BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Untuk mendeskripsikan Kinerja Guru MAN Model Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 84 popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode yang digunakan sebagai alat yang digunakan untuk meneliti. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB II METODE PENELITIAN. natural setting (Sugiyono, 2012 : 8), penelitian kualitatif merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural setting (Sugiyono, 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METOLOGI PENELITIAN. Pelajar (PPLP) Propinsi Nusa Tenggara Timur. Desember 2014 sampai dengan Februari Tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan dalam mengolah data mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluative (evaluative research)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

Bab III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kampung Naga termasuk ke dalam wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dengan waktu penelitian tanggal 5 Desember 2013 s.d 8 Desember 2013. Penentuan lokasi dan subjek sampel dalam penelitian kualitatif ini menggunakan purposive sampling (cara pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu). Berdasarkan Ary, Jacobs, Sorensen & Razavieh (2010:428), Penelitian kualitatif yang bertujuan dalam memilih partisipan dan situasi sosial (setting) akan memilih purposive samples agar mendapatkan informasi yang maksimum dan pemahaman mendalam atas hal yang dikaji. Peneliti akan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya untuk memilih sampel penelitian dapat membantu peneliti untuk mendapatkan informasi yang relevan mengenai topik atau setting (situasi sosial) yang diteliti. Selain itu, purposive sampling sering digunakan dalam penelitian kualitatif, karena memudahkan peneliti dalam mendapatkan data yang diharapkan secara lengkap dan akurat. Pemilihan sampel dalam penelitian kualitatif dapat ditetapkan semenjak peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung, dengan memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan. Subyek sampel penelitian ini merupakan sampel yang dipilih secara purposive yang tergolong dalam jenis criterion sampling. Criterion sampling yaitu sampel yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Dalam kasus ini, kriteria yang diambil adalah pemahaman tentang sistem penanggalan Kampung Naga, sehingga sampel yang dianggap sesuai adalah masyarakat Kampung Naga yang

34 dianggap kompeten dalam melakukan perhitungan penanggalan/kalender yang dikenal di masyarakat Kampung Naga. B. Desain Penelitian Desain penelitian dari metode kualitatif terbagi atas tiga, meliputi grounded theory design, ethnography design, dan narrative design. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian ethnography atau etnografi. Geertz (Mulyana, 2001: 161) mengemukakan bahwa etnografi merupakan desain penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sesuatu budaya secara menyeluruh, yakni semua aspek budaya, baik yang bersifat material seperti artefak (pakaian, bangunan, dsb) dan yang bersifat abstrak seperti pengalaman, kepercayaaan, norma, dan sistem nilai kelompok yang diteliti. Spradley (1997: 3) mengemukakan bahwa etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utama aktivitas ini untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan untuk mendapatkan pandangan mengenai dunianya. Oleh karena itu, peneliti etnografi tidak hanya mempelajari masyarakat melainkan lebih dari itu, berarti belajar dari masyarakat. Atkinson and Hammersley (2009:316) menjelaskan bahwa etnografi ini digunakan dalam bentuk penelitian yang mengacu pada ciri-ciri berikut: 1. lebih menekankan pada upaya eksplorasi terhadap hakikat dari suatu fenomena tertentu, bukan melakukan pengujian hipotesis atas fenomena tersebut; 2. lebih cenderung untuk bekerja dengan data yang tak terstruktur atau data yang belum di susun berdasarkan kategori tertentu sehingga masih menerima peluang untuk di analisis kembali; 3. investigasi terhadap sejumlah kecil kasus, bahkan sangat memungkinkan hanya satu kasus namun dilakuukan secara rinci; dan 4. menganalisis data yang melibatkan penafsiran/interpretasi terhadap makna dan fungsi tindakan manusia. Hasil dari analisis dinyatakan dalam bentuk

35 deskripsi dan penjelasan verbal, tanpa harus banyak menggunakan analisis kuantatif dan statistik. Oleh karena itu, studi etnografi ini dimaksudkan untuk mengkaji kebudayaan masyarakat Kampung Naga mengenai sistem penanggalan yang dipakai beserta ide matematis yang terkandung di dalamnya. C. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dikemukakan oleh Moleong (2010: 44) bahwa: Penelitian kualitatif itu berakar pada latar alamiah sebagai sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitian nya pada usaha menemukan teori dari-dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek penelitian. Hal tersebut juga senada dengan Ary, Jacobs, Sorensen & Razavieh (2010:22) yang menjelaskan bahwa : Qualitative research focused on understanding social phenomena from the perspective of the human participants in natural settings. It does not begin with formal hypotheses, but it may result in hyphotheses as the study unfolds. Definisi tersebut menjelaskan bahwa penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman fenomena sosial dari perspektif seseorang dalam artian peneliti pada obyek yang alamiah/ berkembang apa adanya/ tidak dimanipulasi oleh peneliti. Hal lain yang membedakan metode penelitian kualitatif dengan metode lain karena dalam penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai instrumen kunci untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang telah ditemukan. Berdasarkan definisi di atas, peneliti memandang bahwa metode kualitatif dirasakan sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini. Alasan penggunaan metode kualitatif ini karena pertama, penelitian dilakukan dalam obyek yang alamiah/berkembang apa adanya/ tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran

36 peneliti tidak mengganggu dinamika masyarakat Kampung Naga. Kedua, peneliti dapat memperoleh pandangan secara menyeluruh dari permasalahan yang terdapat pada fenomena sosial secara rinci dan lebih bersifat deskriptif. Baik berupa katakata, gambar, maupun perilaku, yang tidak dapat dituangkan dalam bilangan ataupun angka statistik. Ketiga, instrumen utama dari penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, sehingga dapat diperoleh data secara mendalam dan akurat. D. Definisi Operasional Untuk kemudahan pembaca, berikut adalah daftar istilah dan penjelasan kalimat pada judul. 1. Ethnomathematics: kajian ilmu yang mengungkap ide-ide matematika dalam konteks budaya mereka, yaitu dalam konteks kelompok manapun dimana ide-ide matematis itu muncul. 2. Ide matematis: segala sesuatu yang melibatkan angka, logika, konfigurasi spasial dan yang lebih penting kombinasi atau sistem organisasi dan struktur. 3. Sistem Penanggalan/kalender: sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu. 4. Masyarakat Kampung Naga: masyarakat yang secara administratif bermukim di lembah subur dengan menempati tanah seluas 1,5 ha yang membujur dari barat ke timur. Berlokasi di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. E. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2009:148), instrumen penelitian yang dimaksud adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Peneliti sebagai Instrumen

37 Karakteristik yang unik dalam penelitian kualitatif yaitu peneliti dijadikan sebagai instrumen utama. Peneliti sebagai instrumen dimana peneliti bertindak sebagai pengumpul data yang melakukan dan mengembangkan wawancara terhadap subjek penelitian. Menurut Lincoln and Guba (Ary, Jacobs, Sorensen & Razavieh, 2010: 424) menjelaskan bahwa human instrument sangat ditekankan dan hal tersebut merupakan karakteristik unik dari peneliti kualitatif dalam melakukan penyelidikannya. Menurut Moleong (2010: 242) bahwa ciri human instrument yaitu peneliti harus bertindak responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, memproses data dengan baik, memanfaatkan kesempatan untuk mengklasifikasikan dan mengikihtisarkan. Karena penelitian kualitatif mengkaji mengenai pengalaman manusia dan situasi (human experiences and situations), maka peneliti memerlukan instrumen yang cukup fleksibel untuk menangkap kompleksitas dari pengalaman manusia, sebuah instrumen yang sanggup beradapatasi dan dapat bereaksi terhadap lingkungan. Hanya manusia sebagai instrumen yang sanggup untuk melaksanakan tugas ini. 2. Pedoman Wawancara (interview guide) Pedoman wawancara (interview guide) berisi tentang uraian penelitian secara garis besar yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan baik (Riduwan, 2011: 74). Pedoman wawancara bersifat fleksibel dan digunakan untuk memandu peneliti dalam melakukan wawancara dengan informan. Pedoman wawancara berfungsi untuk mengingatkan peneliti sebagai interviewer mengenai aspek-aspek yang relevan untuk ditanyakan terkait penelitian yang disuaikan dengan kondisi lapangan. Menurut Sugiyono (2009:305), validasi terhadap human instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik atau logistik. Validasi ini dianggap penting supaya memperoleh hasil penelitian yang baik.

38 F. Teknik Pengumpulan Data Agar data yang diperoleh dari lapangan valid dan ilmiah, maka peneliti sebagai instrumen utama harus dapat menyatu dengan sumber data dalam situasi yang alamiah (natural setting). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi, observasi berperan serta (participant observation), dan wawancara. Teknik tersebut akan diuraikan sebagai berikut: 1. Studi Dokumentasi Menurut Cresswell (2009: 180) jenis dari dokumen dapat berupa dokumen pribadi (seperti jurnal,diari atau surat) atau dokumen publik (seperti risalah rapat atau koran) yang peneliti dapatkan dari tempat penelitian atau berasal dari partisipan saat penelitian dilakukan. Dokumentasi merupakan pelengkap daripengunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari wawancara atau observasi akan lebih kredibel/dapat dipercaya apabila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan masa kecil dari narasumber pada lingkungan sosialnya. Selain itu, penggunaan literatur juga dilakukan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan masalah yang diteliti sebagai rujukan untuk pembahasan hasil penelitian. Oleh karena itu, studi dokumentasi yang digunakan oleh peneliti yaitu meliputi foto, rekaman, dan hasil catatan lapangan, dan studi literatur. 2. Observasi Berperan Serta (Participant Observation) Observasi merupakan sebuah proses mendapatkan informasi langsung dengan mengobservasi orang atau tempat penelitian. Sugiyono (2009:204) teknik observasi berperan serta sering digunakan dalam penelitian etnografi yaitu teknik pengumpulan data yang memiliki karakteristik bahwa peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari subjeknya pada setiap situasi yang diinginkan peneliti untuk dipahami. Sedangkan menurut Mulyana ( 2001:163) memang tidak selalu jelas apa saja yang mencakup teknik participant observation, namun kebanyakan pakar

