BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam bekerja, artinya kinerja masing-masing karyawan dinilai dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. besar. Tapi, tidak jarang ada banyak karyawan yang kurang maksimal dalam

BAB I PENDAHULUAN. relevan, tepat, akurat, dan lengkap telah menjadi kebutuhan (Fedora Calista, 2014).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dessler (2000)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pelayananan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi core business-nya. Prestasi organisasi tersebut tidak melebihi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Garut merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tidak stabil, maka suatu perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan Menurut Mangkunegara (2000: 67) adalah hasil kerja

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam era globalisasi pemerintah memiliki tantangan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. dan pengendalian topik yang terkait dengan bidang ekonomi dan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu cepat di

BAB I PENDAHULUAN. diri dan melakukan perbaikan, dalam kegiatan operasionalnya maupun kualitas

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Dalam organisasi berskala

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang manajer yang sangat berperan penting yang harus memiliki kinerja yang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas zaman sekarang ini telah menuntut perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya manusia lahir di dunia membawa hak-haknya, sudah

BAB I PENDAHULUAN. yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kesatuan yang utuh (Mahmudi, 2011). Menurut Mardiasmo (2009), keilmuan jika memenuhi tiga karakteristik dasar, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Catatan sipil merupakan suatu catatan yang menyangkut kedudukan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. yang berhasil diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, informasi dan arus globalisasi telah mengubah wajah dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat

KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mendukung keuangan negara dan memberikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya yaitu sebagai pengelola sistem yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkompeten dan profesional dalam mencapai visi serta

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat. mengoptimalkan sumber daya manusia, dan bagaimana sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus dilakukan secara

I PENDAHULUAN. kebutuhan penerima layanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, perkembangan pendidikan di Indonesia mulai dari

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Admninistrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu menjadi energi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan manusia, tak terkecuali bidang ekonomi. Hal tersebut terlihat. kelancaran aktivitas perusahaan adalah informasi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karyawan membutuhkan perusahaan sebagai tempat untuk mencari nafkah.

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, dimana sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. diri dan meningkatkan kinerjanya untuk kelangsungan hidup perusahaan, bahkan

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, sektor ekonomi semakin menjadi primadona

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemberian otonomi yang diberikan seluas-luasnya kepada daerah membuat

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

2016 PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE TERHADAP KINERJA DINAS PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB VI PENUTUP. kesimpulan yaitu kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah. dukungan dan kesiapan para aparat pemerintah yang memiliki kemampaun

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia tengah menghadapi realisasi Asean Economic

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sumber informasi secara relevan, tepat, akurat dan lengkap telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya merupakan peningkatan kinerja karyawan yang mencerminkan kemampuan anggota organisasi dalam bekerja, artinya kinerja masing-masing karyawan dinilai dan diukur menurut kriteria yang sudah ditentukan. Kinerja seorang karyawan didalam organisasi tentunya tidak terlepas dari kepribadian, kemampuan serta motivasi karyawan tersebut dalam menjalankan aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam tugas dan pekerjaannya. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana mengelolanya. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor karyawan yang diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapainya tujuan perusahaan. Karyawan merupakan asset utama organiasasi dan mempunyai peran yang strategis yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendalian aktivitas organisasi. Dalam hal ini mengandung pengertian orang-orang yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam kegiatan operasional. 1

2 Kinerja pada dasarnya adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehingga mereka mempengaruhi beberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk pelayanan kualitas yang disajika. Strategi peningkatan kinerja adalah cara perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar strategi peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil, maka perusahaan perlu mengetahui sasaran kinerja. Kinerja karyawan merupakan prestasi kerja atau hasil kerja baik berkualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Setiap instansi/perusahaan dalam melaksanakan program yang diarahkan selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu caranya adalah meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan menunjukan kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Pada perusahaan, jika kinerja karyawan baik dan meningkat maka kinerja dari organisasi suatu perusahaan akan meningkat juga. Setiap kinerja dalam organisasi selalu dipengaruhi berbagai perubahan lingkungan baik itu internal maupun eksternal. Kinerja karyawan harus diperhatikan setiap perusahaan karena upaya inilah penentu keberhasilan organisasi suatu perusahaan untuk mencapai level atas sesuai tujuan yang ditentukan. Akan tetapi, sering kali perusahaan kurang memperhatikan hal tersebut. Secara umum yang tejadi dalam perusahaan terlihat masih banyak karyawan yang datang ke kantor sering terlambat, mengambil

