Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VIIID SMP N I KASIHAN

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

PROSIDING ISBN :

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

Dedi Kurniawan ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 LENDAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PROSIDING ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Rohimatul Azizah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 KALIBAWANG

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

Kata kunci : pendidikan matematika realistik, pemahaman konsep, materi prisma dan limas.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

Ervina Yulias Veva Universitas Sebelas Maret Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

P - 68 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA MATA KULIAH METODE NUMERIK DENGAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PROSIDING ISBN :

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Siska Candra Ningsih. FKIP Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

BAB III METODE PENELITIAN

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran matematika menggunakan strategi pembelajaran Inquiry

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Puji Astuti, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

NASKAH PUBLIKASI OLEH : A54B111048

Pardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 16 YOGYAKARTA Windri Suci Setiawati Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta windrisuci@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan prisma dan limas melalui model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan objek penelitian adalah meningkatkan kemampuan memecahkan pemecahan masalah. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes pemecahan masalah, angket respon siswa, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data baik secara deskriptif kualitatif maupun deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mind mapping dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dari nilai pra siklus 51,35 (kriteria cukup) menjadi 72,63 (kriteria cukup) pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 85,95 (kriteria tinggi). Ketuntasan belajar siswa meningkat dari pra siklus sebanyak 8 siswa (23,53%), pada siklus I sebanyak 22 siswa (58,82%), dan pada siklus II sebanyak 27 siswa (79,41%). Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah PENDAHULUAN Matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalahmasalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat (Ali Hamzah dan Muhlisrarini, 2014: 48). Menurut Bambang Warsito (2008: 288), pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai harapan. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang bisa membuat siswa aktif dan menarik

serta memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta, peneliti menemukan beberapa hal dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi, hasil pekerjaan siswa masih jauh dari yang diharapkan, dan kemampuan pemecahan masalah siswa masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan nilai hasil tes pra tindakan siswa sebesar 51,35 kriteria kurang dengan ketuntasan 23,53% dengan kriteria rendah. Mind mapping adalah alat berpikir visual yang dapat diterapkan untuk semua fungsi kognitif, terutama memori, belajar, kreativitas dan analisis. Teknik ini memetakan pengalaman menggunakan kata kunci yang asosiasi pemicu di otak untuk memicu ide-ide lebih lanjut. Diharapkan setelah siswa membuat mind mapping maka akan melatih keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal sehingga kemampuan pemecahan masalah siswa meningkat. Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: bagaimana upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah melalui mind mapping pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta? Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat bagi siswa, guru, sekolah, peneliti, dan dunia pendidikan. KAJIAN TEORI Hilgard (dalam Wina Sanjaya, 2008: 112) mengungkapkan bahwa belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Sedangkan menurut Sutikno (dalam Bambang Warsito, 2008: 288), pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai harapan. Pembelajaran yang efektif memudahkan siswa untuk menyerap informasi yang diberikan sehingga hasil belajar tercapai maksimal. Ali Hamzah dan Muslirarini (2014: 49), menguasai matematika berarti menguasai dan terampil dalam menyelesaikan masalah dengan menguraikan langkah-langkah penyelesaian masalah sekurangkurangnya dengan tiga langkah penyelesaian soal. Masalah yang sudah diterjemahkan dalam model matematika kemudian dianalisis, disintesis, dan dihitung dalam ruang matematika sampai selesai. Menurut Polya (Daniel Muijs dan David Reynolds, 2008: 187), urutan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal matematika diantaranya adalah: (a) memahami dan merepresentasikan masalahnya; (b) memilih atau merencanakan solusinya; (c) melaksanakan rencana tersebut; (d) mengevaluasi hasilnya. Ali Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 160), pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran dimana mahasiswa dikelompokkan dalam tim kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu pokok bahasan dimana masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab untuk belajar apa yang diajarkan dan membantu temannya untuk belajar sehingga tercipta suatu atmosfer prestasi. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2014: 208-209) adalah sebagai berikut: (a) siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya; (b) kelompok

dibentuk dan siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah; (c) bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dan ras, budaya, suku, jenis kelamin berbedabeda; (d) penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan yaitu mind mapping. Menurut Utomo Dananjaya (2012: 72-73), model mind mapping adalah model yang sangat tepat untuk menjabarkan proses tersebut dengan mudah dan efisien. Tujuan dari mind mapping ini yaitu melatih siswa berpikir sistematis, melatih siswa memetakan pikirannya, dan melatih siswa membuat kategorisasi. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan mind mapping menurut Ali Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 166) adalah sebagai berikut: (a) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang; (d) tiap kelompok menginventariskan/ mencatat alternatif jawaban hasil diskusi; (d) tiap kelompok (atau diacak tertentu) membaca hasil diskusinya dan mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru; (e) dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping dalam penelitian ini mengikuti langkahlangkah model pembelajaran kooperatif yang digabungkan dengan langkahlangkah pembelajaran dengan mind mapping sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penelitian. Penelitian relevan yang digunakan peneliti yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni tahun 2014 dengan judul Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIII SMP N 2 Percut Sei Tuan T.A 2013/2014. Hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 2 Percut Sei Tuan ini adalah kemampuan pemecahan masalah siswa dapat meningkat dengan model pembelajaran mind mapping. Hal ini dapat dilihat pada siklus I persentase jumlah siswa yang tuntas mencapai 76,3% dengan rata-rata kelas78,26 dan data pada siklus II persentase jumlah siswa yang tuntas mencapai 89,5% dengan rata-rata kelas 84,21. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dirancang untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada buan Mei-Juni tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 16 Yogyakarta. Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus. Siklus dihentikan apabila pembelajaran menggunakan model pembelajaran terlaksana sesuai rencana dan hasil tes pemecahan masalah siswa sudah meningkat serta mencapai kriteria tinggi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes pemecahan masalah, angket respon

