Perbandingan Kadar Soluble Platelet-Selectin pada Berbagai Stadium Karsinoma Nasofaring dan Korelasinya dengan Hitung Trombosit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, imunologi, dan mikrobiologi RSUP dr.kariadi Semarang

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya adalah Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan. yang berasal dari lapisan epitel nasofaring. Karsinoma

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Bagian/SMF Obstetri Ginekologi dan poliklinik/bangsal

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Virus Epstein-Barr (EBV) adalah virus yang. menginfeksi lebih dari 90% populasi di dunia, baik yang

PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PADA PASIEN KANKER NASOFARING DENGAN BERBAGAI STADIUM (Studi Observasional di RSUP Dr Kariadi Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

KORELASI KADAR HEMOGLOBIN BEBAS DAN F 2α -ISOPROSTAN PLASMA PACKED RED CELL SELAMA PENYIMPANAN DI BANK DARAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik dengan

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik dan bangsal THT-KL dan laboratorium

BAB III METODELOGI PENELITIAN. satu kali pada saat yang sama serta faktor risiko dan efek telah terjadi di masa

D DIMER PADA KEGANASAN HEMATOLOGI DI RSUP SANGLAH ABSTRAK

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

LAPORAN PENELITIAN. Program Pendidikan Dokter Subspesialis Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Empat puluh pasien karsinoma mammae stadium III B yang memenuhi kriteria

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tiga puluh dua pasien di ruang ICU dengan ventilator mekanik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. keganasan epitel tersebut berupa Karsinoma Sel Skuamosa Kepala dan Leher (KSSKL)

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker payudara merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Regina Lorinda, 2014

BAB 4 METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. berkembang. Berdasarkan data WHO (2010), setiap tahunya terdapat 10 juta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analysis of Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2) and Matrix Metalloproteinase-9. (MMP-9) Levels in Breast Cancer Patients

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke secara nyata menjadi penyebab kematian dan kecacatan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, SARAN & RINGKASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasien-pasien dengan penyakit hematologi atau onkologi yang mengalami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan

ABSTRAK. Fransisca Nathalia, Pembimbing Utama: dr.adrian Suhendra, Sp.PK., M.Kes

CURRICULUM VITAE DATA PRIBADI : DR. HARLINDA HAROEN, SP PD, K-HOM. TEMPAT TANGGAL LAHIR : CIMAHI, 26 MARET 1957.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penyebab yang kompleks. Angka kejadian KNF tidak sering ditemukan di dunia barat

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. ditemukan di seluruh dunia dewasa ini (12.6% dari seluruh kasus baru. kanker, 17.8% dari kematian karena kanker).

BAB IV METODE PENELITIAN

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PASIEN MULTIPEL MIELOMA PADA BERBAGAI TAHAP PEMBERIAN KEMOTERAPI ( Studi Observasional di RSUP Dr. Kariadi Semarang )

BAB 5 HASIL PENELITIAN. induksi selama 9 bulan didapatkan 18 ekor mencit berhasil tumbuh tumor pada

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Epstein-Barr Virus (EBV) menginfeksi lebih dari. 90% populasi dunia. Di negara berkembang, infeksi

I. METODOLOGI PENELITIAN. data skunder yaitu dengan melihat hasil rekam medis pasien yang didiagnosis. stroke non hemoragik maupun stroke hemoragik.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

HUBUNGAN VOLUME INFARK DENGAN KADAR GLIAL FIBRILLARY ACIDIC PROTEIN (GFAP) PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK AKUT

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya Fisiologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma Nasofarings (KNF) merupakan subtipe yang berbeda dari

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari rata-rata nasional (1,4%), yaitu pada urutan tertinggi ke-6 dari 33 provinsi

BAB V HASIL. menghasilkan ekstrak kering sebanyak 45,60 gram (21,92%). Streptozotocin dua ekor tikus diambil lagi secara acak untuk diperiksa gula

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) adalah suatu karsinoma sel skuamosa. yang berasal dari sel epitel nasofaring (Brennan, 2006; Wei, 2006).

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kepala leher dan paling sering ditemukan di Indonesia dan sampai saat ini belum

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB I PENDAHULUAN. (radioimmunoassay) dan IRMA (immunoradiometric assay), atau metode

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Karsinoma nasofarings (KNF) merupakan salah satu. kasus keganasan yang tergolong jarang ditemukan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 45 penderita karsinoma epidermoid serviks uteri

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 75 ibu hamil dengan usia kehamilan antara 21

BAB V PEMBAHASAN. yang telah memenuhi jumlah minimal sampel sebanyak Derajat klinis dibagi menjadi 4 kategori.

