Written by Pere Liagre Published Date Barangsiapa dibimbing oleh Roh Allah adalah putera Allah (bdk. Rm 8:14)

dokumen-dokumen yang mirip
APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.

Apakah bahasa roh boleh dipakai dalam acara doa bersama? Apa artinya bahasa roh adalah tanda untuk orang yang tidak beriman (lih. 1Kor 14:22)?

Tahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LITURGI SABDA

THE YEAR OF FAVOR #5 TAHUN PERKENANAN #5 GOD S PURPOSE FOR FAVOR TUJUAN TUHAN MEMBERIKAN FAVOR

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus

ALKITAB. Alkitab The Bible Halaman 1

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

BAB 4. Refleksi Teologis. dan kehidupan rohani setiap anggota jemaatnya tidak terkecuali anak-anak yang adalah

Apakah Yesus Mengetahui Rencana Allah?

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

Cara Berdoa Novena 3 Salam Maria

APAKAH SAUDARA INGIN BERTUMBUH?

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Sukacita kita dalam doa

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

KEBEBASAN DARI KEKUATIRAN DAN KEGELISAHAN Bagian ke-2

Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date 1. Pendahuluan

Pola Tuhan Bagi Para Pekerja

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

Belajar dari Kristus

LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kel 17 : 3-7 Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum. Bacaan diambil dari Kitab Keluaran:

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Pertemuan I Menyembuhkan Orang Busung Air (Lukas 14:1-6)

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

M1 (Menerima) Bacalah Injil Yohanes 11: 1-44 dengan hati yang haus sambil berdoa.

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

"Ia [kasih]tidak melakukan yang tidak sopan."

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures

BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA

Seri Iman Kristen (10/10)

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

Th A-B-C : Hari Raya Penampakan Tuhan

Studi Perbandingan Katolik Roma (5) API PENYUCIAN

Kuk Tuhan Memberi Kelegaan Matius 11 : 20-30

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017

Pdt. Gerry CJ Takaria

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

En-Publishing Refleksi-refleksi mengenai Rumah Sakit. Perenungan buat dokter, perawat, pasien, keluarga

Tahun C Hari Minggu Prapaskah III Penyelidikan Pertama Calon Baptis

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

Th A Hari Minggu Adven I

Hanya Allah yang Layak

BUKU KESATU HIDUP BARU DI DALAM KRISTUS KEMANUSIAAN-NYA

Tugas Seorang. Istri

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

Markus: Aku perhatikan dalam cerita Budi bahwa Budi bilang Yakub tidak bertanggung jawab. Tidak baik untuk menjelekkan orang begitu.

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

BAYI NATAL. Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Yesaya 9:5-6

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

Ibadah Suatu Permata Rohaniah

Hidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean

Keadaan dan Perbuatan yang Dikehendaki Allah Pernahkah saudara belajar naik sepeda? Jika demikian, tentunya saudara tahu bahwa ketika belajar itu

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

8 BLESSINGS OF THE BEATITUDES #3 8 BERKAT UCAPAN BAHAGIA #3 MERCY AND GLORY KEMURAHAN DAN KEMULIAAN

Pikirlah tentang Allah Bila. Saudara Berdoa

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

Th A Hari Minggu Adven III

SPIRITUAL HUNGER 4 - KELAPARAN ROH 4 ADDICTED TO HIS LOVE - KETAGIHAN AKAN KASIHNYA

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 25 JUNI 2017 Tema: PENGHARAPAN DI TENGAH RATAPAN JEMAAT BERHIMPUN

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Akhir Jaman Menurut Ajaran Gereja Katolik (Bagian Ke-2): THE SECOND COMING. Intro. Kita mendoakannya setiap hari Minggu dalam Syahadat kita:

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

Rahasia Keselamatan. Menjadi benar yaitu menjadi sesuai dengan Hukum Ilahi:

Level 2 Pelajaran 11

Roh Kudus GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA. Roh Kudus adalah satu pribadi. Pesan Gembala Minggu, 13 Mei 2012 Pdt Sutadi Rusli

TIDAK MESTI BESAR, HEBAT, BANYAK

Saudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis

Roh Kudus: Hadirat Yahuwah

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

RENCANA ALLAH. Bagi Saudara. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara... Alamat. Kota. Propinsi. Umur... Laki-laki/perempuan. Pekerjaan.

DISIAPKAN MENJADI SAKSI

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan...

