DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA Jaka Waluya *)

dokumen-dokumen yang mirip
DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

Bab 10. Dampak Industri Pariwisata Terhadap Ekonomi, Sosio-Budaya dan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, dimana perjalanan yang dilakukan tidak untuk mencari nafkah.

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

Oleh HY. Agus Murdiyastomo.

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah remaja di Indonesia memiliki potensi yang besar dalam. usia produktif sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan daerah,

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA PENGGARON KABUPATEN SEMARANG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan modal dasar bagi pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari.

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung. negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Melestarikan habitat pesisir saat ini, untuk keuntungan di esok hari

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB II URAIAN TEORITI TENTANG PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mengalami perkembangan

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Oleh: Nurul Khotimah Jurusan Pendidikan Geografi, FISE UNY. Abstrak

NILAI EKONOMI EKOTURISME KEBUN RAYA BOGOR

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

KONSEP DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

NOMOR 18 TAHUN 1994 TENTANG PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM DI ZONA PEMANFAATAN TAMAN NASIONAL, TAMAN HUTAN RAYA, DAN TAMAN WISATA ALAM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

2015 PENGARUH KAWASAN WISATA ALAM PANGJUGJUGAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Darda (2009) dijelaskan secara rinci bahwa, Indonesia merupakan

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 18 Tahun 1994

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi berkepanjangan pernah menimpa negara Indonesia dampak

PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN PERINDUSTRIAN, TRANSPORTASI, PERDAGANGAN, PARIWISATA, DAN INDUSTRI JASA

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

Transkripsi:

DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA Jaka Waluya *) ABSTRAK Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang prospeknya cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah pencemaran, meliputi: Dampak negative potensial pariwisata terhadap lingkungan alami, Dampak Negative Potensial Pariwisata Terhadap Lingkungan Terbangun, dan Dampak negative potensial pariwisata terhadap lingkungan budaya. Kata Kunci: Dampak Pariwisata Pendahuluan P ariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang prospeknya cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Peluang tersebut didukung oleh kondisikondisi alamiah seperti: letak dan keadaan geografis (lautan dan daratan sekitar khatulistiwa), lapisan tanah yang subur dan panoramis (akibat ekologi geologis), serta berbagai flora dan fauna yang memperkaya isi daratan dan lautannya. Bill Faulkner (1996):5 aspek potensi pariwisata Indonesia: 1. Warisan budaya yang kaya 2. Bentang alam yang indah 3. Letak dekat pasar pertumbuhan asia 4. Penduduk potensial (jumlah yang besar dan mampu) 5. Tenaga kerja (jumlah yang besar dan murah) Usaha pengelolaan pariwisata mempunyai pengaruh yang tidak dapat dihindari sebagai akibat datangnya wisatawan ke suatu wilayah tertentu yang mempunyai kondisi berbeda dari tempat asal wisatawan tersebut. Menurut John M. Bryden (1973) dalam Abdurrachmat dan E. Maryani (1998:79) yang menyebutkan suatu penyelenggaraan kegiatan pariwisata dan obyek wisata dapat memberikan setidaknya ada 6 butir dampak positif, adapun dampak positif tersebut adalah sebagai berikut: a. Penyumbang devisa Negara b. Menyebarkan pembangunan *) Dosen Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam 45 Bekasi. REGION Volume V No. 1 Maret 2013 1

c. Menciptakan lapangan kerja d. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui dampak penggandaan (multiplier effect) e. Wawasan masyarakat tentang bangsa-bangsa di dunia semakin meluas f. Mendorong semakin meningkatnya pendidikan dan keterampilan penduduk Abdurrachmat dan E. Maryani (1998:80) menjelaskan pula dampakdampak negative yang timbul dari pariwisata secara ekonomi, yaitu: a. Semakin ketatnya persaingan harga antar sector b. Harga lahan yang semakin tinggi c. Mendorong timbulnya inflasi d. Bahaya terhadap ketergantungan yang tinggi dari Negara terhadap pariwisata e. Meningkatnya kecenderungan import f. Menciptakan biaya-biaya yang banyak g. Perubahan system nilai dalam moral, etika, kepercayaan, dan tata pergaulan dalam masyarakat, misalnya mengikis kehidupan bergotong royong, sopan santun dan lain-lain h. Memudahkan kegiatan mata-mata dan penyebara obat terlarang i. Dapat meningkatkan pencemaran lingkungan seperti sampah, vandalism (corat-coret), rusaknya habitat flora dan fauna tertentu, polusi air, udara dan tanah Menurut Chohen (1984), dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal dapat dikategorikan menjadi delapan kelompok, yaitu: 1. Dampak terhadap penerimaan devisa 2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat 3. Dampak terhadap kesempatan kerja 4. Dampak terhadap harga-harga 5. Dampak terhadap distribusi 6. Dampak terhadap kepemilian dan control 7. Dampak terhadap pada pembangunan pada umumnya 8. Dampak terhadap pendapatan pemerintah Perkembangan pariwisata yang sangat pesat dan terkonsentrasi dapat menimbulkan berbagai dampak. Secara umum dampak yang ditimbulkan adalah dampak positif dan dampak negative. Dampak positif dari pengembangan pariwisata: 1. Memperluas lapangan kerja 2. Bertambahnya kesempatan berusaha 3. Meningkatkan pendapatan 4. Terpeliharanya kebudayaan 5. Dikenalnya kebudayaan oleh wisatawan Sedangkan dampak negative dari pariwisata adalah: REGION Volume V No. 1 Maret 2013 2

