ALAT PENDETEKSI KETINGGIAN AIR DENGAN SENSOR LEVEL BERBASIS MICROCONTROLER. Nama Tulis Sendiri Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Input ADC Output ADC IN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGENDALIAN PERALATAN ELEKTRONIK RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN HANDPHONE ANDROID BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO ABSTRAK

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

KENDALI KEMUDI KAPAL AUTO PILOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB IV UJI COBA ALAT DAN ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODE PERANCANGAN

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

PERANCANGAN SISTEM KONTROL PENERANGAN, PENDINGIN RUANGAN, DAN TELEPON OTOMATIS TERJADWAL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III METODE PENELITIAN

AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

PERANCANGAN PEMUTUS ALIRAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR FAHRI MAHYUZAR

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

digunakan sebuah solenoid valve. Solenoid valve digunakan untuk pembuangan air

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment.

MESIN KARTU ANTRIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16A

BAB III PEMBUATAN ALAT DAN IMPLEMENTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III RANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

ALA PENDEEKSI KEINGGIAN AIR DENGAN SENSOR LEVEL BERBASIS MICROCONROLER Nama ulis Sendiri Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya ABSRAK Alat pendeteksi ketinggian air dengan sensor level berbasis microcontroller terdiri dari komponen utama microcontroller 89S51. Alat ini dapat memngukur level ketinggian air dengan men-setting batas ketinggian level air yang diinginkan. Pilihan setting ketinggian level air dibagi menjadi 4 pilihan yaitu, level1, level2, level3, dan level4. Metodologi pembuatan alat dilakukan dengan tahapan studi leteratur, perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras meliputi perancangan rangkaian sensor level, rangkaian sistem minimum microcontroller, rangkaian penggerak ralay untuk mamatikan dan menyalakan pompa air, rangkaian display indikator level ketinggian dan rangkaian untuk membatasi / memilih level ketinggian air. Proses pengujian dilakukaan dengan tahapan melakukan simulasi yang berfungsi untuk menguji perangkat lunak sebelum melakukan implementasi pada chip microcontroller. Hal ini dilakukan untuk memperkecil proses upload perangkat lunak pada chip microcontroller, karena jika sering dilakukan akan mempercepat kerusakkan pada chip microcontroller. Hasil dari percobaan alat ini sudah bekerja dengan baik sesuai dengan tujuan dan perencanaan penelitian. Kata kunci : Ketinggian Level Air, Microcontroller, Setting Level Ketinggian PENDAHULUAN Pada tempat-tempat aliran atau penampungan air seringkali diperlukan suatu mekanisme untuk mengetahui ketinggian permukaan air. Seringkali mekanisme tersebut masih berupa caracara manual, semisal dengan melihat dan melakukan pengukuran langsung pada tempat penampungan air tersebut. Mungkin cara tersebut merupakan cara yang paling sederhana dan gampang, tetapi akan sedikit sulit jika misalnya letak penampungan air tersebut sulit dijangkau manusia, misalnya diatas atap bangunan atau jika malam hari dan penerangan sekitar penampungan tersebut kurang. Sehingga kadang-kadang diperlukan suatu mekanisme pengukur ketinggian permukaan air secara otomatis, salah satunya dengan membuat semacam sensor level pengukur ketinggian air. Sensor ini kemudian dipasangkan pada penampung air tersebut. ampilan untuk melihat hasil pengukuran sensor tersebut menggunakan seven segment dengan tampilan angka sebagai indikator level ketinggian air. MEODOLOGI PENELIIAN Metodologi penelitian pembuatan alat pendeteksi level ketinggian air adalah sebagai berikut : Studi literatur tentang teori-teori dan makalah yang terkait dengan penelitian pembuatan alat pendeteksi level ketinggian air.

