I. PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan munculnya beberapa permasalahan nyata yang menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAH 1 PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu orgarusasl memegang

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANDIKLAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. memacu bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian integral dari. pembangunan ekonomi, sebab pembangunan ekonomi nasional masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan strategis nasional dan internasional yang dihadapi

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sasaran seseorang, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1995). mengandung banyak unsur dan memiliki dampak yang cukup panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pemerintahan, hal ini terlihat dari kenyataan bahwa walaupun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. secara relatif akan menjamin kelangsungan pelaksanaan tugas pemerintahan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan bersama. Setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia, karena sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepuasan dalam bekerja atau kepuasan kerja yang merupakan sikap

BABI PENDAHULUAN. Pada dasamya karyawan Dinas Tenaga Keija Kota Smabaya adalah

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah membuat perubahan yang sangat mendasar dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah dan sistem pengelolaan sumber pendapatan daerah. Dengan diberlakukannya Undang-undang tersebut memberikan kesempatan kepada daerah untuk merilbangun daerahnya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki. Penerapan paradigma good govemance telah memberikan nuansa peran dan fungsi yang seimbang antara Negara, sektor swasta dan masyarakat. Prinsip dasar yang diterapkan adalah transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Apabila hal tersebut diterapkan maka akan dirasakan manfaatnya oleh pihak-pihak terkait. Perubahan kebijakan pemerintah berdampak pada perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kesiapan pengembangan sumber daya manusia serta kesediaan sumber daya lainnya. Kebijakan perubahan juga juga berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Hal ini menunjukan bahwa dalam mencapai tujuan organisasi diperlukan aparatur pemerintah yang mampu melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kaidah,' nilai dan norma sehingga tercipta etika keija yang bertanggung jawab sebagai suatu budaya keija (Mohamad dkk, 2004). Dengan semakin kritisnya masyarakat Indonesia mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sistem pemerintahan pada era sekarang ini membuat

pemerintah harus lebih memberikan respon yang positip yaitu dengan melakukan pembaharuan dalam berbagai hal yang berhubungan dengan manajemen pemerintahan. Kenyataan ini mendorong untuk dilakukannya berbagai daya dan upaya yang mengarah kepada perbaikan manajemen pemerintahan secara menyeluruh. Salah satu fokus dari perubahan manajemen pemerintahan di Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada dalam sistem manajemen tersebut sehingga terciptanya pegawai yang handal, professional serta mampu beradaptasi untuk mencapai visi dan misinya. Kenyataan saat ini menurut persepsi masyarakat dan hasil evaluasi Depdagri, dikatakan bahwa kinerja PNS belum produktif. PNS belum mengeijakan tugas dan kewajibannya dengan baik, pegawai melakukan hal-hal yang sarna sekali bukan untuk kepentingan tugas dan fungsinya di tempat keija. Menurut Susilo (2000), secara tidak sengaja dan tanpa disadari umumnya pegawai larut dalam kesibukan sehari-hari untuk memperbesar kekuasaan, wewenang, dan perannya serta mengejar target fisik dengan memanfaatkan peluang diantara ce1ah-celah ketentuan formal dan prosedur administrasi yang berbelit-belit yang diciptakan. Perilaku ini sulit untuk berubah bahkan sering mengabaikannilai-nilai moral dan budayapegawai selaku aparaturnegara. Terealisasinya pencapaian visi dan misi suatu organisasi apabila pegawai dalam organisasi mendapatkan kepuasan dengan pekeijaannya. Pegawai yang mendapat kepuasan kerja cenderung bekerja efektif, efesien bila dibandingkan dengan pegawai yang kurang dan tidak puas dengan pekeijaannya (Robbins, 1996). 2

Hasibuan (2003), menyatakan bahwa kepuasan keija pegawai menjadi perhatian dan pertimbangan pimpinan agar tercapainya kineija pegawai yang optimal. Kepuasan keija pegawai merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan dan prestasi kerja dalam mendukung terwujudnya tujuan organisasi. Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara sebagai unsur staf yang membantu Bupati Kabupaten Sukamara, berdasarkan Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Pemekaran serta Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 4 Tahun 2003 Tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam perumusan kebijakan, pengkoordinasian perangkat daerah, pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a) Pengkoordinasian Perumusan Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten; b) Penyelenggaraan Administrasi Pemerintah; c) Pengelola sumber Daya Aparatur, Keuangan, Prasarana dan Sarana Pemerintah Daerah Kabupaten; d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pemerintah Kabupaten Sukamara dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut di atas harns dapat menyesuaikan diri dengan 3