1. Terjadinya tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru dari luar daerah 2. Timbulnya komersialisasi 3. Berkembangnya pola hidup konsumtif 4. Terganggun lingkungan 5. Semakin terbatasnya lahan pertanian 6. Pencemaran budaya 7. Terdesaknya masyarakat (Spillane, 1989:47) Dampak Pengembangan Pariwisata a. Dampak positif dari pengembangan pariwisata, adalah: 1. terbukanya lapangan kerja di sector pariwisata 2. memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat yang turut serta memberikan pelayanan kepada para wisatawan mancangera 3. pemerintah mendapatkan penghasilan berupa pajak penghasilan dan pajak perusahaan atau uang asing yang dibekanjakan oleh wisatawan mancanegara. 4. Mendorong pembangunan di daerah berupa perbaikan sarana dan prasarana di lingkungan daerah karena pemerintah mendapat income yang dapat digunakan untuk sarana dan prasarana yang kurang memadai. 5. Masyarakat menjadi lebih ingin mempelajari budaya serta adat istiadat agar bias disajikan pada wisatawan dan dapat menjadikan obyek wisata itu menjadi lebih menarik karena atraksi budaya yang disuguhkan lebih variatif. 6. Masyarakat bias menguasai beberapa bahasa asing agar bias berkomunikasi dengan wisatawan asing guna menambah pengetahuan dan pengalaman. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat mengambil keuntungan agar wisatawan lebih akrab dalam suasana kekeluargaan 7. Berbagai sumber daya yang ada digunakan secara optimal sehingga dapat menumbuhkan rasa untuk mencintai potensi sumber daya kita sendiri. b. Dampak negative dari pengembangan pariwisata, adalah: 1. Dampak negative terhadap lingkungan alam yang mencakup gejala alam yang ada di sekitarnya 2. Dampak negative terhadap lingkungan binaan yang mencakup perkotaan, sarana dan prasarana, ruang terbuka dan unsur bentang budaya 3. Dampak negative terhadap lingkungan budaya yang mencakup nilai-nilai, keprcayaan, perilaku, kebiasaan, moral, seni, hukum, dan sejarah masyarakat. REGION Volume V No. 1 Maret 2013 3

Adapun penjelasan dari dampak negative tersebut di muka dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini A. Dampak negative potensial pariwisata terhadap lingkungan alami: 1. Flora dan Fauna, dampak negatifnya: a. Gangguan Perkembangbiakan, meliputi: (1) pengamatan burung dan (2) gerak jalan b. Hilangnya atau kepunahan binatang, meliputi: (1) perburuan liar, (2) hewan yang diawetkan atau cendera mata yang dibuat dari bagian tubuh hewan (3) masakan istimewa (4) lingkungan alam yang dipadati pengunjung c. Perubahan pola migrasi hewan, meliputi kegiatan pariwisata di jalur migrasi d. Kerusakan vegetasi, meliputi: (1) Pembangunan sarana wisata baru (2) Kegiatan wisatawan di kawasan lindung 2. Polusi, meliputi: a. Polusi air, yang terdiri dari: (1) Limbah cair (2) Ceceran minyak atau zat kimia berbahaya lainnya (3) Pembuangan sampah padat ke badan air b. Polusi Udara, meliputi emisi kendaraan (1) Polusi Suara, meliputi: (2) Terlampau padat penduduk (3) Kemacetan lalu lintas sehingga bising (4) Kehidupan malam yang tak terkendali 3. Erosi, terdiri dari: a. Pengikisan Permukaan Tanah, karena lalu lintas yang terlalu padat b. Tanah Longsor, dikarenakan lingkungan binaan yang tak terkendali danpenggundulan hutan c. Kerusakan kawasan tepi sungai, karena wisata berperahu yang tak terkendali dan daerah tepi sungai yang terlampau padat oleh pengunjung/penghuni 4. Sumber daya alam, terdiri dari: a. Habisnya cadangan air tanah dan air permukaan, dikarenakan oleh terlalu banyaknya kawasan yang dibangun dan Kerusakan sumber air b. Tingginya kemungkinan kebakaran dikarenakan api yang tak terkendali dan REGION Volume V No. 1 Maret 2013 4