siswa, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data baik secara deskriptif kualitatif maupun deskriptif kuantitatif HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis hasil angket respon siswa pada aspek ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran mind mapping (respon A) mencapai 75,86 dengan kriteria tinggi pada siklus 2 ternyata membuat keterlaksanaan pembelajaran ini semakin baik. Ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran yang baru dilaksanakan membuat siswa lebih antusias mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping mengalami peningkatan untuk setiap siklusnya. Pada siklus I hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran adalah 90,00 dengan kriteria tinggi, dan 92,50 dengan kriteria tinggi pada siklus II. Adapun hasil analisis angket respon siswa dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel Hasil Perolehan Skor Angket Respon Siswa Respon Siklus 1 Siklus 2 Nilai Kriteria Nilai Kriteria A 74,75 Cukup 75,86 Tinggi B 61,40 Cukup 66,18 Cukup C 67,89 Cukup 72,06 Cukup D 67,28 Cukup 69,12 Cukup E 73,68 Cukup 75,15 Tinggi Ratarata 70,63 Cukup 72,79 Cukup Data hasil angket respon memperkuat data bahwa usaha siswa dalam mencari sumber materi (respon B) telah melatih siswa untuk lebih berusaha mencari alternatif jawaban pemecahan masalah. Tanggung jawab dan keterlibatan siswa dalam kelompok (respon C) membuat siswa lebih bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan guru. Pembuatan mind mapping siswa (respon D) telah melatih siswa dalam mencerna dan mengkategorikan soal, dan kemampuan siswa untuk memahami dan memecahkan masalah (respon E) telah terbukti dengan peningkatan nilai tes pemecahan masalah. Pembelajaran kooperatif tipe mind mapping dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dari nilai pra siklus 51,35 (kriteria cukup) menjadi 72,63 (kriteria cukup) pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 85,95 (kriteria tinggi). Ketuntasan belajar siswa meningkat dari pra siklus sebanyak 8 siswa (23,53%), pada siklus I sebanyak 22 siswa (58,82%), dan pada siklus II sebanyak 27 siswa (79,41%). Langkah-langkah setiap aspek pemecahan masalah setiap siklus dapat dilihat pada grafik berikut. 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 Grafik Rata-rata Setiap Aspek Pemecahan Masalah 93.79 91.18 92.16 82.03 83.99 76.47 66,18 65.36 48,04 51.47 49.35 39,71 Memahami Masalah Merencanakan Pemecahan Masalah Melakukan Rencana Pemecahan Masalah Memeriksa Kembali Pemecahan Dari grafik rata-rata setiap aspek pemecahan masalah, tampak bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa telah meningkat pada setiap siklusnya. Hal ini menunjukkan bahwa mind mapping dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran matematika menggunakan mind mapping dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta. Keterlaksanaan proses pembelajaran kooperatif tipe mind mapping telah mencapai kriteria tinggi pada setiap siklusnya. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta mengalami peningkatan dari nilai ratarata pra siklus 51,35 (cukup), yaitu untuk aspek memahami masalah 48,04 (kurang), aspek merencanakan pemecahan masalah 66,18 (cukup), aspek melakukan rencana pemecahan masalah 51,47 (cukup), dan aspek memeriksa kembali pemecahan 39,71 (kurang) meningkat pada siklus I dengan rata-rata 72,63 (cukup), yaitu untuk aspek memahami masalah 93,79 (tinggi), aspek merencanakan pemecahan masalah 82,03 (tinggi), aspek melakukan rencana pemecahan masalah 65,36 (cukup), dan aspek memeriksa kembali pemecahan 49,35 (kurang) meningkat lagi pada siklus II dengan rata-rata 85,95 (tinggi), yaitu untuk aspek memahami masalah 91,18 (tinggi), aspek merencanakan pemecahan masalah 92,16 (tinggi), aspek melakukan rencana pemecahan masalah 83,99 (tinggi), dan aspek memeriksa kembali pemecahan 76,47 (tinggi). Pelaksanaan tahap pembelajaran kooperatif tipe mind mapping telah meningkatkan ketuntasan belajar klasikal siswa kelas VIII E SMP Negeri 16 Yogyakarta dalam memecahkan masalah matematika pada tes pra siklus sebanyak 8 siswa (23,53%) meningkat menjadi 22 siswa (58,82%) pada siklus I kemudian meingkat lagi menjadi 27 siswa (79,41%) pada siklus II. REFERENSI Ali Hamzah dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Anisah Basleman dan Syamsu Mappa. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Muijs, Daniel dan David Reynolds. 2008. Effevtive Teaching Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Octa S Nirmalita. 2012. Profil Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berbentuk Open-Start Pada Materi Bangun Datar. Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Sri Wahyuni. 2014. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIII SMP N @ Percut Sei Tuan T.A. 2013/2014. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2011. Penelitiian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Utomo Dananjaya. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia. Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.