dinamika perubahan yang terjadi dilingkungannya. Salah satu kontribusi yang terbesar bagi organisasi Pemerintah Kabupaten Sukamara agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya adalah keberadaan sumber daya manusia yang dimiliki. Menurut Rao (1996), kekuatan setiap organisasi adalah para karyawan yang bekerja pada organisasi tersebut. Apabila para karyawan yang bekerja diperhatikan secara tepat maka mereka akan mengembangkan kemampuannya, menggunakannya secara tepat sehingga organisasi tersebut menjadi dinamis dan berkembang dengan pesat. Stoner (1994), menyatakan bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penentu keberhasilan sumber daya lainnya sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh organisasi. Pemerintah Kabupaten Sukamara selama ini telah melakukan penilaian kinerja dengan berdasarkan kepada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang DaftarPenilaianPelaksanaan Pekerjaan (DP-3) Pegawai Negeri Sipil yang dilakukan satu tahun sekali secara berjenjang oleh atasan langsung pegawai yang bersangkutan. Cara pengukuran yang digunakan tidak dengan melihat DP3 yang telah dilakukan, karena selama ini unsur DP3 yang telah dilaksanakan belum mencerminkan sikap dan keadaan pegawai yang sesungguhnya. Penilaian yang dilakukan dengan DP3 selama ini belum memberikan pengaruh yang sesuai dengan harapan. Penilaian Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang diduga dapat memberikan motivasi kerja karyawan untuk meningkatkan produktivitasnya. Karyawan yang berprestasi seharusnya diberi insentif sebagai apresiasi terhadap prestasi kerjanya. Sistem penilaian kinerja yang tidak lengkap dan menyeluruh 4

akan mengakibatkan kekecewaan dan ketidakpastian bagi beberapa kelompok yang dinilai. Hal ini akan mengakibatkan penurunan motivasi keija yang pada akhirnya berakibat pada menurunnya produktivitas organisasi. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan faktor-faktor motivasi Herzberg yang telah dikombinasi dengan sistem penilaian kineija yang telah dilakukan selama ini yaitu DP3. KineIja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara harus lebih ditingkatkan lagi agar dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai aparatur pelayan kepada masyarakat dapat lebih maksimal. Beberapa pengetahuan tentang faktor-faktor internal dan ekternal yang saling mempengaruhi diperlukan dalam rangka pembinaan aparatur. Keadaan dan kondisi motivasi keija pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara Propinsi Kalimantan Tengah pada saat penelitian ini dilaksanakan masih jauh dari apa yang diharapan. Ini dapat dilihat dari banyaknya keluhan yang dirasakan oleh para penerima layanan seperti instansi-instansi lain dan masyarakat. Dari hasil survei pendahuluan dan tanya jawab singkat dengan para pegawai di dapat kesimpulan sementara bahwa para pegawai mengeijakan sesuatu pekerjaan berdasarkan perintah atasan sehingga ketergantungan terhadap atasan masih sangat kuat. Hal ini berakibat pada terhambatnya pelayanan dan penyelesaian terhadap sesuatu peketjaan. Kemudian hal-hal lain yang menyebabkan terhambatnya pelayanan yang hams diberikan yaitu karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai sehingga bimbingan dan arahan dari atasan sangat mereka butuhkan. 5

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas penulis mencoba merumuskan suatu permasalahan serta ingin mengetahui dan meneliti apa yang dapat memotivasi kerja pegawai dan bagaimana dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi khususnya Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara Propinsi Kalimantan Tengah, untuk itu penulis mengambil judul seperti judul yangtelah disebutkan sebelumya. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri pegawai sendiri seperti kondisi motivasi kerja, kualitas, kuantitas pegawai, kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, insentif, hubungan antara ternan kerja, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat diluar pegawai yaitu berupa lingkungan kerja itu sendiri, dan ketersediaan sarana prasarana penunjang pekerjaan. Saat ini belum ada informasi tentang faktor apa yang dapat memotivasi karyawan, sehingga karyawan berkinerja dengan baik. Disamping itu, dengan mental model pegawai negeri yang penghasilannya sarna baik bagi orang yang berprestasi maupwl tidak berprestasi, membuat motivasi karyawan menjadi menurun. Dengan demikian, seberapa erat hubungan antara motivasi dengan kinerja masih perlu diterliti Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan kualitas pegawai melalui sistem evaluasi kinerja (DP3) yang obyektif, lengkap dan berkesinambungan diharapkan dapat memacu serta meningkatkan produktivitas pegawai. Pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan kondisi yang terjadi selama ini di Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara propinsi Kalimantan Tengah diinana terdapat ketidak 6

puasan layanan yang diberikan dari para pegawai kepada penerima layanan, sehingga permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kondisi motivasi keija pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara saat ini? 2. Adakah hubungan antara motivasi kerja dan kinerja pegawal Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara? 3. Faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap motivasi keija dan kineija pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah : 1. Menganalisa kondisi motivasi keija pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah saat ini. 2. Menganalisis hubungan motivasi kerja dengan kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 3. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motivasi kerja dan kineija pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara Propinsi Kalimantan Tengah. 4. Merumuskan langkah-langkah manajerial operasional yang hams dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 7

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara dan pihak lain yang berkepentingan 1 Bagi penulis, penelitian ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran praktis dari teori-teori yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan, serta lebih mempertajam wawasan berpikir, menganalisa dan memberikan pemecahan dari permasalahan yang dihadapi khususnya mengenai aspek-aspek sumber daya manusia. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi yang dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara dalam upaya memberikan pemecahan dari masalah melalui peningkatan motivasi keija dan kineija pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara guna pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. 3. Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ini dibatasi pada lingkup Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada pada organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah. Hal ini dilakukan dalam rangka mempermudah penelitian yang bertujuan untuk menelaah serta mengkaji pengaruh faktor-faktor motivasi dan kineija pegawai di 8

Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah dengan membedakan keragaman responden dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Tujuan yang ingin dicapai dari pembatasan ruang lingkup rencana penelitian ini yaitu untuk lebih mempermudah dan fokus kepada faktor-faktor motivasi keija guna meningkatkan kineija pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah serta pencapaian tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 9