PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI KECAMATAN WATULIMO, KABUPATEN TRENGGALEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara

2015 DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

Kabupaten Trenggalek

REKAPITULASI DAFTAR CALON PESERTA UN KEJAR PAKET A SETARA SD PERIODE I KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2009/2010

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pernikahan. Pernikahan merupakan sarana dalam mempersatukan dua anak manusia

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka biaya ekonomi semakin tinggi yang tidak diikuti lapangan kerja yang

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk individu dan sosial. Makhluk individu

yang menjelaskan data-data secara verbal atau pendekatan deskriptif kualitatif

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, perkawinan merupakan kehidupan yang berpijak pada rasa

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.2

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN IZIN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN GRESIK

BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, sebagai kehendak Sang pencipta yang telah

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dinyatakan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kejadian yang sakral bagi manusia yang menjalaninya.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 786/PDT.G/2010/PA.MLG PERIHAL KUMULASI PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DAN IS BAT NIKAH

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor. 1. Faktor-faktor penyebab perceraian pada Keluarga TKW

BAB I PENDAHULUAN. dari masalah-masalah kecil dan sepele sampai kepada hal yang dianggap serius dan

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi dari Padi Ladang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam. Sinar Baru al Gesindo, Jakarta. Cet. Ke XXVII. Hal. 374.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

A. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Penolakan Pembagian Gaji PNS Pasca Perceraian. melaksanakan pembagian gaji PNS yang di dapat oleh suami PNS di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal

Salinan P U T U S A N NOMOR.../Pdt.G/2010/PA.Pso

LAPORAN KELOMPOK KERJA PENYUSUNAN DATA PEMILIH UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 KPU KAB TRENGGALEK DOKUMEN

I. PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk membangun daerah secara optimal guna meningkatkan

PUTUSAN Nomor : 1339/Pdt.G/2009/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai macam suku, budaya, bahasa dan agama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga itu adalah yang terdiri dari orang tua (suami-istri) dan anak. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah makhluk sosial yang harus diakui keberadaanya, dalam membentuk keluarga, masyarakat dan negara. Anak juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

Bab 3 METODE PENELITIAN. mengenai komunikasi interpersonal menantu dan ibu mertua pada pasangan

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP HAK ASUH ANAK DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 106 TAHUN 2012 TENTANG

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu. pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Gugat

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

Nomor: 0220/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

PUTUSAN Nomor : 0659/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB IV. Putusan Pengadilan Agama Malang No.0758/Pdt.G/2013 Tentang Perkara. HIR, Rbg, dan KUH Perdata atau BW. Pasal 54 Undang-undang Nomor 7

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu yang berkeluarga mendambakan kehidupan yang harmonis

BAB 9. KELUARGA DAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

Contoh Format Gugatan / Permohonan. Diketik rangkap 7. {tab=cerai Gugat} Muntok, Hal : Cerai Gugat. Kepada. Yth. Ketua Pengadilan Agama Mentok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelompok yang disebut keluarga (Turner & Helmes dalam Sarwono & Weinarno,

BAB I PENDAHULUAN. Santrock, 2000) yang menyatakan bahwa tugas perkembangan yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. rumah, mengurus, mendidik, dan mengasuh anak.

STUDI STATUS KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BOLA VOLI SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER SMP NEGERI SE KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

Permohonan Cerai Talak antara pihak-pihak ; LAWAN. Termohon ;--

I. PENDAHULUAN. 1937, Murdok menemukan tiga Tipe keluarga yaitu; keluarga inti (Nurclear

PUTUSAN. Nomor : 0391/Pdt.G/2009/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 0365/Pdt.G/2008/PA.Pas

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERNIKAHAN AWAL

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PENJATUHAN TALAK SEORANG SUAMI MELALUI TELEPON DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai naluri untuk bisa hidup

PENDAHULUAN Latar Belakang

Nomor 0446/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perjanjian yang sakral (mitsaqan ghalidha) antara suami dan istri.

