IDA WAHJOENI UJI AKTIVITAS IMUHOSTiMULAN INFUS HERBA OLDENLANDIA CORYMBOSA L TERHADAP SISTEM FAGOSITOSIS MENCIT FAKULTAS FARMASI LNIVERSITAS AIRLANGGA S U R A B A Y A 1990
UJI AKTIVITAS IMUNOSTIMULAN INFUS H RBA OLDENL&ftDIA CQRYKBOSA L TERHADAP SISTEM FAGOSITOSIS MENCIT DIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT MENCAPAI GELAR SARJANA FARMASI PADA FAKULTAS FARMASI UNIVKRSITAS AIRLANGGA 1990 o le h : IDA WAHJOENI 056510718 D is e t u ju i o le h :
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Malia Esa atas segala karunianya, sehingga kami dapat menye lesaikan sk ripsi in i untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Dala* menyeleeaikan skripsi in i kami mendapat bantu an yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankanlah kami menyampaikan rasa hormat dan ter±.ma kasih yang sebesar-besarnya kepada : - Bapak Prof.DR, Sutarjadi yang telah memberikan bimbangan, saran, pengarahan dan dorongan selama penelitian hingga selesainya skripsi in i. - Bapak DR. Mulja Hadi SantoiSa yang telah memberikan bimbangan, saran, pengarahan dan dorongan s lama penelitian hingga selesainya skripsi in i. - Bapak. Ketua Jurusan Biologi Farmasi Universitas Airlangga beserta sta f dan karyawan. - Bapak Kepala Laboratorium fitokim ia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga beserta sta f dan karyawan. - Bapak Kepala Laboratorium Bioteknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga beserta staf dan karyawan. - Rekan-rekan mahasiswa yang telah ikut membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tldak. lupa juga kami sampaikan banyak terimakasih
kepada kedua orang tua dan saudara-saudara kami tercinta atas bantuan baik moral dan material sehingga skripsi i - ni selesai dengan baik. Skripsi in i disusun dalam keterbatasan waktii, fasi li t a s dan kemampuan kami, tentu saja terdapat banyak kekurangan sehingga skripsi in i jauh dari kesempurnaan. Walaupun demikian, kami berharap semoga skripsi in i berguna dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dunia kefarmasian. Surabaya 9 December 1990 penyusun i i i
DAFTAR f S l KATA PENGANTAR......i i DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...x RINGKASAN... Xi BAB I. PENDAHULUAN...... 1 1.1.. Latar Belakang... 1 1.2. Permasalahan... 1.3* Hlpotesis... /+ U *. Tujuan P e n e lit ia n... BAB I I. TINJAUAN PUSTAKA... 5 \ 2*1. Tinjauan tentang Oldenlandia corymbosa L...,.....5 2.2. Sistem Im un... 6 Halaman 2.3* Tinjauan tentang Imunomodulator. 12 BAB I I I. BAHAN, ALAT. DAN METODA PENELITIAN -------------15 3.1. Bahan dan Alat yang Digunakan... 15 3.2. Pembuatan Sediaan U ji...16 3-3- Metoda Penelitian... 17 3*3*1. Menentukan Dosis Optimum pada pemberian Fraksi I.. 17 '3.3.2. Menentukan Doeis Optimum pada pemberian Fraksi I I. 19 3.3.3. Penentuan kadar karbon dai v
lam tinta "Rotring" 21 3.3.4* Pembuatan Kurva Baku... 22 3-3*5. Pembuatan karbon koloidal. 22 3-3*6* U ji "Carbon clearance untuk. Fraksi I... 23 3-3 -7 - U ji "Carbon clearance" untuk Fraksi I I... 26 3-3-8. A n alisis Hasil Penelitian, 29 BAB IV. HASIL PENELITIAN... 33 4-1* Hasil penentuan dosis optimum.., 33 4-2. Hasil pengamatan U ji "Carbon clea.. ranee"... 3** 4-2*1. Hasil penentuan serapan karbon dalam d a r a h... 34 *+*2.2. H asil perhitungan Konstanta f a g o s i t o s i s... 42 4*2.3- Hasil perhitungan indeks f a g o s i t o s i s..... 44 4.3- A n alisis Data... 46 BAB V. PEMBAHASAN... 57 BAB VI, KESIMPULAN DAN SARAN... 63 BAB V II. DAFTAR PUSTAKA... 65 v
RINGKASAN Sistem imunitas yang lemah bisa menyebabkan penyakit in fek si tertentu. Salah satu usaha preventif dalam menang gulangi penyakit. infeksi. dilakukan im unisasi.aktif dan pa s i f, yaitu usaha meningkatkan fungei sistem imun secara sp e sifik, artinya melibatkan mekanisme antigen-antibodi. Usaha la in untuk meningkatkan sistem imun secara non-spes i f ik dapat dilakukan dengan pemberian substansi imunosti mulan dari bahan alam. Penelitian tanaman obat yang mempunyai aktivitas ter hadap sistem imun dapat melalui dua cara pendekatan, y a i tu pendekatan etnofarmakognosi dan kemotaksonomi. Pemilih an Ofdenlandla corvmbosa L. sebagai bahan u ji imunostimulan didasarkan pendekatan etnofamakognosi. Karena herba lidah u lar oleh masyarakat sering digunakan untuk pengobatan kanker, penyakit kuning dan sebagai tonikum. U ji ak tivitas imunostimulan pada penelitian in i digu nakan metoda '-'Carbon clearance". Prinsip metoda in i adalah mengukur kecepatan eliminasi partikel karbon koloidal dalam darah mencit yang disuntikkan in tra vena setelah. pemberian. bahan imunostimulan. Sediaan u ji dibuat dalam bentuk infus. F ilt r a t ataupun residu keduanya.diberikan hewan coba mencit. F iltra t diberikan in tra peritonial dan residu per oral. Rancangan penelitian diawali dengan penentuan dosis optimum, ba-ru kemudian dilakukan u ji "Carbon clearance 1. Dari penentuan dosis optimum, ditetapkan tiga dosis op tix i
mum yaitu 0,1 mg; 0,5 mg; 1,0 mg setara dengan serbuk her ba lidah ular dalam larutan PBS/MC 0,5 % untuk 25 gram bg rat badan mencit. Sedian u ji diberikan pada hewan coba mencit sehari dua ka l i selama dua hari. U ji "Carbon clearance" dilakukan pada hari ke 1, dan 7 setelah pemberian sediaan u ji. Dengan cara menyuntikkan tinta cina secara intra vena pada pembu luh vena ekor. Selanjutnya darah diambil melalui "plexus venosus retro o r b it a lis " pada menit ke 2,6,10 dan 1 /+. Sebagai blanko diambil darah sebelum mencit disuntik tinta cina. Serapan karbon dalam darah diukur secara fotometris, dengan cara 0,05 nil sampel darah ditambah 2 ml aquades. Kemudian ditentukan koefisien regresi dari log A vs waktu, Indeks fagositosis dihitung berdasarkan perbandingan koefisien regresi perlakuan dengan kontrol. H asil penelitian yang diperoleh dari uj,i "Carbon clearance" infus herba lidah ular menurunkan ak tivitas fa gositosis pada pemberian fraksi laru t a ir ( f i l t r a t ) dari tiga dosis pemberian dan pada tiga hari pengamatan. Untuk fraksi tidak laru t a ir (residu) meningkatkan akti vitas fagositosis pada hari pertama pengamatan untuk ketiga dosi.-; pemberian, dan menurunkan ak tivitas fagositosis pada hari ke k dan 7 untuk ketiga dosis pemberian. x i i