3 waktu istirahat melebihi jam istirahat, pulang lebih cepat tanpa alasan yang jelas, pekerjaan yang tidak mencapai target bahkan ketidak disiplinan karyawan yang menimbulkan pelayanan kepada pelanggan kurang memuaskan. Hal tersebut merupakan salah satu permasalahan kinerja karyawan yang mengindikasikan adanya gejala-gejala aktual rendahnya kinerja karyawan. (repository.usu.ac.id) Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan diantaranya disiplin yang dapat dilakukan melalui tata tertib yang jelas, tata kerja yang sederhana serta dapat dengan mudah diketahui pegawai lainnya. Keberhasilan suatu sistem dapat diukur dengan kinerja yang dicapai seseorang dalam menjalankan sistem tersebut. Maka dari itu, kinerja karyawan sangatlah penting sehingga diperlukan adanya penentuan kriteria dalam melaksanakan tugas yang dapat dijadikan sebagai acuan. Dengan adanya acuan tersebut maka dapat diketahui akan sukses atau tidaknya karyawan dalam melaksanakan tugas dengan menggunakan sistem informasi yang diterapkan oleh perusahaan.

4 Perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang dan manufaktur, serta perusahaan pemerintah (BUMN) maupun perusahaan swasta, memerlukan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) untuk menjalankan usahanya terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini. Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menghadapi berbagai perubahan global dan persaingan yang kompetitif yang membuat perusahaan harus segera melakukan pengembangan dalam pengelolaan manajemen yang lebih terorganisir tanpa menghilangkan fungsinya sebagai BUMN. Maka dari itu, perlu diperhatikan kinerja karyawan yang siap untuk menghadapi setiap perubahan dalam melakukan aktivitasnya dengan berbagai inovasi-inovasi yang diciptakan perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Terdapat beberapa fenomena di BPJS yang diambil secara umum dan yang berkaitan dengan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya yang disebabkan oleh beberapa hal. Berikut contoh fenomena yang terjadi. Sejumlah peserta jaminan sosial ketenagakerjaan, keluhkan buruknya pelayanan yang diberikan kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kabupaten Cianjur. Pasalnya, sejumlah peserta asuransi kesehatan tersebut harus rela kehilangan waktu banyak hanya untuk mengurus klaim asuransi setelah mereka keluar dari pekerjaannya. Selain itu, mereka menilai pihak BPJS Cianjur sangat minim informasi terkait proses pengurusan klaim. Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Ulfa

5 (25), warga Kp Tugu Kulon, Kecamatan Cianjur mengatakan, pelayanan pencairan jaminan hari tua (JHT) bagi karyawan yang berhenti bekerja tidak memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak memuaskan. Bahkan bisa dibilang mengecewakan hingga hari ini masih belum di proses. Sedangkan Ulfa telah mendaftar minggu lalu namun belum kunjung cair, bahkan banyak peserta yang akan mengurus klaim asuransi tidak mendapatkan pelayanan hingga sore. Sementara itu, Ide Hilmansyah (27) warga Kp Cibodas Desa Sirnagalih, mengaku pernah merasakan hal yang sama ketika mengurus BPJS ketenagakerjaan seusai dirinya bekerja di salah satu pabrik hingga harus terpaksa menunggu proses lamanya pencairan. Informasi yang dihimpun pemerintah secara resmi memberlakukan PP No. 60/2015, mulai Selasa (1/9). Aturan baru tersebut mengatur pekerja yang berhenti bekerja/terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), atau pindah bekerja ke luar negeri, bisa mencairkan seluruh saldo Jaminan Hari Tua (JHT) selang sebulan setelah tidak bekerja. http://www.beritacianjur.com/read/1354/buruknya-pelayanan-jaminan-sosial-bpjskabupaten-cianjur Berdasarkan fenomena di atas, bahwa kinerja karyawan kurang memuaskan/tidak sesuai harapan karena adanya beberapa hal yang belum dapat tercapai diantaranya kelengkapan tugas dalam organisasi, kemampuan pegawai dalam bekerja, kesediaan untuk menerima tanggung jawab.