BAB I PENDAHULUAN. insan manusia pria dan wanita dalam satu ikatan suci dengan limpahan dari

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

2016 HUBUNGAN ANTARA FAMILY RESILIENCE DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PNS WANITA DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan keluarga yang sejahtera, pastilah menjadi impian setiap orang.

Transkripsi:

PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI KECAMATAN WATULIMO, KABUPATEN TRENGGALEK Winda Yunitasari Prodi Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: wi_elda@yahoo.com Abstrak: tujuan dari penelitian ini antara lain mendiskripsikan awal munculnya TKW di Kecamatan Watulimo, pengaruh tenaga kerja wanita terhadap perubahan fungsi keluarga serta dampak perubahan fungsi keluarga TKW terhadap keharmonisan keluarga TKW. Ketika istri menjadi TKW, keluarga yang ditinggalkan melakukan proses dialektik alamiah untuk menjawab tantangan budaya tersebut. Ketidakseimbangan dalam ekosistem keluarga itu menghasilkan perubahan fungsi atau peran sebagai tanggapan menuju keseimbangan baru. Ruang kosong yang ditinggalkan istri, menjadi tanggung jawab bersama antara suami, orangtua, atau kerabat yang lain. Sehingga secara otomatis semua tugas istri di dalam keluarga diambil alih oleh suami, termasuk dalam mengasuh anak yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama. Kata Kunci: perubahan fungsi, keluarga TKW, Kecamatan Watulimo Terbatasnya lapangan pekerjaan di dalam negeri dan banyaknya tenaga kerja yang tidak tertampung pada dunia usaha di dalam negeri, serta tuntutan ekonomi keluarga yang semakin tinggi mendorong sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Wanita yang bekerja di luar negeri biasa dikenal dengan Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan pekerjaan yang dianggap paling menjanjikan, hal itu dikarenakan penghasilan yang bakal diperoleh relatif besar dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan diri serta keluarga. Banyak para TKW yang telah berhasil meningkatkan taraf hidupnya dan keluarga di daerah asal, sehingga membuat mereka dan calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) tertarik untuk mencoba mengikuti jejak mereka. Warga di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek sebagian besar yang bekerja adalah kaum wanita, hal itu dikarenakan untuk tenaga kerja Indonesia wanita dalam mengurus administrasinya lebih mudah, serta biaya yang lebih murah jika dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia laki-laki, selain itu sebagian besar masyarakat di Kecamatan Watulimo bekerja sebagai petani, hasil dari bertani saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta tidak dapat dipastikan hasilnya, maka pilihan untuk bekerja di sektor non pertanian menjadi pilihan yang utama

