BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara berturut-turut sesuai dengan perubahan Kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. luar pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan dalam belajar. Jika sebelumnya pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan hal yang marak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembelajaran, antara lain adalah powerpoint dan internet. Kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa: kecerdasan peserta didik semata, tetapi juga untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

Prof.Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Standarisasi dan profesionalisme pendidikan yang sedang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

Kata Kunci: Kurikulum 2013, Pembelajaran, Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia indonesia yang memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016, No Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. negara. Pendidikan tidak terlepas dari Kurikulum pendidikan yang telah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pendidikan yang berkualitas dipengaruhi oleh ketersediaan berbagai komponen pendukungnya. Salah satu di antaranya adalah kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perkembangan berbagai tantangan dan tuntutan kompetensi yang diperlukan dalam pembangunan peradaban manusia Indonesia yang dicita-citakan pada masa mendatang (Kemdikbud, 2013). Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No 20 Tahun 2003). Berdasarkan pengertian tersebut ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut. Oleh karena itu terdapat beberapa perubahan dengan kurikulum terdahulu. Sedangkan dalam UU Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 37 menyebutkan bahwa kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan kebutuhan pembangunan nasional, 1

2 perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kurikulum perlu dan harus dikembangkan. Kurikulum diperlukan dalam proses pembelajaran karena kurikulum merupakan landasan pendidikan dan juga kunci untuk menentukan kualitas lulusan. Kurikulum dibuat dengan maksud untuk memberi pengarahan pada pendidikan supaya menuju arah dan tujuan dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan. Terbitnya Kurikulum 2013 untuk semua satuan pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam kerangka penguatan karakter menuju bangsa Indonesia yang madani. Kurikulum 2013 dikembangkan secara komprehensif, integratif, dinamis, akomodatif, dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa yang akan datang. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujudnya manusia Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul di masa depan (Kemdikbud. 2013). Pergantian dan perubahan kurikulum sesungguhnya merupakan sesuatu keniscayaan dalam proses dan dinamika dunia pendidikan. Kurikulum adalah subsistem dalam dunia pendidikan yang tidak bisa dipisahkan dari proses dinamika yang terjadi di dalam masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum harus

3 mampu mempersiapkan para siswa dalam menghadapi tantangan masa depan yang juga terus berubah. Kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tantang zaman. Meskipun demikian, perubahan dan pengembangannya harus dilakukan dengan cara sistematis dan terarah (Mulyasa, 2013:59). Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang cenderung menekankan pada keseimbangan tiga domain pendidikan. Bila pada kurikulum sebelumnya domain kognitif menempati urutan yang paling utama, maka pada kurikulum 2013 ini cenderung menyeimbangkan dengan aspek skill dan karakter (Sariono, 2013:6). Hal ini sesuai dengan pasal 2 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungg jawab. Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang erat berkaitan, tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Sistem pendidikan yang dijalankan pada zaman modern ini tidak mungkin tanpa melibatkan keikutsertaan kurikulum. Tidak mungkin ada kegiatan pendidikan tanpa Kurikulum. Kebutuhan akan adanya aktivitas pendidikan selalu berarti kebutuhan adanya kurikulum. Dalam kurikulum itulah tersimpul segala sesuatu yang harus dijadikan pedoman bagi pelaksanaan

4 pendidikan. Pemikiran tentang adanya kurikulum adalah satuan dengan adanya sistem pendidikan itu sendiri. Pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 diorientasikan untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pembelajaran merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu di bawah bimbingan, arahan, dan motivasi guru. Pembelajaran harus dilakukan secara terencana dengan baik, proses merencanakan pembelajaran ini tidak hanya dimulai dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran melainkan merupakan proses sistematis yang dilakukan dari tahap penentuan kebutuhan dan menguji keefektifan desain pembelajaran yang dikembangkan (Abidin, 2014:17). Untuk mendukung keefektifan dan efesiensi pelaksanaan kurikulum Sekolah Dasar pada tahun pelajaran 2014/2015, guru harus menguasai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum 2013 Sekolah Dasar. SDN Mulyoagung 03 Dau-Malang adalah sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013, selain itu SDN Mulyoagung 03 Dau-Malang ini SD sasaran pilot project untuk implementasi kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 telah dilaksanakan di kelas I, II, IV, dan V, sedangkan dikelas III dan VI belum dilaksanakan, karena pada kelas III dan VI kurikulumnya masih dalam proses penyusunan dan belum ada rekomendasi dari dinas pendidikan. Selain itu, tidak ada bahan ajar yang mendukung dan siswa pada tahun ajaran 2014/2015 ini akan melaksanakan ujian dengan kurikulum lama yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

