No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Juli 2015, Nilai Ekspor US$ 21,82 Juta dan Impor US$ 82,70 Juta Selama Juli 2015, total ekspor senilai US$ 21,82 juta, turun US$ 6,91 juta atau 24,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$ 20,99 juta atau 96,20 persen dari total nilai ekspor. Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$ 21,05 juta atau 96,47 persen dari total nilai ekspor. Pelabuhan Kolonodale berperan senilai US$ 20,99 juta atau 96,20 persen dari total nilai ekspor. Selama Januari-Juli 2015, total nilai ekspor tercatat US$ 128,67 juta, melalui Sulawesi Tengah sebesar US$ 123,95 juta dan provinsi lain sebesar US$ 4,72 juta. Total nilai impor tercatat US$ 82,70 juta selama Juli 2015 dan US$ 251,88 juta selama Januari- Juli 2015. Perdagangan luar negeri Provinsi Sulawesi Tengah dilakukan melalui transaksi ekspor dan impor. Kompilasi data statistik diperoleh dari data sekunder berupa dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang berasal dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC). Komoditas andalan ekspor yang diperdagangkan terutama berasal dari sebagian besar potensi sumber daya alam dan hasil industri domestik yang dimiliki wilayah Sulawesi Tengah. Adapun negara tujuan ekspor meliputi benua Asia, Amerika, dan Eropa. Transaksi ekspor dan impor dilakukan melalui beberapa pelabuhan utama yakni Pantoloan, Kolonodale, Loli, Poso, Banggai, dan Luwuk. I. Ekspor Nilai ekspor Sulawesi Tengah selama Juli 2015 senilai US$ 21,82 juta atau turun US$ 6,91 juta (24,05 persen) dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai sebesar ini merupakan ekspor langsung melalui Sulawesi Tengah senilai US$ 21,38 juta dan provinsi lain senilai US$ 0,44 juta. Selama Januari-Juli 2015, total nilai ekspor Sulawesi Tengah tercatat US$ 128,67 juta atau naik US$ 79,93 juta ( 163,99 persen) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 48,74 juta. Sementara itu, ekspor melalui Sulawesi Tengah senilai US$ 123,95 juta dan provinsi lain senilai US$ 4,72 juta. Berita Resmi Statistik No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 1
I.1 Ekspor Menurut Komoditas Selama Juli 2015, besi dan baja merupakan kelompok komoditas ekspor terbesar yaitu senilai US$ 20,99 juta atau berperan 96,20 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Tengah. Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil antara lain kayu dan barang dari kayu senilai US$ 0,38 juta (1,74 persen), ikan dan udang senilai US$ 0,20 juta (0,92 persen), serta lak, getah, dan damar senilai US$ 0,15 juta (0,69 persen). Sedangkan nilai ekspor kelompok komoditas lainnya masing-masing di bawah US$ 0,10 juta. Tabel 1 Perkembangan Ekspor Menurut Komoditas, Januari-Juli 2015 Peranan Nilai FoB (Juta US$) Perubahan (%) (%) Golongan Barang (HS 2 Dijit) Juni Juli Jan-Juli Jan-Juli Juni-Juli Jan-Juli Jan-Juli Melalui Sulawesi