BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan korelasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variasi yang lainnya, besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi (Arikunto, 1995). B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang memunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 004). Identifikasi terhadap variabel penelitian bertujuan untuk memperjelas dan membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak diperlukan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Orientasi religius sebagai variabel bebas (X) b. Kesejahteraan psikologis sebagai variabel terikat (Y) C. Definisi Operasional Untuk mengukur variabel penelitian maka ditarik definisi operasional sebagai berikut:

a. Orientasi Religius Orientasi religius merupakan sistem cara pandang seorang individu tentang peran agama dalam kehidupannya, apakah ia menjadikan keyakinan agamanya sebagai dasar pedoman hidup (intrinsik) ataukah hanya sekadar sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadinya (ekstrinsik). b. Kesejahteraan Psikologis Kesejahteraan psikologis adalah keadaan individu yang mampu menerima diri apa adanya, mampu membentuk hubungan yang hangat dengan orang lain, memiliki kemandirian, mampu mengontrol lingkungan eksternal, memiliki arti dalam hidup serta mampu merelisasikan potensi dirinya secara berkesinambungan. D. Subjek Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 011). Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau tahun ajaran 015-016 yang berjumlah 184 orang (terlampir) dengan karakteristik sebagai berikut: a. Masih aktif kuliah ditandai dengan telah membayar SPP b. Beragama Islam

Tabel.1 Gambaran Populasi Mahasiwa Psikologi UIN Suska Riau Tahun Ajaran 015-016 NO ANGKATAN TOTAL 1 008 009 60 010 10 4 011 160 5 01 1 6 01 54 8. Sampel Penelitian 014 18 015 0 JUMLAH 184 Sumber : Bagian Tata Usaha Fakultas Psikologi UIN Suska th.015 Sampel adalah sebagian dari populasi dengan karakteristik yang memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasi (Azwar, 010). Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik sampel diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar maka diambil 10-15% atau 0-5% atau lebih (Arikunto, 1995 ). Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel dalam penelitian ini ditetapkan 10% dari jumlah populasi. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 18 orang.. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling secara accidental sampling (convenience sampling). Menurut Santoso dan Tjiptono (001) accidental sampling (convenience sampling) adalah prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses. Sedangkan menurut 4

Sugiono (004) accidental sampling adalah pengambilan responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dengan kriteria utamanya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. E. Metode Pengumpulan Data 1. Alat Ukur Untuk memperoleh data yang sesuai dengan variabel yang diteliti, maka dibuat suatu skala psikologi demi tercapainya sasaran penelitian ini dalammendapatkan data digunakan dua skala yaitu skala psychological well being dan skala orientasi religius. Menurut Azwar (010) skal a merupakan suatu alat ukur yang stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkapkan atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku atribut yang bersangkutan. a. Skala Orientasi religius Skala orientasi religius dalam penelitian ini menggunakan teori Allport dan Ross (196), dengan menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Jelita Zuliani Putri. Allport dan Ross mengukur orientasi religius secara ekstrinsik dan intrinsik. Model skala yang digunakan untuk orientasi religius mengacu pada model skala Likert dengan memodifikasi respon menjadi 4 (empat) alternatif jawaban yaitu menghilangkan jawaban netral (N) untuk menghindari jawaban yang memberikan makna ambigu (ganda dan menghindari kecend erungan 5

