Ilmu Hubungan Internasional: Tinjauan epistemologi, Metodologi dan Ontologi

dokumen-dokumen yang mirip
GREAT DEBATES IN INTERNATIONAL RELATIONS THEORY DEWI TRIWAHYUNI

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL. Oleh. Drs. Asep Setiawan MA

Dimensi Subjektif - Objektif

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

FILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

A. Filasafat Ilmu sebagai Akar Metodologi Penelitian

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh)

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik

Sociological Paradigms and Organizational Analysis

TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

METODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc.

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

Theories of International Relations Teori Hubungan Internasional

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

Etika dan Filsafat. Komunikasi

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Disampaikan oleh: Budi Setiawan

Realisme dan Neorealisme I. Summary

Sejarah & Filsafat Ilmu Hubungan Internasional. #Sesi 13, Kamis 28 Mei 2015

FALSAFAH EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI ISLAM SEBAGAI SISTEM ANALISIS (ILMU) Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam PASCASARJANA STEI TAZKIA

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I

Dr. Sri Anggraeni, MSi

KONTRIBUSI CRITICAL THEORY DALAM PERKEMBANGAN STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB 4 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL-BISNIS. Andriani Kusumawati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari

PRADIGMA PENELITIAN SOSIAL. Bahan Kuliah 1. Universitas Andalas

PENGERTIAN DAN WAWASAN DASAR TEORI PERENCANAAN

Strategic Management and The Philosophy of Science : The case for a constructivist methodology

Etika dan profesi humas

Etika dan Filsafat. Komunikasi

UJIAN AKHIR SEMESTER

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran

Modul Perkuliahan II. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

REALISM. Theoretical Intrepretations of World Politics. By Dewi Triwahyuni

FILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si.

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VIII

Paradigma dalam Penelitian Kualitatif (Pertemuan Ke-7) Oleh : Dr. Heris Hendriana,M.Pd

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah

MEMAHAMI SOSIOLOGI. Drs. Yulius Slamet, MSc PhD. Universitas Sebelas Maret

PEMBUATAN USUL PENELITIAN KUANTITATIF. Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

PENGANTAR PENELITIAN. Imam Gunawan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Matematika LAMPIRAN I. SILABUS MATAKULIAH dan SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd

CRITICAL THEORIES Bagian II

filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun filsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara menyeluruh hingga pada tataran

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Modul Perkuliahan I. Metode Penelitian Kualitatif. Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

PENDIDIKAN PANCASILA

SILABUS S2 No. Dok. :

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

Pendahuluan. Apakah itu Penelitian Kualitatif

KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum

ILMU DAN FILSAFAT SOSIAL

Perkembangan Studi Hubungan International. Yessi Olivia

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2012/ 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang

Maind map rangkuamn ke 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah

Modul Perkuliahan V. Metode Penelitian Kualitatif. Sifat-Sifat Penelitian. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sesuatu yang harus ia lakukan. Berfikir merupakan ciri utama bagi manusia,berfikir

Dasar- dasar Riset Komunikasi Kuantitatif. Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman

REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM 1 TIM PENGAJAR MPPH-FHUI

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Nasir

MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

KARYA ILMIAH: PENELITIAN PRAKTIS DAN STRATEGIS DALAM RANGKA PENYIAPAN SEMINAR.

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukan

1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;

PROGRAM DOKTOR MATEMATIKA

Building Theories From Case Study Research. Kathleen M. Eisenhardt Academy of Management Review Oct 1989 p

BAB III METODE PENELITIAN

PENDIDIKAN PANCASILA

TEORI TEORI AKUNTANSI AKUNTANSI

TEORI PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU. Ismail Hasan

Transkripsi:

Ilmu Hubungan Internasional: Tinjauan epistemologi, Metodologi dan Ontologi Dewi Triwahyuni Matakuliah: Metode Penelitian Hubungan Internasional Program Studi Ilmu Hubungan Internasional UNIKOM 2012 Page 1

Tujuan Pengkajian Ilmu Hubungan Internasional pada tingkat perguruan tinggi, dimaksudkan untuk: Pertama, melatih pikiran mahasiswa Kedua, memberi mahasiswa kemampuan untuk memahami dunia secara lebih mendalam daripada yang bisa mereka peroleh melalui kegiatan mengikuti pemberitaan media massa secara tekun Page 2

Pengajaran ilmu HI dilakukan dengan penjenjangan Dasar Menguasai bahasa ilmu HI, yaitu diajar tentang cara berfikir yang diperlukan dalam memahami fenomena HI Dalam belajar bahasa ilmu hubungan internasional para pemula harus belajar menguasai bagai mana membaca dan menulis dalam ilmu ini. Lanjutan Diilatih untuk menggunakan keterampilan berbahasa, pengenalan secara mendalam terhadap kesusastraan dalam ilmu HI artinya mampu menggunakan bahasa itu untuk mengatakan sesuatu tentang HI. Page 3