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Aktivitas untuk Belajar tentang Doa

BAGIAN III--TEOLOGI YAKOBUS. l. Dia menamakan dirinya " hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus"-- l:l

Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-2

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Am. 7 : 12-15) Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-ku. Bacaan diambil dari Nubuat Amos

Mempraktekkan Ibadah

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

2. NYANYIAN JEMAAT Ajaib Nama-Nya PKJ 3 [2x] Semua

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika

Transkripsi:

Barangsiapa dibimbing oleh Roh Allah adalah putera Allah (bdk. Rm 8:14) Ciri Teresia yang amat menonjol ialah: devosi dan keterangan dan ajaran tentang sifat seorang anak dalam 1 / 21

arti rohani. Jalan Kecilnya adalah Jalan anak dalam arti rohani, ia adalah teladan hidup seorang putra Allah dalam arti injii. St. Paulus sengaja berkata bahwa anak-anak Allah adalah mereka yang membiarkan diri-nya dibimbing oleh Roh Allah. Saya kira, di sinilah letaknya penjelasan teologis dan hidup dan spiritualitas St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus. Semua orang setuju bahwa maksud ilmu askese ialah supaya manusia patuh kepada kegiatan Roh Kudus di dalam hatinya. Alasan teologisnya ialah Allah, Roh Kudus, Dia sendirilah yang menghasilkan, menghadirkan di dalam jiwa, hidup adikodrati, hidup ilahi, kekudusan. Semua menyetujuinya, namun bukan semua menggunakan 2 / 21

prinsip ini sebagai dasar ilmu askese secara sama jelasnya. Ada yang hampir-hampir mengabaikannya saja. Dalam praktek, mereka seakan-akan mengajak jiwa percaya bahwa segala sesuatu tergantung pertama-tama dan terutama, dan usaha pribadinya, niat-niatnya yang banyak dan berbelit-belit. Metode-metode ini bukannya lebih dahulu melapangkan jiwa dan membuatnya melupakan dirinya dengan jalan membalikkannya kepada Tuhan lewat iman akan Kasih-Nya, dengan kerendahan hati dan kepercayaannya, mereka malahan mengarahkan jiwa kepada dirinya sendiri, sehingga ia melelehkan dirinya dengan menganalisa diri dan dengan bermacam-macam usaha, yang seringkali hampir-hampir tak ada hasilnya sama sekali. Benar, jiwa itu disuruhnya berdoa, sebab orang tak dapat berbuat apa-apa tanpa Tuhan, tetapi dalam prakteknya, metode-metode bukan mengarahkan jiwa kepada Tuhan melainkan mengurung dirinya; bukan mendorong jiwa untuk meninggalkan diri sendiri, supaya Tuhan dapat menyempurnakannya, mereka malahan menyebabkan jiwa menutup diri guna mencapai kesempurnaan. Sehingga mereka jadi lebih merumitkan peraturan-peraturan untuk menjalankan keutamaan-keutamaan, beserta banyak macam tingkat-tingkatnya, pembagian-pembagiannya yang tak ada habisnya. Saya kira, metode-metode itulah yang dimaksud Teresia kalau ia berkata: Kadang-kadang, bila aku membaca uraian-uraian tertentu yang melukiskan jalan kesempurnaan sebagai sesuatu yang dirintangi seribu 3 / 21

macam halangan, maka hatiku yang malang ini menjadi cepat lelah. Buku ilmiah itu kututup, kepalaku jadi sakit dan hatiku menjadi kering, lalu kubaca Kitab Suci. Maka segala sesuatu menjadi terang benderang... kesempurnaan kelihatan jadi mudah; kulihat bahwa sudah cukup kalau mengakui ketidak berartiannya dan bagaikan seorang anak, aku menyerahkan diriku ke dalam tangan Tuhan (Otobiografi). Barangsiapa dibimbing 4 / 21

