HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.


HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

USIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

IMPLEMENTASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DENGAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

HUBUNGAN PENINGKATAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI BPS BEKTI SAYEKTI S.SiT TARUBASAN KARANGANOM KLATEN

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah kematian perinatal sebesar orang. Dari jumlah

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN DAN PARITAS DENGAN SIKAP IBU HAMIL DALAM MENGENAL TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 58 LANGKAH APN DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Transkripsi:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN Hutari Puji Astuti 1 1 Prodi D-III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta ABSTRAK Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan. Kondisi terjadinya kematian ibu dapat dipengaruhi pula oleh kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai komplikasi atau penyulit pada masa kehamilan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen Tahun 2011.Jenis penelitian menggunakan metode analitik rancangan survey dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ibu hamil di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen melibatkan 53 responden yang dilakukan pada tanggal 25 Mei -25 Juni 2011. Data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah data primer dengan mengukur pengetahuan dengan menggunakan kuesioner data diolah menggunakan langkah editing, coding, tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi subjek penelitian berdasarkan umur sebagaian besar umur 20-35 tahun 38 responden (71,69%), pendidikan sebagian besar SMA 28 responden (52,83%), paritas sebagian besar primipara 23 responden (43,30%), Dan 29 responden dengan tingkat pengetahuan baik (54,7%). Sedangkan pada analisa bivariat menggunakan chi-square ditunjukkan dengan perhitungan statistik antara umur dengan pengetahuan dengan hasil X 2 hitung 13,873 > X 2 tabel 5,591 dan P value 0,001 dengan df = 2 artinya mempunyai hubungan yang signifikan Perhitungan statistic antara pendidikan dan pengetahuan dengan hasil X 2 hitung 19,428 >X 2 tabel 9,448 dan P value 0,001 dengan df = 4 artinya mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan statistic antara paritas dan pengetahuan dengan hasil X 2 hitung 10,027 > X 2 tabel 9,448 dan P value 0,040 dengan df = 4 artinya mempunyai hubungan yang signifikan. Simpulan hasil penelitian terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen. Kata kunci : Hubungan, karakteristik ibu hamil, tingkat pengetahuan, tanda bahaya kehamilan. PENDAHULUAN Kehamilan dan melahirkan menimbulkan risiko kesehatan yang besar, termasuk bagi perempuan yang tidak mempunyai masalah kesehatan sebelumnya. Kira-kira 40% ibu hamil mengalami masalah kesehatan berkaitan dengan kehamilan dan 15 % dari semua ibu hamil menderita komplikasi jangka panjang yang mengancam jiwa bahkan sampai menimbulkan kematian (Wiknjosastro, 2002). 1

AKI sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang paling utama. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara berkembang. Di Negara miskin sekitar 25%-50% kematian WUS (Wanita Usia Subur) disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktifitasnya (Saifuddin, et al, 2002). Menurut Wiknjosastro (2002) salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, preeklampsi/eklampsi dan infeksi. Kematian ibu juga diwarnai oleh hal-hal nonteknis yang masuk kategori penyebab mendasar seperti rendahnya status wanita, ketidakberdayaannya dan taraf pendidikan rendah (Saifuddin, et al, 2002). Pemerintah Indonesia sangat serius dalam menekan AKI dan AKB yang mempunyai target tahun 2010 menurunkan AKI menjadi 150/100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 15/1000 kelahiran hidup dengan menggunakan progam MPS (Making Pregnancy Safe) melalui tiga pesan kunci yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat dan setiap Wanita Usia Subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran (Dirjen Binmas Depkes, 2001). Pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan sangat membantu menurunkan AKI, karena dengan mengetahui tanda bahaya pada kehamilan seorang ibu hamil akan lebih cepat mencari tempat pelayanan kesehatan sehingga risiko pada kehamilan akan dapat terdeteksi dan tertangani lebih dini. Faktor pendidikan merupakan karakteristik predisposisi dalam perilaku pengguna sarana kesehatan terhadap penyerapan informasi dan pengetahuan (Syeh, 2008). Dari pendataan ibu hamil terdapat karakteristik penggambaran dari ibu hamil yang meliputi ciri demografi meliputi umur, jenis kehamilan, struktur sosial meliputi pendidikan, paritas, manfaat dari pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan studi pendahuluan, meskipun ibu hamil sudah mendapatkan buku KIA yang salah satu halamannya berisi pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan, namun pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan masih kurang karena faktor pendidikan juga dianggap berpengaruh pada kemampuan ibu hamil untuk membaca dan memahami isi dari buku KIA. Dari 4 bidan yang ada 2

di puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen ada 2 bidan yang tidak memberikan pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan dengan alasan jumlah ibu hamil yang periksa banyak dan memerlukan waktu yang lama sehingga tidak semua ibu hamil mendapatkan penjelasan dan mengetahui tentang tanda bahaya pada kehamilan. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analitik. Rancangan survey pendekatan dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu variabel independent dan variabel dependent diukur pada saat yang sama. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian bertempat di wilayah Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen. Waktu penelitian pada minggu ketiga bulan Maret sampai awal Juli 2011. C. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di wilayah Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen yang berjumlah 53 orang. D. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik total populasi yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Setiawan, et al, 2010). Sampel dalam penelitian ini sejumlah 53 responden. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Data yang diambil adalah data primer kemudian dilakukan data dan didapatkan gambaran umum hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Berikut ini adalah hasil penelitian secara rinci. 3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasar Umur 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 28% Umur 72% <20th & >35th 20-35th (Sumber: Data Primer, 2011) Diagram 4.1. Karakteristik responden berdasarkan umur di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen bulan Juni 2011. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 28% 53% 19% Tingkat Pendidikan SD/SMP SMA D3/S1 (Sumber: Data Primer, 2011) Diagram 4.2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen bulan Juni 2011. a. Distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas Paritas yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah jumlah parietas. Responden yaitu : primigravida, primipara, multipara. 4

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 23% 43% 34% Primigravida Primipara Multipara 20% 10% 0% Paritas Diagram 4.3. Karakteristik responden berdasarkan paritas di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen bulan Juni 2011. 2. Analisa Univariat a. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden berdasarkan umur Tingkat Pengetahuan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 68.4% 26.3% 20-35Th 5.3% 20.0% 40.0% 40.0% <20 & >35Th Baik Cukup Kurang Umur (Sumber : Data Primer, 2011) Diagram 4.4. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen Bulan Juni 2011 5

b. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden berdasarkan pendidikan Tingkat Pengetahuan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 20.0% 33.3% 46.7% 64.3% 20.0% 0.0% 32.1% 80.0% 3.6% SD/SMP SMA D3/S1 Baik Cukup Kurang Tingkat Pendidikan (Sumber : Data Primer, 2011) Diagram 4.5. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen Bulan Juni 2011 c. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan berdasarkan paritas Tingkat Pengetahuan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 33.3% 33.3% 33.3% 52.2% 43.5% 72.2% 11.1% 16.7% 4.3% Primigravida Primipara Multipara Baik Cukup Kurang Tingkat Tingkat Pendidikan Paritas (Sumber : Data Primer, 2011) Diagram 4.6. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen Bulan Juni 2011 3. Analisa Bivariat Merupakan analisa untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan di puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen bulan Juni 2011. 6

Tabel 4.1. Hubungan umur ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen Bulan Juni 2011. Reproduksi Reproduksi Tidak Tingkat Sehat Umur Sehat Umur Total X 2 hitung Pengetahuan 20-35 th <20 & >35 th Baik 26 (68,4%) 3 (20,0%) 29 (54,7%) Cukup 10 (26,3%) 6 (40,0%) 16 (30,2%) 13,873 Kurang 2 (5,3%) 6 (40,0%) 8 (15,1%) Total 38 (100%) 15 (100%) 53 (100%) (Sumber: Data Primer, 2011) Tabel 4.2. Hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen Bulan Juni 2011 Tingkat Pendidikan Pendidikan Menengah (SMA) Total Tingkat Pengetahuan Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi (SD/SMP) (D3, S1) Baik 3 (20,0%) 18 (64,3%) 8 (80,0%) 29 (54,7%) Cukup 5 (33.3%) 9 (32,1%) 2 (20,0%) 16 (30,2%) Kurang 7 (46,7%) 1 (3,6%) 0 (0%) 8 (15,1%) Total 15 (100%) 28 (100%) 10 (100%) 53 (100%) (Sumber: Data Primer, 2011) X 2 hitung 19,248 Tabel 4.3. Hubungan antara paritas ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen Bulan Juni 2011 Tingkat Paritas Pengetahuan Primigravida Primipara Multipara Total Baik 4 (33,3%) 12 (52,2%) 13 (72,2%) 29 (54,7%) Cukup 4 (33,3%) 10 (43,5%) 2 (11,1%) 16 (30,2%) Kurang 4 (33,3%) 1 (4,3%) 3 (16,7%) 8 (15,1%) Total 12 (100%) 23 (100%) 18 (100%) 53 (100%) (Sumber: Data Primer, 2011) X 2 hitung 10,027 1. Pembahasan Berdasarkan Karakteristik Responden a. Berdasarkan karakteristik responden menurut umur pada diagram 4.1. responden terbanyak yaitu umur 20-35 tahun sebanyak 38 responden (72%), dan umur <20 dan >35 tahun sebanyak 15 responden (28%). 7