Mengapa Mempelajari HI? Fakta bahwa seluruh penduduk dunia terbagi ke dalam wilayah komunitas politik yang terpisah, atau negara-negara merdeka, yang sangat mempengaruhi cara hidup manusia. Secara bersamasama negara-negara tersebut membentuk sistem internasional yang akhirnya menjadi sistem global (Sorensen, 2005: 2) Page 4

TELAAH FILSAFAT ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL Landasan Ontologi (Objek apa yang ditelaah ilmu) Landasan Epistemologi (Bagaimana proses memperoleh ilmu) Landasan aksiologi (Untuk apa ilmu itu digunakan) Page 5

EPISTEMOLOGI Imre Lakatos (1972): epistemologi adalah bagian dari filsafat ilmu yang membahas persoalan : Apa yang kita ketahui? (disimpan dalam bentuk teori) Bagaimana kita tahu itu? (yaitu pembahasan tentang metodologi) Dengan cara apa kita tahu itu? (yaitu teknik, metode) Page 6

Upaya memahami ilmu pengetahuan hubungan internasional secara epistemologi, harus melibatkan segi: a. Teori-teori hubungan internasional: yaitu tentang pengetahuan apa yang telah diperoleh dalam ilmu ini dan bidang-bidang kehidupan sosial apa yang diliput oleh ilmu HI ini. b. Metodologi: yaitu tentang prosedur bagaimana pengetahuan tentang fenomena hub int l itu diperoleh. Page 7

c. Teknik dan Metode Penelitian: yaitu cara-cara penelitian apa yang diterapkan untuk memperoleh pengetahuan itu. Karena itu, pembahasan tentang ilmu Hubungan Internasional ini diarahkan pada topik-topik: 1. The state of the discipline ilmu HI 2. Metodologi yang dikembangkan ilmu HI 3.Teori dan hasil Penelitian dalam ilmu HI Page 8

PERDEBATAN METODOLOGI DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL Page 9

Beberapa Catatan: Kontroversi metodologis merupakan indikasi bahwa HI telah menjadi lebih dari sekedar disiplin akademis. Metodologi membincangkan masalah keilmuan dari suatu disiplin, kemudian metode penelitian dan penulisan dalam satu disiplin keilmuan. Page 10

Second Great Debate : Behavioralism vs Tradisionalism Third Great Debate: Mainstream (Explanatory) vs Alternative (Constitutive) First Great Debate : Idealism Vs Realism IR Theory Great Debate Fourth Great Debate: Rationalism vs Reflectivism Page 11

GREAT DEBATE I (1960-1970an) Perdebatan metodologi tradisional versus saintifik Pada GD I, para ilmuan HI berdebat tentang bagaimana metodologi HI yang paling ilmiah dan dapat memenuhi standar ilmu pengetahuan, karena pada masa itu ilmu sosial didominasi oleh pendekatan behavioralisme dalam sains. Berdebat tentang tentang bagaimana caranya memperoleh atau merumuskan sebuah teori yang akurat. Page 12

Persamaan Idealism (tradisional/klasik) Realism (Saintifik) -Memiliki tujuan dan ambisi keilmiuan yang sama -Sama-sama mencari satu penjelasan atau teori yang relatif akurat untuk menjelaskan perilaku negara-negara dalam hubungan Internasional. -Mencari keteraturan-keteraturan dalam perilaku negara berhubungan dengan negara lainnya yang dapat dirumuskan dalam preposisi-preposisi dan teori-teori tertentu. Perbedaan Fokus kajian pada sejarah, pengalaman para diplomat, proses diplomasi, biografi dan autobiografi mereka, pemikiran dan pandangan filosofis yang dominan pada saat itu. Data yg dipakai umumnya kualitatif Saintifik mengkritik aliran klasik tidak illmiah karena tidak menggunakan metode penelitian secara empirik dan sistematis dgn konsep2 dan teori2 yg standar yg dapat dipakai untuk penelitian secara berulang. Page 13

Para saintifik (sering disebut juga behaviralist) sangat dipengaruhi oleh pendekatan saintifik dalam ilmu alam. Bagi mereka HI hanya akan maju jika meniru model ilmu-ilmu alam. Filsafat ilmu yang dipakai oleh saintifik adalah pendekatan Positivisme***. Dalam positivisme, ilmu pengetahuan muncul hanya melalui pengumpulan data yang dapat diamati. Pengumpulan data ini, menurut mereka akan lebih mudah kalau dilakukan mengikuti tingkat atau level analisis seperti: Individu, kelompok, state, dan global. Sehingga memudahkan identifikasi pola. Page 14

Kelompok saintifik cenderung melakukan penelitian bersifat kuantitatif. Kaum Realis (tradisionalis/klasik) balik mengkritik kaum saintifik, karena banyak konsep yang sulit diukur, misalnya: Kekuasaan (power) dan kepentingan nasional (national interest). Page 15