memilih jawaban netral tanpa memberi jawaban yang pasti). Pernyataan favorable diberi skor sebagai berikut. Sangat Sesuai (SS) = 4, Sesuai (S) =, Tidak Sesuai (TS) =, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) = 1. Kemudian pernyataan unfavorable diberikan skor sebagai berikut: Sangat Tidak Sesuai (STS) = 4, Tidak Sesuai (TS) =, Sesuai (S) =, dan Sangat Sesuai (SS) = 1. Tabel. Blue Print Skala Orientasi Religius Sebelum Uji Coba (Try Out) No Dimensi No. Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Orientasi religius ekstrinsik 1,, 4,, 8, 9, 10, 11, 1, 5,, 8, 9, 0, 1, 4, 5, 4, 44, 45 0 Orientasi religius intrinsik, 5, 6, 1, 14, 15, 16, 1, 18, 19, 0, 1,,, 4 6,,, 6,, 8, 9, 40, 41, 4, 46 Jumlah 4 46 6 b. Skala kesejahteraan psikologis Skala kesejahteraan psikologis dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi yang disusun oleh Ryff dan Keyes (1995), yakni penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Model skala yang digunakan untuk kesejahteraan psikologis mengacu pada model skala Likert dengan memodifikasi respon menjadi 4 (empat) alternatif jawaban yaitu menghilangkan jawaban netral (N) untuk menghindari jawaban yang memberikan makna ambigu (ganda dan menghindari kecenderungan memilih jawaban netral tanpa memberi jawaban yang pasti). Pernyataan favorable diberi skor sebagai berikut. Sangat Sesuai (SS) = 4, Sesuai (S) =, Tidak Sesuai (TS) =, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) = 1. 6

Kemudian pernyataan unfavorable diberikan skor sebagai berikut: Sangat Tidak Sesuai (STS) = 4, Tidak Sesuai (TS) =, Sesuai (S) =, dan Sangat Sesuai (SS) =1 Tabel. Blue Print Skala Kesejahteraan Psikologis Sebelum Uji Coba (Try Out) No Dimensi No. Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Penerimaan diri 6, 1, 4, 4 18, 0, 6 Hubungan positif 4,, 8, 40 10, 16, 4 Penguasaan lingkungan, 8, 0, 8 14, 6, 4 Kemandirian 1,, 5, 1, 19, 1 5 Tujuan hidup 11, 9, 5 5, 1,, 41 6 Pertumbuhan pribadi 9,,, 15, 1, 9 Jumlah 0 4 c. Uji Coba Alat Ukur Uji coba alat ukur digunakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur dan mendapatkan aitem yang layak dijadikan alat ukur. Uji coba dilakukan pada mahasiswa Fakultas Psikologi sebanyak 100 orang Responden uji coba diberikan waktu yang cukup untuk menjawab satu per satu aitem alat ukur uji coba. Dimana alat ukur dibagikan kepada responden dan responden diberikan waktu untuk mengisinya kemudian hasilnya dianalisis dan aitem yang valid akan digunakan untuk melakukan penelitian.

F. Validitas dan Realibilitas 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan validitas isi sebagai aitem dalam tes yang mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur dan mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur (Azwar, 010). Suatu tes atau instrumen alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan uji validitas isi. Validitas isi ditegakkan pada langkah telah dan revisi butir pertanyaan atau butir pernyataan (Suryabrata, 005). Pengujian validitas isi menggunakan analisis rasional dan analisis statistik, yaitu dengan melihat apakah aitem-aitem dalam skala telah sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah masing-masing aitem telah sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkap (Azwar, 00). Dalam hal ini professional judgment dilakukan oleh pembimbing dan narasumber seminar.. Realibilitas Realibilitas mempunyai pengertian keterpercayaan, keandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi. Namun, ide pokok yang terkandung dalam konsep 8

reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 009). Dalam penelitian ini, realibilitas dihitung dengan menggunakan rumus koefisian reliabilitas alpha diperoleh lewat penyajian suatu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada kelompok responden (Azwar, 010). Perhitungan ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16 for windows. dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx ) yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisian reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi realibilitasnya. Sebaliknya bila koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reabilitas (Azwar, 010). Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan pada aitem skala orientasi religius diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,958, sementara aitem skala kesejahteraan psikologis diperoleh koefisian reliabilitas sebesar 0,8. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan sesuai dengan kaidah Azwar (00 ) bahwa koefisien reliabilitas dikatakan reliabel adalah yang mendekati 1,00.. Uji daya beda aitem Dalam seleksi aitem skala psikologi yang mengukur atribut efektif, parameter yang paling penting adalah daya beda atau daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator kerasan atau 9

konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total (Azwar, 010). Menurut Azwar (0 10) biasanya pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total digunakan batasan rxy 0, atau 0,5. Dalam penelitian digunakan daya beda 0,. Dengan demikian semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,, maka daya bedanya dianggap memuaskan. Hasil analisis 46 aitem skala orientasi religius (X) yang telah diujicobakan terdapat 6 aitem yang gugur dan 40 aitem yang sahih, dengan koefisien korelasi aitem total di atas 0, yaitu berkisar 0,10 hingga 0,89 berikut ini menunjukkan blue print skala orientasi religius dengan aitem yang sahih dan gugur setelah dilakukan uji coba (try out), dapat dilihat pada tabel.4 berikut: Tabel.4 Skala Orientasi Religius Hasil Try Out NO Dimensi Sahih Gugur Total F UF F UF 1 Orientasi religius ekstrinsik 1,, 4,, 8, 9, 10, 11, 1, 5,, 8, 9, 0, 1, 4, 5, 4, 44, 45 10, 11, 1, - 1 Orientasi religius intrinsik, 5, 5, 6, 1, 14, 15, 16, 1, 18, 19, 0, 1,,, 4 6,,, 6,, 8, 9, 40, 41, 4, 46 1, 14, 15 - `Jumlah 4 6-46 Berikut ini disajikan blue print skala orientasi religius untuk penelitian pada tabel.5 berikut: 0

Tabel.5 Blue print penelitian skala Orientasi Religius (X) No. Dimensi Favorabel Unfavorabel Total 1 Orientasi religius ekstrinsik 1,, 4,, 8, 9 19, 1,,, 4, 5, 8, 9, 1 Orientasi religius intrinsik, 5, 6, 10, 11, 1, 1, 14, 15, 16, 1, 18, 8, 9 0, 6,, 0, 1,,, 4, 5, 6, 40 Jumlah 18 40 Berikut ini menunjukkan blue print skala kesejahteraan psikologis (Y) dengan aitem yang sahih dan gugur setelah dilakukan uji coba, dapat dilihat tabel.6 berikut: Tabel.6 Skala Kesejahteraan Psikologis Hasil Try Out No Indikator Sahih Gugur Total F UF F UF 1 Penerimaan diri 6, 1, 4, 4 18, 0, 6 6, 4 18, 0, 6 Hubungan positif Penguasaan lingkungan 4,, 8, 40, 8, 0, 8 10, 16, 4 14, 6, 4, 8, 40, 8, 0-6, 4 4 5 6 kemandirian 1,, 5, 1, 19, 1 1,, 5, 19 Tujuan hidup 11, 9, 5 5, 1,, 41 9, 5 5,, 41 Pertumbuhan pribadi 9,,, 15, 1, 9 9,, 1 Jumlah 0 16 10 16 Pada variabel kesejahteraan psikologis (Y) hasil analisis terhadap 4 aitem skala yang telah diuji coba terdapat 6 aitem yang gugur dan 16 aitem yang sahih. Dengan koefisien korelasi aitem total di atas 0,0 yaitu berkisar antara 0,9 hingga 0,58. 1

Berikut ini disajikan blue print skala kesejahteraan psikologis untuk penelitian pada tabel. berikut: Tabel. Blue print penelitian skala kesejahteraan psikologis (Y) No Dimensi No. Aitem Total Favorable Unfavorable 1 Penerimaan diri, 10 - Hubungan positif 9 1,, 14 4 Penguasaan lingkungan 15 5, 1 4 Kemandirian - 4, 11 5 Tujuan hidup 8 6 Pertumbuhan pribadi 1 6, 19 Jumlah 6 10 16 G. Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan korelasi product Moment dari Pearson. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara statistik dan berdasarkan identitas variabel penelitian (Azwar, 010). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengkorelasikan antara variabel orientasi religius dan kesejahteraan psikologis dengan bantuan SPSS.16 for windows (Hartono, 011).