BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Tanjungpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. buruh timah. Dampak positif selalu disertai dampak negatif, hal tersebut berupa

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Lampung Barat, Balik Bukit adalah Kecamatan yang terletak di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Selain itu,indonesia juga merupakan negara dengan garis pantai

KARAKTERISTIK WILAYAH

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. besar, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM. 4.1 Letak Geografis

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala. yang harus dikelola dengan baik dan bijaksana. Pemanfaatan sumber

4.1. Letak dan Luas Wilayah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta dengan jarak 20,2 km dari ibukota provinsi daerah istimewa

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Desa Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kerang yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Cilacap yaitu jenis

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hartini Susanti, 2015

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB IV GAMBARAN UMUM

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN PERINDUSTRIAN, TRANSPORTASI, PERDAGANGAN, PARIWISATA, DAN INDUSTRI JASA

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

III. KEADAAN UMUM LOKASI

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Sejarah Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an yang

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem pesisir tersebut dapat berupa ekosistem alami seperti hutan mangrove,

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas


KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dusun dan terletak di bagian selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan

2015 HUBUNGAN SIFAT LAHAN SAWAH DENGAN PRODUKTIVITAS PADI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU

KONDISI UMUM BANJARMASIN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pesisir merupakan kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir. Golongan masyarakat pesisir yang dianggap paling memanfaatkan hasil laut dan potensi lingkungan perairan dan pesisir untuk kelangsungan hidupnya adalah nelayan (Kusnadi, 2006: 26). Sebagai negara maritim sebagian besar penduduk pesisir di Indonesia menggantungkan hidupnya dari bidang perikanan. Karena Indonesia merupakan negara maritim maka sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai nelayan. Walaupun mata pencarian orang-orang pesisir itu beragam, namun sebagian besar adalah nelayan dan kegiatan nelayan menjadi sumber penghasilan utama masyarakat pesisir. Pesisir merupakan sebagian permukaan bumi yang terletak antara pasang naik dan pasang surut. Pada waktu pasang naik, pesisir tertutup oleh air laut dan pada waktu pasang surut nampak berupa daratan. Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut atau bagian daratan yang tersekat dengan laut. Masyarakat pesisir memanfaatkan ekosistem darat dan laut yang ada di wilayah pesisir dan pantai. Pesisir dan pantai merupakan dua istilah yang berbeda akan tetapi keduanya saling berkaitan tidak dapat dipisahkan karena sama-sama berhubungan dengan laut dan mendukung untuk kebutuhan kehidupan ekonomi masyarakat pesisir. Wilayah Kabupaten Bangka merupakan wilayah pesisir yang panjang dan dikelilingi pulau-pulau kecil disekitarnya. Selain memiliki perairan laut yang cukup luas, Kabupaten Bangka juga memiliki perairan payau, rawa, sungai dan kolong (eks galian timah), yang mempunyai potensi perikanan yang cukup besar dan prospektif bila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Kecamatan Sungailiat

2 merupakan kecamatan yang terletak di daerah administrasi Kabupaten Bangka. Sumberdaya perikanan khususnya perikanan laut sangat dominan di Kabupaten Bangka mengingat Pulau Bangka dikelilingi oleh lautan dan berbatasan dengan Laut Cina Selatan yang memiliki sumberdaya laut yang relatif besar untuk dikembangkan. Selain potensi perikanan tangkap laut di Kabupaten Bangka juga berpotensi untuk pengembangan budidaya laut. Corak masyarakat di Pulau Bangka khususnya di Kecamatan Sungailiat dapat dibedakan dari segi sumber penghidupannya. Jenis-jenis mata pencaharian pokok di daerah ini adalah bertani, nelayan, buruh/karyawan tambang dan berdagang. Penggalian timah terdapat hampir di seluruh daratan pulau sampai di perairan lepas pantai dikarenakan Kecamatan Sungailiat ini berada di Pulau Bangka yang terkenal dengan penghasil timah terbesar di Indonesia dan merupakan daerah penghasil timah terbesar kedua di dunia yang dapat mempengaruhi harga pasar dunia. Tanah di Kecamatan Sungailiat sangat cocok untuk tanaman-tanaman perdagangan seperti Karet, Lada, Kelapa, Kelapa Sawit dimana sebagian besar hasil tanaman ini diperdagangkan keluar daerah atau keluar negeri yang merupakan sumber penghidupan petani. Disamping itu kayanya perairan di Kecamatan Sungailiat dengan berbagai jenis ikan selalu menarik nelayan dari daerah-daerah lain. Pada mulanya para nelayan pedatang hanya datang sekedar pada waktu panen ikan (Juni-September), tetapi lama kelamaan mereka kemudian menetap dan membaur dengan masyarakat serta membuat perkampungan sendiri. Usaha berdagang pada umumnya dilakukan oleh masyarakat yang keturunan Cina, tidak hanya berusaha di kota-kota tapi juga mereka masuk ke desa-desa. Keterbukaan masyarakat di Kecamatan Sungailiat akan pendatang pendatang telah menjadikan daerah ini bercorak heterogen. Berikut jenis-jenis mata pencaharian masyarakat pesisir di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka yang dari tahun ke tahun semakin berkembang dapat di lihat pada Tabel 1.1 Mata Pencaharian Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.