oleh Roh Allah, adalah anak-anak Allah. Kata-kata itu hampir sama. Buku-buku muluk yang tidak dapat dipahaminya, apalagi mempraktekkannya, dibiarkan Teresia bagi jiwa-jiwa yang agung dan ia senang karena ia kecil, sebab hanya anak-anak dan yang seperti mereka saja akan diperbolehkan masuk ke surga. Metode-metode ini menjauhkan kita dari kesederhanaan Injil. Kesederhanaan rohani itulah yang paling pasti menjadi ciri askese Theresia. Ia mengajar jiwa-jiwa untuk pergi kepada Tuhan, supaya dibebaskan dan kehinaannya, membiarkan dirinya ditarik oleh Tuhan, bersandar pada Dia, menyerahkan diri kepada Dia; upaya yang dicari Teresia dalam membiarkan jiwa digarap dan dibimbing oleh Roh Kudus. Seluruh hidupnya hanyalah merupakan contoh praktis dan amat dianjurkan sebagai prinsip dasariah askese dan teologi mistik: Barangsiapa dibimbing oleh Roh Allah... Saya menyebutnya prinsip teologis, sebab teologi Teresialah yang saya renungkan dalam konferensi ini. Terus terang saya mengakui ketidakmampuanku, mengagumi betapa kokoh dan dalamnya teologi Teresia. Saya tertarik, karena secara tak sadar ia telah merangkum ajaran teologi, malahan teologi yang paling mendalam dan yang tunggal, menjadi: kehidupan Allah di dalam jiwa kita. Saya usulkan untuk mengambil dua halaman dari bukunya. Semakin banyak kurenungkan dua 5 / 21

halaman itu, semakin jelas kelihatan bahwa itu merangkum seluruh ajaran Teresia tentang askese. Pada bagian pertama terasa, secara polos dan sederhana, ungkapan St. Paulus sendiri: Barangsiapa dibimbing oleh Roh Allah... Inilah yang disebutnya: Aku sudah selalu ingin menjadi seorang kudus, tetapi ah, selalu kulihat bahwa bila kubandingkan diriku dengan mereka, perbedaannya sama dengan perbedaan antara puncak gunung yang menghilang dalam awan, dan sebutir pasir yang diinjak-injak orang yang lewat. Aku sama sekali tidak 6 / 21

menjadi putus asa, kukatakan kepada diri sendiri: Allah tak pernah akan memberikan keinginan-keinginan yang tak dapat dipenuhi (bdk. Otobiografi). Marilah di sini kita berhenti sebentar. Pemikiran Santa ini menakjubkan. Allah, Roh Kudus, tak pernah mengilhamkan sesuatu yang tak dapat dipenuhi. Tak hanya menimbulkan keinginan untuk 7 / 21

memenuhinya, dan atas cara yang lebih sempurna daripada yang dapat kita bayangkan atau kita minta. Maka, keinginan-keinginan jiwa,, seutuhnya berasal dan Allah. Kata keinginan senantiasa diucapkan Theresia, jadi tentu besar artinya. Keinginannya itu klasik, melampaui segala batas, bahkan melampaui segala akal sehat; agung dan tak terbatas. Katakanlah pada diri sendiri; Tuhan tak mungkin memberi keinginan-keinginan yang tak dapat dipenuhi: sebab itu, kendati kekecilanku, aku dapat mencita-citakan kekudusan. Memperbesar diriku tak mungkin. Maka aku harus puas untuk tetap seperti adanya, dengan semua 8 / 21

ketidaksempurnaanku yang luar biasa banyaknya. Akan tetapi akan kucoba menemukan suatu jalan kecil yang langsung menuju surga - suatu jalan pintas - jalan kecil yang sama sekali baru. Yang lama sudah berumur satu abad; zaman sekarang orang tidak usah lagi naik tangga selangkah demi selangkah; di rumah-rumah orang kaya lift sudah menggantikannya. Aku juga mau mencari sebuah lift untuk mengangkat aku kepada Yesus, sebab aku 9 / 21

terlalu kecil untuk menaiki tangga kesempurnaan yang curam. Betapa banyak jiwa mengatakan hal yang sama, lalu tinggal di kaki tangga dengan putus asa. Maka aku mulai mencari dalam Kitab Suci, keterangan tentang lift ini, yang dirindukan jiwaku: kubaca kata-kata ini yang langsung keluar dan bibir Sang Bijaksana sendiri: Barangsiapa kecil, hendaklah datang kepada-ku!... (Amsal 9:4). Maka Tuhan mendekat, sebab aku tahu bahwa sudah 10 / 21

kutemukan apa yang kucari. Karena aku ingin tahu apa yang akan diperbuat-nya dengan yang kecil, aku terus mencari, dan inilah yang kutemukan: Sebagaimana seorang ibu membelaimu, demikian Aku akan menghibur kamu... Aku akan menggendongmu dan akan Ku-timang di atas pangkuan-ku (Yes. 66,13). Wahai, tak pemah ada kata-kata yang lebih lembut, lebih manis, yang menggembirakan hatiku. Lift yang akan mengangkat aku ke 11 / 21