Umur sangat berpengaruh terhadap kehamilan karena diharapkan organ reproduksi sudah siap dan matang dalam menghadapi kehamilan (Notoatmodjo, 2002). Dalam kurun reproduksi sehat dikenal usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Umur ibu hamil <20 tahun dan >35 tahun merupakan umur berisiko untuk mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan (Wiknjosastro, 2002). b. Berdasarkan karakteristik responden menurut pendidikan pada diagram 4.2. diketahui bahwa responden terbanyak dengan pendidikan menengah (SMA) sebanyak 28 responden (53%), pendidikan dasar (SD/SMP) 15 responden (29%) dan paling sedikit perguruan tinggi (D3, S1) 10 responden (18 %). Sehingga wanita yang mempunyai pendidikan yang baik, mereka mampu mengupayakan rencana untuk mendapatkan pengetahuan oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2003). c. Berdasarkan karakteristik reponden menurut paritas pada diagram 4.3. responden terbanyak yaitu primipara 23 responden (43%), multipara 18 responden (34%) dan yang paling sedikit primigravida 12 responden (23%). Semakin banyak paritas ibu maka pengalaman dan pengetahuannyapun akan bertambah (Salmah, 2006). 2. Pembahasan Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik a. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan umur 20-35 tahun pada diagram 4.4. dengan pengetahuan baik adalah 26 responden (68,4%), cukup 10 responden (26,3%), dan kurang 2 responden (5,3%). Kategori umur <20 dan > 35 tahun yang berpengetahuan baik 3 responden (20,0%), cukup 6 responden (40,0%), kurang 6 respoden (40%). Elisabeth B Hurrock (2004), mengungkapkan bahwa berkembangnya pengetahuan dan keterampilan seseorang berjalan dengan umur pendidikan. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Notoatmodjo, 2002 ). 8

b. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan pendidikan pada diagram 4.5. untuk pendidikan dasar (SD/SMP) yang berpengetahuan baik 3 responden (20,0%), cukup 5 responden (33,3%), kurang 7 responden (46,7%). Pendidikan menengah (SMA) pengetahuan baik 18 responden (64,3%), cukup 9 responden (32,1%), kurang 1 reponden (3,6%). Perguruan Tinggi (D3, S1) pengetahuan baik 8 responden (80,0%), cukup 2 responden (20,0%), kurang 0 responden (0%). Pendidikan secara umum adalah upaya yang direncakanan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2003). c. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan paritas pada diagram 4.6. didapatkan hasil primigravida pengetahuan baik 4 responden (33,3%), cukup 4 responden (33,3%), dan kurang 4 responden (33,3%). Primipara pengetahuan baik 12 responden (52,2%), cukup 10 responden (43,5%), kurang 1 responden (4,3%). Multipara pengetahuan baik 13 responden (72,2%), cukup 2 responden (11,1%), kurang 3 responden (16,7%). Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2002) paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan. Semakin banyak paritas semakin banyak pula pengalaman dan pengetahuannya sehingga mampu memberikan hasil yang lebih baik dan suatu pengalaman masa lalu mempengaruhi belajar (Salmah, 2006). 3. Pembahasan Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Pengetahuan a. Hubungan umur dengan tingkat pengetahuan pada tabel 4.4. menunjukkan bahwa responden yang dominan adalah umur 20-35 tahun. Menurut Depkes RI (2000) umur merupakan salah satu variabel dari model demografi yang digunakan sebagai ukuran mutlak atau indikator psikologis yang berbeda, umur ibu mempengaruhi bagaimana ibu hamil mengambil keputusan dalam pemeliharaan. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Notoatmodjo, 2002 ). 9

b. Hubungan pendidikan dengan tingkat pengetahuan pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa responden yang dominan adalah pendidikan menengah (SMA). Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijakan. Sehingga pendidikan dan pengetahuan saling berkaitan. Wanita yang berpendidikan akan membuat keputusan yang benar dalam memperhatikan kesehatan anak-anaknya serta kesehatan dirinya sendiri (Meliono, 2007). Dari hasil uji chi-square didapatkan P value 0,001 dengan dk : 4 taraf signifikan 5% dengan X 2 tabel 9,488 didapatkan hasil X 2 hitung > X 2 tabel (19,428 > 9,488). Maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan secara signifikan antara pendidikan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan. Tingkatan pendidikan menengah (SMA) merupakan lanjutan dari pendidikan dasar yang berbentuk pendidikan menengah atas (Undang- Undang Sisdiknas, 2003). c. Hubungan paritas ibu dengan tingkat pengetahuan pada tabel 4.6. menunjukan bahwa responden yang penting dominant adalah primipara. Dari hasil uji chi-square didapatkan P value 0,040 X 2 tabel dengan dk : 4 taraf signifikan 5% yaitu 9,488 didapatkan hasil X 2 hitung > X 2 tabel (10,027 > 9,488). Maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan signifikan antara paritas ibu dengan tingkat pengetahuan. KESIMPULAN 1. Umur ibu di wilayah puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen yang terbanyak yaitu umur 20-35 tahun (reproduksi sehat) 38 responden (71,69%). 2. Tingkat pendidikan ibu di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen yang terbanyak SMA 28 responden (52,83%). 3. Paritas ibu di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen yang terbanyak yaitu primipara 23 responden (43,39%). 10

