (7) lebih jelas lagi dalam menyampaikan materi, (8) lebih mengaktifkan anak, (9) lebih jelas lai dalam membuat media. Selanjutnya, dari hasil penelitian di atas peneliti memberikan saran kepada sekolah, yaitu untuk mengajarkan Pembelajaran Matematika khususnya tentang bangun datar siswa Kelas V SD Negeri 3 Selang dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena dapat meningkatkan proses pembelajaran Matematika serta mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Ian. (2010). Pengertian Bangun Datar. Diakses dari http://ian43.wordpress.com/2010/ 12/27/pengertian-bangun-datar/, pada tanggal 27 November 2012. Isjoni (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Jogjakarta: Pustaka Belajar.Slavin, R. E (2005). Cooperative Learning, Teori, Riset, & Praktik. Bandung: Nusa Media. Sharan, S (2012). The Handbook Of Cooperative Learning. Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran Untuk Memacu Keberhasilan Siswa di Kelas. Yogyakarta: Familia. Suprijono, A (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.