QANUN KOTA SABANG. Nomor 10 Tahun 2010

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL ABIRAWA TOP FM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 15 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 10 TAHUN 2015 T E N T A N G

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA dan BUPATI JEMBRANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO PUBLIK KOTA DENPASAR

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 2 SERI D

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINAI NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI GORONTALO dan GUBERNUR GORONTALO MEMUTUSKAN:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 118 TAHUN 2001 SERI D.115 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 43 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIKKA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA SIKKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2011 NOMOR 6

QANUN KOTA SABANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DALAM KOTA SABANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Perubahan Data. Perizinan Penyiaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

QANUN KOTA SABANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA KEISTIMEWAAN KOTA SABANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) Kode Pos Mamuju

QANUN KOTA SABANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

BUPATI LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RANTAU TV (RAN TV) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 03 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RADIO REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH PROVINSI BANTEN GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

QANUN KOTA SABANG WALIKOTA SABANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KOTA LANGSA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL KANDAGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RAN TV SEBAGAI TELEVISI SIARAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

WALIKOTA LHOKSEUMAWE

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS ADAT ACEH KOTA BANDA ACEH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA PASURUAN

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA NGAWI

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

QANUN KOTA SABANG Nomor 10 Tahun 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA SABANG FM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SABANG, Menimbang Mengingat : : a. bahwa dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan di bidang pelayanan informasi dan komunikasi melalui media penyiaran radio kepada masyarakat Kota Sabang maka perlu adanya suatu lembaga penyiaran publik lokal; b. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik dipandang perlu membentuk Qanun Kota Sabang tentang Penyelenggaraan Penyiaran Publik Lokal Radio Suara Sabang FM; 1. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kotapraja Sabang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 7 Drt. Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2758); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); 3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3887); 4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4252); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4473) sebagaimana telah diubah kedua kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KOTA SABANG dan WALIKOTA SABANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : QANUN KOTA SABANG TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA SABANG FM Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Kota adalah Kota Sabang. 2. Pemerintah Kota adalah unsur penyelenggara pemerintahan Kota Sabang yang terdiri atas Walikota dan Perangkat Daerah Kota. 3. Walikota adalah Walikota Sabang. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Kota yang selanjutnya disingkat DPRK adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kota Sabang. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Sabang. 6. Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Suara Sabang adalah Lembaga Penyiaran yang didirikan oleh Pemerintah Kota Sabang, menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio, bersifat independen, netral, dan tidak komersil, serta berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat yang siarannya berjaringan dengan RRI dan radio publik serta radio komunitas lainnya yang berfungsi sama.

7. Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi di darat, di laut atau diantariksa dengan menggunakan spectrum frekuensi radio melalui udara, kabel dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. 8. Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. 9. Penyiaran Radio adalah komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. 10. Siaran Iklan Layanan Masyarakat adalah siaran iklan non komersial yang disiarkan melalui penyiaran radio dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan, dan atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran dan atau pesan-pesan lainnya kepada masyarakat untuk mempengaruhi khalayak agar berbuat dan atau bertingkah laku sesuai dengan pesan iklan tersebut. 11. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Suara Sabang FM. 12. Direktur atau Pengurus Radio Suara Sabang adalah Direktur atau Pengurus Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Suara Sabang FM. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1.) Dengan Qanun ini dibentuk Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio FM. (2.) Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio FM selanjutnya diberi nama Radio Suara Sabang FM. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 3 (1) Radio Suara Sabang FM adalah Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang didirikan oleh Pemerintah Kota Sabang untuk menyelenggarakan kegiatan penyiaran Radio, penyiarannya bersifat independen, netral serta berfungsi memberikan pelayanan untuk kepentingan masyarakat. (2) Radio Suara Sabang FM dipimpin oleh seorang Direktur yang secara teknis fungsional bertanggung jawab kepada Walikota c/q melalui Sekretaris Daerah Kota. Pasal 4 Radio Suara Sabang FM mempunyai tugas menyajikan program siaran yang mendorong terwujudnya sikap mental masyarakat yang beriman dan bertaqwa, cerdas, memperkokoh integrasi Nasional dalam membangun masyarakat mandiri, demokratis, adil sejahtera, serta menjaga citra positif bangsa. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 4, Radio Suara Sabang FM mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, sebagai pengontrol dan perekat sosial, serta pelestari budaya bangsa, dengan senantiasa berorientasi kepada kepentingan seluruh lapisan masyarakat.