Perancangan Perangkat Keras, yang meliputi perancangan rangkaian sensor level, rangkaian sistem minimum microcontroller, rangkaia penggerak ralay untuk mamatikan dan menyalakan pompa air, rangkaian display indikator level ketinggian dan rangkaian untuk membatasi / memilih level ketinggian air. Perancangan perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan pengisian air sampai batas level ketinggian tertentu sesuai dengan pilihan batas level ketinggian air. Pengujian dan analisa rangkaian yang telah dibuat Menuliskan laporan hasil penelitian Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras (hardware) meliputi perancangan rangkaian sensor, rangkaian pengkondisi sinyal rangkaian microcontroller, rangkaian diver relay untuk pompa air, rangkaian untuk men-setting pilihan batas ketinggian level air dan rangkaian display indikator level ketinggian. Diagram blok rancangan alat pendeteksi level ketinggian air diperlihatkan pada gambar 1. Gambar 1 Diagram Blok Sistem Sistem Minimum Microcontroller 89S51 Sistem minimum microcontroller merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai pusat pengolahan data dari hasil pembacaan sensor level air yang kemudian digunakan untuk mengatur pengisian tangki pada level ketinggian yang sudah diprogramkan. Rangkaian sistem minimum microcontroller diperlihatkan pada gambar 2. Rangkaian ini terdiri dari rangkaian pembangkit clock yang menggunakan krital 8 MHz dan rangkaian reset. Rangkaian reset ini menggunakan komponen resistor yang diserikan dengan kapasitor. Microcontroller akan direset jika pada pin reset microcontroller mendapat sinyal tinggi (high). Sinyal high tersebut terjadinya hanya sesaat saja, karena dapat digunakan untuk mereset register atau memori yang terdapat didalam microcontroller. Gambar 2 Rangkaian Sistem Minimum Microcontroller 89S51 Rangkain Sensor Level Air Rangkaian sensor level air menggunakan kawat penghantar yang terbuat dari tembaga dengan panjang yang berbeda-beda, yang nantinya digunakan untuk membedakan level ketinggian air. Prinsip kerja dari sensor ini adalah hanya menghubungkan kawat sensor level yang terendam dalam air dengan kawat yang satunya lagi yang telah terhubung dengan tengangan +5V, karena media air dapat mengalirkan arus listrik maka kawat sensor level akan teraliri arus juga, sehingga tegangan yang terukur pada sesnsor level sekiter 4,5, jadi ada penurunan tegangan sekitar 0,5V. egangan +5V tersebut akan memberikan bias tegangan pada basis transistor, sehingga transistor dalam kondisi menghantar (jenuh) yang menyebabkan tegangan pada kolektorground sekitar 0,56V dan pada saat transistor pada kondisi menyumbat yaitu

pada basis transistor tidak mendapatkan bias tegangan maka tegangan pada kolektor-ground menjadi 4,8V. Perbedaan tegangan output kolektor 0,56V dan 4,8V mewakili logika digital yang akan dibaca oleh microcontroller. 0,56V identik dengan logika 0 ( low) dan 4,8 identik dengan logika 1 ( high). Dimana data dengan logika 0 dan 1 akan digunakan suatu informasi yang diterima oleh microcontroller untuk memutus nyala dan padamnya pompa dan untuk menampilkan display level pada seven segment. 2 dan rangkaiannya diperlihatkan pada gambar 5. Gambar 4. Rangkaian Display Indikator Level Ketinggian Air abel 1. ampilan Angka Seven Segment Gambar 3. Rangkaian Sensor Level Air Rangkain Display Indikator Level Air Rangkaian display indikator level air berfungsi sebagai display informasi level ketinggian air yang tertamping dalam tangki. Rangkaian tersebut menggunakan seven segment common cathode, sehingga pada pin common seven segment diberikan tegangan +5V. Dengan demikian segmen akan menyala jika diberikan tegangan dengan logika 0 (0V) segmen akan menyala, sebaliknya dengan logika 1 segmen akan padam. abel display angka pada seven segmen dapat dilihat dalam tabel 1 Saklar Penagtur Ketinggian Level Air Rangkaian saklar pengatur ketinggian level air ini terdiri dari empat kategori. Kategori tersebut ditabelkan dalam tabel abel 2. Pengaturan Kategori Batas Ketinggian Air Posisi Saklar Kategori Batas Ketinggian Air 00 Level 1 01 Level 2 10 Level 3 11 Level 4 Keterangan : Saklar ON = 0, OFF = 1 Gambar 5. Rangkaian Saklar Pengatur Ketinggian Level Air Prinsip kerja dari rangkaian tersebut jika saklar pada posisi ON maka port microcontroller yang terhubung dengan saklar akan mendapat logika 0 karena terhubung ke ground, sebaliknya saklar pada posisi OFF maka port akan mendapatkan logika 1, karena port