6 Batam, Buruhtoday.com - Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Harmidi menyatakan segera memantau kinerja pelayanan BPJS Ketenakerjaan Cabang Batam terkait adanya dugaan oknum pegawai BPJS yang terlibat praktek pencaloan JHT. Dia juga meminta pihak BPJS Ketenagakerjaan Cabang Nagoya Batam bertindak tegas dan mempidanakan oknum pegawai yang diduga terlibat percaloan pencairan Jaminan Hari Tua(JHT). Oknum pegawai yang terlibat harus dipidanakan, karena BPJS adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas membantu masyarakat dan siapapun petugas yang terlibat onkum pencaloan harus di pidanakan, tegasnya. Karena sudah ada korban yang sampai melaporkan ke polisi. Harmidi mengatakan akan mempelajari kasus pencaloan JHT yang diduga telah melibatkan oknum pegawai BPJS Ketenagakerjaan. Diberitakan sebelumnya, Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbar- Riau, Afdiwar Anwar menegaskan akan segera memecat pegawainya jika terbukti terlibat praktek pencaloan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batam. Dia menegaskan BPJS Ketenagakerjaan memiliki komitmen tinggi dan tanpa basa-basi untuk melakukan hal itu, karena telah mencemari nama dan institusi. Selasa (12/4/2016) malam. (http://www.buruhtoday.com/2016/04/diduga-terlibat-calo-jht-dprd-kota.html)

7 Berdasarkan fenomena di atas, bahwa kinerja karyawan kurang memuaskan/tidak sesuai harapan karena adanya beberapa hal yang belum dapat tercapai diantaranya kelengkapan tugas dalam organisasi, kesediaan untuk menerima tanggung jawab. BATAM-Tingginya masyarakat untuk mencairkan dana jaminan hari tua (JHT) di kantor Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan cabang Batam 1 Nagoya ternyata masih dimanfaatkan oleh oknum-oknum pegawai untuk mengambil keuntungan pribadi. Antrian panjang yang terjadi diduga dimanfaatkan oleh oknum security di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Batam dengan memperjual belikan nomor antrian dan Formulir pencairan JTH. Salah seorang warga yang ditemui saat mengantri di BPJS Ketenagakerjaan, mengungkapkan bahwa adanya jual beli nomor antrian dan formulir untuk pencairan JHT. formulir yang sudah di stampelnya mereka jual ke calo ujarnya kepada salah satu warna yang tidak disebutkan namanya. Kamis(10/3/16). Dia mengaku melihat salah satu peserta yang mengantri di luar gedung BPJS dengan nomor 41, kemudian berubah jadi no 7 karena sudah mengisi formulir JHT yang diberikan calo. Formulir yang distempel itu diberikan oknum security BPJS kepada calo sehari sebelum peserta pencairan JHT ikut mengantri. Kemudian calo itu menjual kepada masyarakat dengan harga 100-300 ribu per berkas. Jelasnya

8 Kepada cabang BPJS Ketenagakerjaan Batam 1 Nagoya. Ahmad fatoni belum berhasil dikonfirmasi terkait adanya dugaan jual beli nomor antrian dan formlir JHT tersebut. www.swarakepri.com/luar-biasa-formulir-jht-dibpjs-batam-diduga diperjualbelikan. Berdasarkan fenomena di atas, bahwa kinerja karyawan kurang memuaskan/tidak sesuai harapan karena adanya beberapa hal yang belum dapat tercapai diantaranya kelengkapan tugas dalam organisasi, kemampuan pegawai dalam bekerja, kesediaan untuk menerima tanggung jawab. DONGGALA- Kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Donggala dinilai buruk karena pelayanan administrasi pembuatan akta kelahiran pada dinas tersebut dikeluhkan sejumlah warga yang datang mengurus KTP, akta kelahiran dan kartu keluarga. Keluhan lambannya pelayanan tersebur disebutkan oleh salah seorang warga kecamatan Sojol, Sulteng. Kamis (15/10/2015). Abdul Rasyid mengaku kesal dengan jawaban yang disampaikan sejumlah pegawai di dinas tersebut. Pasalnya, sebulan yang lalu saat dia mengurus akta kelahiran untuk ke dua anaknya, pegawai setempat mengatakan untuk pembuatan akta kelahiran akan selesai sekitar sebulan lamanya lalu pegawai tersebut memintanya untuk datang kembali bulan depan dan menjanjikan akan selesai.