39 bersepakat bahwa participant observation adalah strategi lapangan yang secara simultan memadukan analisis dokumen, wawancara dengan subjek penelitian yang disertai dengan partisipasi, observasi langsung dan introspeksi. Adanya participant observation ini dapat membantu peneliti untuk memperoleh pemahaman, konteks sosial, budaya, dan ekonomi di mana peneliti melakukan aktivitas pengamatan. 3. Wawancara Adapun pengertian wawancara menurut Moleong (2010:186) adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara ini bertujuan untuk menggali informasi lebih mendalam dari responden. Hasil dari wawancara dapat dituliskan dalam bentuk catatan lapangan. Wawancara yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara tidak terstruktur. Berdasarkan Mulyana (2001: 181) wawancara tidak terstruktur kenyataannya mirip dengan percakapan yang bersifat informal yang bertujuan mendapatkan informasi tertentu. Namun, susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri dari setiap responden. Wawancara tidak terstruktur menekankan pada penyampaian pertanyaan secara umum/ memungkinkan responden untuk memberikan jawaban secara bebas, tidak kaku, bertahap dan memungkinkan dilakukannya wawancara mendalam. G. Analisis Data Pengolahan dan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Sugiyono (2009:335) menyatakan bahwa: Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

40 yang penting dan akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan tahapan tahapan sebagai berikut. 1. Reduksi data Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum dan mengklarifikasikan sesuai masalah yang diteliti. Tahap reduksi dalam penelitian ini dilakukan setelah melakukan studi dokumentasi, pengamatan/observasi dan wawancara. Setelah itu, peneliti melakukan analisis data, dengan mengidentifikasi adanya ide/ konsep matematis yang ada dalam sistem penanggalan masyarakat Kampung Naga, hingga penyusunan data dalam bentuk deskripsi. 2. Penyajian data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kegiatan ini memunculkan dan menunjukkan kumpulan data atau informasi yang terorganisasi dan terkategori yang memungkinkan suatu penarikan kesimpulan atau tindakan. Tahap penyajian data dalam penelitian ini meliputi: menyajikan data yang telah disusun dalam bentuk deskripsi. 3. Menarik kesimpulan atau verifikasi Verifikasi adalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga mampu menjawab pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Kesimpulan atau verifikasi dilakukan peneliti dengan maksud untuk mencari makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari hal-hal yang penting. Agar memperoleh kesimpulan yang tepat, maka kesimpulan tersebut diverifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan ini

41 merupakan hasil kegiatan mengaitkan pertanyaan pertanyaan penelitian dengan data yang diperoleh di lapangan. H. Pemeriksaan Keabsahan Data Berkenaan dengan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif maka uji keabsahan data yang sesuai untuk dilakukan adalah uji kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability. Dalam uji kredibilitas data, peneliti dapat melibatkan empat aspek, yaitu: 1. Perpajangan pengamatan (obsevasi) Perpanjangan pengamatan dilakukan untuk menggali data yang diperlukan secara lebih mendalam tentang sistem penanggalan masyarakat Kampung Naga. 2. Peningkatan ketekunan pengamatan Peningkatan ketekunan pengamatan dilakukan dengan membaca berbagai referensi yang terkait dan melakukan pengamatan yang saksama terhadap dokumentasi yang telah diperoleh peneliti. Hal ini bermaksud untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. 3. Triangulasi Triangulasi adalah proses menguatkan bukti temuan dari sumber yang berbeda baik dari informan yang bukan partisipan, jenis data yang berlainan, dan melakukan metode pengumpulan data secara berbeda dari prosedur yang ditetapkan. Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, waktu, dan teknik. 4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Pemeriksaan sejawat ini dilakukan dengan dua orang rekan yang memiliki kesamaan kajian dan lokasi penelitian yaitu ethnomathematics di Kampung Naga.

42 Uji keabsahan kedua adalah Uji Transferability, dengan uji keabsahan ini, peneliti berusaha untuk membuat laporan penelitian dengan rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya, agar pembaca jelas dan dapat memutuskan apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam situasi lain atau tidak. Sedangkan Uji Dependability (Uji Kebergantungan) dan Uji Confirmability (Uji Kepastian) adalah melakukan pelaporan dan auditing kepada pembimbing.