Tengah 27,65 21,38 42,30 123,95-22,68 193,03 96,33 1. Ikan dan udang 0,07 0,01 0,14 1 300,00 0,11 2. Pohon hidup dan bunga potong 0,00 0,00 0,00 3. Buah-buahan 0,07 0,01 0,05 0,50-85,71 900,00 0,39 4. Lemak dan minyak hewani/nabati 2,10 18,59 14,45 5. Kakao/coklat 2,54 0,34 2,54 647,06 1,97 6. Bijih, kerak, dan abu logam 19,34 0,00 7. Minyak mentah 20,67 11,20-45,82 8,70 8. Minyak atsiri, kosmetik, dan wangi-wangian 0,62 0,62 0,48 9. Kayu dan barang dari kayu 0,60 0,38 1,77 3,15-36,67 77,97 2,45 10. Benang tenun/rajutan dan barang sejenisnya 0,00 0,00 11. Kain terpal, perca, dan sejenisnya 0,00 0,00 12. Besi dan baja 21,65 20,99 87,20-3,05 67,77 13. Alat potong dan perkakas yang terbuat dari logam 0,00 0,00 14. Mesin dan pesawat mekanik 0,01 0,01 15. Mesin/peralatan listrik 0,00 0,00 16. Perangkat optik 0,00 0,00 17. Perabot dan peralatan penerangan rumah 0,12 0,00 Melalui Provinsi Lain 1,08 0,44 6,44 4,72-59,26-26,71 3,67 1. Ikan dan udang 0,41 0,20 1,68 2,79-51,22 66,07 2,17 2. Hasil penggilingan 0,02 0,02 0,02 3. Biji-bijian berminyak 0,01 0,00 4. Lak, getah, dan damar 0,16 0,15 0,37 0,93-6,25 151,35 0,72 5. Lemak dan minyak hewani/nabati 4,20 0,00 6. Bahan kimia 0,34 0,07 0,16 0,75-79,41 368,75 0,58 7. Kayu dan barang dari kayu 0,17 0,02 0,21 950,00 0,16 8. Mesin dan pesawat mekanik 0,02 0,02 9. Perangkat optik 0,00 0,00 10. Barang kiriman 0,00 0,00 0,00 Total Ekspor 28,73 21,82 48,74 128,67-24,05 163,99 100,00 Selama Januari-Juli 2015, kelompok besi dan baja masih mendominasi pangsa ekspor senilai US$ 87,20 juta atau 67,77 persen dari total ekspor, disusul lemak dan minyak hewani/nabati senilai US$ 18,59 juta (14,45 persen), serta minyak mentah senilai US$ 11,20 juta (8,70 persen). Sementara itu, nilai ekspor kelompok komoditas lainnya masing-masing di bawah US$ 5,00 juta. Berita Resmi Statistik No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 2
I.2 Ekspor Menurut Negara Tujuan Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama Juli 2015 yakni mencapai US$ 21,05 juta atau 96,47 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Tengah. Sementara itu, nilai ekspor ke negara tujuan lainnya masing-masing di bawah US$ 0,20 juta. Tabel 2 Perkembangan Ekspor Menurut Negara Tujuan, Januari-Juli 2015 Peranan Nilai FoB (Juta US$) Perubahan (%) (%) Negara Tujuan Juni Juli Jan-Juli Jan-Juli Juni-Juli Jan-Juli Jan-Juli Melalui Sulawesi Tengah 27,65 21,38 42,30 123,95-22,68 193,03 96,33 1. Jepang 0,29 0,19 0,44 1,16-34,48 163,64 0,90 2. Hongkong 0,01 0,00-100,00 0,00 3. Korea Selatan 0,18 0,11 21,70 12,18-38,89-43,87 9,47 4. Taiwan 0,01 0,02 0,02 0,00 0,02 5. Tiongkok 22,38 21,05 19,54 95,85-5,94 390,53 74,49 6. Singapura 0,07 0,03 0,12 0,21-57,14 75,00 0,16 7. Malaysia 4,64 0,34 11,01 3 138,24 8,56 8. Vietnam 0,01 0,05 400,00 0,04 9. India 3,08 2,39 10 Pakistan 0,01 0,01 11 Arab Saudi 0,00 0,00 0,00 12 Inggris 0,03 0,02 