5 Berdasarkan hasil wawancara awal yang peneliti lakukan, SDN Mulyoagung 03 Dau-Malang ini selama diberlakukannya kurikulum 2013, kegiatan pelatihan, workshop, kegiatan pengenalan kurikulum telah dilakukan kepada guru untuk memahami tentang penerapan kurikulum 2013 agar nantinya implementasi di dalam kelas tidak mengalami kendala. Namun dengan kegiatan tersebut belum maksimal 100% dilakukan, dan guru masih mempunyai kendala dalam melaksanakan dan mengevaluasi pembelajarannya di dalam kelas. Penelitian ini penting dilakukan karena berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas. Terlebih dalam pelaksanaan kurikulum 2013 oleh guru. Jika aspek pelaksanaan Kurikulum tidak diteliti secara mendalam maka proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru akan mengalami penurunan. Untuk itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengatahuan tentang kurikulum 2013, karena kurikulum merupakan suatu kebutuhan bagi dunia pendidikan, baik disekolah maupun perguruan tinggi dan bermanfaat bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajarannya di dalam kelas, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai yakni dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, maka mendorong peneliti untuk melakukan penelitian disekolah SD Negeri Mulyoagung 03 Dau-Malang dengan mengamati dan menganalisis kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan judul Analisis Penerapan Kurikulum 2013 dalam Segi Pembelajaran Tematik di Kelas IV SDN Mulyoagung 03 Dau-Malang

6 1.2 Batasan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah dan tidak menimbulkan penafsiran ganda, masalah dalam penelitian ini memiliki batasanbatasan dalam penelitiannya, penelitian ini dilakukan SDN Mulyoagung 03 Dau- Malang Kelas IV yang dilihat dari segi pelaksanaan pembelajaran tematik yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup/akhir pembelajaran. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan diatas, maka masalah dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 dalam segi pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Mulyoagung 03 Dau-Malang? 2. Apa saja kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Mulyoagung 03 Dau-Malang? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Mulyoagung 03 Dau-Malang? 1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan diatas adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1. Mendiskripsikan dan menganalisis penerapan kurikulum 2013 dalam segi pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Mulyoagung 03 Dau- Malang. 2. Mendiskripsikan dan menganalisis kendala yang dihadapi guru dalam pelaksnaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Mulyoagung 03 Dau- Malang.

7 3. Mendiskripsikan dan menganalisis upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk mengatsi kendala yang dihadapi guru dalam pelaksnaan pembelajaran tematik di kelas IV SDN Mulyoagung 03 Dau-Malang. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dibagi menjadi dua secara teoritik dan praktis. 1. Secara teorik a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap peningkatan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam penerapan kurikulum 2013 b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya yang berhubungan dengan hal yang sama 2. Manfaat praktis untuk guru, siswa dan sekolah. a. Bagi siswa Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kefektivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran b. Bagi guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 c. Bagi sekolah Penelitian ini dapat digunakan seb agai masukan dan bahan pertimbangan pada sekolah tempat penelitian berlangsung maupun sekolah lain yang sudah menerapkan kurikulum 2013 agar dapat meningkatkan proses kegiatan pembelajaran

8 1.6 Definisi Istilah Agar tidak menimbulkan kesalah pahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka peneliti memberikan penegasan terhadap istilah yang digunakan sebagai berikut. a) Kurikulum Kurikulum merupakan sesuatu yang berisikan sejumlah data atau informasi yang dipakai sebagai petunjuk pembelajaran atau dalam bentuk buku teks yang berisikan sejumlah materi yang diperlukan untuk dicapai dalam sebuah rencana pembelajaran (Poerwat dkk, 2013: 16). b) Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Mulyasa, 2013: 160) c) Pembelajaran Pembelajaran merupakan serangkaian aktivitas terencana yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan tertentu di bawah bimbingan, arahan, dan motivasi guru (Abidin, 2014: 17). d) Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik (Poerwadarminta dalam Majid,2014:80)

9 e) Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang meliputin kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup (Trianto, 2010:184).