wisatawan yang takbertanggung jawab 5. Dampak pemandangan, terdiri dari: a. Kawasan terbangun yang tampak, dikarenakan tidak ada perencanaan dan pengendalian (lansekap) b. Pemandangan yang kotor, dikarenakan sampah dan kebersihan yang tak terjaga B. Dampak Negative Potensial Pariwisata Terhadap Lingkungan Terbangun: a. Lingkungan Perkotaan, meliputi: 1. Pemanfaatan lahan yang tak benar, dikarenakan: a) Lokasi sarana pariwisata yang tidak benar b) Pelaksanaan rencana pemanfaatan lahan yang tidak efektif c) Tidak adanya perencanaan 2. Perubahan pola hidrologi, dikarenakan pembangunan perkotaan yang tak terkendali b. Dampak pembangunan, yang terdiri: 1. Perubahan kaki langit kota, dikarenakan gaya arsitektur dan pertumbuhan daerah tenggelam 2. Perubahan gaya hidup di kota, dikarenakan: a) Perubahan perilaku b) Perubahan demografi c) Perubahan kehidupan ekonomi b. Prasarana, terdiri dari: 1. Prasarana terlalu sarat beban, dikarenakan kepadatan yang tinggi, pembangunan prasarana penunjang kegiatan pariwisata tidak memadai 2. Pemanfaatan sarana secara tidak benar, yaitu tidak ada manajemen lingkungan perkotaan c. Bentuk Perkotaan, meliputi: 1. Perubahan pemanfaatan lahan, yaitu pergeseran lokasi pemukiman dan tempat kerja serta sarana pariwisata yang tidak tepat 2. Perubahan struktur masyarakat perkotaan, yaitu perubahan pekerjaan dan kebiasaan masyarakat serta perubahan pola interaksi sosial d. Tempat-tempat bersejarah, meliputi: 1. Kerusakan bangunan, meliputi: a) Bangunan tidak terpelihara dengan baik b) Bangunan yang terlalu banyak dipajang (diekspose) c) Pemeliharaan yang tidak memadai 2. Penggunaan bangunan bersejarah secara tidak benar, yang terdiri dari: a) Tidak adanya ruang kerja di daerah tersebut REGION Volume V No. 1 Maret 2013 5

b) Bantuan (konflik) kepentingan c) Komersialisasi yang mengabaikan nilai sejarah dan budaya 3. Pemugaran bangunan bersejarah secara tidak benar, yang meliputi: a) Penerapan gaya arsitektur yang tidak sesuai b) Tidak adanya pemahaman akan unsur budaya c) Terlalu dikomersialkan. C. Dampak negative potensial pariwisata terhadap lingkungan budaya 1. Nilai dan kepercayaan, meliputi: a. Adopsi nilai-nilai dan kepercayaan yang tidak sesuai, contohnya: 1) Interaksi intensif penduduk 2) Gaya hidup hedonis b. Tidak mengindahkan nilai-nilai adat, contohnya: 1) Tidak menghormati adat 2) Tidak memahami adat 2. Moral, meliputi: a. Pelacuran, contohnya: 1) Promosi tak resmi negative 2) Wisatawan yang suka melacur b. Mabuk, contohnya: 1) Adopsi kebiasaan minum wisatawan yang buruk 2) Mudahnya memperoleh minuman beralkohol 3. Perilaku, meliputi: a. Kebarat-baratan, contohnya: 1) Mengacaubalaukan modernisasi dengan perilaku orang barat 2) Gaya hidup barat yang menarik b. Mengabaikan perilaku Indonesia, contohnya: 1) Perilaku orang asing yang menarik 2) Perilaku wisatawan yang bebas berbuat apa saja 4. Seni dan Kerajinan, meliputi: a. Kerusakan bentuk seni adat, contohnya: 1) Komersialisasi seni 2) Bentuk seni adat asli tidak menarik bagi wisatawan b. Kerusakan dan hilangnya benda budaya, contohnya: 1) Tindakan buruk wisatawan 2) Benda budaya tidak dilindungi dengan baik 3) Akses tak terkendali ke benda budaya 4) Tidak adanya perawatan 5. Hukum dan keterlibatan, yaitu meningkatnya pelanggaran hokum, contohnya: a) wisatawan menarik penjahat b) narkotika dan obat bius lainnya REGION Volume V No. 1 Maret 2013 6

c) wisatawan sebagai kurir gana/kelompok penjahat d) tidak memahami sistem legal Indonesia 6. Sejarah, yaitu salah menafsirkan sejarah nasional, salah satunya: fakta sejarah tidak ceramat, fakta sejarah diabaikan dan fakta sejarah dibelokkan Daftar Pustaka Abdurrachmat dan E. Maryani.1998. Dampak-dampak negative pariwisata secara ekonomi Dirjen Pariwisata, 2005. Pengantar Pariwisata Indonesia. GelGel, I Putu. 2006. Industri Pariwisata Indonesia (Dalam GLobalisasi Perdagangan Jasa (GATS- WTO) Implikasi Hukum dan Antisipasinya. Koesbandono, Bambang, 2009. Pesona Budaya dan Pariwisata Indonesia. REGION Volume V No. 1 Maret 2013 7