Pasal 6 Radio Suara Sabang FM dalam menjalankan fungsi pelayanannya untuk kepentingan masyarakat melibatkan partisipasi publik berupa keikutsertaan di dalam siaran, evaluasi, dan sumbangan, sesuai Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 7 (1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Radio Suara Sabang FM terdiri dari : a. Dewan Pengawas, b. Direktur; c. Bagian Tata Usaha; d. Bidang Penyiaran dan Pemasaran; e. Bidang Pemberitaan dan Reportase; f. Bidang Teknik. (2) Bagan Susunan Organisasi Radio Suara Sabang FM sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Qanun ini; Paragraf 1 Dewan Pengawas Pasal 8 (1) Dewan Pengawas dipilih oleh DPRK atas usulan Pemerintah Kota yang terdiri dari unsur masyarakat, Pemerintah Kota dan unsur Lembaga Penyiaran Publik Lokal untuk masa kerja 5 (lima) tahun; (2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas mengawasi dan mengevaluasi pengelolaan manejemen Radio Suara Sabang FM. Paragraf 2 Direktur Pasal 9 (1) Direktur Radio Suara Sabang FM mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Radio Suara Sabang FM sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan Pemerintah Kota; (2) Direktur Radio Suara Sabang FM dalam menjalankan tugasnya membawahi a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Penyiaran dan Pemasaran; c. Bidang Pemberitaan dan Reportase; d. Bidang Teknik. Paragraf 3 Kepala Bagian Tata Usaha Pasal 10 Kepala Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan program kerja Radio Suara Sabang FM, pengelolaan administrasi umum, perlengkapan, penyusunan anggaran keuangan, perbendaharaan, kepegawaian/karyawan, hubungan masyarakat, dokumentasi, menata arsip, organisasi dan ketatalaksanaan serta pelayanan administrasi.

Pasal 11 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Fungsi: a. Menyelenggarakan penyusunan program kegiatan sekretariat; b. Melakukan perencanaan dan penyusunan rencana anggaran dan pertanggung jawaban keuangan secara akuntabilitas dan transparansi; Paragraf 4 Kepala Bidang Penyiaran dan Pemasaran Pasal 12 Kepala Bidang Penyiaran dan Pemasaran mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan dan pengelola kegiatan siaran serta pemasaran usaha radio. Pasal 13 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 12, Kepala Bidang Penyiaran dan Pemasaran mempunyai fungsi ; a. Menyelenggarakan penyusunan kebutuhan tenaga, fasilitas dan program siaran. b. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian penggunaan fasilitas serta kegiatan siaran. c. Menyelenggarakan produksi/terekam iklan niaga, iklan layanan masyarakat dan dokumentasi siaran; d. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi pemerintah dan swasta dibidang penyuluhan, iklan dan pola siaran; e. Melakukan upaya pemasaran iklan dan usaha radio lainnya; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur. Paragraf 5 Kepala Bidang Pemberitaan dan Reportase Pasal 14 Kepala Bidang Pemberitaan dan Reportase mempunyai tugas mengkoordinasikan dan menyelenggarakan semua kebutuhan pemberitaan dan reportase, melakukan monitoring, meliput berbagai aktifitas, pengendalian pemberitaan yang selanjutnya dipublikasikan kepada publik pada waktu tertentu. Pasal 15 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 14, Kepala Bidang Pemberitaan dan Reportase mempunyai fungsi ; a. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan peliputan dan siaran berita; b. Mempersiapkan pelaksanaan pengembangan peliputan berita; c. Menyelenggarakan pelaksanaan kerja sama relay berita dengan lembaga Penyiaran Publik (RRI), lembaga penyiaran Komunitas dan lembaga penyiaran Swasta; d. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi pemerintah dan swasta dibidang pemberitaan, e. Melakukan dokumentasi naskah/materi siaran; f. Mempersiapkan tenaga reporter untuk kepentingan peliputan berita yang dilengkapi dengan indentitas diri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 6 Kepala Bidang Teknik Pasal 16 Kepala Bidang Teknik mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan dan mengelola kegiatan tehnik transmisi dan studio.

Pasal 17 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 16, Kepala Bidang Teknik mempunyai fungsi: a. Melakukan penyusunan kebutuhan peralatan studio dan transmisi; b. Melakukan penyusunan penyediaan fasilitas perlengkapan studio; c. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan fasilitas peralatan/perlengkapan radio; d. Melakukan perawatan peralatan teknik studio dan Transmisi. BAB IV PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 18 (1) Direktur, Kepala Bagian dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengawas. (2) Pengurus Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Suara Sabang FM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil dengan berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan keuangan daerah. BAB V TATA KERJA Pasal 19 (1) Dalam melaksanakan tugasnya setiap unit organisasi di lingkungan Radio Suara Sabang FM wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugasnya masingmasing. (2) Radio Suara Sabang FM secara fungsional dibina oleh Pemerintah Kota melalui instansi terkait. Pasal 20 Direktur berkewajiban memberikan petunjuk, membimbing dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkungan satuan kerjanya. Pasal 21 Apabila Direktur berhalangan menjalankan tugas, Direktur dapat menunjuk salah seorang Kepala Bagian atau Kepala Bidang untuk melaksanakan tugas. BAB VI SUMBER PEMBIAYAAN Pasal 22 (1) Sumber pembiayaan Radio Suara Sabang FM berasal dari : a. Anggaran Pendapatan b. dan Belanja Kota (APBK); c. Sumbangan masyarakat dan pihak lain yang tidak mengikat; d. Usaha lain yang sah terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. (2) Penerimaan yang diperoleh dari sumber pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan c merupakan penerimaan daerah yang dikelola langsung secara transparan untuk membiayai Operasional Radio Suara Sabang FM sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini sepanjang menyangkut peraturan pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota dan/atau Keputusan Walikota, sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 24 Qanun ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar semua orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Sabang. Disahkan di Sabang pada tanggal 20 Desember 2010 WALIKOTA SABANG, ttd MUNAWAR LIZA ZAINAL Diundangkan di Sabang pada tanggal 1 Februari 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA SABANG, ttd SOFYAN DAUD LEMBARAN DAERAH KOTA SABANG TAHUN 2010 NOMOR 10