surga adalah tangan-mu, ya Yesus! Aku tak usah menjadi lebih besar, sebaliknya aku harus tetap kecil, dan menjadi semakin kecil lagi. (otobiografi). Tangan Yesus istilah teologisnya berarti Roh Yesus, Roh Kudus beserta kurnia-kurnianya, itulah yang seolah-olah tangan-nya yag mengangkat kita. Lift adalah uraian yang tepat sekali bagi Roh Kudus. Secara modern St Paulus mengatakan: Barangsiapa dibimbing oleh Roh Kudus. Dalam soal kekudusan memang Roh Kuduslah yang menggerakkan dan mengangkat kita, menggendong dan membopong kita kepada penyempurnaan cinta, kepada Kekudusan. Apakah yang dituntut dan kita? Kerendahan hati dan kepercayaan: Barangsiapa kecil, 12 / 21

biarlah ia datang kepada-ku! Diterangi Roh Kudus, Teresia mengerti dengan sempurna kata-kata kebijaksanaan ini. Menjadi kecil sekali, artinya: mengetahui dan mencintai ketidak berdayaan kita, dan karena pergi kepada Dia, yaitu kepada Cinta yang tak terbatas, begitulah caranya kita menaiki lift. Lalu Ia mengangkat kita; Dia yang mengangkat, bukan kita. Yang harus kita lakukan ialah, jangan mencampurinya, kita menyerahkan diri pada 13 / 21

gerakan-nya ke atas. Ia akan mengangkat kita mengatasi diri kita sendiri, mengatasi kejahatan dan kekurangan-kekurangan kita, dan sedikit demi sedikit membebaskan kita dari diri kita sendiri, dari egoisme kita! Itulah karya Dia, karya-nya yang hakiki. Dia akan melakukan karya ilahi ini, bila kita merealisirnya dalam diri kita, sama sekali tidak bersandar pada diri sendiri, melainkan terlebih bersandar pada Dia, tanpa ada rasa takut, tanpa 14 / 21

ragu-ragu dan tanpa pamrih, bersandar pada Cinta-Nya yang Mahakuasa yang diberikan dengan cuma-cuma. Kalau ada keinginan mencintai, kerendahan hati, kepercayaan; sudah cukup. Saya kira, inilah seluruh diri Theresia: seluruh kekudusannya, seluruh spiritualitasnya. Pertama, kerinduan untuk mencintai Tuhan dengan sempuma; ditambah kerendahan hati: Barangsiapa kecil dan terakhir, kepercayaan: Biarlah ia datang kepada-ku. Jiwa berpasrah diri, ia naik lift, artinya ia diangkat ke atas, Ia dibimbing oleh Roh Tuhan. Sesudah mencoba merangkum Jalan Kecilnya, Teresia sampai kepada unsur-unsur teologisnya. Sekali lagi: saya kira seluruh ajarannya tercantum di sini. Akan tetapi, dapat ditanyakan, bagaimana halnya dengan soal memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dan memperoleh keutamaan-keutamaan? Bagaimana halnya kerjasama manusiawi di jalan kesempurnaan? Saya yakin, bahwa bagi Teresia, semuanya ini termasuk, tetapi atas cara yang lebih baik, dalam perumusan sederhana, penyerahan diri dengan rendah hati dan kepercayaan. Hendaknya jiwa itu tulus dalam pemberian dirinya ini, menyerahkan dirinya seadanya, beserta semua kekurangan-kekurangan dan kejahatannya kepada Cinta yang penuh Belas Kasih yang mahakuasa yang dipercayainya. Saya katakan, yang dipercayainya, sebab di sini kita lihat pentingnya iman akan Cinta yang penuh Belas Kasih dan Bapa Surgawi terhadap kejahatan kita. Tentu saja jiwa tidak dibebaskan dari kerjasama dan usaha. Namun dalam menjalankannya, ia lebih memandang kepada Tuhan daripada kepada dirinya sendiri; ia menaruh kepercayaannya pada Tuhan dan lebih menyerahkan diri pada Tindakan Tuhan daripada mau bertindak sendiri. Dibimbing oleh Roh Allah. Secara menyeluruh, bagian yang utama, gerakan pertama adalah tindakan Tuhan. Jiwa bertindak dan berusaha, namun ia sadar bahwa pertama-tama dan terutama ia ditantang oleh Allah, oleh Kasih; ia tahu bahwa ia dicintai. Karena itu ia percaya, dan ini adalah kekuatannya. Usahanya pun rendah hati dan tenang, tanpa mengganggu ketenangannya dan penuh kesabaran, tidak terburu-buru atau cemas: dan yang terpenting, tanpa putus asa. 15 / 21