3 Tabel.1.1 Mata Pencaharian Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2008 Tahun 2010 Tahun 2012 Mata No. Pencaharian Frekuen Frekuensi % % Frekuensi % si 1. Petani 1.612 5 1.617 5 1614 5 2. Industri/TI 1.911 6 1.936 6 1.908 6 3. Konstruksi - 1.333 4 1.314 4 4. Pedagang 8.166 27 8.294 24 8.176 26 5. Transportasi - - 1.623 5 1.600 5 6. PNS/ PT.Timah 4.613 15 4.688 13 4.621 15 7. ABRI 717 3 728 2 718 2 8. Pensiunan 132 0,5 135 0,5 133 0,5 9. Buruh Bangunan 8.106 26,5 8.233 24 8.116 25 10. Nelayan 5308 17 5.317 15,5 3258 10 11. Peternak Sapi - - 265 0,5 261 1 12. Peternak Itik - - 119 0,5 117 0,5 Jumlah 30.565 100 34.288 100 31.836 100 Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2008, 2010, 2012 Setelah melihat dari tabel 1.1 telihat bahwa jumlah nelayan mengalami penurunan dari tahun 2008 dengan persentase 17%, dan kemudian pada tahun 2012 menjadi 10%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pesisir yang beberapa tahun bermata pencaharian nelayan telah mengalami perubahan orientasi. Dilihat dari kondisi fisik daerahnya, Kecamatan Sungailiat merupakan kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Kondisi iklim di Kecamatan Sungailiat yaitu iklim tropis dengan suhu rata-rata 23,5 0 C- 32,3 0 C dengan kelembapan udara berkisar 79,6 hingga 86,1 persen. Rata-rata curah hujan tahunan di daerah ini 137,4 hingga 430,7 mm tiap bulan dengan curah hujan terendah pada bulan Mei. Tanah di Kecamatan Sungailiat mempunyai ph berkisar antara 3,5-5,5 di dalamnya banyak mengandung mineral bijih timah dan bahan galian lain seperti pasir kuarsa, tanah liat, batu gunung dan lain sebagainya.

4 Kondisi sosial di Kecamatan Sungailiat memiliki 80.434 jiwa yang terdiri dari 41.127 jiwa jumlah penduduk laki-laki dan 39.307 jiwa jumlah perempuan. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui sex ratio sebesar 104,63 artinya penduduknya lebih banyak penduduk laki-laki dibandingkan penduduk perempuan. Dari jumlah tersebut sekitar 72% penduduknya berada pada usia produktif dan dapat menjadi potensi sumber daya manusia. Lingkungan masyarakat di lima kelurahan dan satu desa ini berada di kawasan pesisir maka masyarakat dapat mengambil faedah atau manfaat dari sumber-sumber alam yang ada yaitu sumberdaya perikanan di sekitar perairan Kecamatan Sungailiat, sehingga sebagian besar masyarakat bermatapencaharian sebagai nelayan. Menurut Abdurachmat dan Maryani (1997:4) bahwa : Economic Region adalah suatu daerah yang pada umumnya memperlihatkan suatu keseragaman dari pada hasil segolongan penduduk di daerah itu dalam mengambil faedah atau manfaat dari sumber-sumber alam yang ada, dengan membedakan diri dari pada yang terdapat di daerah lain di sekitarnya. Namun pada kenyataannya masyarakat pesisir yang bermatapencaharian sebagai nelayan mengalami penurunan setiap tahunnya seharusnya dengan potensi perikanan yang mendukung di Kecamatan Sungailiat masyarakat pesisir akan mempertahankan mata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini dikarenakan wilayah pesisir di Kecamatan Sungailiat mempunyai banyak sumberdaya laut yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir khususnya adalah nelayan. Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa perlu mencoba mengetahui hal tersebut, sehingga penulis menetapkan judul Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Nelayan Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis mencoba membuat rumusan masalah untuk memudahkan penelitian. Rumusan masalah ini dirinci ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

5 1. Kearah mana perubahan orientasi mata pencaharian nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka? 2. Apakah alasan terjadinya perubahan orientasi mata pencaharian pada nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah perubahan orientasi mata pencaharian nelayan. Adapun tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi arah perubahan orientasi mata pencaharian nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. 2. Mengidentifikasi alasan terjadinya perubahan orientasi mata pencaharian pada nelayan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. D. Manfaat Penelitian Selain dapat menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan bagi penulis, penulis juga berharap penelitian ini bisa bermanfaat bagi beberapa pihak diantaranya, yaitu : 1. Memberikan informasi dan memperkaya pengetahuan mengenai perubahan orientasi mata pencaharian yang terjadi di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. 2. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam pengembangan perekonomian nelayan yaitu Pemerintah Kabupaten Bangka. 3. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan yang berbeda bagi peneliti selanjutnya.