13 Perancis 0,08 0,10 0,33 230,00 0,26 14. Belgia 0,02 0,00 15. Swedia 0,02 0,02 Melalui Provinsi Lain 1,08 0,44 6,44 4,72-59,26-26,71 3,67 1. Jepang 0,00 0,00 0,00 2. Hongkong 0,00 0,00 0,00 2. Korea Selatan 0,03 0,10 0,04-60,00 0,03 3. Taiwan 0,03 0,02 4. Tiongkok 0,18 4,26 0,18-95,77 0,14 5. Thailand 0,07 0,05 6. Singapura 0,00 0,04 0,03 7. Filipina 0,01 0,00 8. Malaysia 0,00 0,02 0,02 9. Brunei Darussalam 0,00 0,00 0,00 10. Nepal 0,00 0,00 0,00 11. Vietnam 0,02 0,09 350,00 0,07 12. India 0,15 0,13 0,19 0,72-13,33 278,95 0,56 13. Pakistan 0,01 0,01 0,08 0,06 0,00-25,00 0,05 14. Bangladesh 0,01 0,07 0,06-14,29 0,05 15. Sri Lanka 0,09 0,12 0,09 16. Saudi Arabia 0,00 0,00 0,00 17. Afrika Selatan 0,02 0,17 0,09-47,06 0,07 18. Australia 0,15 0,04 0,14 0,44-73,33 214,29 0,34 19. Amerika Serikat 0,50 0,17 1,28 2,67-66,00 108,59 2,08 20. Belanda 0,00 0,00 21. Spanyol 0,09 0,00 22. Malta 0,03 0,03 0,09 0,07 Total Ekspor 28,73 21,82 48,74 128,67-24,05 163,99 100,00 Berita Resmi Statistik No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 3
Selama Januari-Juli 2015, ekspor terbesar Sulawesi Tengah juga ditujukan ke Tiongkok senilai US$ 96,03 juta, diikuti ke Korea Selatan senilai US$ 12,22 juta, Malaysia senilai US$ 11,03 juta, India senilai US$ 3,80 juta, dan Amerika Serikat senilai US$ 2,67 juta. Berdasarkan kontribusinya, ekspor ke lima negara tujuan tersebut meliputi Tiongkok (74,63 persen), Korea Selatan (9,50 persen), Malaysia (8,57 persen), India (2,95 persen), dan Amerika Serikat (2,08 persen). Sementara itu, negara lainnya berperan senilai US$ 2,92 juta (2,27 persen). I.3. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat Selama Juli 2015, keseluruhan transaksi ekspor Sulawesi Tengah senilai US$ 21,38 juta, difasilitasi melalui Pelabuhan Kolonodale senilai US$ 20,99 juta, Pantoloan senilai US$ 0,30 juta, dan Loli senilai US$ 0,09 juta. Sedangkan ekspor melalui pelabuhan di provinsi lainnya tercatat US$ 0,44 juta masingmasing melalui Tanjung Perak (Jawa Timur) senilai US$ 0, 25 juta, Ujung Pandang (Sulawe si Selatan) senilai US$ 0,13 juta, dan Tanjung Priok (DKI Jakarta) senilai US$ 0,06 juta. Hal ini berarti pelabuhan muat ekspor di Sulawesi Tengah berperan sebesar 97,98 persen. Selama Januari-Juli 2015, Pelabuhan Kolonodale mendominasi layanan ekspor senilai US$ 98,39 juta atau 76,47 persen dari total nilai ekspor, disusul Pantoloan senilai US$ 23,87 juta atau 18,55 persen, Loli senilai US$ 1,56 juta atau 1,21 persen, dan Bandara Mutiara senilai US$ 0,13 juta atau 0,10 persen. Sementara itu, ekspor melalui pelabuhan di provinsi lainnya tercatat US$ 4,72 juta atau sebesar 3,67 persen.. Tabel 3 Perkembangan Ekspor Menurut Pelabuhan Muat, Januari-Juli 2015 Volume (Ribu Ton) Nilai FoB (Juta US$) Pelabuhan Muat/Bandara Juni Juli Jan-Juli Jan-Juli Juni Juli Jan-Juli Jan-Juli 2015 2015 *) 2014 2015 *) 2015 2015 *) 2014 2015 *) (9) Melalui Sulawesi Tengah 22,71 19,74 1198,88 141,20 27,65 21,38 42,30 123,95 1. Banggai 0,01 0,00 0,01 0,00 2. Loli 0,51 0,12 1,04 2,91 0,32 0,09 0,98 1,56 3. Kolonodale 19,00 19,50 1197,05 110,98 21,65 20,99 40,01 98,39 4. Mutiara 0,00 0,00 0,13 0,13 5. Pantoloan 3,20 0,12 0,78 27,31 5,55 0,30 1,30 23,87 Melalui Provinsi Lain 0,93 0,31 5,42 3,05 1,08 0,44 6,44 4,72 1. Tanjung Priok (DKI Jakarta) 0,49 0,04 0,14 0,88 0,34 0,06 0,16 0,78 2. Soekarno-Hatta (DKI Jakarta) 0,00 0,00 0,01 0,02 3. Tanjung Perak (Jawa Timur) 0,16 0,07 0,38 0,68 0,61 0,25 1,70 3,04 4. Ujung Pandang (Sulawesi Selatan) 0,20 0,20 0,70 1,41 0,13 0,13 0,37 0,88 5. Mamuju (Sulawesi Barat) 4,20 4,20 6. Hasanuddin (Sulawesi Selatan) 0,08 0,08 0,00 0,00 Total Ekspor 23,64 20,05 1204,30 144,25 28,73 21,82 48,74 128,67 Berita Resmi Statistik No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 4
Grafik 1 Distribusi Persentase Ekspor Menurut Negara Tujuan dan Pelabuhan Utama Januari-Juli 2015 II. Impor Total impor Sulawesi Tengah selama Juli 2015 senilai US$ 82,70 juta atau mengalami kenaikan secara signifikan sebesar 245,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Selama Januari-Juli 2015, terjadi peningkatan US$ 224,85 juta (831,85 persen) menjadi US$ 251,88 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dilihat dari neraca perdagangan dengan seluruh negara mitra dagang, Sulawesi Tengah mengalami defisit senilai US$ 60,88 juta selama Juli 2015 dan US$ 123,21 juta selama Januari- Juli 2015. Grafik 2 Perkembangan Ekspor dan Impor, Juli 2014 Juli 2015 Berita Resmi Statistik No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 5
II.1. Impor Menurut Komoditas Selama Juli 2015, impor Sulawesi Tengah didominasi oleh tiga kelompok komoditas utama meliputi mesin/peralatan listrik senilai US$ 34,33 juta, mesin dan pesawat mekanik senilai US$ 31,02 juta, serta benda-benda dari batu, gips, dan semen senilai US$ 9,86 juta. Selama Januari-Juli 2015, impor Sulawesi Tengah didominasi dua kelompok komoditas utama yaitu mesin dan pesawat mekanik senilai US$ 111,60 juta (44,31 persen) dan mesin/peralatan listrik senilai US$ 81,70 juta ( 32,44 persen). Sementara itu, impor bahan bakar mineral relatif masih cukup tinggi yakni senilai US$ 16,80 juta, diikuti kapal laut dan bagiannya senilai US$ 14,67 juta. Tabel 4 Perkembangan Impor Menurut Komoditas, Januari-Juli 2015 Peranan Nilai CIF (Juta US$) Perubahan (%) (%) Golongan Barang (HS 2 Dijit) Juni Juli Jan-Juli Jan-Juli Juni-Juli Jan-Juli Jan-Juli 1. Garam, belerang, kapur 3,08 1,22 2. Bahan bakar mineral 3,68 4,27 16,80 293,44 6,67 3. Perekat, enzim, dan sejenisnya 0,00 0,00 0,00 4. Bahan peledak 0,00 0,00 0,00 5. Berbagai produk kimia 0,03 0,01 6. Plastik dan barang dari plastik 0,02 0,03 0,13 0,05 50,00-61,54 0,02 7. Karet dan barang dari karet 0,55 0,55 0,22 8. Kertas/karton 0,00 0,00 0,00 0,00 9. Alas kaki 