GREAT DEBATE II (1980an-Now) Perdebatan metodologi positivis/empiris versus post-positivist Kritik post-positivist terhadap positivist lebih filosofis dan dalam karena berkaitan dengan hakikat dunia sosial (nature of the social world) atau ontologi dan hubungan antara pengetahuan kita denga dunia sosial itu (epistemology). Page 16

Tinjauan Ontology: Positivisme, mempercayai adanya realitas obyektivisme. HI bagi mereka adalah suatu benda, suatu obyek, diluar sana. Post-positivist, sebaliknya tidak percaya pada dunia diluar sana, bagi mereka HI hanya ide-ide atau konsep yang dipahami bersama oleh orang-orang, khususnya tentang bagaimana seharusnya mengelola kehidupan mereka dan hubungan satu sama lain secara politik. HI dibentuk secara eksklusif oleh bahasa, ide-ide dan konsep-konsep (subyektif). Page 17

Tinjauan Epistemologi Dengan cara apa kita dapat memperoleh pengetahuan tentang dunia? Positivist menjelaskan dunia ilmiah melalui penyelidikan yang menghasilkan proposisiproposisi yang secara empiris dapat diverifikasi. Post-Positivist, mencoba memahami dunia dan mengintepretasikan topik-topik yang dikaji. Bagi mereka, sejarah, hukum atau moral politik dunia tidak dapat diterjemahkan dalam bahasa ilmiah atau sciense tanpa memahaminya. Page 18

Metodologi Positivis dalam HI Positivisme merupakan metodologi penting dalam HI, banyak penelitian HI yang menggunakannya, seperti (International Studies Quaterly, American Political Science Review, etc) Metodologi positivis berpendapat bahwa observasi dan pengalaman adalah kunci untuk membangun dan menilai teori-teori ilmiah. Page 19

Kriteria Teori menurut Positivis harus terdiri dari proposisi empiris yang secara logika berkaitan dan dapat diuji terhadap bukti, sehingga teori tersebut secara keseluruhan diterima atau ditolak oleh observasi atas data (Nicholson, 1996:132). Inti positivisme adalah epistemologinya, yang menegaskan bahwa ilmuan dapat membuat generalisasi tentang dunia sosial, termasuk hubungan internasional yang dapat diuji. Page 20

Tujuh Kriteria teori empiris yang baik (Vasques, 1995:230) 1. Akurat dan terbatas 2. Neo-relativis (universal) 3. Dapat diuji atau dapat disalahkan 4. Kuat dalam penjelasannya 5. Dapat menerima perbaikan 6. Konsisten dengan pengetahuan yang telah mapan 7. Parsimoni (jelas dan hemat: teori yang sederhana seringkali yang terbaik) Page 21

Apakah teori itu adalah empiris? Waltz, 1979: 13 1. Nyatakan teori yang akan diuji 2. Buat hipotesis dari teori tersebut 3. Tempatkan hipotesis tersebut pada uji eksperimental atau observasional 4. Dalam menjalankan langkah kedua dan ketiga, gunakan definisi dari istilah yang ditemukan dalam teori yang sedang diuji 5. Hilangkan atau kendalikan variabel-variabel yang mengganggu yang tidak termasuk dalam teori yang sedang diuji 6. Kembangkan sejumlah pengujuan yang berbeda dan menekan 7. Jika pengujian tidajk berhasil, tanya apakah teori tersebut gagal sepenuhnya, membutuhkan perbaikan dan uraian baru, atau memerlukan penyempitan ruang lingkup dari pernyataan eksplanatironya. Page 22

Teori-teori aliran positivisme Neorealisme Waltzian Teori sistem Kaplan Analisis Rational Choice (Scheling) Game theory dll Page 23

Metodologi Post Positivist dalam Hubungan Internasional Post positivist jauh lebih luas dan sangat bervariasi. Yang termasuk kedalamnya, antara lain: Teori Kritis Posmodernisme Konstruktivisme Teori Normatif Page 24

Epistemologi: Menjelaskan Perdebatan Metodologis: Ontologi: Objektivitas Behavioralisme Positivisme Teori Kritis Konstruksionism Teori Klasik Teori Normatif memahami Posmodernisme subjektivis Page 25

Referensi: Paul R.Viotti & Mark V. Kauppi. 2012. International Relations Theory, 5th ed. Boston: Pearson Education, Inc. Joshua S.Goldstein & Jon C.Pevehouse. 2012. International Relations, 6th ed. Boston: Pearson Education, Inc. Mochtar Mas oed. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. 2nd ed. Jakarta: LP3ES. Jill Steans & Lloyd Pettiford. 2001. International Relations: Perspective and Themes. Harlow: Pearson Education Limited Robert Jackson & Georg Sorensen. 2005. Pengantar Studi Hubungan Internasional (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar JudistiraK. Garna. 2010. Filsafat Ilmu. Bandung: Primaco Akademika Page 26