Marilah kita sekarang melihat halaman ke-2 yang saya sebut. Halaman ini menguraikan secara langsung tentang usaha jiwa, menjelaskannya dan menyempurnakan teologi tentang kehidupan, atas cara yang menakjubkan. Ketika itu Teresia bertugas sebagai Pemimpin Novis. Salah seorang novis merasa putus asa karena gagal memperbaiki ketidaksempurnaannya. Teresia berkata: Kamu mengingatkan saya akan seorang anak kecil yang mulai belajar berdiri, tetapi masih tertatih-tatih. Karena ingin sampai kepada ibunya yang ada di atas tangga, ia terus menerus mengangkat kakinya untuk naik satu langkah; upaya yang sia-sia. Setiap kali ia jatuh lagi, sama 16 / 21

sekali tak ada kemajuan. Nah! Jadilah kamu anak itu. Dengan menjalankan setiap keutamaan, terus menerus mengangkat kakimu untuk menaiki tangga kesempurnaan, dan jangan berkhayal bahwa kamu akan dapat naik anak tangga pertama itu! Tidak, tapi Tuhan tidak minta lebih daripada kemauanmu yang baik. Dan atas tangga, Ia memperhatikan kamu. Segera, Ia dikalahkan oleh upayamu yang sia-sia, akan turun, menggendongmu, 17 / 21

membawamu untuk selamanya ke dalam kerajaannya yang tak pernah lagi kamu tinggalkan (Otobiografi). Inilah uraian yang tepat tentang kerjasama kita dalam karya pengudusan kita; inilah yang dikehendaki Tuhan; kehendak baik kita, keinginan menyenangkan Dia dan usaha-usaha kita yang kecil dan hina. Itulah saja yang dapat kita lakukan, usaha-usaha kita yang kecil dan sia-sia. Bila Tuhan memutuskan bahwa kita sudah cukup menunjukkan kehendak baik kita, artinya, bila kita berjalan terus dengan rendah hati dan sabar, selalu berusaha menyenangkan Dia, kendatipun semua yang kita lakukan itu sia-sia, bila Ia turun dan menggendong kita: inilah lagi lift itu! Tetapi kali ini bagian kita bersama Tuhan... Alangkah damai dan tenang caranya ia melukiskan usaha mencapai kesempurnaan itu, daya upaya untuk mendapatkan keutamaan! Kita merasa bahwa jiwa seutuhnya terarah pada Tuhan, beristirahat total di dalam Dia, bahkan bila ia sedang bertindak atau bekerja, mempercayai Dia sepenuhnya, biarpun dalam kegagalan dan ketidaksempumaan. Kita merasa bahwa jiwa terlalu sibuk dengan Tuhan, sehingga bahkan kalau berusaha untuk maju dalam hal ini atau itu, mendapatkan keutamaan ini atau itu, tujuannya adalah terlebih supaya dirinya berkenan pada Tuhan daripada untuk menyempurnakan diri, dua hal ini de facto berbeda. Menyerahkan diri, pasrah tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri atau sibuk dengan dirinya sendiri: pasrah. Cukup! Itulah sebabnya Kekudusan tidak terdapat dalam perbuatan ini atau itu, melainkan dalam 18 / 21

sikap hati yang membawa kita ke dalam tangan Tuhan, dengan rendah hati dan kecil, menyadari kelemahan kita dan percaya penuh akan kebaikan kebapaan-nya (Percakapan Akhir). Akan tetapi betapa sedikit jumlah orang yang pandai menjalankannya! Kita harus bersedia untuk tetap kecil dan lemah selalu, dan justru inilah yang sulit... Marilah kita mencintai kekecilan kita, mencintai perasaan tak berarti, maka kita akan betul-betul 19 / 21

bersemangat kemiskinan, padahal masih betapa jauh kita dan sikap itu, Yesus akan datang dan mencari kita. Ia akan mengubah kita menjadi nyala cinta yang hidup (Otobiografi). Demikianlah segala sesuatu berguna untuk mempersatukan jiwa dengan Tuhan. Inilah keadaan yang harus kita capai menurut Teresia, jiwa kedil, sikap seorang anak Allah yang membiarkan dirinya ditarik, diangkat, digendong oleh tangan Yesus, artinya oleh Roh Cinta Kasih. Inilah ajaran Injil. Marilah kita kembali menjadi anak kecil! (Disadur dari Berpadang Gurun Bersama Santa 20 / 21

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) www.carmelia.net Teresia dan Kanak-kanak Yesus). 21 / 21