0,00 0,01 0,01 0,00 10. Tutup kepala 0,00 0,00 0,00 11. Benda-benda dari batu, gips, dan semen 0,74 9,86 0,58 11,00 1 232,43 1 796,55 4,37 12. Produk keramik 0,05 0,95 0,38 13. Besi dan baja 0,04 0,14 0,79 2,14 250,00 170,89 0,85 14. Benda-benda dari besi dan baja 0,44 0,64 5,36 737,50 2,13 15. Tembaga 0,04 0,04 0,02 16. Nikel 0,01 0,01 0,00 17. Aluminium 0,53 0,80 0,32 18. Seng 0,01 0,01 0,00 19. Timah 0,00 0,00 0,00 20. Perkakas, perangkat potong 0,00 0,00 0,00 0,00 21. Berbagai barang logam dasar 0,02 0,02 0,21 0,04 0,00-80,95 0,02 22. Mesin dan pesawat mekanik 15,24 31,02 7,78 111,60 103,54 1 334,45 44,31 23. Mesin/peralatan listrik 1,05 34,33 9,29 81,70 3 169,52 779,44 32,44 24. Kendaraan dan bagiannya 0,02 1,86 0,93-50,00 0,37 25. Kapal laut dan bagiannya 6,28 2,10 14,67-66,56 5,82 26. Perangkat optik 0,15 0,24 0,18-25,00 0,07 27. Perabot dan peralatan penerangan rumah 0,02 0,24 1,24 1,93 1 100,00 55,65 0,77 Total Impor 23,94 82,70 27,03 251,88 245,45 831,85 100,00 Berita Resmi Statistik No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 6
II.2. Impor Menurut Negara Asal Impor Sulawesi Tengah selama Juli 2015 berasal dari dua negara mitra dagang utama, yaitu Tiongkok senilai US$ 79,02 juta dan Hongkong senilai US$ 3,68 juta. Selama Januari-Juli 2015, dominasi impor berasal dari lima negara meliputi Tiongkok senilai US$ 229,38 juta, Korea Selatan senilai US$ 12,89 juta, Hongkong senilai US$ 3,68 juta, Filipina senilai US$ 2,30 juta, dan Singapura senilai US$ 1,98 juta. Tabel 5 Perkembangan Impor Menurut Negara Asal, Januari-Juli 2015 Nilai CIF (Juta US$) Perubahan (%) Peranan (%) Negara Asal Juni Juli Jan-Juli Jan-Juli Juni-Juli Jan-Juli Jan-Juli 1. Jepang 0,75 0,00 2. Hongkong 3,68 3,68 1,46 3. Korea Selatan 6,28 0,96 12,89 1 242,71 5,12 4. Tiongkok 17,66 79,02 22,58 229,38 347,45 915,85 91,07 5. Singapura 1,29 1,98 53,49 0,79 6. Filipina 2,30 0,91 7. Malaysia 1,12 1,35 20,54 0,54 8. Brazil 0,33 0,30-9,09 0,12 9. Jerman 0,00 0,00 Total Impor 23,94 82,70 27,03 251,88 245,45 831,85 100,00 II.3. Impor Menurut Pelabuhan Bongkar Pelabuhan bongkar impor paling utama di Sulawesi Tengah selama Juli 2015 didominasi Poso senilai US$ 82,70 juta. Selama Januari-Juli 2015, kontribusi Poso mencapai US$ 212,53 juta ( 84,38 persen), diikuti oleh Pantoloan senilai US$ 23,14 juta ( 9,19 persen) dan Luwuk senilai US$ 16,21 juta (6,44 persen). Tabel 6 Perkembangan Impor Menurut Pelabuhan Bongkar, Januari-Juli 2015 Volume (Ribu Ton) Nilai CIF (Juta US$) Pelabuhan Bongkar Juni Juli Jan-Juli Jan-Juli Juni Juli Jan-Juli Jan-Juli 2015 2015 *) 2014 2015 *) 2015 2015 *) 2014 2015 *) (9) 1. Poso 13,79 155,83 313,38 17,66 82,70 212,53 2. Luwuk 0,50 0,03 3,92 6,28 0,75 16,21 3. Pantoloan 22,88 11,19 26,28 23,14 Total Impor 14,29 155,83 22,91 328,49 23,94 82,70 27,03 251,88 Berita Resmi Statistik No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 7