PENJELASAN ATAS QANUN KOTA SABANG Nomor 10 Tahun 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA SABANG FM I. PENJELASAN UMUM Bahwa kemerdekaan menyatakan pendapat, menyampaikan, dan memperoleh informasi, bersumber dari kedaulatan rakyat merupakan hak asasi manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis. Dengan demikian, kemerdekaan atau kebebasan dalam penyiaran harus dijamin oleh negara. Dalam kaitan ini Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui, menjamin dan melindungi hal tersebut. Namun, sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, maka kemerdekaan tersebut harus bermanfaat bagi upaya bangsa Indonesia dalam menjaga integrasi nasional, menegakkan nilai-nilai agama, kebenaran, keadilan, moral, dan tata susila, serta memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini kebebasan harus dilaksanakan secara bertanggung jawab, selaras dan seimbang antara kebebasan dan kesetaraan menggunakan hak berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pengaruh globalisasi serta perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tersebut telah membawa implikasi terhadap dunia penyiaran. Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya makin sangat strategis, terutama dalam mengembangkan alam demokrasi di negara kita. Penyiaran telah menjadi salah satu sarana berkomunikasi bagi masyarakat, lembaga penyiaran, dunia bisnis, dan pemerintah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan masyarakat mengerti akan kebutuhan informasi dan makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Informasi telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat dan telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6

Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SABANG NOMOR 10

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah; Pasal 3 15. (1) Radio FM Suara Sabang adalah Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang didirikan oleh Pemerintah Kota Sanbang untuk menyelenggarakan kegiatan penyiaran Radio, penyiarannya bersifat independen, netral serta berfungsi memberikan pelayanan untuk kepentingan masyarakat dan tidak komersial. 16. (2) Radio FM Suara Sabang dipimpin oleh seorang Direktur yang secara teknis fungsional bertanggung jawab kepada Walikota c/q melalui Sekretaris Daerah Kota. Pasal 4 Radio FM Suara Sabang mempunyai tugas menyajikan program siaran yang mendorong terwujudnya sikap mental masyarakat yang beriman dan bertaqwa, cerdas, memperkokoh integrasi Nasional dalam membangun masyarakat mandiri, persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka membangun masyarakat mandiri, demokratis, adil sejahtera, serta menjaga citra positif bangsa. Pasal 6 Radio FM Suara Sabang dalam menjalankan fungsi pelayanannya untuk kepentingan masyarakat melibatkan partisipasi publik berupa keikutsertaan di dalam siaran, evaluasi, dan sumbangan pemikiran, sesuai Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 7 (2) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Radio FM Suara Sabang terdiri dari : a. Dewan Pengawas, b. Direktur; c. Bagian Tata Usaha; d. Bidang Penyiaran dan Pemasaran; e. Bidang Pemberitaan dan Reportase; f. Bidang Teknik. (2) Bagan Susunan Organisasi Radio FM Suara Sabang sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Qanun ini;

(3) Direktur Radio FM diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Dewan Pengawas Radio FM yang secara ex-officio dijabat oleh Walikota. (4) Personil penyiar dan reporter Radio FM diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. Pasal 10 Kepala Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan program kerja Radio FM Suara Sabang, pengelolaan administrasi umum, perlengkapan, penyusunan anggaran keuangan, perbendaharaan, kepegawaian/karyawan, hubungan masyarakat, dokumentasi, menata arsip, organisasi dan ketatalaksanaan serta pelayanan administrasi. pelayanan administrasi dan membuat laporan penyelenggaraan Radio FM secara rutin. Pasal 18 1. Direktur, Kepala Bagian dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengawas. 2. Pengurus Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio FM Suara Sabang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Direktur, Kepala Bagian, dan Kepala Bidang Radio FM dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil dengan berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan keuangan daerah. PEJELASAN 1. Bahwa pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar, melahirkan telekomunikasi yang baru, dan perubahan cara pandang dalam penyelenggaraan telekomunikasi termasuk teknologi informasi dan penyiaran; 2. Bahwa dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan di bidang pelayanan informasi, dan komunikasi melalui media radio siaran kepada masyarakat, sehingga dipandang perlu mengadakan penataan kembali dan mengatur serta menetapkan suatu lembaga yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan tersebut; 3. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kota Sabang membentuk suatu lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio FM Suara Sabang.