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) adalah suatu karsinoma epitel skuamosa yang timbul

BAB I PENDAHULUAN. bila program skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki. 1

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN. Kadar VEGF serum berkorelasi positif sedang dengan ukuran tumor B. SARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik tidak berpasangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dan penyebab

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pengambilan data cross-sectional. Adapun sumber data yang. dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

Transkripsi:

LAPORAN PENELITIAN Perbandingan Kadar Soluble Platelet-Selectin pada Berbagai Stadium Karsinoma Nasofaring dan Korelasinya dengan Hitung Trombosit Adi Surya Komala 1, Asrul Harsal 2, Andhika Rachman 3, Cleopas Martin Rumende 4 1 Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM 2 Divisi Hematologi dan Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RS Kanker Dharmais 3 Divisi Hematologi dan Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM 4 Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM ABSTRAK Pendahuluan. tertentu. Daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara memiliki insidens kejadian yang tinggi. Indonesia memiliki insidens 5,66 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Salah satu penyebab kematian pada pasien dengan keganasan adalah trombosis. Kadar soluble Platelet-selectin (sp-selectin) yang tinggi dalam plasma, hasil dari aktivasi sel-sel endotel dan trombosit, adalah salah satu prediktor kejadian trombosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar sp-selectin pada berbagai stadium karsinoma nasofaring dan korelasinya dengan hitung trombosit. Metode. Dilakukan studi potong lintang pada 60 kasus karsinoma nasofaring yang baru terdiagnosis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada periode Maret hingga November 2012. Kadar sp-selectin pada berbagai stadium yang diukur dengan teknik Enzyme Linked Immunosorbent Assay akan dibandingkan dan dikorelasikan dengan hitung trombosit. Hasil. Dari 60 pasien KNF didapatkan rerata usia 43,9 tahun. Rasio laki-laki dengan perempuan 3:1 dan jenis patologi terbanyak adalah karsinoma tidak berdiferensiasi (83,3%). Sepuluh persen pasien mengalami trombositosis. Median kadar sp-selectin adalah 45,73 ng/ml dengan rentang interkuartil: 42,02-57,66 ng/ml. Secara statistik terdapat perbedaan kadar sp-selectin diantara stadium IVC dengan stadium lainnya (stadium IVB, p = 0,001 dan kelompok stadium I-IVA, p < 0,001). Hitung trombosit tidak berkorelasi dengan sp-selectin (r: 0,185; p = 0,158) pada karsinoma nasofaring. Simpulan. Terdapat perbedaan kadar sp-selectin pada berbagai stadium karsinoma nasofaring. Hitung trombosit tidak berkorelasi dengan kadar sp-selectin. Kata kunci. Karsinoma nasofaring, sp-selectin, hitung trombosit PENDAHULUAN 1 2 dan. The Vienna Cancer and Thrombosis Study 11 12 sp- Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 2 April 2015 65

Adi Surya Komala, Asrul Harsal, Andhika Rachman, Cleopas Martin Rumende METODE cross- staging staging staging CT scanroentgen thorax CT scan bone scan staging dan Informed Consent terhadap pasien dan CT scan roentgen thorax CT scan kadar citrate BD vacutainers TM teknik immunoassay human soluble kit Systems solid phase ELISA Enzyme Linked Immunosorbent Assay 66 Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 2 April 2015

Perbandingan Kadar Soluble Platelet-Selectin pada Berbagai Stadium Karsinoma Nasofaring dan Korelasinya dengan Hitung Trombosit micro strip reader BD vacutainers TM analyzer. HASIL Tidak T1 T2 T4 Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 2 April 2015 67

Adi Surya Komala, Asrul Harsal, Andhika Rachman, Cleopas Martin Rumende 22 19 Hb 19 60 < 150000 150000-450000 > 450000 Tabel 7. Kadar 1 1 4 16 19 19 60 sp- Tabel 8. Kadar Rerata 22 19 19 p post-hoc p 22 19 19 Uji Kruskal-Wallis. Uji Mann-Whitney: stadium I-IVA vs IVB p = 0,25; stadium I-IVA vs IVC p < 0,001; stadium IVB vs IVC p = 0,001 60 Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov hitung trombosit: p = 0,037 68 Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 2 April 2015

Perbandingan Kadar Soluble Platelet-Selectin pada Berbagai Stadium Karsinoma Nasofaring dan Korelasinya dengan Hitung Trombosit kadar kadar p. sp- r p 60 p DISKUSI 20 21 kanker. dense.. 10 14 Tabel 6.1. Kadar 11 The Vienna Cancer and Thrombosis Study p 11 Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 2 April 2015 69

Adi Surya Komala, Asrul Harsal, Andhika Rachman, Cleopas Martin Rumende p p p 24 p kadar 14 pada 26 29 sp- p kadar 11. kadar kadar white-coat area periaqueductal grey area di midbrain. Global Adult Tobacco Survey 70 Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 2 April 2015

Perbandingan Kadar Soluble Platelet-Selectin pada Berbagai Stadium Karsinoma Nasofaring dan Korelasinya dengan Hitung Trombosit. sp- staging non-probability sampling common sense single centre centre SIMPULAN pada DAFTAR PUSTAKA 1. 2. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 2 April 2015 71

Adi Surya Komala, Asrul Harsal, Andhika Rachman, Cleopas Martin Rumende 4. 6. 9. 10. 11. 12. 14. 16. 19. 20. 21. 22. 24. 26. 29. Curr Cardiol Rep. 72 Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 2, No. 2 April 2015