LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 No. Urut: 21 Seri: D KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 15 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN TATA KERJA KOMISI PENILAI AMDAL PROPINSI SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Pasal 9 dan Pasal 12 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan disusun Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL Propinsi Sumatera Barat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Propinsi Sumatera Barat tentang Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL Propinsi Sumatera Barat ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 61 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. 6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 Tahun 2000 tentang Susunan Keanggotaan Komisi Penilai dan Tim Teknis Analisa Mengenai Dampak Lingkungan. 8. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 1989, tentang Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Barat. 9. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Tingkat I Sumatera Barat. MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA KERJA KOMISI PENILAI AMDAL PROPINSI SUMATERA BARAT
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Sumatera Barat 2. Bapedalda adalah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Sumatera Barat. 3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha/kegiatan. 4. Dokumen AMDAL adalah dokumen KA ANDAL DAN ANDAL, RKL & RPL. 5. Kerangka Acuan (KA) adalah ruang lingkup kajian analisis mengenai dampak lingkungan yang merupakan hasil pelingkupan. 6. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha/kegiatan. 7. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha/kegiatan. 8. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat rencana usaha/kegiatan. 9. Komisi Penilai AMDAL Daerah adalah Komisi Penilai AMDAL Propinsi Sumatera Barat yang bertugas menilai dokumen AMDAL yang dibahas untuk kegiatan tingkat propinsi. 10. Tim Teknis adalah Tim Teknis Penilai AMDAL Propinsi Sumatera Barat yang bertugas menilai secara teknis dokumen AMDAL yang dibahas untuk tingkat propinsi.
11. Sekretariat Komisi Penilai adalah Sekretariat Komisi Penilai AMDAL Propinsi Sumatera Barat. BAB II SUSUNAN KEANGGOTAAN Pasal 2 1. Keanggotaan komisi penilai terdiri dari ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota serta anggota-anggota lainnya. 2. Anggota Komisi penilai AMDAL Propinsi sebagaimana yang terdapat pada ayat 1 terdiri dari anggota tetap dan tidak tetap. 3. Ketua Komisi penilai propinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah. BAB III TUGAS, WEWENANG DAN FUNGSI Pasal 3 1. Komisi Penilai bertugas menilai kerangka acuan, analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup, rencana pemantauan lingkungan hidup dan tugas lainnya yang diberikan ketua. 2. Dalam melaksanakan tugasnya, komisi penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh: a. Tim Teknis Komisi Penilai b. Sekretaris Komisi Penilai 3. Komisi penilai propinsi berwenang menilai hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup bagi: a. Rencana usaha dan/atau kegiatan yang potensial berdampak negatif pada masyarakat luas seperti pembangunan industri pulp atau industri kertas yang
berintegrasi dengan industri pulp, pembangunan industri semen dan quarrynya, pembangunan industri petrokimia, hak penguasaan hutan beserta unit pengolahannya, pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga uap panas bumi/diesel, pembangunan bendungan, pembangunan bandar udara diluar kategori Bandar Udara Internasional, pembangunan pelabuhan di luar kategori pelabuhan samudera. b. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan meliputi lebih dari satu Kabupaten/Kota. c. Di wilayah laut diantara 4 (empat) sampai 12 (dua belas) mil. Pasal 4 1. Komisi penilai berfungsi memberikan masukan dan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan kesepakatan kerangka acuan dan kelayakan lingkungan hidup atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan kepada Gubernur. 2. Dalam melaksanakan tugasnya komisi penilai wajib memperhatikan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup, rencana pengembangan wilayah, rencana tata ruang wilayah dan kepentingan pertahanan keamanan. Pasal 5 Ketua Komisi Penilai bertugas: 1. Melakukan koordinasi proses penilaian kerangka acuan, analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup. 2. Menyampaikan bahan pertimbangan komisi penilai sebagai dasar pengambilan keputusan kesepakatan kerangka acuan dan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha dan/atau kegiatan kepada Kepala Bapedalda Propinsi Sumbar atau Gubernur Propinsi Sumatera Barat. 3. Dalam melaksanakan penilaian, anggota komisi penilai memberikan saran, pendapat dan tanggapan berupa: a. Kebijakan instansi yang diwakilinya, bagi anggota yang berasal dari instansi pemerintah.
b. Kebijakan pembangunan daerah dan pengembangan wilayah bagi anggota yang berasal dari tingkat kabupaten/kota. c. Pertimbangan sesuai dengan bidang keahliannya. d. Kepentingan lingkungan hidup, bagi anggota yang berasal dari organisasi lingkungan/lembaga swadaya masyarakat. e. Aspirasi dan kepentingan masyarakat, bagi anggota yang berasal dari wakil masyarakat yang diduga terkena dampak dari usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan. Pasal 6 1. Anggota Komisi penilai wajib menghadiri secara aktif sidang yang diselenggarakan oleh Komisi AMDAL Propinsi dan tidak boleh diwakilkan serta harus menyampaikan tanggapan tertulis. 2. Bagi anggota Komisi yang berhalangan hadir, wajib menyampaikan tanggapan secara tertulis yang berkaitan dengan dokumen AMDAL sesuai bidang yang menjadi tanggung jawab unsur selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah rapat penilaian. Pasal 7 1. Komisi penilaian dalam melaksanakan tugasnya wajib memperhatikan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Komisi penilai AMDAL Propinsi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Gubernur Sumbar. BAB IV PENUTUP Pasal 8 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Padang Pada tanggal 22 Mei 2001 GUBERNUR SUMATERA BARAT, Dto ZAINAL BAKAR Diundangkan di Padang Pada tanggal 22 Mei 2001 SEKRETARIS DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT, Dto Drs. H. ALI AMRAN Pembina Utama, NIP. 410002404 LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 NOMOR 21 SERI D