9 Setelah satu bulan berlalu Abdul Rasyid kembali untuk mengambil akta kelahiran anaknya, namun sangat mengecewakan, apa yang dijanjikan pegawai tersebut belum kunjung selesai. Tidak tanggung-tanggu pegawai tersebut malah memintanya untuk datang lagi bulan depan. Karena tidak ingin disalahkan dia mengatakan bahwa Kepala Dinasnya sibuk dan sedang berada diluar kota jadi mengambat menyelesakan tugas-tugasnya. (SULTENGPOS) http://palu.aji.or.id/2015/10/16/kinerja-pegawai-disdukcapil-donggala-buruk/ Berdasarkan fenomena di atas, bahwa kinerja karyawan kurang memuaskan/tidak sesuai harapan karena adanya beberapa hal yang belum dapat tercapai diantaranya kelengkapan tugas dalam organisasi, kemampuan pegawai dalam bekerja, kesediaan untuk menerima tanggung jawab. Efektifitas penerapan sistem informasi pada perusahaan akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerapan sistem informasi akuntasi pada perusahaan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan Mangkunegara (2011:67). Sebelumnya beberapa peneliti mengenai pengaruh penerapan efektifitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan (Sari,2008;Novita,2011; Aditya Puja dan Saurdhika, 2003; Marlinawati dan Suaryana, 2013) menunjukan

10 bahwa efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. kinerja atau performance merupakan gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebiajaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi suatu organisasi yang diuntungkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Moeheriono(2012;95) Kinerja karyawan dapat dilihat dari hasil kerja yang dicapai individu tersebut dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya atas dasar kecakapan, pengalaman, serta keterampilan yang digunakan oleh individu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pencapaian kinerja juga berkaitan dengan kesesuaian antara sistem informasi yang diterapkan dengan tugas, kebutuhan dan kemampuan individu dalam organisasi tersebut. Tugas, kebutuhan dan kemampuan individu hendaknya dipertimbangkan dalam menerapkan suatu sistem informasi dalam organisasi. Sistem informasi yang handal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan karena suatu sistem informasi akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan penting didalam suatu perusahaan atau organisasi. Pelaksanaan sistem yang handal harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas agar sistem tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya (Eny, Kartika, dan Siti, 2014).

11 Ratnaningsih (2013) menyatakan sistem informasi dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk mencapai keunggulan perusahaan melalui kecepatan, fleksibilitas, integrasi, dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Sistem informasi akuntansi mampu memberikan kesempatan bagi pembisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengambilan keputusan sehingga memungkinkan perusahaan mencapai keunggulan kompetitif (Edison et al., 2012) Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul: PENGARUH EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI (TASK TECHNOLOGY FIT) TERHADAP KINERJA KARYAWAN 1.2 Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya 2. Bagaimana kesesuaian tugas teknologi (Task technology fit) pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya 3. Bagaimana kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya

12 4. Seberapa besar pengaruh efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya 5. Seberapa besar pengaruh kesesuaian tugas teknologi (Task technology fit) terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. 6. Seberapa besar pengaruh efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi dan kesesuaian tugas teknologi (Task technology fit) terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini untuk menguji variabel-variabel Efektifitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Kesesuaian Tugas Teknologi (Task technology fit) terhadap Kinerja Karyawan Pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. 1.3.2 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi guna untuk mencapai tujuan yaitu :

13 1. Untuk mengetahui efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. 2. Untuk mengetahui kesesuaian tugas tugas teknologi (Task technology fit) pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. 3. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. 4. Untuk mengetahui pengaruh efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. 5. Untuk mengetahui pengaruh kesesuaian tugas teknologi (Task technology fit) terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. 6. Untuk mengetahui efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil bagi semua pihak yang berkepentingan. Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

14 1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Penulis Peneliti disajikan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman serta memberikan gambaran tentang seberapa besar efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi dan kesesuaian tugas teknologi (Task technology fit) mempengaruhi kinerja karyawan 2. Bagi Pihak Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi akuntansi perusahaan atau organisasi sehingga perusahaan dapat meningkatkan kualitas kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan kepadanya. 3. Bagi Pihak Umum Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan referensi untuk penelitian lebih lanjut dan kesesuaian tugas teknologi (Task technology fit) dalam meningkatkan kualitas kinerja karyawan. 1.4.2 Kegunaan Teoritis 1. Dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi dan kesesuaian tugas teknologi (Task technology fit) terhadap kinerja karyawan baik simultan maupun parsial pada BPJS ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya.

15 2. Dapat menambah pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan antara teori tentang kinerja karyawan dan efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi dan kesesuaian tugas teknologi (Task technology fit) 1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melaksanakan penelitan di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya. Alamat JL. LODAYA NO. 42 S KOTA BANDUNG 40262 yang menyediakan informasi-informasi. Untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai objek yang akan diteliti, maka penulis melaksanakan penelitian pada waktu yang telah ditentukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Lodaya tersebut.