para wanita di Kecamatan Watulimo yaitu dengan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Bagi para wanita yang menjadi TKW, hal ini telah menimbulkan perubahan yang luas dan mendasar khususnya bagi wanita yang telah berkeluarga. Keluarga yang dahulu utuh (suami, istri dan anak-anaknya), telah berubah menjadi keluarga yang tidak utuh lagi. Banyak keluarga yang tidak memiliki sosok istri bagi suami dan peran ibu bagi anak-anaknya. Menurut Ritonga (1996: 2-3), suatu keluarga memiliki fungsi seperti fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, kontrol sosial, fungsi pendidikan, fungsi sosialisasi dan lain-lain. Selama istri/ibu menjadi TKW fungsi-fungsi yang sebelumnya dilakukan oleh seorang ibu kini telah bergeser digantikan oleh suami maupun keluarga besar TKW, seperti kakek/nenek, paman/bibi maupun kerabat yang lain. Adanya peran ganda yang dilakukan oleh suami TKW di Kecamatan Watulimo tidak jarang menimbulkan konflik. Selain itu keterpisahan TKW dengan keluarga yang relatif lama juga memicu terjadinya konflik baik bagi keluarga TKW maupun keluarga besar TKW, seperti suami tidak bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengasuhan anak, sehingga banyak anak TKW yang putus sekolah hal tersebut dikarenakan kurangnya dukungan serta motivasi baik dari ayah maupun ibu menjadi pemicu anak menjadi malas sekolah selain itu adanya perbedaan cara asuh ayah dengan ibu dimana ibu dirasakan lebih sabar serta pengertian sementara ayah dirasakan kurang memberikan perhatian terhadap anak. Terpisahnya keluarga antara suami dan istri, karena salah satu anggota keluarga tersebut menjadi TKW menimbulkan masalah dalam kehidupan keluarga TKW. Selain terpisah dalam waktu yang lama kondisi tersebut diperparah lagi dengan adanya perubahan fungsi ekonomi, yaitu adanya kemandirian ekonomi perempuan menjadikan sebagian besar dari suami TKW di Kecamatan Watulimo ini kecenderungan menjadi malas bekerja setelah istrinya menjadi TKW, hal itu dikarenakan karena suami lebih mengandalkan istrinya yang menjadi TKW. Kondisi tersebut dapat menimbulkan konflik antara menantu dan mertua, serta krisis kepercayaan antara pasangan suami istri dapat memicu terjadinya konflik keluarga yang berujung pada perceraian. Tingginya angka perceraian di Pengadilan Agama Kabupaten Trenggalek, sejak tahun 2004 hingga sekarang Kecamatan Watulimo menduduki peringkat teratas dalam kasus perceraian yang mayoritas didominasi para TKW sebagai penggugatnya. Sehingga peneliti berusaha mengungkap tentang pengaruh perubahan fungsi keluarga TKW serta dampak yang ditimbulkan selama ibu menjadi TKW terhadap keharmonisan keluarga TKW di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. METODE

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pentingnya penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan data-data yang berbentuk lisan dan tulisan, peneliti dapat memahami lebih mendalam tentang perubahan-perubahan atau peristiwa-peristiwa setting sosial yang berhubungan dengan fokus masalah yang diteliti. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berpegang kepada paradigma naturalistik. Penelitian kualitatif dilakukan dalam keadaan alami terhadap suatu kejadian. Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori-teori dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, serta hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak yaitu peneliti dan subyek penelitian (Moleong, 1988: 23). Lokasi penelitian yang dianggap menarik oleh peneliti yang kemudian dijadikan objek penelitian ini berada di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Penelitian dilakukan di Kecamatan Watulimo, karena sesuai data yang dikeluarkan oleh Kantor Pengadilan Agama, bahwa di Kecamatan Watulimo, dalam kasus kawin cerai menduduki peringkat pertama, selain itu mayoritas wanitanya bekerja sebagai tenaga kerja wanita di luar negeri. Maka peneliti ingin meneliti adakah pengaruh antara perubahan fungsi keluarga TKW dengan kasus perceraian di kantor Pengadilan Agama Trenggalek. Pada analisis ini, peneliti menggunakan analisis model Miles dan Huberman (dalam Iskandar, 2009: 222) dengan analisis data model interaktif mengalir yaitu dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, display/penyajian data dan verifikasi. Temuan penelitian ini adalah awal munculnya tenaga kerja wanita di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat setempat, dimana mayoritas masyarakatnya bekerja pada sektor pertanian. Selain itu hasil dari bertani tidak dapat dipastikan hasilnya serta memiliki resiko yang tinggi, dimana pada saat harga pupuk mahal serta adanya hama perusak tanaman yang mengakibatkan kerugian yang besar. Maka pilihan untuk bekerja di sektor non pertanian menjadi pilihan alternatif bagi para wanita di Kecamatan Watulimo, yaitu dengan menjadi TKW. Banyaknya wanita di Kecamatan Watulimo yang menjadi TKW, memberi pengaruh terhadap perubahan fungsi keluarga TKW. Tingginya peran ibu atau mertua TKW dalam perubahan fungsi keluarga TKW di Kecamatan Watulimo juga terlihat dari pola asuh anak. Secara umum, pola asuh melibatkan dua pihak, yakni suami dan orangtua TKW. Pada sebagian keluarga TKW, anak tinggal bersama bapak dan