4. Tingkat pengetahuan responden di wilayah kehamilan Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen menunjukkan bahwa tentang tanda bahaya kehamilan dengan yaitu kategori baik 29 responden (54,7%). 5. Hubungan umur dengan tingkat pengetahuan pada tabel 4.4. menunjukkan bahwa responden yang dominan adalah umur 20-35 tahun. Hasil uji chisquare menggunakan SPSS 17.0 (Statistical Product and Service Solution Ver. 17.0) didapatkan p value 0,001 dengan dk = 2 taraf signifkan 5% X 2 tabel 5,591 didapatkan hasil X 2 hitung > X 2 tabel (13.873 > 5,591). Maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan secara signifikan antara umur ibu dengan tingkat pengetahuan. 6. Hubungan pendidikan dengan tingkat pengetahuan menunjukkan bahwa responden yang dominan adalah pendidikan menengah (SMA). Dari hasil uji chi-square didapatkan P value 0,001 dengan dk : 4 taraf signifikan 5% dengan X 2 tabel 9,488 didapatkan hasil X 2 hitung > X 2 tabel (19,428 > 9,488). Maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan secara signifikan antara pendidikan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan. 7. Hubungan paritas ibu dengan tingkat pengetahuan menunjukan bahwa responden yang penting dominant adalah primipara. Dari hasil uji chi-square didapatkan P value 0,040 X 2 tabel dengan dk : 4 taraf signifikan 5% yaitu 9,488 didapatkan hasil X 2 hitung > X 2 tabel (10,027 > 9,488). Maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan signifikan antara paritas ibu dengan tingkat pengetahuan. 8. Terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen DAFTAR PUSTAKA Suharsimi-Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta, Jakarta Budiarto, E. 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC, Jakarta Cunningham. 2006. Obstetri Williams. EGC, Jakarta 11

Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. 2001. Making Pregnancy Safe. Dep Kes RI, Jakarta Dinkes. 2009. Laporan PWS KIA. Kabupaten Sragen Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Media, Jakarta. Hurrock, E.B. 2004. Asuhan Pranatal dan Pasca Partum. Available online: http://elizabeth.wordpress.com. 07 Mei 2010. Kusmiyati, Yuni Heni Puji Wahyuningsih, Sujiyatini. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil) Yogyakarta, Fitrimaya Krisnadi. 2007. Waspadai Tanda Bahaya Sebelum Persalinan. http://cafeperempuan.com/newreplay. 15 April 2010 Mandriwati, G.A. 2007. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta, EGC. Maimunah, S. 2005. Kamus Istilah Kebidanan. EGC, Jakarta. Mufdlilah. 2009. ANC Focus, Antenatal Care Focused. Yogyakarta, Nurhamediaka. Machfoedz, I. 2007. Statistik Induktif Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan. Fitramaya, Yogyakarta. Meliono, Efendi. 2007. Pengetahuan Files. http://melionoetal.wordpress. Available 10 April 2010. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar. PT. Rineka Cipta, Jakarta. 2003. Metodologi Penelitian. PT. Rineka Cipta, Jakarta. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, PT. Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Media, Jakarta. Pusdiknakes. 2003. Asuhan Antenatal. WHO-JHPIEGO: Jakarta. Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statistika. Alfa Beta: Bandung. Rochjati. 2003. Waspadai Tanda-Tanda Bahaya Sebelum Persalinan. Available online: http://kafeperempuan.com. 10 Mei 2010. 12

Rochjati, Poedji. 2003. Skrinning Antenatal Pada Ibu Hamil Pengenalan Faktor Resiko Deteksi dini Ibu Hamil Resiko Tinggi. Airlangga University Press, Surabaya Salmah, Anditha. 2006. Paritas. http://saland.wordpress.com.2006/05/07. Available 7 Mei 2010. Saifuddin. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Maternal Perinatal. YBPSP, Jakarta Setiawan, A dan Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2. Nuhamedika, Yogjakarta Simkin, Peny; Janet Whalley; Ann Kepple. 2007. Kehamilan, Melahirkan dan Bayi Panduan Lengkap. Jakarta, Arcan Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta Syeh. 2008. Tanda Bahaya Kehamilan. Available online: http://syehaceh.wordpress.com. 07 April 2010. Undang-undang SISDIKNAS. 2005. Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Th. 2003). Solo, CV. Kharisma. Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. YBPSP, Jakarta. 2006. Ilmu Kebidanan. YBPSP, Jakarta. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. YBPSP, Jakarta 13