tersebut akan mendapatkan tegangan sebesar +5V dari resistor internal pull-up yang terdapat didalam chip microcontroller terhubung dengan catu +5V microcontroller. Driver Relay Pompa Air Rangkaian driver relay pompa Air diperlihatkan pada gambar 6. Dalam rangkaian ini pompa air disimulasikan dengan menggunakan LED. Pada kondisi LED nyala, mewakili pompa air hidup dan kondisi LED padan maka pompa mati. Buka dab tutup saklar relay dikendalikan melalui data dengan logika 1 atau 0 yang di keluarkan melalui port microcontroller P0.0. Logika 0 atau 1 akan memberikan bias pada transistor yang difungsikan sebagai saklar. Jika pada basis transistor mendapat logika 0 dari P0.0 maka transistor dalam kondisi OFF (pada kolektor-emitor seperti saklar terbuka) sehingga tidak arus listrik yang mengaliri kumparan relay, maka saklar relay tidak akan pindah posisi. Sebaliknya jika pada basis transistor mendapatkan logika 1 maka transistor dalam kondisi ON (pada kolektor-emitor seperti saklar tertutup) sehingga arus listrik mengalir dari catu +5V melewati kumparan relay menuju ke ground, maka saklar relay akan berpindah posisi. digunakan dalam pembuatan program dalam bahasa pemrograman basic yang dikhususkan untuk keluarga microcontroller MCS-51. Dalam penelitian ini microcontroller yang digunakan adalah 89S51 yang merupaka keluarga microcontroller MCS-51. Adapun diagram alir program sistem ini diperlihatkan dalam gambar 7. Mulai Set Pompa dalam Kondisi mati Set Saklar Level Ketinggian (S) S = 11111100 S = 11111101 S = 11111110 S = 11111111 Catu daya ON? END A Baca Sensor Level (Sensor) Sensor = 11111111 ampilkan Angka 0 A B C Baca Sensor Level (Sensor) Sensor = 1111111 ampilkan Angka 0 Sensor = 11111110 ampilkan Angka 1 Sensor = 11111110 Sensor = 11111100 ampilkan Angka 1 ampilkan Angka 2 Gambar 6. Rangkaian Driver Relay Perangkat Lunak Dalam pembuatan alat pendeteksi level ketinggian air menggunakan sensor level menggunakan perangkat lunak BASCOM-51 ( Basic Compiler). BASCOM-51 adalah compiler yang

Gambar 7. Diagram Alir Program Pendeteksi Level ketinggian air HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam merancang sistem pengendali ketinggian level air perlu dilakukan pengujian perangkat lunak dan perangkat keras secara simulasi secara simulasi sebelum mengimplementasikannya dalam sistem yang sebenarnya. Diagram blok pengujian secara keselurahan diperlihatkan dalam gambar 8. Percobaan Dengan Setting Ketinggian Level 1. Dalam percobaan ini DSW1(dipswitch) di setting pada posisi ON ini berarti memberikan input logika 0 pada P3.0 dan 0 pada P3.1. Sedangkan DSW2 disini sebagai pengganti sensor level air. DSW2 ini disetting pada posisi OFF semua, ini menunjukkan bahwa tidak satupun sensor level tersentuh air, sehingga display seven segment menunjukkan angka 0 dan led indikator untuk pompa air menyala (warna kuning) yang akan mengisikan air ke angki. Hasil simulasi ini diperlihatkan pada gambar 9. Perancangan Perankat Keras Perancangan Perankat Lunak Integrasi Perangkat Keras dengan Perangkat Lunak SIMULASI IMPLEMENASI PENGUJIAN SISEM Gambar 8. Diagram Blok Pengujian Sistem Salah satu Proses simulasi dilakukan untuk menguji perangkat lunak yang sudah dibuat sebelum di upload ke microcontroller. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa coding yang dibuat sudah benar dan menghindarkan chip microcontroller dari kerusakan, karena chip tersebut mempunyai life cycle. Hasil simulasi akan dijelas sebagai berikut: Gambar 9. Hasil Percobaan 1 Pada Setting Ketinggian Level 1 Berikutnya DSW2 yang terhubung dengan P2.0 di setting ON dan yang lainnya pada posisi OFF ini berarti bahwa sensor pada level 1 sudah menyentuh air, maka pada display menunjukkan angka 1 dan pompa air masih menyala (led indikator menyala) dan pompa air akan mati jika sensor level 2 sudah tersentuh air. Hasil simulasi ini diperlihatkan pada gambar 10.

Romy B. Widodo, Embedded System Menggunakan Mikrokontroler dan Pemrograman C, Penerbit Andi, ogyakarta, 2009. William C. Dunn, Introduction to Instrumentation, Sensors, and Process, Control, Artech House, Canton Street Norwood, London, 2006 Gambar 10. Hasil Percobaan 2 Pada Setting Ketinggian Level 1 Gambar 11. Hasil Percobaan 3 Pada Setting Ketinggian Level 1 KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Sistem telah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan penelitian. b. Sistem pendeteksi ketinggian level air ini di bagi 4 level c. Sistem ini dapat disetting berdasarkan ketinggian levelnya. DAFAR PUSAKA Ioan S., Marian M., Microcontroller in Practice, Springer, Berlin, 2005. Iswanto, Belajar Sendiri Microcontroller A90S2313 Dengan BASIC Compiler, Penerbit Andi, ogyakarta, 2009 Kai Q, David den Haring, Li Cao, Embedded Sofware Development with C, Springer, New ork, 2009