dibantu nenek, baik dengan tinggal bersama keluarga TKW atau mengunjungi secara rutin. Sebagian anak yang lain tinggal bersama neneknya. Hal ini disebabkan kedekatan anak dengan neneknya atau terjadi perselisihan di dalam keluarga TKW, termasuk perceraian. Sebab, hal ini memang tidak memberi pilihan bagi nenek untuk mengambil alih pola pengasuhan hingga mengurusi pendidikan formal anak. Kepergian seorang ibu menjadi TKW juga memberikan dampak terhadap keharmonisan keluarga TKW yang berujung pada kasus perceraian. Dari data yang tertera di Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Trenggalek, sejak tahun 2004, Kecamatan Watulimo menduduki peringkat teratas dalam kasus perceraian yang mayoritas didominasi oleh TKW, data tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Data Statistik Penerimaan Perkara Pengadilan Agama Trenggalek tahun 2004-2010 No. Kecamatan Penerimaan Perkara 1. Kecamatan Watulimo 990 perkara 2. Kecamatan Pule 576 perkara 3. Kecamatan Durenan 554 perkara 4. Kecamatan Dongko 578 perkara 5. Kecamatan Kampak 231 perkara 6. Kecamatan Trenggalek 219 perkara 7. Kecamatan Panggul 234 perkara 8. Kecamatan Pogalan 257 perkara 9. Kecamatan Gandusari 491 perkara 10. Kecamatan Tugu 352 perkara 11. Kecamatan Karangan 220 perkara 12. Kecamatan Munjungan 190 perkara 13. Kecamatan Bendungan 32 perkara 14. Kecamatan Suruh 36 perkara 15. Kecamatan Bandung Kab. Tulungagung 14 perkara Jumlah 4.976 perkara Pada tabel 1 diketahui bahwa Kecamatan Watulimo dalam kasus perceraian menduduki peringkat tertinggi dibandingkan dengan kecamatankecamatan lainnya, yaitu mencapai 990 perkara. Dilihat dari segi permasalahannya kasus perceraian di Kecamatan Watulimo mayoritas terkait

kasus ceri talak, cerai gugat, tidak ada keharmonisan, gangguan pihak ketiga, faktor ekonomi, dan tidak ada tanggung jawab. Dari beberapa kasus tersebut, gangguan pihak ketiga serta faktor ekonomi menjadi permasalahan terbesar terkait kasus perceraian di Kecamatan Watulimo. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) awal munculnya TKW di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat setempat, dimana mayoritas masyarakatnya bekerja pada sektor pertanian. Selain itu hasil dari bertani tidak dapat dipastikan hasilnya serta memiliki resiko yang tinggi, dimana pada saat harga pupuk mahal serta adanya hama perusak tanaman yang mengakibatkan kerugian yang besar. Maka pilihan untuk bekerja di sektor non pertanian menjadi pilihan alternatif bagi para wanita di Kecamatan Watulimo, yaitu dengan menjadi TKW ; (2) banyaknya wanita di Kecamatan Watulimo yang menjadi TKW, memberi pengaruh terhadap perubahan fungsi keluarga TKW serta; (3) memberikan dampak terhadap keharmonisan keluarga TKW yang berujung pada kasus perceraian. Maraknya kasus perceraian yang terjadi di kalangan TKW di Kecamatan Watulimo, dapat diminimalisir dengan cara di dalam memutuskan menjadi TKW di luar negeri hendaknya mendapat persetujuan baik oleh suami maupun anak yang tertua, sehingga dapat menghindari ketidakharmonisan keluarga karena terdapat kesadaran akan cita-cita bersama yang menjadi harapan keluarga. DAFTAR RUJUKAN Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press Moleong, L.J. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Ritonga, A.H. 1996. Fungsi Keluarga dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Daerah Sumatra Utara. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia